NovelToon NovelToon
ASMARALOKA

ASMARALOKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Wulandini

Seorang gadis bernama Mia Elisha yang selalu ceria sedang jatuh cinta kepada seorang laki-laki pendiam bernama Jiro yang duduk di depan meja di kelasnya, Namun karena kepribadiannya yang dingin, pendiam juga sangat pintar.

Suatu hari Mia mengungkap kan perasaannya kepada Jiro tetapi Jiro menolaknya namun Mia tetap berusaha untuk meyakinkan Jiro bahwa perasaan Mia tidak pernah berubah tetap saja Jiro mengabaikan Mia hingga suatu hari Mia berhenti untuk tidak lagi menyukai Jiro.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Wulandini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MARIO

Notif ponselku berbunyi saat aku selesai membeli beberapa cemilan di supermarket terdekat, ku lihat Jiro mengirim sebuah pesan gambar bukti transfer uang kepadaku, memang kebetulan itu adalah hari gajian ku dari Jiro, namun setelah ku lihat nominalnya melebihi dari biasa yang ku dapatkan.

"Kau salah kirim?" balasku

"Tidak itu bayaranmu, terimakasih atas makanannya" balas Jiro

"Ceritanya kau menaikan gajiku atau kau salah pencet?" balasku untuk memastikan kembali

"Kemarin aku mengantar mamaku belanja kebutuhan dan ku lihat harga-harga sandang pangan naik dari biasanya" balas Jiro

"Ah kupikir itu bonus" ucapku dalam hati

Aku pun hendak kembali kerumah, namun saat di tengah perjalanan aku melihat sekelompok beberapa anak sekolah sedang berkerumun. Aku mencoba untuk menghiraukannya namun sepertinya mereka sedang membuli temannya hingga aku pun ikut campur dalam urusan mereka segera saja ku hampiri anak-anak nakal itu, namun hal yang membuatku tercengang adalah si korban buli yang ternyata adalah anak laki-laki yang kulihat bersama papa saat di tempat festival. Aku terdiam sejenak dan berfikir dengan keras apakah aku akan membantunya atau menghiraukannya dan kembali kerumah namun aku merasa jengkel kepada anak-anak yang tidak sopan itu kepadaku gaya bicara yang sangat meremehkan dan mereka tidak tahu bahwa aku adalah orang dewasa.

"Siapa kau, tidak perlu ikut campur kalau kau juga tidak ingin mati disini" ucap salah satu anak itu dengan tengil

Aku semakin naik pitam mendengar ucapannya"kalian itu kurang ajar sama orang dewasa ya, tidak pantas kalian berada di sekolah mahal diisi oleh sampah-sampah seperti kalian"

"Apa mau mu HAH" ucapnya kembali sambil menghampiriku dengan tatapan tajam

Aku segera membuka ponselku menunjukkan foto-fotoku saat aku meliput dan menuduhkan kepadanya"Aku ini seorang reporter bisa saja wajah-wajah kalian aku ekspos di televisi agar semua orang tahu kalian generasi sampah masyarakat" ancamku padanya karena sudah kupastikan anak-anak tidak pernah menonton acara berita hingga mereka tidak tahu yang sebenarnya tentang kasusku yang dulu, beberapa di antaranya terlihat ketakutan namun yang berada di hadapanku masih saja bersikap tengil.

"Memang kau siapanya dia, teman? Pacar? Kaka? Adik? Lagipula orang ini apakah pantas di bilang orang dewasa lihat saja fisiknya kecil dan rata" ucapnya membuatku hilang kendali dan memukul kepalanya dengan begitu keras hingga ia terkapar dan beberapa kawan-kawannya hanya melihatnya dengan tercengang, emosiku sudah di luar kendali hingga aku memukulnya kembali beberapa kawannya ingin bergantian untuk menyerangku namun emosiku semakin memuncak hingga akhirnya mereka berlari terbirit-birit. Namun aku menahan salah satunya agar ia tidak berhasil kabur dari amarahku.

