NovelToon NovelToon
Alenia Cinta Milik Juliette

Alenia Cinta Milik Juliette

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Suatu rangkaian perasaan untuk menjadi sebuah kisah cinta yang sempurna milik Juliette. Bermula dari pertemuan dengan seorang pria yang bernama Ronald sehingga mereka menjalin hubungan asmara yang diisi dengan suka duka, up and down, intrik dan terkuatnya sebuah rahasia. Mampukah Juliette mempertahankan hubungan asmaranya yang tidak selalu sesuai dengan keinginan mereka? Di rangkaian kata - kata kisah cinta milik Juliette inilah tertulis sehingga terbentuk Alenia Cinta Milik Juliette.
Happy reading 😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adik Satu Darahnya Ronald

Di pojok kanan ballroom hotel adalah satu-satunya tempat bernaung Juliette dari keramaian yang menyesakkan. Acara perayaan perusahaan dan acara pengangkatan Ronald tidak dipadati tamu karena hanya keluarga dan kolega terdekat yang hadir. Juliette tidak yakin dia mampu bertahan di sini setelah sesi penyambutan, doa bersama, pengangkatan Ronald secara resmi dan pidato dari Ronald selesai. Melihat tamu-tamu yang hilir mudik saling sapa, Juliette mendadak merasa asing di antara mereka.

Ronald pergi entah ke mana setelah memberikan pidato. Pria itu mungkin telah tenggelam dengan banyak sapaan dan ucapan selamat. Sedangkan Juliette memilih menjauh untuk menenangkan diri, pikirannya terlalu berputar. Dia menatap sekelilingnya sesekali seraya menyesap sampanye. Dia menoleh ke pintu keluar yang hanya beberapa langkah. Gadis itu merasa bahwa ia tidak diperlukan lagi di sini. Dia menaruh gelas sampanye di atas meja.

"Nak Juliette!" suara Rosalinda menginterupsi ketika Juliette hendak pergi.

Reflek Juliette menoleh, lalu berucap dengan sopan, "Iya Mommy Ros."

"Kenapa kami di sini? Kamu seharusnya di samping Ronald dan menemaninya menyambut kolega.

"Permisi Nyonya Rosalinda dan Nona Juliette, Nona Juliette ada disuruh ke lantai dansa sama Tuan Ronald," ucap Eddy sopan yang tiba-tiba datang.

Pandangan Juliette bergerak menelusuri. pria aristokrat di hadapannya, lalu berucap, "Di mana lantai dansa?"

"Mari ikut saya Nona."

Tak lama kemudian Eddy membalikkan badannya. Melangkahkan kakinya menuju lantai dansa. Sementara Juliette mengikuti langkah kakinya. Menelusuri ballroom yang diselimuti oleh perbincangan orang-orang. Juliette menundukkan kepalanya karena dia merasa asing di acara ini. Langkah kaki mereka berhenti di samping kanan Ronald yang sedang berbincang dengan beberapa koleganya. Ronald menghentikan ucapannya ketika menyadari kedatangan Juliette.

Ronald menoleh ke Juliette, lalu berujar dengan lembut, "Sayang, kenalkan, ini Tuan Alfanso, Theodor dan Alex, mereka semua adalah rekan bisnisku."

Tak lama kemudian, Juliette mengulurkan tangan kanannya ke Alfonso, lalu berujar dengan sopan, "Selamat malam Tuan Alfonso. Saya Juliette, kekasihnya Tuan Ronald."

"Selamat malam Nona Juliette," ucap Alfonso sambil membalas uluran tangan kanannya Juliette, lalu mereka berjabat tangan.

"Senang berkenalan dengan Anda Tuan," ucap Juliette dengan sopan sambil melepaskan tangan kanannya setelah berjabat tangan.

"Permisi Tuan Ronald dan Nona Juliette, kami bertiga izin pulang," ucap Theodor ramah dan sopan.

"Baik Tuan Theodor, terima kasih banyak sudah hadir di cara ini," ucap Ronald sopan dan ramah.

