NovelToon NovelToon
Wanita Idaman Ketua Mafia

Wanita Idaman Ketua Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: MJ.Rrn

Elang Langit Perkasa, sifat yang dimiliki Elang sangat sesuai dengan namanya. Bebas, kuat dan juga pantang terkalahkan. Dan yang membuatnya semakin brutal karena terlahir di keluarga Mafia.
Dari sekian banyak wanita yang mendekatinya, hanya seseorang yang bisa mencuri hati Elang, Raysa Putri Ayu. Wanita yang dia temui di waktu yang salah, wanita yang menyelamatkan nyawanya. Tapi untuk mendapatkan Raysa tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan ekstra dan juga air mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MJ.Rrn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamar Elang...

Raysa melangkahkan kaki masuk kedalam kamar Elang, kamar Elang sangat luas, berbanding terbalik dari kamarnya, bahkan kamar di kamar rumah Elang juga tidak seluas ini. Desain kamar itu juga sangat cocok dengan kepribadian elang, warna cat perpaduan antara hitam dan abu-abu  memperlihatkan jati diri sang pemiliknya.

Raysa menatap penuh keheranan, dia penasaran kenapa nuansa kamar ini berbeda dengan kamar di rumah Elang sendiri. Rumah Elang lebih terang dan berwarna, di dominasi cat berwarna putih dan juga krem dan yang terlihat hampir sama hanyalah kemewahan di dalamnya.

“Arun, kamu pernah ke rumah Elang?” Tanya Raysa, Aruna menggelengkan kepala dan menatap heran kearah Raysa.

“Rumah Elang, maksud kamu apa Ray? Memangnya kakak punya rumah selain rumah ini?” Jawab Aruna kembali bertanya, Raysa menganggukkan kepala.

“Ada Run, di daerah pesisir pantai. Aku sering kesana dan bahkan pernah menginap juga.” Jawab Raysa.

“Benarkah? Tapi kakak tidak pernah mengatakan apa-apa selama ini. Kakak memang jarang pulang, aku pikir tidur di markas. Secarakan di markas juga ada kamar milik kakak.” Balas Aruna.

“Aku kalau ke markas belum pernah, Elang hanya membawa aku ke rumahnya. Tapi yang membuat aku bertanya-tanya, kenapa nuansa kamar ini dan rumah Elang berbeda. Kamar ini memperlihatkan siapa dirinya, bagaimana kepribadian pemiliknya. Sedangkan rumah itu sangat hangat, seakan bukan Elang pemiliknya.” Ucap Raysa menjelaskan, Aruna menganggukkan kepala paham.

“Padahal kamar ini real milik kakak dan kakak sendiri yang mendesain nya, aku saja tidak nyaman tidur disini. Takut gelap aku Ray, aku suka kamar yang terang dan hangat.” 

“Aku juga tidak nyaman, bukan takut lebih tepatnya sesak.” Sela Raysa, Aruna kembali menganggukkan kepala setuju.

“Ya sudah karena perasaan kita sama, bagaimana kalau sekarang kita ke kamar aku.” Ajak Aruna, Raysa menganggukkan kepala setuju dan mengikuti langkah Aruna keluar.

Aruna benar, kamar wanita itu lebih ceria dari kamar Elang. Setelah berkeliling kamar Aruna, kedua wanita itu pun memutuskan untuk duduk santai di sofa balkon kamar. Aruna menyajikan banyak makanan untuk menemani obrolan mereka.

“Kenal kakak dimana Ray?” Tanya Aruna.

“Panjang Run ceritanya, aku kenal sama Elang sudah 10 tahun silam sebelum Elang pindah ke Swiss.” Jawab Raysa tersenyum.

“Benarkah? jangan-jangan kamu alasan kakak menolak Vanya. Padahal Vanya sampai mengejarnya kesana, tapi sedikitpun kakak tidak luluh. Tapi bagus sih, kami semua juga tidak suka. Vanya terlalu obsesi Ray, tapi kalau seandainya kakak mau, ya kami juga tidak bisa melarang.” Balas Aruna, Raysa menyimak dengan baik semua yang diceritakan Aruna karena selama ini Elang selalu menolak untuk membahas hubungannya dengan Vanya.

“Aku malah penasaran, kenapa Elang tidak mau padahal dokter Vanya cantik. Bagi sebahagian orang dirumah sakit dia juga baik, tapi ada juga yang bilang usil, terutama sama anak baru seperti aku.” 

“Iya aku paham, aku sudah banyak mempelajari permasalahan di rumah sakit. Biasanya yang mengatakan dia baik pasti dokter senior kan? Karena Vanya tidak mungkin berani menindas mereka, Vanya seperti itu karena dia merasa memiliki power disana. Semua orang mengetahui kalau dia dekat dengan kak Elang dan juga papanya pemegang saham, tapi sekarang sudah tidak lagi. Semua saham diambil alih oleh kak Elang, jadi kalau Vanya kembali berulah, maka kak Elang tidak segan-segan akan mencampakkan dia dari sana. Dan kenapa kakak Elang tidak suka, aku juga tidak tahu pasti jawabannya. Kak Elang selama ini memang menutup dirinya dari wanita, tidak ada yang diajak serius. Asal kamu tahu ya Ray, kamu wanita pertama yang dibawa kak Elang pulang, kalau Vanya memang sering datang, tapi bukan sebagai wanita kak Elang, hanya sebatas teman saja.” Jawab Aruna kembali bicara panjang lebar, Raysa menganggukkan-anggukkan kepala kecil mendengarnya dan mencerna dengan baik semua perkataan dari adik kekasihnya itu.