"Ampunnn ka" ucapnya sambil menangis

Aku menyilangkan kedua tanganku"pus up kau 100 kali, berani-beraninya kau menyebutku rata" aku masih menahan emosiku

"Ampun ka tapi ini sudah malam, izinkan aku pulang" ucapnya masih sambil memohon

Aku melihat layar ponselku pukul 20.15 dan membuat pertimbangan.

"Hei kau lihat kawan-kawanmu yang lari itu apakah mereka kembali untuk menolongmu?" aku pun tertawa dengan keras"mereka meninggalkan mu dan melupakanmu, jadi bertemanlah dengan orang-orang yang tulus jangan pernah menindas yang lemah karena bisa saja yang lemah akan menolongmu di kemudian hari" aku pun memotret wajah anak itu dan memberinya peringatan terakhir padanya hingga akhirnya aku pun melepaskannya.

Aku menghela nafas"Hei anak papa, kau tidak apa-apa?"

"Na ... Namaku Mario ka!" jawabnya dengan gugup

Aku menganggukkan kepala"sedang apa kau keluyuran?" tanyaku basa-basi

Mario terdiam tidak berani menatapku"terimakasih sudah menolongku kak Mia"

Kali ini aku yang terdiam saat dia memanggil ku dengan sebutan kak"Hei jangan salah paham ya, aku cuma kesal mereka menyebutku rata"

"Maafkan aku, kak Mia jadi ikut terlibat" tuturnya kembali

Aku menghela nafas untuk yang kesekian kalinya"kenapa kamu ada di sini? Apa kalian pindah rumah daerah sini?" tanyaku kembali

"Aku salah turun dari kereta akhirnya aku malah tersesat" ucap Mario yang masih menunduk

"Bagaimana bisa kau salah turun, maksudku sudah tahu kau salah turun mengapa malah kau lanjutkan bereksplor, ah sudahlah" ucapku dengan sedikit galak

Terlihat Mario begitu ketakutan menghadap ku hingga ia terus-terusan mengalihkan pandangannya"akan aku antar kau sampai stasiun" ucapku menawarkan diri padanya

Mario pun mengangkat kepalanya dan melihat kearahku tatapannya begitu dalam.

"Hei, dari tadi kau tidak mau menatapku sekarang kau terang-terangan melihatku seperti itu" ucapku

"Kak Mia, aku sungguh berterimakasih" tutur Mario yang terlihat terharu dan matanya begitu berbinar-binar.

Aku pun menyuruhnya untuk menungguku sedangkan aku mengganti pakaianku sebelum aku pergi aku memberikan roti kepada Mario agar ia bisa makan sambil menungguku, beberapa menit kemudian akupun segera mengantarkan Mario menuju stasiun namun entah mengapa saat aku melihat lestoran KFC aku malah membawa Mario untuk makan bersama di KFC, Mario terlihat malu-malu dan canggung kepadaku hingga akhirnya aku pun memesan sebuah hamburger untuknya, aku terus memperhatikannya entah mengapa terlihat wajahnya seperti ada wajah papa pada dirinya.

Aku menelan ludah bukan karena aku ngiler melihat Mario makan hamburgernya karena entah mengapa aku membawa anak ini yang jelas aku tidak menerima ia sebagai adikku.

"Apa kau disekolah di buli?" tanya ku

Mario menghentikan makannya"sebenarnya aku tidak kenal dengan mereka, karena aku tersesat mereka memalakku yang sedang luntang-lantung sendirian"

"Anak perempuan yang saat itu apa dia adikmu?" tanyaku dan jantungku rasanya berdegup begitu kencang

Mario mengangguk pelan"Mika, namanya Mika "

Aku tertawa kecil"yang benar saja papa menamai anak-anaknya yang berawalan huruf M semua" ucapku pelan

"Kenapa Kak?" tanya Mario

"Cepat habiskan sebelum kau tertinggal kereta" ucapku mengalihkan

"Anu ... Maaf Ka Mia, sebenarnya aku tahu kalau Kak Mia adalah anak Papa sebelum papa menikah dengan ibu ku papa pernah menikah, Papa selalu menceritakan tentang Kak Mia bagaimana papa menyayangi Kak Mia, setiap hari papa selalu menunggu Kak Mia di televisi dan sesekali papa juga menangis diam-diam" jelas Mario membuatku membatu mendengar ceritanya.

