NovelToon NovelToon
Cinta Karang Samudra

Cinta Karang Samudra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Misteri
Popularitas:295
Nilai: 5
Nama Author: bidadari

- Jati diri ? -
"Lex,rose kalian adik -kaka !"
"Apa dia sungguh rose?"
"Yap dia rose!"
"Bukan ...aku bukan rose ..aku zenny!"
"Dek kamu kenal pak jaya?"
"Tidak bang aku tak kenal !"



-Cinta atau berbelas kasih?-

"Kenapa Abang menginginkan ku ,menikah dengan Abang?"
"Karna Abang cinta kamu!"
"Aku tak percaya !"
"Abang akan membuat mu percaya akan cinta Abang!"
"Aku butuh bukti!"
"Abang akan tunjukkan!"
"Aku tunggu!"
"Abang siap membuktikan!"




_Cinta karang samudra _

"Kalau cinta itu tak seindah karang
Di samudra! "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bidadari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 27 "Santet! "

Wira dengan perasaan senang. ia melangkah ke sebuah rumah disusul oleh aris setelah pertemuan kemarin. terlintas ide jahat di akal sehat nya, ia pergi ke rumah salah satu orang sakti menurut nya sih, rumah sakti di kampung sebelah, ketika masuk sebuah wangi menyapa mereka wangi kemenyan, wangi dupa dan wangi kotoran tapi bohong!,

Di sana ia langsung di suruh duduk, oleh seorang lelaki berusia tujuh puluh tahun, yang memakai baju serba hitam mukanya. ada sebuah luka bekas apaan tau dah. Luka jahitan sangar bahkan kunti depan rumahnya. Saja takut, lelaki itu berdeham , membuat bulu kuduk wira berdiri.

"Ada, apa kamu ke sini? " Tanya nya sembari meletakkan tangan ke meja yang ada di tengah-tengah mereka, wira menoleh ke aris yang sedang, menghampas bobot tubuh nya ke karpet sebelahnya,

"Gini, mbah kami kesini mau minta tolong" Ujar wira dengan suara Takut dan sopan tumben kan setan, satu ini sopan biasanya ngga ada sopan -sopannya ya beda. Lah namanya juga sama bos setannya ya harus hormat;

"Mau, minta bantuan apalagi? Setelah saya bantu supaya.kamu kaya terus mana tumbal yang kamu janjikan! " Sahut mbah sindro dengan suara penuh penekanan

"Makanya, mbah saya mau santet orang ini biar jadi tumbal nya mbah" Cakap wira.

"Santet orang? " Mbah sindro mengulang

"Ya, mbah kurang lebih kayak gitu, " Wira. Menceritakan tentang zenny mbah sindro mangut-mangut atas perkataan. wira

"Jadi, mau di santet kaya gimana? " Tanya mbah sindro

"Santet, dia biar ngga bisa punya anak!.. Biar anak saya lepas dari dia! " Pinta wira matanya menyala bagaikan api, ketika menyebutkan nama zenny.

"saya, butuh nama. dan foto. Nya.. Oh ya sama rambutnya darahnya kalau bisa! " Ujar mbah sindro membuat wira meneguk silvianya yang tercekat, bagaimana dia bisa mendapatiitu semua sedangkan dirinya, sudah berjanji tidak akan datang kembali ke rumah Irsyad.

"Anu--mbah ada yang lain. Saja tidak permintaan nya? " Tanya wira dengan wajah memelas membuat mbah sindro, mendengus napas kesal "ya sudah kalau tidak, bisa pakai fotonya kalian ada fotonya? " Sahut mbah sindro langsung dianggukki oleh aris. Ia mengotak-ngatik ponselnya, pas! Untung Irsyad memasang foto profil. Whatsapp nya foto dengan gadis itu. aris menunjukkan foto tersebut ke mbah sindro,

Mbah sindor langsung, melotot. Melihat foto tersebut hawa dingin dan panas bergemuruh di dadanya menjadi satu. ia menatap lekat foto zenny dan irsyad yang sedang memakai piyama tersebut.

"Di--dia? " Tanya mbah sindro napasnya tercekat di tenggorokan nya, rasa ketakutan menjalar di seluruh tubuhnya bahkan lidahnya kelu untuk berbicara, wira dan aris saling memandang satu sama lain. lalu pandangan mereka beralih ke. Mbah sindro.

"Ya, dia orangnya memang mengapa mbah? ... Kenapa reaksi nya begitu? " Tanya wira ragu

"Dia-saya tidak, bisa dia --terlalu berat! Saya tidka bisa. Silakan pergi ke yang lain saja! " Cakap mbah sindro dengan suara beratnya. membuat wira berkerut kening "kenapa? "Tanya wira maniknya menangkap sebiah ketakutan dari wajah lelaki tua tersebut.

