Warning!!!! 21+
Tiga tahun sudah lamanya Maura (21 Tahun) dan sahabatnya tidak pernah bertemu dikarenakan suatu hal. Disaat pertemuannya dengan Alice setelah sekian lama, Maura dibuat bingung saat seorang anak kecil berusia dua tahun memanggilnya mommy, dan parahnya lagi anak kecil itu adalah adik dari sahabatnya Alice.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 : Makin besar
Mendengar suara Davin, Maura keluar dari kamarnya bersama Cecilia.
"Daddy..." ucap Cecil berlari ke pelukan Davin.
"I miss you dad," ucap Cecil mencium pipi Davin.
"I miss you too little princess daddy" balas Davin mengecup pipi Cecilia.
"Hai sayang...aku sangat merindukan kalian selama satu minggu ini," ucap Davin mengecup singkat bibir Maura lalu memeluknya dengan Cecilia yang masih berada di gendongannya.
"Kami juga merindukan mu," balas Maura.
"Oh iya..ayo kita makan dulu. Aku sudah membawa makanannya," ucap Davin.
"Apa putri daddy nakal disana?" tanya Davin pada Cecilia yang ada di pangkuannya.
"Cecil tidak nakal kok dad, iya kan mom," ucap Cecilia lalu dibalas anggukan oleh Maura yang sedang menata makanan di atas meja.
"Kakek, nenek dan kakek buyut juga sangat baik sama Cecil. Aku diajak jalan-jalan terus dan dimasakin makanan yang banyak," ucap Cecilia senang.
"Kita makan dulu ya, ceritanya nanti saja dilanjut setelah makan.." ucap Maura.
"Cecil mau makan sendili ajah mom," pungkas Cecil
"Oke sayang, ini untuk mu," ujar Maura meletakkan piring didepan Cecilia. Davin mendudukkan Cecil di kursi tinggi miliknya. Karena jika menggunakan kursi yang mereka pakai, tentu saja tubuhnya tidak sampai ke meja makan.
"Dan ini untuk mu.." ucap Maura memberikan piring yang berisi makanan untuk Davin.
**************
"Sayang...apa kamu belum ingin tidur?" tanya Maura yang datang menghampiri Davin yang sedang menonton pertandingan bola di ruang tengah. Malam ini Ia menginap di rumah Maura dan berangkat kerja dari rumah Maura juga. Masalah pakaian jangan ditanya. Karena sering menginap disana, ia sudah menyediakan persediaan pakaiannya dan Cecil. Tempat tinggal Maura sudah seperti rumah kedua baginya.
"Sebentar lagi sayang, tanggung banget. Udah mau final kok," balas Davin.
"Apa putri kecil kita sudah tidur?" tanya Davin.
"Sudah, kalau begitu Aku tidur duluan. Kamu lanjut saja menontonnya," ucap Maura lalu pergi namun ditahan oleh Davin. Ia menarik tubuh Maura hingga terjatuh ke pangkuannya.
"Jangan tidur dulu sayang..temani Aku menonton yah.." ucap Davin memeluk Maura di pangkuannya.
"Kamu kan bisa nonton sendiri. Aku udah ngantuk ini," ucap Maura.
"Tunggu dulu sayang, jangan tidur dulu. Aku masih merindukan mu. Satu minggu tidak bertemu dengan mu membuatku seperti tidak hidup saja," ucap Davin menenggelamkan wajahnya di dada Maura. Ia tidak sanggup jika Maura meninggalkannya suatu saat. Mengingat dirinya yang tidak bisa jauh dari wanitanya.
"Tapi kita kan selalu melakukan vidio call tiap hari," tukas Maura mengusap punggung Davin.
"Itu beda sayang. Aku tidak bisa dekat denganmu seperti ini kalau Vidio call an, memelukmu dan menghirup aroma tubuh mu," ucap Davin.
"Dasar bayi besar yang manjanya lebih dari Cecil," ucap Maura terkekeh. Ia kemudian menemani Davin hingga pertandingan bolanya selesai.
"Udah yuk, kita tidur.." ajak Maura.
"Tunggu dulu sayang..." cegah Davin.
"Aku merindukan mainanku..." ucap Davin me*e*as satu bongkahan besar milik Maura.
"Sepertinya makin besar sayang.." bisik Davin.
"Ulah mu.." balas Maura. Ia sudah dua kali mengganti ukuran bra miliknya. Bagaimana tidak, hampir tiap hari Davin bermain main disana. Tanpa aba-aba Davin langsung meraup bibir Maura. Tangannya tak tinggal diam, menyelusup ke dalam gaun tidur Maura dan mencari benda favoritnya disana. Maura melenguh saat Davin memainkan puncaknya dengan bibirnya.
"Auhh...jangan digigit.." ujar Maura meringis kesakitan.
"Maaf sayang..." ucap Davin.
"Dav jangan buat tanda disana, nanti Cecil bertanya saat minta nen," ujar Maura mengingatkan Davin.
1 jam kemudian.
"Dav..Aku sudah mengantuk sekali, kita ke kamar saja ya" ucap Maura yang tidur di atas tubuh Davin yang hanya mengenakan boxer saja. Davin mengusap naik turun punggung telanjang Maura lalu mengecup puncak kepala maura.
"Baiklah sayang...ayo bangun dulu.." ujar Davin membantu Maura bangkit dari atas tubuhnya.
"Ayo pakai baju mu dulu," ucap Davin pada Maura yang hanya mengenakan CD saja. Davin memungut pakaian Maura dari lantai dan membantu memakaikannya pada Maura yang terlihat sudah mengantuk sekali. Davin bahkan ingin menerkam Maura saat ini, karena melihat kondisi rambut Maura yang acak acakan ditambah lagi bibirnya yang bengkak karena ulahnya. Tapi Ia tidak mungkin melakukannya melihat kekasihnya yang sudah memejamkan mata sambil duduk.
Setelah memakai pakaiannya, Davin menggendong tubuh Maura dan membawanya ke kamar dan menidurkannya disamping Cecil. Sedangkan dirinya mengambil posisi di samping Maura.
"Good night honey.." ucap Davin mengecup kening Maura lalu tidur memeluk tubuh Maura.
.🤣🤣🤣