ASMARALOKA
"Mia"
"Miaaa"
"Miaaaaaaaaa".......
Seseorang terus memanggil nama ku, dan aku membalikan posisi arah tidur ku.
"Tunggu 5 menit lagi mah" Ucap ku yang sambil menutup wajahku dengan selimut hangat ku
Mama pun menarik selimutnya
"Sudah jam berapa, cepat bangun"
Aku pun terbangun dengan mata yang masih setengah mengantuk dan melihat mama yang berdiri di samping dengan salah satu tangannya di pinggang sambil membawa centong sayur dan mengomel dengan centong sayurnya.
"Kamu tidak mau bangun Mama pukul kamu pakai centong ini" ucap mama yang sedang mengomel kepadaku
Aku pun terkejut melihat mama dan segera beranjak langsung melarikan diri menuju kamar mandi.
******
"Betapa hari ini aku bahagia karena sudah SMA"
Aku yang sedang merapikan seragam SMA sambil bercermin dan sesekali berputar-putar karena perasaan bahagia ku.
Kemudian terdengar suara ketukan pintu dari balik pintu kamar ku, aku pun membukanya perlahan dan melihat mama yang sudah berdiri di depan ku
"Kamu sudah siap belum, Hanna sudah dari tadi menunggu tuh" Ucap mama yang berdiri di depan pintu kamar ku
"Mama ga bawa centong sayur lagi" Aku memperhatikan mama untuk memastikan bahwa mama tidak lagi membawa centong sayur untuk memukul ku
"Kamu nih beneran minta di pukul pakai centong sayur ya" Ucap mama yang sedikit marah
"Ah engga ko ma, aku kan cuma tanya" jawab ku ketakutan
"Kamu sudah SMA biasakan diri kamu untuk ga bersikap kekanak-kanakan lagi" oceh mama kembali
Aku pun membuka pintu dengan lebar dan dengan lantang mengatakan kepada mama
"Aku siap menjadi dewasa dan akan menemukan pacar"
"Apa kamu bilang" Mama terkejut mendengar perkataan ku
Aku sangat takut melihat mama marah dan segera mengambil tas dan keluar kamar
"Aku berangkat"
******
Sesampainya di sekolah Aku dan teman ku Hanna terkagum melihat sekolahan baru ku juga murid-murid yang berdatangan menggunakan seragam barunya.
"Bau-bau baru ya" Ucap ku sambil menghirup aroma udara di sekolah baru
"Yuk kita masuk" Ucap Hanna mengajak ku
Aku dan Hanna memasuki gerbang pintu masuk sekolah
"Hanna semoga kita satu kelas"
"Aku juga berharap kita tetap satu kelas" Ucap Hanna yang sambil tersenyum
"Kita cari mading dan lihat yuk" ajakku kepada Hanna
Akhirnya aku dan Hanna menyusuri koridor sekolah untuk mencari mading dan mencari nama kami berdua di mading sekolah.
"Ramai sekali Mia" Ucap Hanna
"Terobos aja" Akhirnya aku menerobos murid-murid yang sedang berkumpul di depan mading
Aku segera mencari nama ku juga nama Hanna dan akhirnya aku menemukan nama ku berada di kelas 1-3 juga bersama Hanna.
Aku bergegas keluar dari kerumunan murid-murid
"Hannaaaaaaa" Aku yang berteriak dengan semangat
"Mia aku dengar ko, jadi ga usah teriak" Ucap Hanna yang menahan malu karena ulah ku yang berteriak memanggilnya
"Akhirnya kita satu kelas" Ucap ku yang masih bersemangat
"Serius kamu Mia, akhirnya" Ucap Hanna yang ikut bahagia
Aku dan Hanna pun sangat bahagia karena aku dan Hanna masih bisa sama-sama, Aku dan Hanna adalah teman sedari SMP kami selalu berharap agar tidak terpisahkan meski berbeda kelas. Hanna adalah anak perempuan yang begitu feminim juga dengan gaya rambut pendeknya namun terkadang dia sangat mengkhawatirkan aku karena aku yang selalu bertingkah.
"Ok, kalau begitu siapa yang duluan sampai kelas dan yang terakhir teraktir aku jajan di kantin" Ucap ku menantang Hanna
"Hahhhh" Hanna terkejut
"Mulaiii...... " Aku pun berlari terlebih dahulu
"Tunggu..... " Ucap Hanna yang tertinggal oleh ku
Aku terus berlari meninggalkan Hanna, aku dan Hanna memang selalu membuat tantangan, aku pun terlalu bersemangat sampai-sampai aku menabrak seseorang hingga kami berdua terjatuh.
