Anak Genius : Ayah Ku Ceo Sombong

Shila sudah sampai di rumah nya Shila membawa Adithama ke kamar nya dan menidurkan nya . Hari ini Shila merasa lega karena papanya ada bersamanya.

"Papa , sekarang papa istirahatnya jangan khawatir disini tidak akan ada yang bisa berbuat jahat pada papa ." Ucap Shila yang menenangkan Adithama .

"Terimakasih Shila , papa tidak akan memaafkan Rani atas semua perbuatan nya pada kita ." Ucap Adi sambil menggengam tangan Shila .

"Papa jangan pikirkan itu , lebih baik papa istirahat dulu Shila janji Shila akan membawa dokter spesialis untuk papa , dan Shila akan mencari donor mata untuk papa .Shila akan lakukan apapun untuk kesembuhan papa dan papa akan kembali melihat ." Ucap Shila yang merasa sedih dengan keadaan papanya.

Setelah menenangkan Adithama Shila kembali keluar kamar dan melangkah ke ruang tamu menghampiri Zeni .

"Bagaimana papa mu Shil ? " Tanya Zeni yang duduk di sofa ketika Shila sudah sampai di ruang tamu.

"Papa masih trauma , papa butuh istirahat. Aku gak nyangka Zen mama Rani melakukan itu pada papa dia sengaja membuat papa sakit sampai papa buta padahal dulu mereka baik banget pada ku juga papa aku tidak menyangka mama Rani bisa sekejam ini padahal papa begitu mencintai mama Rani papa juga sayang banget sama Tissa seperti pada anak kandungnya sendiri papa tidak pernah membedakan antara aku dan Tissa ." Ucap Shila yang masih tak percaya dengan apa yang dilakukan Rani kepadanya juga Adithama padahal dulu mereka tidak seperti itu .

"Orang akan buta karna harta , apapun akan dilakukan demi mendapatkan harta walaupun harus membunuh seseorang , tidak peduli siapapun orangnya mau saudara , teman , bahkan orang tua kandung sendiri mereka bisa mencelakainya kapan saja karena yang mereka pedulikan hanyalah harta ." Ucap Zeni yang mengingatkan Shila bahwa harta bisa menjadi petaka.

"Sekarang yang aku pikirkan adalah bi Inem , dimana bibi aku takut terjadi sesuatu pada bibi aku tidak bisa memaafkan diri ku sendiri kalau bibi kenapa - kenapa karena hanya bi Inem yang selalu ada untuk aku dan membantu ku ." Ucap Shila yang khawatir pada bi Inem.

"Kalau bukan di rumahnya mereka menyembunyikan bi Inem dimana ? apa memang bukan tante Rani yang menculik bi Inem ." Ujar Zeni yang juga bingung memikirkan keberadaan bi Inem.

"Aku tahu dimana bibi ." Ucap Joy yang tiba-tiba muncul mengejutkan keduanya .

"Ah, Shil anak mu yang satu ini seperti hantu saja selalu mengagetkan ku ." Ucap Zeni yang terkejut.

"Apa maksud mu Joy , kamu tahu dimana bibi ? " Tanya Shila , dan Joy pun mengangguk.

"Dimana ? " Tanya Zeni .

"Di gudang penyimpanan limbah " Ucap Joy datar .

"Kamu tahu darimana Joy ? " Tanya Shila ragu sambil menatap mata Joy .

Joy tidak menjawab dia hanya memberikan tablet nya pada Shila , ternyata saat di rumah Adithama tadi ketika pulang Joy melihat mobil Rani yang baru sampai setelah Rani masuk Joy berlari menghampiri mobil Rani lalu menyimpan sebuah pelacak di mobil nya setelah itu Joy kembali menuju mobil Zeni . Dan sekarang Rani sedang berada di gudang gelap itu.

"Oh itu sebabnya kamu menghilang tadi ." Ucap Zeni setelah mendengar penjelasan Joy .

"Itu berarti memang mama Rani yang culik bi Inem , dan mama Rani menyembunyikan bi Inem di gudang tempat penyimpanan limbah.

Zeni aku tahu dimana tempat nya , itu adalah gudang lama yang sudah tidak terpakai dulu aku pernah kesana dengan papa ." Ujar Shila setelah melihat posisi Rani yang terlacak di tablet Joy.

"Kalau begitu kita kesana sekarang ." ajak Zeni

"Tapi gimana dengan papa , siapa yang jaga papa ." Ucap Shila yang memikirkan Adithama.

"Shil menurutku lebih baik papa mu kita bawa ke rumah sakit saja disana lebih aman sekalian kita bawa papa mu di rawat disana.Kalau di sini bisa saja Rani dan Tissa menyusul ke rumah mu untuk membawa papa mu lagi dan aku yakin Rani pasti sudah tahu kalau om Adi ada disini ." Zeni memberi saran . Dan Shila pun setuju dengan apa yang di katakan Zeni bisa saja Rani datang ke rumahnya.

