"tuan , maaf kan saya, jangan lakukan itu kepada saya"! ucap seorang gadis yang saat ini telah berada di dalam dekapan tuan muda saka. Amira gadis 21 tahun yang kini sedang bekerja di sebuah mansion mewah milik tuan muda saka. laki laki berdarah dingin yang memilik pesona luar biasa .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
selalunya bangun
"kenapa kau kabur, kamu ingin anak dalan kandunganmu itu lahir tanpa seorang ayah"! Tanya saka tatapnya datar tertuju ke depan tampan ada niatan menatap ke arah Amira .
Deg"!! Amira yang tadi nya menunduk pun sontak mengangkat kepalanya dan menatap ke arah saka .
"dari mana dia tahu kalau aku hamil anak nya, apa nyonya Farah yang memberitahunya."! Gumam Amira di dalam hati.
Amira terdiam sambil meremas tanganya uJung bajunya ,bingung harus menjawab apa.
Saka melirik tajam ke arah Amira yang hanya diam mematung di tempat.
"Hem, jika kamu melakukanya lagi, maka aku tidak akan segan untuk mematahkan laki mu detik itu juga"! kata saka lalu beranjak dari duduk nya dan berjalan begitu saja menuju kamar mandi.
Glek"!!
Lagi lagi Amira hanya bisa menelan ludah nya kasar mendengar ucapan saka, itulah yang dia takut kan dari laki laki yang kadang menjelma menjadi iblis tampak tersebut .
"belum juga jadi istrinya ,dia sudah mengancam akan memotong kakiku ,kenapa jadi miris sekali nasip mu,Amira"!! gumamnya sambil menatap punggung tegak yang perlahan menghilang di balik pintu kamar mandi.
di dalam kamar mandi saka tersenyum melihat ekspresi Amira tadi yang di rasanya cukup lucu,apalagi ekspresi Amira yang begitu takut dengan nya .
"dasar "!! gumamnya pelan sambil melepaskan pakaian dan mulai berdiri di bawah shower yang sudah dia nyalakan.
***di lantai bawah Mesya yang sudah merasa tidak gelisah karena sejak tadi yang di carinya tidak kunjung keluar dan menemuinya, hanya tuan Erwin yang keluar dan bergabung dengan Mesya dan nyonya Farah untuk sarapan pagi itu.
"Tante ,apa saka masih tidur"! Tanya Mesya memberanikan diri.
"sepertinya begitu "!jawab nyonya Farah, yang enggan untuk memanggil saka, karena nyonya Farah juga berharap amira tidak akan takut lagi dengan saka, maka nyonya Farah pun membiarkan mereka berdua di dalam kamar tersebut .
mendengar jawaban dari nyonya Farah Mesya hanya mengerucutkan bibirnya.
***ceklek' "!! pintu kamar mandi pun terbuka dan munculah saka dengan handuk putih yang melilit tubuh seksinya.
"ya tuhan"!! Kata Amira reflek menutup wajahnya dengan kedua telapak tanganya , apa amira lupa jika malam itu di sudah melihat tubuh polos saka. Mungkin akibat takut ,jadi Amira lupa akan hal itu.tanpa merasa berdosa saka malah berjalan dengan santainya melintas di depan Amira menuju sebuah lemari pakaian dimana beberapa bajunya masih tersimpan di sana.
"tuan"!! Seru Amira dengan tubuh bergetar saat saka akan mengganti pakaiannya di depan Amira .
"kamu bisa menutup matamu bukan"! Jawab saka tanpa berniat menghentikan aktifitasnya mengganti pakaiannya .
Deg"!! Bukanya menutup mata Amira malah terbelalak mendengar ucapan saka, hingga handuk putih yang melilit tubuh saka sudah teronggok di atas lantai ,mata Amira malah semakin tidak berkedip ,melebar dan tidak bisa di tutup.
"jadi kamu sengaja ingin melihatnya"! Bisik saka tepat di depan wajah Amira, seketika itu Amira pun tersadar dari lamunannya,dan menyadari jika wajah saka sudah berada tepat di depan wajahnya .
Glek"!! Sudah berapa kali Amira di buat menelan ludahnya yang terasa pahit saka .hingga tatapan keduanya pun terusik oleh perut Amira yang mulai berbunyi .
