NovelToon NovelToon
Pedang Terkutuk Pemulung Misterius

Pedang Terkutuk Pemulung Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Balas Dendam
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

"Takdirnya ditulis dengan darah dan kutukan, bahkan sebelum ia bernapas."

Ling Yuan, sang pewaris yang dibuang, dicap sebagai pembawa kehancuran bagi klannya sendiri. Ditinggalkan untuk mati di Pegunungan Sejuta Kabut, ia justru menemukan kekuatan dalam keterasingan—dibesarkan oleh kuno, roh pohon ajaib dan dibimbing oleh bayangan seorang jenderal legendaris.

Kini, ia kembali ke dunia yang telah menolaknya, berbekal dua artefak terlarang: Kitab Seribu Kutukan dan Pedang Kutukan. Kekuatan yang ia pegang bukanlah anugerah, melainkan hukuman. Setiap langkah menuju level dewa menuntutnya untuk mematahkan satu kutukan mematikan yang terikat pada jiwanya. Sepuluh tahun adalah batas waktunya.

Dalam penyamarannya sebagai pemulung rendahan, Ling Yuan harus mengurai jaring konspirasi yang merenggut keluarganya, menghadapi pengkhianat yang bersembunyi di balik senyum, dan menantang takdir palsu yang dirancang untuk menghancurkannya.

Akankah semua perjuangan Ling Yuan berhasil dan menjadi Dewa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Kemenangan cepat dan jejak Racun.

Ling Yuan kembali ke gudang rongsokan, langkahnya yang tenang terasa berat. Udara di sekitarnya masih membawa jejak dingin kematian Siluman, tetapi kini bercampur dengan aroma debu dan logam berkarat yang menjadi penyamaran terbaiknya. Ia melempar karung rongsokannya ke sudut, dan sejenak, kembali menjadi Pemulung Misterius yang bisu, tanpa emosi, tanpa aura kultivasi yang jelas.

Ia menuju meja kerjanya yang terbuat dari balok kayu lapuk, menerangi ruangan dengan lentera minyak yang redup. Di bawah cahaya kuning yang berkedip, Ling Yuan meletakkan Pedang Kutukan Mao dan tabung kristal gelap yang berisi racun kental itu. Racun itu tidak memantulkan cahaya; ia justru menyerapnya, menciptakan sebuah titik kegelapan pekat di tengah meja.

“Jangan sentuh langsung, Yuan'en,” suara Jendral Mao terdengar serius dari dalam Pedang Kutukan. “Itu bukan hanya racun fisik. Itu adalah manifestasi kutukan yang dibentuk dari ribuan penderitaan, disuling menjadi energi yang dapat memakan jalur spiritual kultivator tingkat tinggi sekali pun.”

Ling Yuan mengangguk. Ia mengeluarkan seutas benang spiritual yang sangat halus, hampir tidak terlihat, dan mengarahkannya ke permukaan tabung.

Hiss!

Begitu benang itu menyentuh kristal, terdengar desisan tajam, dan benang spiritualnya langsung hangus, menghilang seperti kabut pagi.

Ling Yuan menarik tangannya. Mata amber-nya menyipit, mencerminkan kejutan. Kekuatan spiritualnya yang telah mencapai Mortal Peak pun tidak sanggup menyentuh racun itu tanpa cedera. Kekuatan Sekte Bayangan Hitam jauh melampaui perkiraannya.

“Seperti yang aku duga,” Jendral Mao melanjutkan, nada suaranya dipenuhi memori pahit. “Ini adalah Jejak Darah Sunyi. Teknik yang hanya dikuasai oleh Hierarki Sekte Bayangan Hitam di masa kuno. Mereka menggunakannya untuk menanamkan benih kutukan ke dalam darah bangsawan, seperti yang mereka lakukan pada darahmu. Ini adalah racun yang dirancang untuk kehancuran dinasti, bukan sekadar pembunuhan individu.”

Ling Yuan merasakan kedinginan menusuk hingga ke sumsum. Ia menyadari betapa ringannya ia mengambil keputusan untuk kembali. Balas dendamnya bukan hanya terhadap dua orang tua renta dan satu selir licik, tetapi terhadap sebuah organisasi yang mampu mengendalikan takdir klan selama bergenerasi-generasi.

Ia mengambil Kitab Seribu Kutukan, membuka halaman-halaman yang penuh dengan aksara kuno. Jendral Mao memandunya untuk mencari deskripsi Jejak Darah Sunyi. Kitab itu merespons tabung kristal tersebut, dan simbol-simbol di halaman mulai bergerak, memancarkan cahaya redup yang memetakan pola racun.

“Lihat polanya,” perintah Jendral Mao. “Racun itu bergerak dalam pola siklus. Ia menargetkan bukan tubuh, melainkan resonansi jiwa. Racun ini ada hubungannya dengan Kutukan Pertama, yang mereka tanamkan saat kau lahir.”

Ling Yuan fokus pada pola yang ditampilkan Kitab. Ia melihat garis-garis hitam kental dalam cairan itu membentuk konfigurasi yang persis sama dengan diagram Kutukan Anak Pembawa Kematian yang telah menempel pada darahnya selama dua puluh tahun. Ini adalah kunci yang menghubungkan masa lalu dengan ancaman saat ini.

“Selir Sin… ia tidak menciptakan kutukan ini. Ia hanya mengimplementasikannya. Dia adalah pengelola, pion yang dimahkotai oleh entitas yang lebih gelap,” simpul Jendral Mao. “Racun ini membuktikan bahwa Tiga Sekte Kuno masih beroperasi, jauh di bawah tanah Kekaisaran, dan mereka menggunakan klan Yang sebagai basis energi mereka.”

