Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys
Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!
Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi
Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan
Baca selanjutnya ➡️
Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa kau tidak normal?
-
-
Jiana menggeram kesal memejamkan matanya dalam menahan tangan dan bibir Bryan yang terus nakal ditubuhnya
" Emmmh Ji aa naaa .. emmmh sayaaaang" begitulah suara parau Bryan di leher Jiana berniat menggoda wanita itu dengan suara seksinya
" Dasar pria mesum gila!" umpat Jiana dalam hati. Ia hanya diam menunggu Bryan lengah sebelum melakukan sesuatu pada pria itu
Jiana ingin sekali mematahkan tangan nakal yang mulai merayap kebawah tubuhnya. Membuka kancing jeans Jiana dan mencoba menyusup kebalik celana jeans Jiana, karena berusaha menjaga tubuhnya dari Bryan, Jiana memang sengaja memakai jeans saat tidur
Bryan makin antusias saat Jiana hanya diam, ia menarik Jiana agar terlentang hingga dekapan itu melonggar dan jemari itu tinggal beberapa centi lagi menuju tujuannya yaitu daerah sensitif Jiana jika saja wanita itu tak mendorongnya kelantai
" Aww sialan." pekik Bryan menahan suaranya karena tak ingin membuat Kya terbangun
Jiana tertawa jahat sambil mengancingkan celananya kembali
" Kau benar-benar istri durhaka!" bentak Bryan pelan
" Itu balasan atas kemesumanmu!." saut Jiana bangun melipat kedua tangannya didada
" Apa kau tidak normal?" bentak Bryan lagi
Sedangkan Jiana hanya mengedikan bahunya acuh dengan tatapan dinginnya
" Awas saja kalau pinggangku benar-benar patah." ucap Bryan memegangi pinggang seraya mencoba bangkit
" Itu hal yang bagus."
" Kau mau punya suami yang cacat begitu?"
Jiana kembali mengedikan bahunya acuh lalu kembali merebahkan tubuhnya lagi ke sofa membelakangi Bryan membuat pria itu mendengus kesal mengepalkan kedua tangannya geram apalagi nafsunya yang sudah diubun-ubun. Jika dirumah mungkin Bryan akan menyeret wanita itu keranjang dan memperko*anya tanpa ampun
" Awas kau Jiana. " gumam Bryan geram lalu berjalan menuju ranjang putrinya. Ia tersenyum lembut melihat Kya tersenyum dalam tidurnya lalu segera ia naik tidur disampingnya. Entah kenapa saat melihat wajah tenang putrinya nafsu Bryan mendadak hilang
" Apakah mimpimu sangat indah hmm?" tanya Bryan pelan mengusapi pipi bapau itu dengan ibu jarinya. Bryan kembali tersenyum lalu memejamkan matanya
Pagi tiba, Bryan membuka matanya saat mendengar suara cekikikan putri kecilnya. Ia tersenyum melihat Kya sudah bangun dan sedang bercanda bersama Arnold dan Viona. Lalu ia melihat ke arah Jiana yang juga sudah bangun dengan Bulan dan Dean disampingnya, ketiganya terlihat sedang menikmati sarapan pagi bersama
Bryan bangun mendudukan dirinya dan jemari itu langsung mendarat dipuncak kepala Kya dibarengii bibirnya yang juga mendarat di kening Kya
" Sayang .. apa masih sakit?"
" Tidak, Daddy sekalang satu." sautnya menyengir pada Bryan
" Auuuuuhh pintar sekali."teriak Bryan kencang sambil melirik Jiana yang spontan menoleh ke arahnya. Bryan menyeringai nakal lalu turun dari ranjang mendekati Jiana dan langsung duduk disamping istrinya sambil jemari itu hinggap di rambut Jiana, menggulung rambut pendek itu dengan nakalnya membuat Bulan jengah dengan Bryan yang terus saja genit, padahal sebelumnya ia tak pernah melihat Bryan segenit sekarang
" Sayang aku mau. " ucap Bryan manja membuat Jiana menoleh kebelakang dengan tatapan tajamnya
" Gosoklah gigimu jorok sekali." gerutu Jiana memarahi Bryan lalu beralih kembali pada makanannya
Ha .. ha .. ha ..