“Kalian lagi bicara apa?” Tanya Elang masuk kedalam kamar Aruna, Raysa dan Aruna sama-sama terkejut dan menoleh ke arah pria itu.

“Ii kebiasaan, ketuk pintu dulu.” Teriak Aruna kesal, Raysa tersenyum tipis menatapnya.

“Lagian juga sudah terbuka.” Balas Elang membela diri dan segera memeluk Raysa dari belakang.

Aruna mencibir mengejek begitu melihat kemesraan antara Elang dan juga Raysa.

“Mereka sudah pergi?” Tanya Aruna, Elang menganggukkan kepala.

“Kamu dipanggil papa.” Ucap Elang.

“Bohong.” 

“Serius dek.” Balas Elang meyakinkan.

“Oke…Ray aku ke bawah dulu ya.” Ucap Aruna pamit, Raysa menjawab dengan anggukan kepalanya.

“Ke kamar aku yuk.” Ajak Elang, Raysa menggelengkan kepala.

“Kenapa tidak mau?” Tanya Elang heran mencondongkan wajahnya dan mata mereka saling bertatapan, Raysa langsung tertawa gemas dengan tingkah prianya itu.

“Malu sama papa dan mama.” Jawab Raysa, dia merasa sungkan masuk kedalam kamar Elang.

“Papa dan mama sudah mau pergi mereka, ada urusan. Makanya memanggil Aruna, ayo….” Balas Elang membujuk Raysa, Raysa pun akhirnya mengalah dan mengikuti permintaan Elang.

Raysa kembali masuk dalam kamar pria itu, Elang menepikan kain gorden dan membuka balkon kamarnya, jadi sekarang kamar itu sudah terlihat lebih terang dari sebelumnya. Raysa terus melangkah dan sampai ke balkon, tapi begitu Raysa melihat kebawah dia terkejut melihat binatang yang berada di dalam kandang tepat di bawah balkon kamar Elang.

“Kak, itu Harimau kan?” Seru Raysa, Elang tertawa mendekatinya dan kembali memeluk dari belakang.

“Iya, kenapa?” 

“Serius dia peliharaan di sini? Kakak tidak takut? Kan dia termasuk binatang buas kak?” 

“Dia baik sayang, tidak sebuas yang kamu pikirkan. Binatang itu kalau cukup makan, di beri perhatian dan kasih sayang, maka mereka akan membalasnya dengan kebaikan.” Jawab Elang, tapi Raysa tetap menatap ngeri kearah harimau itu.

“Raja.” Teriak Elang memanggil, Raja si Harimau putih milik Elang langsung mengaum keras membalas dan mendongakkan kepala melihat keatas.

“Jadi namanya Raja?” Tanya Raysa lagi, Elang menganggukkan kepala.

“Raja sudah kakak pelihara dari bayi, di belikan oleh Opa kakak. Kakak masih ingat, waktu itu Opa mengajak kakak ke rumah salah seorang kolega bisnisnya, disanalah kakak bertemu Raja. Kakak jatuh hati kepadanya dan memohon untuk di bawa pulang. Awalnya Opa menolak, tapi kakak terus menangis tidak berhenti, akhirnya Opa mengalah dan membelinya. Jadi semenjak hari itu, Raja sudah menjadi bagian keluarga kita.” 

“Aneh banget ni orang, kalau pelihara yang lain masih wajarkan. Contohnya Kucing atau Anjing, lah ini harimau.” Ucap Raysa, Elang kembali tertawa gemas mempererat pelukannya.

“Jiwa kakak lebih tertantang untuk menaklukkan, jadi ketika dia sudah jinak dan patuh sama kakak, entah kenapa kakak merasa sangat bangga.” Ujar Elang, Raysa menganggukkan kepala mengerti.

“Didalam yuk, kalau disini tidak bebas. Banyak anggota yang melihat kita.” Bisik Elang mengajak Raysa masuk.

“Memangnya kakak mau apa? Kenapa malu segala.” Tanya Raysa penasaran, dia benar-benar tidak paham dengan maksud Elang.

“Kakak mau melahap kamu.” Jawab Elang tertawa lepas, pria itu langsung menggendong tubuh Raysa dan membawa nya masuk kedalam kamar.

“Aaa Kakak….” Teriak Raysa terkejut memukul pelan dada Elang, tapi tetap mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu sembari tersenyum malu.

Bersambung...

1
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Syafrika
bagus....
MJ.Rrn: keren reni lah level 6, brrarti lah lamo gabung di siko
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!