NovelToon NovelToon
Dicintai Penguasa Posesif

Dicintai Penguasa Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Kriminal dan Bidadari / Penyesalan Suami / CEO / Mafia / Nikah Kontrak / Konflik etika
Popularitas:27k
Nilai: 5
Nama Author: Aida

Naora, seorang wanita yang dijadikan taruhan oleh suaminya yang sering menyiksanya selama dua tahun pernikahan. Ia dengan tega menyerahkan Naora pada lawannya yang seorang penguasa.

Damian, seorang Bos mafia yang kejam seketika menaruh rasa iba pada Naora saat melihat luka-luka di tubuh Naora.

Sikap Damian yang dingin dan menakutkan tidak ada ampun pada lawannya tapi tidak sedikitpun membuat Naora merasa takut. Hatinya sudah mati rasa. Ia tidak bisa merasakan sakit dan bahagia. Ia menjalani hidup hanya karena belum mati saja.

Namun tanpa diduga, hal itu malah membuat Damian tertarik dan ingin melepaskan Naora dari jerat masa lalunya yang menyakitkan.
Akankah Damian bisa melakukannya dan terjebak dalam rasa penasarannya ?

Minta dukungan yang banyak ya teman-teman 🫶 Terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Menikah

Damian mengatakan semua yang ia ketahui tentang Naomi. Ia menjelaskan jika saat ini Naomi sudah tiada akibat kecelakaan mobil yang menimpanya beberapa bulan sebelum pernikahan Naora dengan Aldric. Atau lebih tepatnya sebelum Naora mengenal Aldric.

Damian juga mengatakan jika Kakak Aldric yang bernama Glenn mengakhiri hidupnya sebab putus asa dikhianati oleh Naomi.

Aldric begitu marah mengetahui kenyataan itu dan bersumpah akan membalas dendam. Namun sebelum hal itu terlaksana, ia lebih dulu mendengar kabar jika Naomi sudah meninggal.

Saat itulah ia bekerja keras mencari tau asal-usul Naomi dan menemukan fakta bahwa ia hanya anak angkat dari orang tuanya saat ini.

Tapi Aldric tidak tertarik untuk membalaskan dendamnya pada keluarga angkat Naomi. Ia benar-benar ingin orang yang sedarah dengan Naomi merasakan kesakitan seperti yang ia rasakan.

Maka dengan pencarian yang tidak sebentar ia menemukan Naora yang berwajah mirip dengan Naomi.

Jiwa iblis Aldric seketika bangkit. Ia begitu berhasrat untuk melampiaskan rasa sakit dihatinya.

Tidak disangka saat itu Naora sedang berduka sebab baru saja kehilangan kedua orang tuanya secara bersamaan. Dan saat itulah Aldric datang bak dewa penolong yang menemani hari-hari Naora.

Aldric begitu pandai menciptakan kenyamanan di hati Naora hingga saat ia mengungkapkan keinginan untuk menikahi Naora, tidak ada penolakan sama sekali darinya.

Naora menganggap setelah badai akan ada pelangi. Setelah kehilangan orang tuanya yang begitu menyayanginya ia mendapatkan suami yang mencintainya pula.

Namun malang tak dapat ditolak. Di malam pertama pernikahannya Naora sudah disajikan penyiksaan yang akan selalu membekas seumur hidupnya.

..

Damian menyelesaikan penjelasannya dan ia mengamati wajah Naora yang tidak menunjukkan reaksi apapun. Tidak ada keterkejutan atau kesedihan.

Wajah Naora datar dengan pandangan jauh menerawang.

'Jadi benar semua yang Aldric katakan waktu itu'. Gumam Naora mengingat kembali apa yang Aldric katakan sebelum kepergiannya ke mansion Damian.

Ia mencoba tidak memasukkan rasa sakit itu ke dalam hatinya lagi. Biarlah hatinya kosong tanpa isi. Tidak ada cinta dan benci.

"Terima kasih, Tuan Damian". Kata Naora.

