NovelToon NovelToon
Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Riiya Mariiya

Tasya baru pulang membeli sayur. Belum sempat masuk kerumah masih berada dihalaman, ibu mertuanya langsung meraih uang kembalian yang Tasya pegang.
"apaan sih buk, itu nanti sisanya buat beli apa yang kurang didapur. main ambil aja, dasar mertua serakah".
"halah, kasih aja lah kamu ini harusnya bisa membelanjakan sesuai kebutuhan. kalau sisa ya kasih keaku atau gak keibu.
seakan tak memperdulikan Tasya, bu Wiji pun berlalu pergi.
itulah tabiat mertua Tasya yang serakah, serta suaminya yang sangat perhitungan. namun kesabaran Tasya pun ada batasnya, hingga suatu saat Tasya pun meluapkan emosinya yang selama ini dia pendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 4

Kruukk... Tiba tiba perut Tika berbunyi. Sudah hampir dua jam Tika memilih baju baju bersama ibunya. Sampai tiba tiba perutnya lapar.

"bu, udah yuk. Cukup deh kayaknya, sekarang Tika lapar", ucap Tika sambil memegang perutnya.

"Ya sudah Tik, ayo kita bayar dulu. Kayaknya kita nanti bakalan untung kalau terjual semua. Kan tetangga tetangga katrok semua. Mana tau harga baju baju ini murah. Taunya kalau ini beli mall, ya pasti mahal. Punyamu cuma itu saja?" tanya bu Wiji heran.

"Iya bu, kan aku beli tas juga, ada sepatu juga. Tapi gak semua kujual", jawab Tika santai.

"Dasar bod*h dikasih untung malah gak mau jual", ucap bu Wiji.

"Biarin lah bu, aku kan juga butuh buat kumpul sama temen temenku".

"punya mbak totalnya tujuh ratus delapan puluh ribu, mau pakai cash atau debit?" tanya seorang kasir.

"cash aja mbak, ini" jawab Tika sambil menyodorkan uang seratus ribuan delapan lembar.

......................

Setelah makan sepuas hati, Tasya dan Mila melanjutkan untuk berbelanja disebuah toko baju bermerek.

"Mil, beneran masuk sini?" tanya Tasya.

Mila mengangguk dan segera menggandeng sahabatnya untuk masuk ketoko.

"Pilih sesuka hatimu Sya, aku mau kamu tampil cantik kayak dulu. Aku gak rela sahabatku jadi lusuh karena pria gila sama ibunya yang laknat itu", ucap Mila dengan matanya berkaca kaca.

"makasih Mil, tapi aku sudah lama gak belanja. Aku juga gak tau lagi baju yang kekinian kayak gimana? Kamu aja yang pilihin ya. Aku gak akan pernah nolak apapun yang kamu pilih. Asal jangan baju terbuka hehe.." ucap Tasya terkekeh.

"okee kita mulai dari ujung sana ya", ajak Mila sambil menggandeng tangan sahabatnya.

Satu persatu Mila memilihkan pakaian yang cocok untuk sahabatnya. Ada sekitar tiga atasan, dua celana , dan dua dress yang dipilih Mila. Dan semua memang cocok sekali dengan Tasya. Serta tak luapa Mila juga membelikan tas dan sepatu untuk sahabatnya.

Setelah membayar semuanya, mereka berdua pun segera pulang. Karena takutnya Tika dan bu Wiji melihat Tasya ada mall yang sama. Dan nanti diadukan kepada Adi.

"Mil bener bener makasih banyak. Aku hari ini ngrepotin kamu, suatu saat nanti aku akan balas semua kebaikan kamu", ucap Tasya sambil memasangkan seatbelt.

"Sya, besok kamu kerumahku lagi ya. Aku mau tunjukin sesuatu sama kamu", ujar Mila.

"Besok? Jam berapa? Nanti kamu gak dirumah Mil", ucap Tasya.

"aku setiap hari dirumah Sya, jadi beban suami aku sekarang. Tapi, aku juga punya pengahasilan sendiri tau",

"Apa itu Mil?" tanya Tsya penasaran.

"makanya besok kamu kerumahku lagi. Terserah mau jam berapa, aku standby dirumah", jawab Mila. Tasya menganggukkan kepala dan tersenyum lebar.

......................

Disebua toko pizza, bu Wiji dan Tika sengaja memesan pizza yang berukuran agak besar karena untuk mereka berdua takut kalau uangnya habis.

"Bu, kira kira si Tasya ini kalau kita tinggal lagi ngapain ya?" tanya Tika.

"Pasti lagi enak enakkan tidur dia. Ya gakpapa sih, lagian lauknya kan gak ada. Biar aja dia tidur tiduran sambil nahan lapar, hahaha", jawab bu Wiji sambil tertawa.

"hahaha, iya juga ya bu. Biarin aja dia makan nasi aja, atau gak dikasih garam biar ada rasanya. Salah sendiri ngelunjak",

"biar saja Tik, gak usah mikirin perempuan itu. Sudah ayo dihabiskan, habis itu pesan satu lagi yang besar. Nanti kita makan bertiga, sama kakakmu. Biar sekalian dia sakit hati lihat kita makan enak",

Setelah membayar semua makan yang dipesannya, bu Wiji dan Tika segera keluar untuk mencari taxi. Namun sedari tadi taxi yang lewatternta sudah penuh.

"bu masak kita naik angkot sih, belanjaan kita kan banyak", ucap Tika yang kesal karena sedari tadi tak ada taxi yang mau mengangkutnya.