Wajah Ling Yuan tetap tanpa ekspresi, tetapi matanya menunjukkan badai yang mengamuk. Ia telah berhasil mematahkan Kutukan Pertama, tetapi residu dari racun ini, yang kini ia pegang, menunjukkan bahwa akar kutukan itu jauh lebih dalam dari yang ia kira. Kematian Siluman, meskipun cepat, telah membelikannya waktu yang berharga.

Ling Yuan mengambil Pedang Kutukan. Ia tidak bisa menghancurkan racun itu tanpa risiko melepaskan energi destruktif ke sekitarnya. Sebaliknya, ia harus menstabilkannya dan menggunakannya sebagai umpan, sebuah sinyal yang akan menarik perhatian sumber utamanya.

VZZZZZT!

Ling Yuan menyalurkan energi kutukan dasarnya melalui bilah Pedang. Pedang Kutukan Mao yang berkarat kini berfungsi sebagai penyeimbang energi. Ia menyentuh tabung kristal itu dengan bilah, membiarkan Pedang Kutukan perlahan menyerap energi paling volatil dari racun tersebut, seperti spons yang menyerap minyak kotor.

Rasa sakit menusuk ke lengan Ling Yuan, tetapi ia menahannya. Setiap tetes energi yang diserap Pedang Kutukan adalah penguatan bagi segelnya, membuat aura bangsawan Yang-nya semakin sulit terdeteksi oleh radar spiritual Kekaisaran.

“Bagus, Yuan'en. Gunakan kejahatan mereka untuk melayani kebaikanmu. Inilah esensi Kitab Seribu Kutukan: transformasi, bukan kehancuran murni,” puji Jendral Mao. “Kemenangan ini memang cepat, tetapi konsekuensinya panjang. Selir Sin kini tahu bahwa ada kultivator yang mampu menembus jaringannya. Dia akan mengirim seseorang yang lebih kuat.”

Ling Yuan menarik Pedang Kutukan. Tabung kristal itu kini memancarkan cahaya yang jauh lebih redup, racunnya telah dinetralkan, namun intinya tetap utuh, siap menjadi sampel untuk studi lebih lanjut.

Ling Yuan kemudian berdiri dan mulai membersihkan dirinya, mencuci debu lorong dari jubah lusuhnya. Tindakannya teratur, namun pikirannya bergerak cepat. Ia harus segera menyamarkan kekuatannya lebih baik. Pedang Kutukan telah menstabilkan auranya, tetapi ledakan energi yang singkat saat melawan Siluman mungkin telah menarik perhatian yang tidak diinginkan.

“Waktumu terbatas,” Jendral Mao mengingatkan. “Kematian Siluman akan menciptakan getaran energi yang aneh di sekitar Kediaman klan Yang. Selir Sin akan merasakannya. Dia mungkin sudah mulai bergerak, mencoba menipu Jendral Yang sebelum ia menyadari bahwa ada ancaman nyata.”

Ling Yuan menyadari kebenaran ucapan gurunya. Selir Sin pasti sedang panik, bergegas menutupi jejaknya dan meyakinkan Jendral Yang bahwa segalanya baik-baik saja, sebelum patriark tua itu menyadari keretakan dalam benteng pertahanannya.

Menggunakan jaringan informan kecil yang telah ia bangun di pasar gelap, Ling Yuan mengirim sinyal halus. Ia membutuhkan laporan segera tentang aktivitas tidak biasa di sekitar Kediaman Yang, terutama pergerakan Selir Sin.

Ia memandang tabung kristal gelap itu sekali lagi. Jejak racun ini adalah bukti tak terbantahkan, bukan hanya pengkhianatan, tetapi juga keterlibatan kekuatan gelap yang mengincar garis darah klan Yang secara keseluruhan. Balas dendamnya telah berevolusi menjadi misi penyelamatan klan, sebuah ironi yang pahit.

Ling Yuan kini berada di garis batas antara dua dunia: dunia pemulung bisu yang tidak diperhatikan, dan dunia kultivator kutukan yang mematikan. Untuk menghadapi ancaman yang lebih besar, ia harus memastikan penyamarannya sempurna.

Ia harus menyamarkan kekuatannya, menyembunyikan Pedang Kutukan, dan menjadi bayangan yang tidak bisa dideteksi oleh kultivator yang lebih kuat. Ia membutuhkan lapisan perlindungan yang lebih tebal, dan itu hanya bisa dicapai melalui penguasaan mendalam atas Kitab Seribu Kutukan, dan yang lebih penting—penetrasi ke dalam sistem sosial yang Selir Sin gunakan sebagai perlindungan.

Ia harus menjadi bagian dari sistem agar bisa menghancurkannya dari dalam.

Malam itu, di kediaman Yang yang megah namun penuh intrik, Jendral Yang akan segera merasakan kegelisahan yang tidak wajar, sebuah firasat buruk yang dikirim oleh energi gelap yang baru saja dinetralkan di pinggiran kota. Sementara itu, Ling Yuan, sang pemulung misterius, menyarungkan Pedang Kutukan, siap menyambut tantangan yang lebih besar. Ia harus menyamar lebih dalam, menjadi hantu yang bergerak di antara kehidupan dan kematian, sebelum Selir Sin mengirim agen berikutnya yang tak tertandingi....

1
Nanik S
Lanjutkan
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: 😍👍siap kak. Terima kasih😘💕🙏
total 1 replies
Nanik S
Cukup menarik diawal
J0€ A£F4: 👀👀👀👀👀
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!