Tak lama kemudian, ketiga kolega Ronald melangkahkan kakinya pergi dari acara itu. Ronald langsung menarik pinggang rampingnya Juliette, lalu melingkarkan tangannya di sana dengan erat. Tiba-tiba Jennie berada di hadapan mereka sambil tersenyum manis ke mereka. Juliette memperhatikan gestur Jennie yang sedang menarik perhatian dari Ronald.

"Kak Ronald keberatan jika kita berdansa?" ucap Jennie lembut.

Ronald langsung menoleh ke Juliette, lalu berucap lembut ke Juliette, "Boleh aku berdansa dengan Jennie?"

"Boleh," jawab Juliette lembut sambil menoleh ke Ronald.

Sedetik kemudian Ronald melepaskan tangannya dari pinggang rampingnya Juliette. Jennie langsung menarik tangan kanannya Ronald untuk berdansa. Tubuhnya Ronald dan Jennie mendekat walaupun tidak terlalu rapat. Mereka berdansa yang diiringi sebuah musik klasik. Juliette memperhatikan mimik wajahnya Jennie yang sangat bahagia dengan tatapan mata yang berbinar. Sementara Juliette memperhatikan wajahnya Ronald yang biasa saja.

Juliette yakin bahwa Jennie menyukai atau mencintai Ronald. Dadanya Juliette bergemuruh tidak suka melihat gesturnya Jennie terhadap Ronald, dia cemburu dengan Jennie. Juliette mengerjapkan matanya. Ia tidak mungkin bertingkah konyol dengan mendorong tubuhnya Jennie dengan kasar karena cemburu. Juliette mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Dia melihat Samuel sedang berjalan menghampiri dirinya.

"Hallo Nona cantik, kenapa kamu sendiri di sini?" ucap Samuel sopan dan ramah ketika menghentikan langkah kakinya.

"Aku sedang menunggu Ronald," ujar Juliette sopan.

"Oh, ternyata Ronald sedang berdansa dengan adik kesayangannya," ujar Samuel tidak suka ketika melihat Ronald dan Juliette berdansa.

"Menurutku wajar jika Ronald menyayanginya. Dulu dia membawa Jennie yang masih kecil karena merasa kasihan. Untungnya Mommy Rosalinda mengangkat Jennie sebagai anaknya."

"Itu alasan dia untuk mengambil Jennie, sebenarnya dia menyukai Jennie, tapi karena umurnya Jennie masih kecil, jadi dia menganggap Jennie sebagai adiknya," ucap Samuel serius yang telah membuat Juliette bingung.

"Kamu tahu dari mana?"

Samuel tersenyum miring, lalu berujar, "Dari sikap dan perlakuan Ronald terhadap Jennie. Perlakuan Ronald dengan adik-adik satu ayahnya sangat berbeda jauh dengan perlakuan dia terhadap Jennie. Sampai sekarang juga seperti itu."

"Kamu cemburu?" tanya Juliette menyelidik.

"Coba kamu telisik gesturnya mereka berdua, layaknya sepasang kekasih."

Juliette menoleh ke Ronald dan Jennie. Gemuruh rasa tidak suka yang ada di hatinya bertambah. Juliette mengeraskan rahangnya melihat tubuhnya Ronald dan Jennie terlalu rapat. Tiba-tiba Samuel menarik tangan kirinya Juliette, lalu mereka berjalan mendekati Ronald dan Jennie. Samuel langsung melingkarkan tangannya di pinggang rampingnya Juliette. Reflek Juliette mengalungkan tangannya di leher Samuel sehingga tubuh mereka terlalu rapat.

"Nama lengkap kamu apa?" bisik Samuel ke Juliette.

"Juliette Flint," jawab Juliette pelan.

"Apakah kamu anaknya Albert Flint dan Julia Accardi?"

"Kok kamu tahu nama kedua orang tuaku?" ucap Juliette polos.

Wah suatu informasi yang menarik bagiku.

Batin Samuel.

