"Apa! Aku! Kau gila Ya! Aku hanya menghias calon pengantin. Bukan menghias diriku sendiri lalu menikah dengan kakakmu," ucap Nara seakan tak percaya.
"Aku mohon Ra. Tolong bantu aku, keluargaku akan malu. Kamu sahabat terbaikku kan! Menikahlah dengan kakakku!" pinta Chelsea dengan air mata menetes membuat yang melihatnya iba.
Anara putri berprofesi sebagai perias pengantin biasa. Ia sangat bahagia dan antusias ketika di minta untuk terlibat dalam acara pernikahan kakak sahabatnya dengan seorang model cantik ternama.
Merias seorang model cantik terkenal di pernikahannya, sungguh kesempatan emas yang tak akan mungkin dia sia-siakan, karena itu mampu membuat namanya dalam karier meriasnya ikut melambung. Job meriasnya akan semakin banyak. Itu fikirnya.
Namun siapa sangka di hari H karena sesuatu calon pengantin wanita tidak bisa meneruskan pernikahan yg membuat pernikahan terancam batal.
Demi menolong keluarga sahabatnya dari malu, Di hari itu Si culun pun mendadak menikah dengan kakak sahabatnya. Pemuda yang anti padanya, bahkan tidak pernah ingat siapa namanya.
Bagaimana Nara menjalin pernikahannya dengan pemuda dingin dan jutek seorang presdir ternama Milan Kalingga ...
Dapatkah Milan menerima Nara Si culun sebagai istrinya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira Sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pernikahan 1
Mentari pagi menyambut. Sesosok pemuda baru saja terbangun dari tidur lelapnya, beranjak dari ranjang.
Penampilannya acak-acakan namun tak mengurangi aura ketampanannya.
Manik mata Milan menatap ke arah sofa yang telah kosong, sudah tidak melihat Nara di kamar. Seperti biasa, Milan mengawali pagi dengan menarik laci nakas.
Dengan gugup Milan menatap kertas perpisahan mereka.
Jujur entah sejak kapan ada perasaan gugup di hati Milan saat menarik laci nakas, entah mengapa hatinya tak rela jika kertas perpisahan ini malah di tanda tangani oleh Nara. Ya ... lucu dulu dia selalu, menunggu dan memeriksa tanda tangan Nara sekarang justru dia di hantui perasaannya cemas andai si culun tanda tangan.
Dan Milan menarik napas lega saat tak mendapati tanda tangan Nara di sana hanya melihat kertas kecil.
Melihat petuah move on apalagi yang si culun itu tulis untuknya.
“Maaf, kak! Hari, sangat penting dan sedikit sibuk. Aku belum searcing petuah move on di mba google. Aku takut terlambat merias di pernikahan Dinda.
Hanya ingin bilang Semangat!
Semangat !
Semangat !
Milan terkekeh lucu membaca goresan pena yang di tinggalkan Nara.
“Dasar culun. Konyol!” sungut Milan dengan senyum tersungging.
Dulu dia sangat kesal jika membaca petuah move on dari Nara yang seakan mengejek nasib percintaannya namun sekarang berbeda, kata itu justru bak moodboster untuk berjuang melalui hari patah hatinya.
Setelah membaca tulisan tangan Nara, Milan bergegas ke kamar mandi. Hari ini adalah hari pernikahan Dinda adik sahabatnya jadi dia harus hadir lebih awal.
***
Di sebuah kamar hotel mewah, seorang perempuan cantik mengenakan gaun pengantin berwarna putih sedang berada di depan cermin rias, menatap kagum wajahnya yang telah tersentuh oleh tangan ajaib Nara.
“Wah, Nara kau memang sangat berbakat,” puji sang pengantin tiada henti sejak acara akad nikah hingga saat ini menuju malam resepsi.
“Ini karena Anda yang sangat cantik,” balas Nara mengagumi kecantikan adik Kay.
“Awalnya aku ragu memilihmu karena kau belum punya nama yang di kenal sebagai MUA , tapi kak Kay kekeh mengatakan kau mempunyai keterampilan merias yang baik. Dan ternyata kak Kay benar kau memang jago," ucap Dinda panjang lebar.
“Makasih kak.”
Obrolan terhenti saat Chelsea masuk ke dalam kamar dan bergabung bersama mereka.
“Gimana Ra, udah?” tanya Chelsea yang mengenakan gaun panjang berwarna pink terlihat anggun.
“Udah Sea,” sahut Nara.
“Wah, Dinda kau cantik sekali,” puji Chelsea menatap pengantin wanita dari pantulan cermin.
“Ini berkat Nara,” balasnya.
"Nara memang berbakat kan, kau ngak akan rugi memakai jasanya," Chelsea menaikkan jempolnya dan di balas anggukan oleh Dinda.
“Sekarang giliranmu Ra. Ganti baju sana. Ngak lama lagi acara akan di mulai,”
“Oh iya.” Nara pun bergegas berdandan sebagai menantu dari keluarga Kalingga, kali ini dia kembali menghilangkan identitas si culun di pesta pernikahan.