" Orang--ini, bukan gadis biasa!! Dia gadis yang...... Keturunan nya! Sungguh luar biasa;saya tidak bisa!, " Sahut mbah sindro dengan suara bergetar

"Maksudnya, keturunan nya itu? " Celetuk aris dengan suara pelan "yap, keturunan nya itu.. Gadis ini punya pelindung! dari keturunannya, tidak bisa! . Saya menyerah! " Tegas mbah sindro

"Tapi, mbah bayangkan kalau, gadis itu mati! Lumayan, loh mbah! " Hasut wira dengan suara pelan "tidak! Saya tidak mau nyawa saya, jadi taruhan nya! " Tegas sang dukun membuat wira menghela napas kasar "ya sudahlah kalau, begitu! " Wira beringsut dari tempat duduknya begitupun aris,

"kami akan, cari lagi... Dukun yang bisa buat dia mati! " Ajak wira lalu keluar dari ruangan tersebut aris. hanya menurut saja ia tidak banyak bicara.

*... *

Irsyad mengerahkan, semua bodyguard nya untuk mencari sang istrinya. selembaran kertas orang hilang sudah sebarkan dan sudah di tempelin di mana aja boleh, irsyad menghela napas kasar. Ketika sebuah panggilan masuk ia menggeser ikon berwarna hijau tersebut,

"𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝘀𝗶𝗮𝗻𝗴, 𝗽𝗮𝗸 𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿 𝗶𝗻𝗶 𝗽𝗮𝗸 𝗜𝗿𝘀𝘆𝗮𝗱? " Tanya seorang yang berada di seberang. Telefon sana "𝘀𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝘀𝗶𝗮𝗻𝗴, 𝘆𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶! 𝗔𝗱𝗮, 𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮 𝗽𝗮𝗸? " Sahut irsyad dengan nada dingin seperti biasanya. "𝗦𝗮𝘆𝗮, 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗺𝘂𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗹𝗲𝗺𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗵𝗶𝗹𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗮𝗱𝗶, 𝗱𝗶 𝗱𝗲𝗸𝗮𝘁 𝘀𝘁𝗮𝘀𝗶𝘂𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗿𝘂 𝗮𝗷𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗹𝗲𝗺𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻. 𝗧𝗲𝗿𝘀𝗲𝗯𝘂𝘁 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗸𝗲 𝘀𝘂𝗽𝗲𝗿𝗺𝗮𝗿𝗸𝗲𝘁! " Ujar orang itu membuat mata Irsyad berbinar hatinya bergemuruh. Ada sebuah perasaan yang sulit untuk. di katakan

"𝗞𝗮𝗹𝗮𝘂, 𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵 𝘁𝗮𝘂 𝗹𝗼𝗸𝗮𝘀𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝘆𝗮 𝗽𝗮𝗸? 𝗕𝗶𝗮𝗿 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝗸𝗲 𝘀𝗮𝗻𝗮? " Tanya Irsyad antusiasme "𝗱𝗶 𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗿𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗻𝗼𝗺𝗼𝗿 𝗹𝗶𝗺𝗮 𝗯𝗲𝗹𝗮𝘀, 𝗱𝗶 𝘀𝗮𝗻𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝘀𝘂𝗽𝗲𝗿𝗺𝗮𝗿𝗸𝗲𝘁. 𝘁𝗮𝗱𝗶 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝗱𝗶𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶𝘀𝗶𝘁𝘂, " Cakap orang tersebut

"𝗢𝗵 𝘆𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗽𝗮𝗸 𝗮𝘁𝗮𝘀 𝗶𝗻𝗳𝗼𝗿𝗺𝗮𝘀𝗶𝗻𝘆𝗮."

"𝗬𝗮 𝘀𝗮𝗺𝗮-𝘀𝗮𝗺𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮, 𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗲𝗯𝘂𝘁 𝗯𝗲𝗻𝗲𝗿𝗮𝗻 𝗮𝗱𝗶𝗸 𝗽𝗮𝗸 𝗶𝗿𝘀𝘆𝗮𝗱"

"𝗔𝗺𝗶𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗽𝗮𝗸 𝘁𝗼𝗹𝗼𝗻𝗴, 𝗸𝗶𝗿𝗶𝗺 𝗻𝗼𝗺𝗼𝗿 𝗿𝗲𝗸𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴 𝗯𝗮𝗽𝗮𝗸 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗮𝗸𝗮𝗻, 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗯𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝘂𝗮𝗻𝗴 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗯𝗮𝗽𝗮𝗸 ! "

"𝗦𝗮𝘆𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸, 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗮𝗸, 𝗸𝗮𝗿𝗻𝗮 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗸𝘂 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝘄𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀 𝘀𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗼𝗹𝗼𝗻𝗴 𝘀𝗲𝘀𝗮𝗺𝗮 𝘄𝗮𝗿𝗴𝗮. 𝗻𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 𝗸𝗶𝘁𝗮! "

"𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘂𝘀𝗮𝗵 𝘀𝘂𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻, 𝗽𝗮𝗸 𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗽 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗿𝗮𝘀𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗶𝗺𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝘆𝗮. " Desak irsyad

"𝗟𝗲𝗯𝗶𝗵, 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗯𝗮𝗽𝗮𝗸 𝗽𝗮𝘀𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗱𝘂𝗹𝘂.. 𝗕𝗲𝗻𝗮𝗿 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗮𝗽𝗮𝗸 𝗸𝗲𝘀𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗽𝗲𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗯𝘂𝗿𝘂 𝗽𝗲𝗿𝗴𝗶, 𝘁𝘂𝗵 𝗮𝗱𝗶𝗸𝗻𝘆𝗮"

"𝗕𝗮𝗶𝗸 𝗽𝗮𝗸! "

Irsyad segera, mematikkan sambungan telefon nya ia kembali mengendarai mobilnya ke jalan yang di maksud bapak-bapak tersebut.