"Aku setuju Zen , Joy panggilkan kedua kakak mu ." Ujar Shila Joy pun melangkah ke kamar Jolie dan Joanna.

Sedangkan Shila dan Zeni ke kamar Adithama lalu membawanya ke mobil .

Setelah semuanya kumpul dan masuk kedalam mobil Zeni mengantarkan Shila ke rumah sakit terlebih dulu lalu setelah itu mereka menuju gudang limbah.

Sedangkan Rani sekarang sedang berada di gudang gelap itu Rani memperketat penjagaan di gudang itu

"Saya ingin penjagaannya di perketat , kamu bawa semua teman - teman mu untuk menjaga dia jangan sampai dia kabur dan kalau sampai ada orang yang datang kamu habisi saja mereka jangan sampai mereka membawa sandra ku mengerti ." Ujar Rani pada pria yang bertubuh kekar itu .

Rani takut Shila tahu keberadaan Inem dan Shila membawa Inem pergi seperti dia membawa Adithama itu sebabnya Rani memperketat penjagaan .

Tidak hanya di luar di dalam pun Rani menyimpan dua preman dan Rani mengikat kaki Inem juga menambah lakban yang membungkam mulut nya agar Inem tidak bisa bergerak dan bersuara .

"Siap bos ." Ucap pria kekar itu

"Memangnya siapa yang akan datang bos ."Tanya pria Kekar itu .

" Siapapun itu kau habisi saja bila perlu dengan dia sekalian agar tidak ada lagi yang mengganggu hidup ku ."Ucap Rani sinis yang menatap bi Inem tajam .

Mendengar perkataan Rani bi Inem pun menjadi takut karena Rani tidak pernah main - main dengan ucapannya .

Di luar sana Shila sudah mengantarkan Adithama ke rumah sakit setelah selesai mengurus berbagai hal di rumah sakit Shila kembali ke mobil yang sudah ada Zeni menunggu nya juga bersama ketiga anaknya .

Setelah Shila naik ke dalam mobil Zeni langsung menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Zeni begitu menikmati perjalanannya Zeni menyetir dengan kecepatan tinggi seperti pembalap saja tanpa memikirkan Shila dan si kembar yang mulai mabuk di belakangnya.

"Zen pelan - pelan "pekik Shila karena Zeni sangat ngebut.

" Shil , ini asik banget kita seperti di film - film kau tahu film fast and furious kan ,aku seperti paul walker saja kau tahu dia mengendarai mobil sangat hebat dalam film itu , dan sekarang aku merasa seperti dirinya ow..wow.. "Ucap Zeni yang asik dengan mobil nya .

" Zen.. itu hanya di film kau gila ini jakarta jalanan sangat macet dan padat , kau tidak memikirkan anak anak ku ."Bentak Shila yang tetap berpegangan pada kursi nya .

Sedangkan di belakang ketiga anak Shila mereka diam tak bersuara wajahnya begitu tegang .

"Aunty aku belum ingin mati ." Ucap Joanna yang berpegangan erat

"Aku merasa mual " Ucap Joy datar .

"Autny bisakah kita berhenti , mami hentikan mobilnya ." Ucap Jolie

"Zeni pelan - pelan lihat anak - anak ku mereka ketakutan ." Ucap Shila yang menatap ketiga anaknya.

"Mami aku tidak takut ,aku tidak kuat mami aku ingin pipis ." Ucap Jolie yang sudah tidak kuat menahannya.

"Zen, hentikan mobil mu di depan pom bensin itu kalau tidak mobil mu akan bau kencing nya Jolie ." Ujar Shila yang membuat Zeni takut kalau Jolie akan pipis di dalam mobilnya .

Ckitt.. dugh..

Zeni menghentikan mobilnya dengan mendadak dan hampir saja kepala mereka terbentur .

"Zeni ,aku tidak suka caramu menyetir ." pekik Shila .

"Maaf ." Ucap Zeni cengengesan.

"Kalian baik- baik saja ." Tanya Shila sambil menoleh ke jok belakang sungguh mengejutkan Shila tidak melihat ketiga anaknya dimana mereka ?

Ternyata Joanna , Jolie , dan Joy sudah berlari menuju toilet .

"Aku pikir hanya Jolie yang kebelet pipis ternyata semuanya ." Ucap Shila yang melihat ketiga anak nya yang berlari ke toilet dari dalam mobil.

"Untung saja aku tepat waktu kalau tidak .. ih.. " Ucap Zeni sambil bergidik ngeri membayangkan kalau mereka bertiga kencing di dalam mobilnya.