"Tika, kamu itu bod*h sekali. Punya ponsel tapi gak dipergunakan semestinya. Kalau dari tadi gak dapat taxi harusnya kamu pesan lewat online dong", tukas bu Wiji kesal.

Tika tersenyum kecil namun sedikit kesal karena dikatai bod*h oleh ibunya. Diapun memesan taxi lewat aplikasi.

Setelah dapat ternyata harus menunggu sepuluh menit karena macet. Mau tak mau mereka berdua harus menunggu.

......................

Sementara itu mobil Mila berhenti didepan gang. Karena Tasya tak mau diantar sampai depan rumah.

"Kenapa gak sampai depan rumahmu Sya?"

"gak usah Mil sampai sini aja, deket kok"

"yaudah deh iya. Eh jangan lupa bagiin pada tetanggamu ya cemilannya itu. Tapi jangan kamu kasih mertua atau iparmu itu", ucap Mila.

"siap bos, yaudah hati hati dijalan ya. Besok aku kerumahmu lagi",sahut Tsaya. Mereka berdua saling melambaikan tangan.

Ternyata didepan rumah bu Leha sudah berkumpul ibu ibu disana. Menyapa Tasya, "banyak banget Sya belanjanya, tumben".

"Eh iya bu, ini ada sedikit titipan dari teman saya. Cemilan buat ibu ibu", Tasya memberikan satu kresek besar kepada ibu ibu disana.

"itu tadi teman kamu Sya? Cantik ya temanmu tapi kamu juga cantik loh hari ini. Wahh temanmu itu kelihatannya baik juga ya, sampai memperhatikan penampilanmu. Kamu aja dibiarin sama Adi padahal. Kenapa dulu kamu mau sih Sya, padahal kamu itu cantik", ujar bu Leha uang ikut kesal.

"hehe, ya sudah saya pamit dulu ya bu. Nanti keburu mertua sama adik ipar saya pulang, cerewet lagi. Mari bu, permisi", ucap Tasya.

"iya Sya, makasih banyak ya", jawab ibu ibu serentak.

Sampai dirumah, Tasya segera berganti baju dan duduk didepan tv sambil memakan martabak manis keju spesial serta beberapa kudapan lainnya.

"ya Allah, sudah berapa lama aku gak makan makanan enak ini. Harus dari mana aku mulai makan". satu persatu kudapan itu mulai dihabiskan oleh Tasya.

Namun memang benar sudah lama Tasya tak makan makanan seperti ini. Dimakannya satu persatu dia tak perduli dengan suami atau pun mertuanya.

Karena dulu saat suaminya pulang membawa martabak, satu pun tak disisakan untuk Tasya.

Saat Tasya menikmati makanan, tiba tiba cekrek... Pintu terbuka, mertua dan adik iparnya pulang. Betapa terkejutnya saat dia melihat begitu banyak makanan diatas meja.

"Kamu dapat duit dari mana, beli makanan sebanyak ini? Jangan jangan kau mencuri uangku ya!" bentak bu Wiji.

Namun tanpa menjawab, Tasya masih meneruskan mengunyah makanan sambil menonton tv. Dia masih menikmati makanannya tanpa memperdulikan ocehan dari mertua dan iparnya.

"bu, mendingan ibu cek uang ibu ada yang hilang gak", ucap Tika.

Bu Wiji segera masuk ke kamarnya. Dan memeriksa lemarinya serta perhiasannya. Namun tak ada satu pun benda yang hilang. Bahkan sepeserpun uang tak ada yang hilang. Tetap utuh seperti semula.

Mereka kembali ke ruang tamu, "Tasya! Uang darimana kamu hah! Banyak sekali makanan yang kamu beli. Jangan jangan uang suamimu yang kamu curi!"

"ibu pikir, cuma kalian bertiga yang punya uang? Aku gak pernah mencuri uang siapapun ya bu", jawab Tasya dengan tegas namun masih dengan menikmati makanannya..

"halah sudah pasti uang suamimu yang kau ambil. Buktinya uang ibu sama Tika masih utuh", ucap bu Wiji dengan mata melotot.

"terserah kalian mau bilang apa, yang jelas aku beli ino bukan dari uang kalian berdua ataupun mas Adi. Jadi jangan asal bicara kalian paham!" jawab tasya geram. Sambil membawa semua makanannya.

"eh, mau dibawa kemana? Ini kan.." belum selesai Tika bicara Tasya sudah menepis tangannya yang akan mengambil martabak jumbo milik Tasya, "aw", teriak Tika.

"jangan pernah sentuh makananku, kalau kalian tak mau ku terkam! Minggir!" gertak Tasya.

Deru suara motor berhenti didepan rumah. Menandakan Adi sudah pulang.

"bu, mas Adi sudah pulang. Hahaha, habislah si Tasya. Siapa suruh ambil uangnya mas Adi. Ayo kita kasih tau mas Adi bu", ucap Tika bersemangat. Bu Wiji mengangguk mengikuti Tika.

"Kak sini cepat aku kasih tau..." ucap Tika.

...****************...

1
Azahra Rahma
eh malah di Tasya jadi mikirin pelajaran IPA
Azahra Rahma
jangan² salsa mantannya Keenan
Riiya Mariiya: penasaran ya?? baca terus novelku ya kak. banyak plot twist nya lohh.. terima kasih sudah ngikutin ceritanya/Smile/
total 1 replies
Azahra Rahma
kode tuh Tasya,,Keenan ada rasa padamu
lalakon hirup
kisah cintanya kayanya seru ni
Kyoya Hibari
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
HitNRUN
Author, kapan nih next chapter?
Riiya Mariiya: ditunggu ya kak, scepatnya diupdate 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!