Milan berdiri dengan gagah, mengenakan tuxedo hitam membalut tubuh tegapnya, wajah tampannya semakin bersinar ia telah bersama Mama Erika berada di ballroom tempat diadakannya resepsi pernikahan Dinda. Ibu dan anak ini sedang menunggu kedatangan Nara dan Chelsea sembari bertukar cerita dengan tamu undangan.
Sepasang pengantin telah berdiri di pelaminan, lantunan lagu telah menyemarakkan suasana pesta. Namun dua sahabat itu belum berada di dalam ruangan.
Suara riuh dan decak kagum terdengar dari tamu undangan, tak kalah dua perempuan cantik bak putri melangkah anggun dengan gaun pink panjang, terlihat sangat memesona. Kecantikan Nara dan Chelsea berhasil mengundang perhatian dan decak kagum.
Milan memutar pandangannya menatap penyebab keriuhan.
Milan terpaku menatap si culun melangkah, bergandengan bersama Chelsea, gaun pesta yang membalut tubuh si culun, serta rambut yang tercepol membuatnya terlihat sangat cantik hingga Milan tertegun.
Duh ... ampun si culun berubah lagi dan malam ini sungguh sangat cantik dan elegan dengan gaun pesta begitu bersinar.
Dua sahabat itu mendekat ke arah mamanya.
“Mantu mama cantik banget,” puji mama Erika gemas saat Nara telah berada di antara mereka.
“Cuma Nara nih, aku ngak,” sosor Chelsea memasang wajah cemberut.
“Ih, Anak mama yang bawel ini juga cantik.” Mama Erika mencubit gemas pipi Chelsea.
“Nara cantik banget kan, Lan?” goda mama Erika tersenyum menaik-naikan alisnya pada Chelsea. Menatap Milan yang masih mematung tanpa berkedip menatap Nara yang berdiri di hadapannya seakan terbius oleh kecantikan si culun.
“Lan!” sentak mama Erika menepuk bahu Milan.
Milan tersadar hingga gelagapan, salah tingkah.
“Nara Cantik kan Lan?” tanya ulang mama Erika.
“Emm.” Milan menjawab dengan deheman dan kepala terangguk pelan.
Nara tersipu malu, demi apa pemuda galak ini mengakui kecantikannya. sedangkan Chelsea dan mama Erika saling melempar senyum.
“Ra, sini ikut, mama mau pamerin mantu cantik mama ini dengan teman mama.” Perempuan paruh bayah ini merangkul lengah Nara untuk ikut bersamanya.
Mama Erika telah membawa menantunya. Kini tinggal dua bersaudara ini.
Raut wajah Chelsea seketika berubah ketika pemuda tampan dengan setelan tuxedo menghampiri, ikut bergabung bersama mereka.
“Sea kau cantik sekali,” puji Kay berdecak kagum dengan senyum terkembang menatap Chelsea.
“Kau tidak perlu mengatakannya. Semua orang juga tahu itu," balasnya dengan ketus.
Kay semakin menarik sudut bibirnya, ia memang sangat suka melihat sikap judes adik sahabatnya itu.
Kay beralih pada Milan.
“Lan, adikmu memang hebat, lihat karyanya, dia bisa membuat pesta sehebat ini,” ucap Kay pada Milan yang berdiri di sampingnya sekali memuji Sea yang berperan sebagai WO.
Chelsea hanya memasang wajah jengah.
“Iya dia telah berhasil, berdiri sendiri tanpa bayang-bayang Kalingga,” sahut Milan.
“Kamu hebat Sea, bagus ini juga, itung-hitung jadi latihan persiapan untuk pesta pernikahan kita nanti,” ucap Kay.
“Kita!” Mata Chelsea memicing tajam menatap Kay tak suka. “Jangan mimpi! Aku tidak mau menikah denganmu!” sungut Chelsea. Pemuda ini selalu saja berhasil memancing kesalnya.
“Kalau tidak menikah denganku lalu kau akan menikah dengan siapa?” goda Kay dengan kerlingan mata.
“Itu bukan urusanmu! Aku lebih baik melajang seumur hidup dari pada menikah denganmu,” tekan Chelsea melipat tangan di dada.
Sementara Kay dan Chelsea berdebat. Arah pandang Milan tak lepas ke arah Nara yang tersenyum di depan teman mama Erika. Entah mengapa wajah cantik itu bak magnet yang membuat manik mata Milan terus terpusat pada si culun, rasanya tak puas menandang wajah cantik yang sedang tersenyum itu.
nguras emosi
Alhamdulillah
harusnya nunggu dijemput dari jerman biar kelihatan kesungguhan Milan
dan harusnya Nara nyuruh Milan ngejar Zeline
kenapa gak dijodohin aja Vino dgn Nana Thor
kemabilah Nara setelah sukses dan Nana pulih total dari oplas wajahnya dan kau punya modal utk buka usaha agar hinaan padamu berkurang dan bisa mengembalikan uang Vino yg kalian pakai