NovelToon NovelToon
Panggung Kehidupan

Panggung Kehidupan

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Model / Bullying di Tempat Kerja / Karir / Persahabatan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Kairos Lim, aktor papan atas yang terpaksa menghadapi badai terbesar dalam hidupnya ketika kabar kehamilan mantan kekasihnya bocor ke media sosial. Reputasinya runtuh dalam semalam. Kontrak iklan dibatalkan, dan publik menjatuhkan tanpa ampun. Terjebak antara membela diri atau menerima tanggung jawab yang belum tentu miliknya. Ia harus memilih menyelamatkan karirnya atau memperbaiki hidup seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu kembali

Kairos kembali menyibukkan dirinya dengan datang ke angesi sebagai CEO untuk menyelamatkan rumah para aktor yang sedang membutuhkan uang demi gaya hidup di negara fasion tersebut.

Kini dia mempunyai banyak waktu mengurus agensi sebab kontrak kerjasama dengan brand telah selesai. Kalau pun ada pemotretan atau harus memposting stok foto sesuai kesepakatan, itu dari brand yang masih mempercayainya di tengah kehancuran terjadi.

Sesekali Kairos memijit pangkal hidungnya, dirinya resah dan rasanya ingin memukuli orang-orang yang terlibat dalam menjatuhkan dirinya. Sekarang dia mempunyai bukti kuat bahwa bukan dialah yang menghamili Han Sena.

Rekaman suara yang berada di tangannya berisi percakapan lengkap bersama Han Sena saat berada di rooftop.

"Kai tolong aku, karirku akan hancur jika kamu lepas tangan."

"Aku tidak peduli."

"Hanya kamu yang bisa menyelamatkan aku, Kai. Dia tidak mau bertanggung jawab pada anak yang berada di perutku."

"Maka rawatlah sendiri dan tanggungjawab atas kesalahanmu. Aku tidak ingin terlibat apapun lagi denganmu."

"Jangan mengusik kebahagianku, kita hanyalah masalalu yang tidak akan mungkin terulang kembali."

Rekaman itu terus diputar berulang kali, ada rasa lega di hati Kairos. Hal penting yang seharusnya orang tahu, malah disembunyikan oleh orang tidak bertanggung jawab.

"Syukurlah kita menemukan bukti yang bisa mengeluarkan kamu dari masalah ini. Aku akan menyerahkan pada CBS untuk di siarkan."

"Tidak perlu, mereka akan mencarinya sendiri," ucapnya.

Manajer Park yang hendak pergi membawa rekaman itu mengurungkan niatnya. Dia menatap Kairos dengan kening mengerut, susah sekali rasanya menebak isi pikiran Kairos Lim.

"Sebelum itu, kirim orang untuk menemui pemilik ponsel ini." Melempar pelan ponsel yang ia dapatkan dari gadis itaewon semalam. "Aku ingin tahu apa alasan dia ingin menjatuhkanku."

Manajer Park mengangguk dan meninggalkan ruangan Kairos, beberapa menit kemudian seorang wanita muncul dan membawa tumpukan berkas yang harus Kairos periksa. Semua terkait dengan saham perusahaan.

"Keluarga mendiang Han Sena menolak untuk membayar hutang, mereka terus mengelak dan mengatakan Han Sena sudah meninggal jadi hutang pun harus di hapuskan."

"Tuntut mereka!"

"Tapi Tuan Lim, jika kita menuntutnya maka mereka bisa menyerang balik dengan masalah yang lebih besar."

"Tidak perlu khawatirkan hal tersebut, saya bisa menanganinya. Tuntut mereka jika tidak mau membayar hutang, Han Sena bukan orang pemalas yang tidak memiliki tabungan. Orang tua yang hanya menjadikan putri mereka sebagai sapi perah sudah sepatutnya mendapatkan hal tersebut."

"Baik, Pak."

Keheningan pun terjadi setelah semua bawahan Kairos pergi mengurus hal dengan tujuan yang sama tetapi urusan tentu berbeda. Kini pria itu disibukkan oleh berkas-berkas perusahaan Starlight Entertainmen. Ada beberapa kontrak aktor yang tidak di perpanjang, begitu pun sebaliknya. Kairos menyetujuinya tanpa ingin mengemis aktor tersebut terus berada di perusahaannya. Dia yang ingin tinggal, akan Kairos usahakan mati-matian.

Kamu sudah tahu kalau Hanna hari ini pulang?

Pesan dari Park Minho berhasil menghentikan Kairos dari pekerjaanya. Sudut bibirnya tertarik membentuk setengah lingkaran, matanya yang indah perlahan menghilang seiring senyuman kian melebar.

