Rissa adalah wanita yang telah memiliki seorang suami yang begitu mapan. Namun dalam kehidupan rumah tangganya ia tidak pernah merasakan bahagia. Suaminya seolah tak memperdulikannya, bahkan ia jarang sekali mendapatkan nafkah batin dari suaminya.
Namun secara diam-diam, ia mendambakan suami kakak tirinya, Reza. Keinginan untuk memiliki semakin hari semakin kuat. Apalagi ketika suaminya tiba-tiba menceraikan dirinya dan menikahi wanita lain.
Akankah Rissa menjadi pengganggu rumah tangga kakak tirinya menjadi seorang pelakor, sementara Reza begitu mencintai Rika, istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lihat Aku Mas...
Aku memutuskan untuk kembali pulang saat itu. Memikirkan Reza membuat tubuhku menjadi panas tak terkontrol. Aku tidak ingin ini terus berlanjut. Walaupun akhir-akhir ini Aku selalu membayangkan Reza.
Entah kenapa pikiran ku ini menjadi kotor ketika melihat Reza. Bayangan ketika dia berada di atasku dan menghujam milikku waktu itu terus saja berputar dalam otakku.
Aku berjalan cepat menuju mobilku. Aku ingin menyegarkan pikiran ku dengan berendam di bathtub menggunakan aromaterapi nanti, untuk mewaraskan pikiran ku.
Namun Aku terkejut ketika sampai di parkiran dan tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju dengan begitu cepat mengarah tepat ke arahku.
Tubuhku tercekat. Hingga mobil itu semakin mendekat dengan cepat. Aku hanya bisa memejamkan mataku. Sudah ku pastikan jika Aku tidak akan selamat. Mungkinkah ini akhir hayat ku?
Tapi tiba-tiba kurasakan tubuh ku yang seakan ada yang menariknya dengan begitu kencangnya. Hingga Aku terjatuh tepat menimpa tubuh seseorang. Entah siapa itu Aku tidak tahu. Yang pasti saat ini rasanya Aku masih begitu syok.
"Kamu tidak apa-apa?" Suara yang tak asing itu bertanya kepada ku. Aku mendongak menatap pria yang menyelamatkan nyawa ku tadi. Aku terkejut ternyata itu adalah Reza. Aku terjatuh di atas tubuh kekarnya.
Aku berusaha untuk berdiri. Mas Reza membantuku.
Security datang menghampiri kami. "Anda tidak apa-apa Nyonya?" tanya security itu. Aku hanya menganggukkan kepalaku. Masih syok rasanya dengan kejadian barusan.
Lalu ku dengar suara Mas Reza yang berkata kepada security itu. "Ada yang ingin mencelakakan Nyonya Rissa, pak. Saya ingat plat nomornya, bapak catat dan laporkan ke polisi," ucap Mas Reza. Lalu dia memberikan nomor plat pemilik mobil yang akan menabrak ku tadi.
"Baiklah pak, akan Saya laporkan ke polisi. Terimakasih sudah menyelamatkan pemilik perusahaan ini." ucap security tersebut. Reza hanya mengangguk.
Setelah security itu pergi. Mas Reza tampak panik meneliti tubuh ku kalau-kalau ada yang terluka.
"Kamu tidak apa-apa kan, Rissa?" tanyanya panik.
Aku tersenyum melihatnya yang begitu panik mengkhawatirkan ku. Menurutku wajah sangarnya terlihat begitu lucu.
"Aku tidak apa-apa, Mas," jawabku sekenanya.
"Sepertinya ada yang mencoba untuk mencelakai mu. Apa Kau memiliki musuh?"
"Sepertinya Saya tidak pernah punya musuh, Mas. Tapi ...," Aku langsung teringat akan Alfin yang beberapa hari ini terus meneror ku. Tapi Aku tidak menggubrisnya. Tapi mungkinkah dia akan berbuat senekat ini padaku? Aku berharap semoga polisi cepat bisa melacak pemilik mobil tadi.