Damian mengangguk kemudian menyerahkan sebuah dokumen yang sudah dilapisi plastik tebal. Naora menerimanya dan membaca apa yang tertera diatasnya.

Mata Naora terbuka lebar saat namanya dan nama Damian berada disana sebagai pasangan suami istri yang sah. Pada dokumen tersebut juga terdapat stempel dari catatan sipil setempat yang menandakan dokumen itu asli.

"Ap.. Apa ini maksudnya ?". Tanya Naora tidak mengerti. Semudah inikah orang yang berkuasa menikah ? Pikirnya.

"Kau sudah membacanya bukan ? Kita berdua adalah pasangan suami istri. Sudah sah secara hukum dan tidak bisa diubah". Kata Damian merasa lucu dengan ekspresi bingung Naora.

"Tapi bagaimana bisa ? Bukankah aku dan Aldric masih terikat pernikahan ?". Tanya Naora benar-benar tidak memahami semua ini.

Damian baru teringat jika ia belum memberitahu Naora jika ia sudah mengurus perceraian mereka.

Damian mengambil satu map lagi dari dalam laci yang berisi akta cerai Naora dan Aldric.

'Rupanya aku sudah bercerai dengan Aldric'. Gumam Naora. Tapi ia merasa tidak bahagia meskipun perceraian adalah keinginannya sejak dulu.

Naora menatap Damian yang menatapnya dengan wajah tak terbaca. Wajah tampan itu begitu misterius bagi Naora. Naora tidak bisa menebak apa Damian sedang marah atau tidak.

"Kenapa kau menikahi ku, Tuan ?". Tanya Naora begitu ingin mendengar penjelasan yang masuk akal.

"Karena aku ingin. Tapi kau jangan salah paham. Aku benar-benar tidak menyukaimu". Jawab Damian mempertegas hubungan mereka.

Naora mengangguk pelan. Pada akhirnya, hidupnya akan terus seperti ini. Selamanya akan tetap menjadi mainan pria. Selamanya akan terjerat dalam ikatan pernikahan yang membelenggunya.

Sekali lagi, ia tidak merasakan sedih atau bahagia. Ia merasa hidup bukan lagi miliknya. Ia tidak bisa mengendalikan apa yang ia inginkan.

"Kau tidak senang menjadi istriku ?". Tanya Damian menyipitkan matanya.

'Bagaimana aku bisa senang, kau terlihat sama berbahayanya dengan Aldric. Atau bahkan lebih'. Teriak Naora dalam hati.

Naora tidak menjawab pertanyaan Damian. Ia sendiri tidak tau apa yang dirasakan oleh hatinya.

"Kalau begitu, aku ingin kembali ke kamarku. Aku belum mandi". Kata Naora bangkit dari duduknya dan segera pergi tanpa mendengar jawaban Damian.

Damian memandang kepergian Naora dengan tatapan tajam. Ia menduga jika Naora tidak menginginkan pernikahan ini.

Bagaimana bisa seorang wanita bahagia dengan sebuah pernikahan yang dipaksakan. Apalagi tanpa bertanya lebih dulu.

Naora melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Damian. Pandangannya menelisik setiap sudut mansion yang begitu megah bak istana.

Dan inilah penjara yang akan ia tempati entah sampai kapan. Langkahnya begitu pelan. Seolah membawa beban yang begitu berat.

Ia ingin berteriak tapi tidak tau kata apa yang harus terucap. Hidupnya hanyalah mainan. Kebahagiaan telah pergi meninggalkannya seiring kepergian orang tuanya yang begitu menyayangi nya.

Damian mengamati Naora dari kamera pengawas. Tidak ada raut bahagia atau kesedihan di wajah Naora.

"Apa yang sebenarnya kau rasakan ? Kenapa tidak ada tawa atau air mata sama sekali ?". Kata Damian bingung dengan pertanyaan nya sendiri.

Naora sampai di kamarnya dan segera masuk ke dalam kamar mandi. Ia menyalakan shower dan duduk dibawahnya masih dengan memakai gaun tidurnya.

Tidak lama kemudian isakan kecil mulai terdengar bersahutan dengan suara air yang jatuh.