Kairos mengira akan melewatkan ulang tahunnya tanpa sang kekasih, tetapi lihat lah Hanna kembali satu hari sebelum hari lahirnya tiba.

Kapan dia sampai di bandara?

Kalau perkiraanku tidak salah, satu jam lagi.

Kamu memang sahabat yang paling baik Minho.

Kairos bergegas membereskan semua berkas dan meninggalkan agensinya dengan perasaan berbunga-bunga. Ia tidak sabar bertemu Hanna, memeluknya seerat mungkin dan menghirup aroma yang selalu menjadi candu baginya.

Pria itu tiba Incheon International Airport (ICN), berjalan santai menuju Caffè Pascucci (Terminal 1 – Arrival Hall, dekat pintu keluar A/B) yang berada di lantai 1. Tidak lupa Kairos memesan Espresso untuk menemani dirinya menunggu kedatangan sang kekasih.

Ia menikmati Espressonya, duduk sambil melihat ke arah pintu otomatis tempat orang-orang keluar dari imigrasi. Di sana jelas ia bisa melihat wajah Shin Hanna jika sudah tiba.

Jantung Kairos berpacu sangat hebat seolah baru saja lari maraton ketika melihat kekasihnya keluar dari pintu imigrasi. Namun, hati dan pikirannya tidak sejalan, alih-alih berdiri dan menghampiri, ia tetap di tempatnya, hanya retina biru miliknya yang mengikuti kemana sang kekasih pergi.

Kairos baru beranjak setelah Shin Hanna menghilang dari pandangannya. Ia meninggalkan cafe tersebut tanpa menghabiskan espresso miliknya. Setibanya di parkiran ia langsung masuk ke mobil dan mendapatkan pelukan hangat dari sang kekasih.

Terkejut? Tentu saja Kairos terkejut mendapati pelukan tiba-tiba itu. Senyumnya melebar, membalas pelukan itu tidak kalah eratnya.

"Jagiya, neomu bogo sipeo," bisiknya di cuping telinga Shin Hanna.

"Aku melihat oppa tadi, aku ingin menghampiri tapi banyak kamera, jadi aku menunggu oppa di sini."

"Perjalananmu lancar jagiya?"

"Sangat lancar."

Kairos mengelus pipi Hanna tanpa berkedip sama sekali. Retina biru itu seolah menghipnotis gadis yang baru saja kembali setelah berjuang dari kekeraskepalaan papanya.

"Oppa baik-baik saja?" Pertanyaan itu bukan satu dua kali keluar dari mulut Hanna. Tangan kecilnya membelai rambut dan pipi Kairos secara bergantian. "Jagiya, kisseuhaejwo!"

Baru saja akan mengangguk, benda kenyal telah menempel di bibir Kairos. Ia menyambutnya penuh cinta, membuka mulutnya perlahan dan menyesap benda kenyal itu. Matanya terpejam, cengkeraman di rahang Hanna semakin erat.

"Saranghae, Hanna-ya."

"Saranghae, oppa," balas Hanna dan kembali mengecap benda kenyal tersebut tanpa peduli ada yang memotret siluet mereka dari kejauhan.

1
Arsyad Algifari.
dan Hanna mengetahui nya. itu lah rahasia yang di sembunyikan Hanna
Maria Kibtiyah
aduh gimana nanti hubungan mereka yh
Arsyad Algifari.
apa maksud Hanna bicara seperti itu
Maria Kibtiyah
nah kan bpknya si hanna
Maria Kibtiyah
aduhhh apa dalangnya ortu senna y
Maria Kibtiyah
appa nya hanna x yh yg nyebarin videonya
indriyanii
apa ayahnya Hanna yg nyebarin berita itu
Arsyad Algifari.
apa iya Hanna dan Minho mengkhianati kai
indriyanii
kasian bngt
Maria Kibtiyah
kasian kai
indriyanii
makin penasaran
Maria Kibtiyah
siapa kira2 dalang sebenarnya
Maria Kibtiyah
ini yang baca sepi mungkin pada gk dapet notif klw ada karya baru
Bucinnya Nunu ☆•,•☆: kayaknya hehehe
total 1 replies
Maria Kibtiyah
aduh kira2 minho apa appa y hanna yh dalangnya jadi suuzhon kan
indriyanii
keren
Maria Kibtiyah
aku suka ko ceritanya... curiga aja sama minho nih jgn2 dia juga suka hanna jd mau menjatuhkan kairos
Teh Yen
siapa.yg nyebarin ???
Maria Kibtiyah
curiga si minho
indriyanii
Minho kah?
Maria Kibtiyah
aduhh apa si minho yang nyebarin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!