"Arggggghhhhhh" Aku berteriak karena rok ku sedikit membuka paha ku
"Aduhhhhh" Suara seseorang yang telah aku tabrak
"Miaaaa" Ucap Hanna yang sudah menyusul ku
Aku segera bangkit lalu menolong pria yang telah ku tabrak
"Maaf ya" Ucap ku kepada pria itu yang segera bangkit
Dan aku melihat pria itu penuh dengan aura yang sangat menakutkan ku pikir apakah dia sangat marah
"Kenapa harus berlarian di gedung SMA mengapa ga di taman kanak-kanak saja" Ucap pria itu begitu dingin
Hah apa katanya itu menusuk ku, ucapannya menusuk ku dia anggap aku anak-anak
"Mia cepat minta maaf" Ucap Hanna yang sedikit khawatir
"Kan tadi sudah minta maaf" aku sedikit mengeyel
"Buang-buang waktu untuk bermain dengan anak-anak" Pria itu segera pergi meninggalkan kami berdua
"Mia kita memang bukan lagi anak-anak, lebih baik kita jalan aja" ucap Hanna
Aku sedikit tersinggung oleh ucapannya, namun ada benarnya kami sudah SMA bukan lagi kanak-kanak yang senang berlarian tapi aku tidak bisa hanya diam saja aku memang suka sembrono tidak bisa diam terlebih lagi aku seperti cacing kepanasan suara ku yang berisik juga semangat ku yang terlalu over.
Akhirnya kami sampai di kelas dan segera mengambil posisi yang ingin di tempati hingga akhirnya aku memilih tempat duduk paling belakang dan Hanna memilih di dekat jendela, entah mengapa duduk paling belakang memang membuat ku nyaman terlebih tidak terlalu terlihat oleh guru di depan.
Namun saat itu juga aku terkejut karena pria yang ku tabrak tadi pagi sekelas dengan ku, ia pun melihat ku dengan wajahnya yang begitu datar tanpa ekspresi, tapi hanya ada kursi yang kosong tersisa yaitu di depan ku.
Pria itu segera menghampiri tempat duduknya dan melihat ke arah ku dengan aura yang sangat dingin, tiba-tiba ibu guru pun datang dengan kacamata dan juga mengenakan kemeja warna merah jambu dan rambutnya yang hanya sepundak membuatnya terkesan lebih elegan
"Semuanya sudah mendapatkan posisinya masing-masing" Ucap bu guru
"Anu, maaf bu saya tidak kebagian tempat" Ucap pria itu yang masih berdiri
Mataku terbelalak mendengar ucapan pria itu, terlihat dengan jelas kursi yang ada dihadapan ku kosong mengapa ia bilang tidak kebagian tempat apa jangan-jangan dia tidak ingin berdekatan dengan ku, dan juga ekpresi bu guru di depan yang nampak keheranan melihatnya.
"Bukankah kamu berdiri di sebelah kursi kosong, silahkan duduk" Ucap bu guru
Pria itu akhirnya duduk di depan meja ku, sungguh dia pria yang sangat aneh.
Akhirnya kami mulai memperkenalkan diri masing-masing dan pria di depan ku berdiri dan memperkenalkan namanya dan semua mata tertuju padanya.
"Nama saya Jiro Yamada" Ucap nya
"Hanya itu" Ucap ibu guru yang bernama Dewi itu dia yang akan menjadi wali kelas di kelas ku
Jiro kembali duduk tidak menanggapi pertanyaan bu Dewi
Ya pria itu ternyata bernama Jiro dengan wajahnya yang selalu datar juga sikapnya yang begitu dingin dan hanya berbicara seperlunya.
"Selanjutnya" ucap bu Dewi melihat ke arah ku
Aku segera bangkit dari kursi ku dan memperkenalkan diri
"Nama saya Mia Elisha aku suka bersenang-senang" ucap ku yang penuh semangat
Semua orang tiba-tiba bertepuk tangan membuatku sedikit tersipu malu
"Kenapa kamu suka bersenang-senang Mia" Tanya Bu Dewi
"Ahh.. Itu... Karena Mia ga suka terlalu bersedih bu guru" Ucap ku ngasal
"Hahaha" Semua menertawakan ku kecuali Jiro
"Baik selanjutnya" ucap bu guru Dewi
Aku tidak tahu bagaimana nanti kehidupan ku di sekolah baru ku, aku berharap semua orang tidak keberatan dengan ku dan mau berteman dengan ku juga Hanna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Drezzlle
Duh, kaya emak gue nih /Facepalm/
2025-06-26
0
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐
sera mampir ya thor, jgn lupa like novel aku juga okeyy /Doge/
semangattt/Determined//Determined/
2025-06-10
1