"Tapi apa? Rissa."
"Mas Alfin beberapa hari ini memang sering meneror ku, Mas. Tapi apa mungkin dia akan melakukan hal senekat itu?"
Mas Reza nampak cemas. Terlihat sekali dari gurat wajahnya.
"Sepertinya nyawamu sedang tidak aman, Rissa. Lebih baik Kau menggunakan bodyguard untuk menjagamu. Untuk saat ini biar Aku saja yang mengantarmu pulang ke rumah mu, bagaimana?" Mas Reza menawarkan diri. Duh, rasanya senang bukan kepalang. Berdua saja di mobil dengan Mas Reza.
Tapi Aku harus sedikit jual mahal. "Kalau Mas Reza tidak keberatan, boleh saja."
"Dengan senang hati." ucapnya Mas Reza kegirangan.
Dan benar saja, saat ini Mas Reza benar-benar mengantarkan ku pulang ke rumah. Pria itu nampak begitu sumringah ketika berada di mobil. Sesekali Aku meliriknya.
"Bagaimana kabar Mas Reza dan Mbak Rika?" tanyaku basa-basi.
"Aku baik, Rissa. Kalau Rika... Sudah hampir 3 bulan ini Aku tidak mengetahui bagaimana kabarnya. Ponselnya sudah tidak aktif lagi. Aku menanyakan ke cabang kantornya yang ada di Indonesia, mereka mengatakan jika Rika sudah resign. Aku tidak tahu harus mencarinya kemana." Suara Mas Reza terdengar begitu sendu. Bahkan wajahnya pun sama.
Aku juga lupa tidak menghubungi kakak ku itu sudah lama. Semenjak Aku meninggalkan rumahnya. Maklum, banyak sekali pekerjaan yang harus kulakukan.
Tapi Aku heran, kenapa Mbak Rika bisa menghilang dan tidak menghubungi suaminya. Sebenarnya apa yang sudah terjadi?
"Yang sabar ya, Mas. Pasti Mbak Rika mempunyai alasan kenapa Dia melakukan hal ini. Nanti Aku akan membantu untuk mencarinya."
"Terimakasih, Rissa. Aku benar-benar bingung harus mencarinya kemana. Aku sudah mencoba untuk berubah demi dirinya, Aku sampai saat ini sudah tidak lagi selingkuh di belakangnya. Aku mencoba untuk menjadi suami yang baik untuknya."
Kulihat mata Mas Reza hampir berair. Tak pernah terlintas di benakku bahwa preman seperti Mas Reza, pria yang selalu menggertak orang lain, di takuti, akan menangis hanya karena seorang wanita.
Jadi pria yang benar-benar mencintai pasangannya itu benar-benar ada. Dan Mas Reza adalah bukti nyatanya.
Namun sayangnya itu tidak pernah terjadi dengan ku. Aku selalu di campakkan oleh pria di masalaluku. Di jadikan mainan oleh Candra, di buang oleh Alfin. Candra yang mengatakan mau berubah, menurut ku hanyalah omong kosong. Aku mengetahui bagaimana watak pria itu. Mempercayainya adalah suatu kebodohan.
Aku iri sekali dengan Mbak Rika. Ada seorang pria yang sangat mencintai dirinya sedalam ini. Sampai-sampai menangis segala. Seandainya posisi bisa di tukar, sebentar saja. Aku ingin sekali merasakan bagaimana rasanya di tangisi oleh Mas Reza. Pria idaman yang sudah mencuri hatiku.
Bahkan Mas Reza tidak sekalipun memperhatikan orang lain. Termasuk Aku yang jelas-jelas sangat menginginkannya dan mengharapkannya. Mendambakan bisa bersamanya. Hanya Aku dan dia, selamanya. Tapi sungguh ini sangat mustahil.
***
Untuk Dea libur dulu ya man teman ☺️. Author sedang dalam kondisi yang tak baik-baik saja 🤧
akhirnya nikah juga Rissa walaupun nikah sirih