*... *

Zenny lelah sekali, sudah seharian ia tidak tahu harus kemana uangnya juga, makin menebal ia untung saja memiliki beberapa tabungan khusus jadi. masih ada untuk makan mau pesan hotel ia takut ketahuan sama seorang yang ia paling takuti,

Sebuah mobil warna hitam, berhenti tepat di depan nya membuat. Zenny mengangkat pandangannya ke mobil tersebut , matanya terbelalak saat melihat mobil tersebut zenny kenal mobil itu, gawat ia harus lari tidak boleh tertangkap. seperti waktu itu tidak matanya ia menyapu sekeliling nya,

Lalu, ia melesat pergi, sebelum akhirnya ada beberapa orang berpakaian jas hitam mengejarnya zenny. berlari sesekali menengok ke belakang orang-orang itu mengejarnya,

"nona rose! "

"Nona! Berhenti! "

"Rose!! "

Teriakkan tersebut. Membuat jantung zenny berdetak takaruan bayangan kelam masa lalunya. terputar kembali di ingatannya, ia menggeleng untuk menghampas jauh kenangan masalalunya yang tiada kata bahagia... Rasa sakit itu terulang rasa sakit itu muncul kembali bayang-bayang sang papa--mama dan omahnya teringat jelas di otak nya.

Sakit sekali seperti ada pedang tajam yang, menusuknya pedang itu tidak membelahnya namun hanya menyayat nya saja, lalu membiarkan pedang itu terdiam di jantungnya. mungkin pedang itu tidak akan membunuh nya namun rasa sakitnya akan membunuh nya lambat laun, seperti sebuah penyakit kanker mungkin penyakit itu tidak langsung menewaskan mu namun,

Penyakit itu akan terus, menggerogoti kamu hingga kamu lenyap dengan tragis, zenny menghirup napas rakus ia menoleh kr belakang lagi, melihat orang berjas itu sudah berada jauh karena ia larinya kecepatan.

Ia langsung melangkah kan, kakinya ke arah supermarket tersebut. untuk mengindari kejaran dari orang-orang, tersebut zenny langsung menerobos masuk ke antrian orang-orang untuk menyamar mengacaukan, pandangan si orang tadi yang mengikuti nya.

Orang-orang, tersebut melangkah kan kakinya ke halaman supermarket mereka celingak celinguk, memperhatikan setiap sudut supermarket tersebut. Mereka pun pergi dari sana. setelah memastikan targetnya tidak ada,

Zenny melangkahkan, kakinya ke sebuah pintu supermarket pintu toilet. ia masuk ke dalam toilet tersebut menatap kosong lantai tersebut ia memeluk kakinya bayang-bayang kegelapan masalalu, mulai teringat jelas di ingatannya,

"𝘈𝘯𝘢𝘬, 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘱𝘪𝘢𝘯𝘰 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘤𝘶𝘴! "

"𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘻𝘦𝘯𝘯𝘺 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯, 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘮𝘶 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩! "

"𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘩𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶! 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩! "

"𝘗𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩! 𝘗𝘦𝘳𝘨𝘪"

"𝘡𝘦𝘯𝘯𝘺, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶!!! 𝘏𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩! "

"𝘉𝘦𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮 𝘥𝘪 𝘢𝘪𝘳 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘶𝘭𝘪𝘵𝘯𝘺𝘢? "

"𝘗𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩 𝘩𝘪𝘯𝘢;"

"𝘔𝘰𝘯𝘴𝘵𝘦𝘳! "

Rasa sakit itu, menusuk kembali tulangnya ia meletakkan kakinya di lantai zenny melepas masker wajah yang menutupi wajahnya, rintikkan air matanya membasahi pipi mulus nya ia mengambil tisu toilet lalu mengelap sisa make up yang ia pakai untuk, menutupi warna asli kulitnya, ia membasuh wajahnya dengan air bersih,

"kamu hebat rose! "

"Bisa ada disini! Lihat dunia yang tisak pernah akui, kamu tapi kamu masih berdiri tegak layaknya Seorang hebat!! "

Berulang kali, ia memukul dadanya agar. rasa sesak itu hilang namun apalah rasa sesak itu makin menguasai dirinya.

1
bidadari
Minasan ni gokai o nasaru koto no nai you ni, watashi no sakuhin o yorokonde moraeru to ureshii desu
🙏
ginevra
bagus
Dòng sông/suối đen
Ceritanya keren, teruslah menulis thor!
Izuku
Bikin baper nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!