"Mom.. Dad.. Aku rindu. Bawalah aku bersama kalian". Kata Naora sambil memukul-mukul dadanya.

"Teganya kalian meninggalkan ku dalam dunia yang kejam ini. Apa karena kalian sudah bahagia bersama dengan Naomi disana hingga sekalipun tidak pernah datang ke mimpiku". Ucap Naora lagi.

Ia seakan mengasihani dirinya sendiri yang begitu kesakitan seorang diri.

Lama Naora hanya diam dibawah guyuran air. Ia melupakan jika kepalanya baru saja mendapatkan jahitan dan tidak boleh terkena air.

Tubuhnya rasanya sudah mati rasa, tidak merasakan dingin meskipun menggigil.

Lama-kelamaan ia merasa mengantuk dan membiarkan matanya tertutup. Kepalanya juga perlahan bersandar pada sudut kamar mandi yang basah.

...

Setelah Naora keluar dari ruangannya, Damian memutuskan untuk mengerjakan pekerjaannya.

Ia begitu fokus hingga melupakan waktu sampai akhirnya Lukas datang.

"Tuan, Tuan Roberto ingin bertemu denganmu. Ia sudah menyiapkan tempat yang aman". Kata Lukas memberikan informasi.

"Apa yang diinginkannya ?". Tanya Damian tidak mengalihkan pandangannya dari laptop di depannya.

"Dia tidak mengatakan apapun padaku. Tapi sepertinya ia ingin meminta bantuan karena markasnya diserang oleh musuh". Jawab Lukas.

"Banyak sekali para penjilat di sekitarku". Gerutu Damian.

Lukas hanya mengangkat bahunya sebagai respon. Kemudian ia duduk dan merapikan berkas yang berserakan di depan Damian.

"Bagaimana, Tuan ? Apa kau sudah memberitahu Naora tentang pernikahan kalian ? Apa Naora bahagia ?". Tanya Lukas tidak sabar. Sejak tadi pertanyaan ini yang ingin ia tanyakan pada Damian.

"Tidak tau. Kau tanya sendiri saja padanya". Jawab Damian lagi-lagi masih fokus dengan laptopnya.

Lukas hanya menarik nafas panjang. Rasanya percuma bertanya tentang hal pribadi pada Bos posesif nya.

...

Selamat pagi...

Kasih dukungan buat karya ini ya kak biar karya ini banyak peminatnya dan banyak yang baca. Makasih 🙏🥰

1
kalea rizuky
lanjut
ms. S
tak sawer Thor Ben semangat
Pemimpi yang lelah: Makasih banyak kaka🙏👍
total 1 replies
Reni Anjarwani
semanggat up banyak thor
Gustinur Arofah
😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣
Gustinur Arofah
makin bucin si bambang🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭
Reni Anjarwani
makasih thor sdh doubel up , doubel up trs thor bagus ceritanya
ms. S
sama.. aku juga senyum2 sendiri lihat gemes dan bucinnya Damian.. lanjut .. lanjut
Susilowati Jais
semangat thor
Pemimpi yang lelah: Makasih kaka🙏 jangan lupa di subscribe karya othor ya kak😍
total 1 replies
Reni Anjarwani
keren thor doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
ms. S
nambah.. nambah
Sri haryani
naora yg dipeluk ak yg senyum-senyum😄😄😄
Gustinur Arofah
𝚌𝚠𝚎𝚝𝚝𝚝𝚝𝚝𝚝𝚝𝚝𝚝𝚝𝚝🤭🤭🤭🤭
Sri haryani
berasa dikit amat Thor....
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up trs thor
ms. S
buat keduanya bucin Thor . yg Damian bucin akut posesif tapi gemesin. yg Noura bucin polos malu2 kucing🤣🤣
Gustinur Arofah
di buat cinta thor, dan damian di buat bucin parah kayanya asik itu🤣🤣🤣
Gustinur Arofah
lanjutttt😗😗😗😗
Reni Anjarwani
upnya lama
Sri haryani
gws Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!