Instagram: @blueskyma_1
Perjodohan yang dilakukan oleh dua perusahaan besar yaitu, Perusahaan Elang Group dan Perusahaan Mawardi Utama menjodohkan putra dan putri nya.
Seperti apakah jika dua anak dari konglomerat bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku tidak rapuh
Elang dan Mila mengajak semuanya berkeliling rumah mereka yang cukup kecil tapi indah dan megah.
banyak panjang limited edition disana juga udara yang cukup segar karena rumah itu dikelilingi pohon yang lumayan banyak.
Elang, Tino ,dan juga Aris duduk dikursi belakang rumah sambil memandangi tiga wanita yang sedang asyik bercengkrama ditaman Mila, sella dan juga Sasa yang hanya terdiam.
disisi lain Elang merasa kasihan kepada Sasa ia tahu betapa canggungnya ia dengan mila. meskipun Mila tidak mengatakan nya namun terlihat jelas ia tidak suka kepada Sasa.
"jadi sehari berapa kali" ucap Tino yang memperhatikan Elang dari tadi menatap taman
"maksud mu" tanya Elang karena ia tersadar pembicaraan Tino mengarah kepadanya.
"bagaimana bisa kamu tidak tergoda melihat bentuk tubuh Mila yang seperti gitar spanyol itu, jangan bilang kamu lebih tertarik dengan Sasa yang kerempeng itu". ucap Tino yang dari dulu tidak suka pada Sasa karena ia pernah melihatnya bersama laki-laki lain pada saat di bar, tapi Elang tidak pernah mempercayai kata-katanya.
elang terdiam. . .
"kamu selalu tertipu dengan wajah polosnya Lang"
Tino mulai menekankan kata-kata nya
tidak dengan Aris , ia lebih pendiam tanpa sepatah katapun . .mungkin karena itu Elang sangat cocok bekerja dengannya . .
"kamu ngomong apa sih tin, jauhkan pikiran kotormu itu, aku tidak peduli berapa banyak wanita yang kamu tiduri. tapi kalo kamu macem-macem sama Mila , akan ku pastikan kau lenyap dari muka bumi ini"
"santai dong ,kenapa kamu jadi posesif gini"
"mending kamu nikahin langganan kamu pemilik bar itu tin" entah angin darimana Aris tiba-tiba berkata seperti itu.
Elang dan Tino menatap Aris bersamaan , hal yang aneh ketika Aris berkata tentang selain pekerjaan.
"huahhahahha" Elang dan Tino tertawa
Aris menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu apa yang aneh ucapnya dalam hati
"sudahlah tin benar kata Aris menikahlah dengan partner s*sk mu itu"
"aku saja tidak tahu berapa laki-laki yang sudah tidur dengannya , yah meskipun aku yang pertama" ucap Tino
"gila kamu, bahkan kamu mengambil kesuciannya tanpa rasa bersalah" kata Elang
"dia yang meminta ku untuk menjadi partnernya , sungguh murahan bukan" kata Tino.
kemudian ketiga wanita itu menghampiri mereka "pak Elang saya dan sasa mau pamit pulang dulu" ucap sella.
"aku juga mau pulang, imanku goyah kalo lama-lama disini , ayo sell" Tino meraih bahu sella seperti tanpa dosa , sella yang sudah hafal dengan sikap Tino hanya menerimanya pasrah.
mereka bertiga pulang tidak dengan Aris karena ia ingin membicarakan masalah pekerjaan dengan Elang.
Aris dan mila mengantar mereka sampai teras rumahnya tidak dengan Elang ia membicarakan sesuatu dengan Sasa disamping garasi, entah apa yang mereka bicarakan.
Aris menatap Mila . . .
"im okay mas aris" ia sudah bisa menebak Aris mengkhawatirkannya.
"aku juga sebenarnya tidak tahu perasaan seperti apa yang kumiliki terhadap Elang" ucap Mila lirih sambil terus memandang ke arah garasi.
"apa karena kamu masih menunggu Al?" tanya Aris
"entahlah , semua laki-laki memberi ku teka-teki yang sulit ku pecahkan".
Aris mengajak Mila berbalik ia sudah mengenal Mila lama , ia tidak mau Mila meneteskan air matanya didepan elang.
mila berbalik dan memasuki rumah bersama Aris...
"aku sudah jauh lebih tegar kok mas, sekarang aku juga jarang menangis, Mila yang sekarang bukan Mila yang dulu lagi yang dulu akan ambruk hanya diterjang oleh angin. . tapi sekarang meskipun badai menerjang aku akan tetap berdiri tegak"
tegas Mila