"Tahulah, aku kan adiknya Ronald. Aku perhatikan, wajahmu mirip denganku."

"Sam, lepas tanganmu dari Juliette!" pinta Ronald yang mengagetkan Samuel dan Juliette, sontak Samuel melepaskan tangannya dari pinggangnya Juliette dan Juliette melepaskan tangannya dari lehernya Samuel.

"Aku bebas kok mendapatkan pasangan dansaku," ujar Samuel santai.

"Tapi kamu harus minta izin dulu sama aku!"

"Aku minta izin sama kamu yang sedang terbuai berdansa dengan Jennie!? Coba waktu itu kamu lihat wajahnya Juliette yang menahan rasa cemburu! Kamu nggak kasihan sama Juliette!?" ucap Samuel keras.

"Kamu pasti cemburu lagi," ucap Ronald melunak.

"Sepertinya Juliette jodohku, karena wajahnya mirip denganku," ucap Samuel santai sambil menoleh ke Juliette yang mengalihkan pembicaraan mereka.

"Jaga ucapanmu bastard!" ucap Ronald yang kembali marah.

"Sayang, sudah, jangan diladenin, ayo kita berdansa!" ucap Juliette yang melerai keributan di antara Ronald dan Samuel sambil menggenggam telapak tangan kanannya Ronald.

Sedetik kemudia, Ronald mengambil alih tubuhnya Juliette dengan jarak yang sangat intim tanpa mempedulikan orang-orang yang berada di sana. Lengan kokohnya membungkus pinggang rampingnya posesif, menunjukkan kepemilikan yang intens. Jantungnya Juliette berdebar dengan kencang dan relung hatinya berdesir.

"Sayang, jangan dengarkan ucapan Sam, dia itu rada gila," bisik Ronald.

"Kamu tidak boleh begitu sama Samuel, dia itu adik kandung kamu, Sayang," ucap Juliette lembut.

"Aku tidak punya adik, mereka itu anak haram dari Daddyku," ucap Ronald tajam.

"Tapi mereka masih satu darah denganmu walaupun orang tua mereka tidak pernah menikah. Hubungan satu darah itu kuat dan kental. Kamu tidak boleh membenci kepada mereka, Sayang."

"Kamu sama seperti Mommy Ros, selalu memintaku untuk menerima dengan ikhlas, cerewet membicarakan tentang perilaku aku terhadap mereka, mengatur aku dalam bersikap terhadap mereka."

"Mommy Ros dan aku mengatakan demikian karena kami sangat sayang kepadamu. Kami tidak ingin ada perselisihan antara kamu dengan adik-adik kamu. Aku mohon, berubahlah sikap dan perilaku kamu terhadap adik-adik kamu, Sayang.

"July, aku mohon jangan membicarakan hal ini lagi, Sayang," bisik Ronald di depan bibir Juliette.

Sedetik kemudian, tanpa aba-aba Ronald mencium bibirnya Juliette di depan mata banyak orang. Juliette melebarkan kedua matanya karena terkejut dan spontan rona merah menyelimuti pipinya Juliette. Melumat bibirnya Juliette secara bergantian seraya menahan tengkuk lehernya Juliette. Karena terbuai dengan ciuman Ronald yang lembut, akhirnya Juliette memejamkan matanya dan membalas ciuman Ronald.

"Ed, lihatlah kelakuan Tuan kita, sungguh menganggap kita tidak ada di sini," sindir Ryan sambil melihat keintiman Ronald dan Ryan.

"Karena itu putri kecil terluka sehingga dia berlari dari sini," samber Eddy sambil melihat Jennie yang sedang berlari kecil meninggalkan ruang dansa.

"Benar apa yang kamu katakan Ed, wajahnya Juliette mirip sama Tuan Sean," celetuk Ryan.

"Apa mungkin Nona Juliette salah satu adik satu darah dari Ronald?"

"Menurutku iya, aku sangat yakin Juliette salah satu adik satu darahnya Ronald," ucap Ryan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!