Tawa cekikikan Arnold, Bulan dan Dean menggema diruangan itu
" Sial sekali kenapa ibu Kya harus dirimu. " gerutu Bryan mencebikan bibirnya kesal lalu berjingkat mengambil papperbag yang sebelumnya Bulan bawa untuk baju gantinya serta perlengkapan mandi dirinya dan Jiana. Dengan bibir tak henti menggerutu Bryan berjalan menuju kamar mandi
" Simesum itu selalu mati kutu karenamu Ji. Kau hebat." ucap Bulan memberikan dua jempolnya pada Jiana yang hanya bersikap datar
Sementara dikamar mandi Bryan terus saja menggerutu karena dipermalukan Jiana dihadapan kakaknya yang menurutnya tengil itu
" Kau akan tergila-gila padaku. Kupastikan itu." gumam Bryan dengan seringai dibibirnya. Tak lama ia membuka baju dan membersihkan tubuhnya
Selesai mandi dan berpakaian Bryan segera keluar. Rambut basah dengan handuk menggantung di pundak menjadi perhatian Viona, wanita itu selalu memuja Bryan padahal ia tahu Bryan seberengsek apa!
" Hey Arnold beraninya kau!" bentak Bryan menepuk bibir Arnold yang mengerucut hendak mencium putrinya yang juga mengerucutkan bibirnya. Lalu Bryan beralih pada Kya yang celingukan heran dengan manik hitam pekatnya
" Jangan lakukan itu pada Paman jelek ini." larang Bryan menaikan telunjuknya pada Kya
" Aku hanya ingin menciumnya, Kya sangat menggemaskan." Saut Arnold
" Jangan sekali-kali menyentuh putriku! Aku tidak rela dia bersentuhan dengan pria brengse* sepertimu!" bentak Bryan pelan
Arnold berdecak kesal melipat kedua tangannya didada." Kau benar-benar tidak berkaca, kau bahkan lebih brengse* karena memperkommmmpp." ucapan Arnold terhenti karena Bryan membungkam bibir itu dengan telapak tangannya
" Kupecat juga kau!" bisik Bryan mengancam membuat Arnold menyengir dalam bungkaman tangannya
Ceklek
Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian semua orang dan membuat Bryan mendengus kesal. Dibalik pintu itu ada Darwin sang sekertaris. Bahkan tatapan Bryan menajam saat melirik Jiana menatap Darwin begitupun Darwin yang tatapannya langsung tertuju pada Jiana
" Ada apa kau kemari?" tanya Bryan ketus
" Aku ingin menjenguk putrimu, Tuan Ken bilang Kya sakit."
" *Dasar bajinga*, bisa-bisanya menatap istriku. aku ingin sekali mencongkel mata jeleknya itu*. " gerutu Bryan dalam hati tanpa sadar, entah mengapa ia tak suka Jiana dipandangi Darwin yang notabennya masalalu Jiana. Bagaimanapun Jiana adalah istrinya dan akan sangat memalukan bila ia diselingkuhi seorang wanita. Pikir Bryan
Bryan segera bergerak ketengah, berkacak pinggang menjulang dihadapan Jiana yang masih duduk di sofa untuk menghalangi tatapan Darwin pada istrinya
" Sayang pakaikan untukku!" perintah Bryan seraya memberikan dasi hitamnya tepat diwajah Jiana
Jiana merampas dasi ditangan Bryan lalu berdiri. Ia mendekat hanya berjarak beberapa jengkal dari Bryan, ia pakaikan dasi itu dengan telaten. Sementara Bryan hanya tersenyum nakal menatapi Jiana yang menurut padanya namun sedetiknya ia terbatuk-batuk saat Jiana malah menarik dasi itu hingga mencekik leher Bryan
Jiana tertawa kencang dan ini pertama kalinya didengar Bryan, wanita itu sepertinya puas telah mengerjainya hingga yang lainnya pun ikut tertawa bersama Jiana kecuali Darwin, pria itu hanya bergeser dari tempatnya untuk melihat Jiana
" Sudah lama aku tak melihat tawa itu Jiana, tawa yang dulu selalu kulihat sebelum Bryan menghancurkan semuanya. " batin Darwin sendu
" Tugasku selesai." saut Jiana lalu memutar tubuhnya
" Aaahh" pekik Jiana saat tangan Bryan nakal mencengkram kasar bokongnya sambil berjalan mendahului Jiana dan duduk ditempat dimana tadi Jiana duduk. Bryan menyeringai nakal menatap wajah yang mendadak masam itu lalu secepat kilat ia menari Jiana hingga wanita itu duduk disampingnya
Membuat Bulan kembali cekikikan begitupun Kya yang melihat ibunya dijahili sang ayah ikut cekikikan dengan begitu centilnya
" Auuuh lucu sekali." pekik Arnold pada Kya sambil mencubit pelan pipi bakpau itu
" Bryan bolehkan aku mencium putrimu?" ijin Arnold memelas
" Lakukanlah dan kupatahkan bibirmu!" bentak Bryan pelan membulatkan kedua bola matanya
-
-
Dad Bryan anakmu sudah gak gadis lagi loh....