NovelToon NovelToon
Alenia Cinta Milik Juliette

Alenia Cinta Milik Juliette

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:640
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Suatu rangkaian perasaan untuk menjadi sebuah kisah cinta yang sempurna milik Juliette. Bermula dari pertemuan dengan seorang pria yang bernama Ronald sehingga mereka menjalin hubungan asmara yang diisi dengan suka duka, up and down, intrik dan terkuatnya sebuah rahasia. Mampukah Juliette mempertahankan hubungan asmaranya yang tidak selalu sesuai dengan keinginan mereka? Di rangkaian kata - kata kisah cinta milik Juliette inilah tertulis sehingga terbentuk Alenia Cinta Milik Juliette.
Happy reading 😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Adanya

Dilike ya guys 😁

Divote ya guys 😁

Dikomen ya guys 😁

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Hai Bro! Bagaimana bisnisnya? Deal?" celetuk Ryan ketika melihat Ronald dan Eddy masuk ke dalam ruang kerja mereka.

"Deal," jawab Eddy santai sambil menutup pintu ruangan itu.

"Bagaimana kelanjutan hubungan asmara kamu, Ronald?" tanya Ryan ketika melihat Ronald mengutak-atik smartphone miliknya.

"Biasa aja," jawab Ronald setelah mengaktifkan smartphone miliknya.

"Kamu sudah memiliki Juliette seutuhnya?" tanya Eddy sambil membuka pintu lemari pendingin.

"Baru hatinya," jawab Ronald sambil menduduki tubuhnya di samping kiri Ryan.

"Berarti, kamu belum menjamah tubuhnya?" tanya Ryan sambil menoleh ke Ronald.

"Belum, kami punya komitmen bahwa kami tidak akan bersetubuh selama pacaran," jawab Ronald sambil membuka aplikasi pesan.

"Apa!? Nggak salah tuch kamu punya komitmen seperti itu dengan seorang wanita?" tanya Ryan heran.

"Enggak," jawab Ronald sambil membaca salah satu teks pesan.

"Kamu sudah berubah," celetuk Eddy. "Nich whiskey," lanjut Eddy sambil memberikan satu sloki whiskey ke Ronald.

"Tidak, terima kasih," tolak Ronald dengan halus.

"Kamu kenapa?" tanya Ryan yang merasa aneh dengan sikapnya Ronald.

"Nggak kenapa-kenapa," jawab Ronald santai yang masih berjibaku dengan aplikasi pesan.

"Dia lagi jatuh cinta Ry," celetuk Eddy sambil menduduki tubuhnya di sofa single.

"Jatuh hati yang mengguncang dunia sampai dia lupa dengan kebiasaannya yang dulu," samber Ryan.

"Tidak ada yang salah aku mengikuti keinginan Juliette selama keinginannya itu membuat diriku nyaman dan bahagia," ujar Ronald sambil tersenyum manis melihat notifikasi bahwa beberapa kali Juliette menelpon dirinya. "Hallo Sayang, tadi jam sepuluh pagi aku dapat panggilan darurat dari rumah sakit. Ada operasi yang mendadak, aku naik taksi ke rumah sakitnya," lanjut Ronald sambil membaca teks pesan dari Juliette.

"Wow, akhirnya seorang Ronald telah jatuh cinta kepada seorang dokter cantik," ledek Ryan sambil melihat Ronald menyentuh beberapa ikon di layar smartphonenya untuk menghubungi Juliette.

"Alasan dia apa sampai melarang kamu minum minuman beralkohol dan tidak boleh melakukan hubungan intim?" tanya Eddy sambil melihat Ronald mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinga kirinya.

"Dia tidak melarangnya, cuma menyampaikan keinginannya. Dia menginginkan sebuah hubungan asmara yang sehat karena dapat mencegah penyakit. Dia menginginkan seorang kekasih yang jarang meminum minuman yang beralkohol," jawab Ronald yakin membuat kedua temannya terkejut.