Krucuk, krucuk "!! sepertinya cacing dan jabang bayi di dalam perut Amira sudah minta jatah sarapan pagi itu.
"cih," saka berdecak saat mendengar perut tersebut berbunyi,.saka mengirimkan pesan kepada sang mama untuk mengantar kan makanan ke kamarnya untuk dirinya dan Amira.
nyonya Farah pun segera meminta bibik untuk menyiapkan sarapan dan mengantar nya ke kamar.
"bik ,biar aku saja yang mengantar makanan itu untuk saka , itu untuk saka bukan"! tanya mesya saat melihat bik Sri membawa nampan yang diatasnya terdapat susu, kopi dan beberapa sandwich di sana .bik Sri hanya diam namun tatapnya tertuju pada nyonya Farah.
"biarkan bibik saja yang mengantar mesya takutnya saka belum bangun dan kamu malah kecewa nantinya "! jelas nyonya Farah , Mesya pun mengangguk meskipun ada sesuatu yang membuatnya curiga.sejak kapan saka suka susu, ya itu pertanyaan yang terngiang di pikirkan mesya saat melihat susu di atas nampan uang di bawa bik Sri.
"tante sejak kapan saka suka susu" tanya mesya ,sepertinya ada sesuatu yang sengaja di sembunyikan darinya tentang saka saat ini.
"sejak saka kurang enak badan, dia sering mual dan muntah secara tidak teratur akhir akhir ini ,dokter menyarankan untuk minum susu"! Jelas nyonya Farah yang sedikit ngawur dengan jawaban nya itu.
"jadi saka benar benar sedang sakit saat ini, Tante izinkan aku untuk melihatnya"! Rengek Mesya yang sudah akan melangkah menyusul bik Sri uang sudah menaiki anak tangga.
"jangan sekarang Mesya " sergah nyonya Farah.
"tapi kenapa Tante "! tanya Mesya semakin curiga.
"menurut lah saka sedang tidak baik baik saja, takutnya dia nanti mengamuk dan malah mengusir mu, kamu tahu kan bagaimana saka jika sudah mengamuk": kata nyonya farah, membuat Mesya menghentikan langkahnya ,dan mengangguk mengerti.
"kalau begitu Mesya permisi pulang saka Tante"! Kata Mesya akhinya ,yang semakin kesal, mungkin dia akan meminta bantuan mengenai hubungannya yang selalu mengejar ngejar saka sampai saat ini.
Tok.ok.tok. Bik Sri mengetuk pintu setalah berada di depan kamar milik tuan mudanya, saka melirik sekilas ke arah pintu, lalu bergegas berjalan mendekat ke arah pintu untuk membuka pintu.
Ceklek"!!pintu di buka oleh saka dan terlihat bik Sri sudah berdiri di ambang pintu dengan roti bakar di atasnya. Mencium aroma roti bakar tersebut membuat saka seketika menutup mulut dan hidung nya ,dan berlari begitu saja ke dalam kamar mandi.
Ugh,, Ugh,,ugh,,rasa mual tiba tiba muncul dan membuat saka harus memuntahkan isi perutnya yang masih kosong itu.
Amira yang melihat nya pun merasa iba dan berjalan mendekat ke arah saka yang sedang membungkuk di atas wastafel.
"tuan, apa anda baik baik saja"! Tanya Amira pelan tanganya yang gemetar itu pun menyentuh tengkuk saka dan mulai memijatnya.
Deg"!!
Desiran darah saka seketika mengalir tak seperti biasanya ,sentuhan tangan Amira membuat sesuatu bangkit dari dalam tubuh nya.
"aku tidak apa apa, "! Kata saka dengan suara yang sangat dah bergetar ,dan dengan cepat membasuh wajahnya dengan air yang keluar dari kran tersebut, Amira pun menarik tanganya kembali saat saka sudah menegak kan tubuh ya kembali.
"kalau begitu saya permisi"! Kata Amira ,lalu berjalan perlahan keluar dari kamar mandi tersebut .
"sial, setiap kali aku dengan dengannya ,seakan aku tidak bisa mengontrolnya untuk tidak bangun, CK, "!! umpat saka kesal dengan sesuatu yang selalu nya bangun ketika dekat dengan sosok Amira.