"Ketika aku kecil aku berfikir bagaimana rasanya mempunyai kakak karena terkadang aku harus mengalah pada Mika yang umurnya selisih 2 tahun denganku, seiring waktu saat aku semakin tumbuh aku melihat papa yang selalu melihat kak Mia di televisi dan saat itu papa mau mengatakan yang sebenarnya bahwa Kak Mia adalah anak pertamanya aku berpikir itu konyol dan saat itu kami bertemu dengan kakak di tempat festival dan melihat papa yang bahagia bisa bertemu kembali dengan kak Mia, aku merasa seperti akhirnya aku tidak lagi menjadi anak pertama karena aku memiliki seorang kakak" ucap Mario kembali

Akhirnya setelah Mario menghabiskan makanannya aku segera mengantarkannya ke stasiun dan memastikannya untuk tidak tertinggal kereta.

"Kak Mia, terimakasih atas semuanya kuharap aku bisa semakin dekat dengan kakak" ucap Mario sambil melambaikan tangannya, dan ia pun segera memasuki stasiun. entah apakah aku harus membalas lambaian tangannya namun tanganku terasa berat hingga akhirnya aku hanya memberikannya sebuah senyuman.

1
Drezzlle
Mia,.usah lupain aja jiro
Putri Wulandini: Jiro emang bangke sangadddd /Sneer//Sneer/
total 1 replies
Drezzlle
Hah 😱
Putri Wulandini: terkejut /Scare/
total 1 replies
Drezzlle
Habis kamu gemesin /Grin/
Putri Wulandini: maklum ka anak SMA emang lagi di usia labil/Grin/
Drezzlle: jiro ini dingin tapi nggak tegaan
total 3 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
seru nih Thor...beneran kek komik bacanya. nanti lanjut lagi ya:)
Putri Wulandini: /Grin//Grin//Grin/makasih sudah mampir/Whimper/
total 1 replies
Drezzlle
karena biar bisa deket sama jiro /Chuckle/
Putri Wulandini: ahahaha ko kamu tahu/Chuckle/
Putri Wulandini: ahahaha ko kamu tahu/Chuckle/
total 3 replies
Drezzlle
cool banget jiro
Putri Wulandini: tapi saya tidak suka karakter jiro
total 1 replies
Esti Purwanti Sajidin
langsung vote ajah ka
Putri Wulandini: vote itu apa/Shy/
total 1 replies
Drezzlle
Mia, nanti aku akan kembali membaca cerita cintamu. /Chuckle/
Putri Wulandini: hehehe aku akan menunggumu🥰
total 1 replies
Drezzlle
seru juga, jadi ingat masa SMA Thor. Bunga untuk cerita berkesanmu
Putri Wulandini: terimakasih drazzlle😊😊😊
total 1 replies
Drezzlle
lucu juga
Drezzlle
Duh, kaya emak gue nih /Facepalm/
Putri Wulandini: emak2 kan seperti itu setiap pagi ada aja gebrakannya hehehe
Drezzlle: ya kalau telat bangun perkakas dapur melayang /Facepalm/
total 3 replies
𓆩♛𝑺𝑹𓆪
sera mampir ya thor, jgn lupa like novel aku juga okeyy /Doge/
semangattt/Determined//Determined/
𓆩♛𝑺𝑹𓆪: terima kasih kembalii/Kiss//Kiss/
Putri Wulandini: terimakasih sudah mampir🥰🥰🫰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!