"Ya Tuhan, apakah sekarang kamu seorang Ronald Sean Mottola!?" ucap Ryan kaget

"Iya, aku masih Ronald Sean Mottola."

"Apakah kamu sanggup melakukan itu?" tanya Eddy.

"Sanggup," sambil mendengarkan nada sambung.

"Terus kalau kamu lagi birahi, cara kamu menyalurkannya gimana? Manggil seorang wanita untuk menyalurkannya?"

"Tidak, aku kan bisa bermain solo."

"What the hell, jadi selama kamu berpacaran dengan Juliette, kamu akan bermain solo?"

"Iya. Jangan bersuara dulu aku lagi telepon Juliette," ujar Ronald yang telah membuat kedua temannya menggeleng.

"Hallo Sayang," sapa Juliette lembut.

"Hallo Sayang, kamu sekarang lagi ada di mana?"

"Baru aja sampai di apartemenku. Sayang, sepertinya malam ini kita tidak jadi makan malam di Mansion kamu."

"Kenapa Sayang?"

"Aku dapat kiriman bahan makanan, sudah dua jam beberapa daging tidak ditaruh di kulkas, kalau nggak dimasak langsung, kualitas dagingnya kurang bagus. Bagaimana kalau Mommy dan Jennie makan malam di apartemenku?"

"Boleh juga ide kamu, nanti aku kasih tahu mereka. Tapi kamu nggak capek? Kamu kan habis operasi orang?"

"Tidak Sayang, udah kamu tenang aja. Udah dulu ya Sayang, aku mau masak dulu, bye cintaku."

Tak lama kemudian sambungan telepon itu terputus. Ronald menjauhkan ponsel itu dari telinga kirinya. Menyentuh beberapa ikon untuk menghubungi Rosalinda. Menyentuh ikon hijau, lalu mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya. Beberapa kali mendengar nada sambung. Sedetik kemudian sambungan telepon itu dijawab.

"Hallo Mom!" sapa Ronald lembut.

"Hallo Nak," ujar Rosalinda senang.

"Aku ingin mengajak Mommy dan Jennie makan di luar."

"Ada acara apa kamu mengajak kami makan di luar?"

"Aku ingin memperkenalkan kekasihku Mom. Dia mengundang kita untuk makan malam di apartemennya."

"Wah, ternyata anakku sudah berani berkomitmen dengan seorang wanita. Siapa namanya Nak?"

"Juliette Mom."

"Nama yang bagus. Ok, kita makan malam di sana."

"Mom, tolong sampaikan ke Bu Wina, hari ini kita makan di luar."

"Baik anakku yang ganteng."

"Udah dulu ya Mom, aku mau kasih tahu Juliette dulu."

"Ok."

Tak lama kemudian Ronald menjauhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Menyentuh ikon merah untuk memutuskan sambungan telepon itu. Menyentuh beberapa ikon di layar smartphone miliknya untuk menghubungi Juliette. Menyentuh ikon hijau, lalu mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya. Ronald tersenyum senang mendengar panggilan telepon itu dijawab oleh Juliette.

"Hallo Sayang, ada apa?" ucap Juliette lembut.

"Hallo Cintaku, Mommy dan Jennie menerima undangan makan malammu," jawab Ronald senang.

"Ok, maaf ya cintaku, aku mau menyiapkan bahan makanan dulu."

"Ok."

Sedetik kemudian Juliette menjauhkan gawai miliknya dari telinga kirinya. Menyentuh ikon merah untuk memutuskan sambungan telepon itu. Menaruh benda pipih itu di atas meja pantry. Juliette saat ini melanjutkan mempersiapkan bahan-bahan makanan untuk acara makan malam nanti. Dia ingin memasak kentang tumbuk, tenderloin steak, saus jamur, salad sayuran dan salad buah.

Ting nong... ting nong... ting nong...

Bunyi bel apartemen Juliette. Kemudian Juliette berjalan menuju ke pintu apartemennya. Dia menyentuh beberapa angka passcode kunci pintu di layar samping pintu dan menekan ke bawah handle pintu apartement itu. Dia menarik handle pintu hingga pintu itu terbuka sempurna. Julia sedikit terkejut melihat Andre sambil menenteng satu goodybag.

"Kenapa kamu balik ke sini?" tanya Juliette bingung melihat Andre datang ke apartemennya Juliette setelah pria itu mengantarkan Juliette pulang dari rumah sakit.

"Ada yang ketinggalan," ujar Andre sambil mengangkat satu goodybag itu di hadapan Juliette.

"Ya Tuhan, kok bisa nggak kebawa, terima kasih Andre," ucap Juliette ramah sambil mengambil goodybag itu.

"Sama-sama, boleh aku masuk ke dalam?" tanya Andre yang ingin lebih kenal lagi dengan Juliette.

"Ekhmm ... boleh, tapi lagi mau masak. Maaf kalau aku sedikit cuek."

"Iya nggak apa-apa, aku hanya ingin menemani kamu masak.

"Ok, silakan masuk," ujar Juliette ramah.

Kemudian Juliette membuka lebar pintu itu. Andre melengos masuk ke dalam apartement melewati Juliette, lalu Juliette menutup pintu apartement itu yang otomatis terkunci. Juliette membalikkan badannya ketika Andre berjalan menuju dapur. Juliette mengikuti langkah kakinya Andre. Langkah kaki mereka berdua berhenti di depan meja kitchen set. Andre menaruh satu kantung yang dia bawa di atas meja dapur.

"Kamu mau masak apa?" tanya Andre sambil melihat Juliette mengambil pisau.

"Tenderloin steak, saus jamur, salad sayuran, salad buah dan kentang tumbuk," jawab Juliette sambil mengambil mengambil satu buah wortel.

"Kamu sering masak? " tanya Andre.

"Nggak juga."

"Kenapa kamu berbohong?" tanya Andre.

"Berbohong soal apa?" tanya Juliette bingung sambil memotong wortel.

"Soal hubungan kamu dengan Tuan Ronald. Waktu itu kamu bilang tidak punya kekasih, tapi nyatanya kamu pacarnya Tuan Ronald."

Deg

Perkataan Andre yang telah membuat Juliette mati kutu. Dia tak tahu harus ngomong dari mana untuk menjelaskan ini semua. Juliette merasa heran kenapa Andre berkata seperti itu dan mempermasalahkan hubungan asmara dirinya dengan Ronald, sedangkan hubungan Andre dengan Juliette hanya sebatas teman.

"Auw!" teriak Juliette sambil melepaskan pisau.

Dengan gerakan secepat kilat, Andre meraih tangan kirinya Juliette dan melihat jari telunjuknya mengeluarkan darah segar. Spontan Andre menghisap darah yang keluar dari jari itu dengan lembut. Andre langsung melepaskan tangannya Juliette dan berjalan cepat ke wastafel. Andre membuang darah dari mulutnya dan berkumur - kumur untuk membersihkan mulut nya. Juliette terkejut dan risih menerima perlakuan Ronald ke dirinya.

"Kamu tak harus mengulum tangan dan menghisap darahku. Untuk menghentikan darah keluar karena luka bisa menggunakan air yang mengalir dari kran atau cairan antiseptik."

"Maaf aku spontan," ujar Andre kikuk. "Kamu masak buat siapa?" tanya Andre basa-basi.

"Untuk kekasihku dan keluarganya."

"Boleh aku gabung?'

"Maaf Ndre, ini khusus untuk kami. Nanti kamu bawa pulang aja ya makanannya," ucap Juliette yang merasa tak enak hati.

"Kamu serius berhubungan dengan Tuan Ronald?"

"*Serius."

"Dia kan playboy, mantan pacarnya kebanyakan dari kalangan selebriti."

"*Aku sudah tahu itu, aku menerima dia apa adanya."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!