menceritakan tentang gadis desa yang hidup bersama keluarga nya dalam kemiskinan dan sering di jadikan alat cemoohan dan hinaan seolah kemiskinan mereka tak layak mendapat penghormatan.
mau tau bangai mana kisah nya, yuk ikuti cerita nya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jumaidi Maidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. episode 28
setelah sholat magrib, Zain memanggil teman baru nya untuk makan males bersama.
". eh ada tamu, ucap pak Budi tersenyum, sedangkan yang di dapat membalas tersenyum kikuk.
". Mak, pak, kenalin, ini Febby, anak tiri bude emak nya Siska, ". ucap Zain yang membuat mereka terkejut.
". dan tadi saat Zain dan Rina, abis cari jamur dekat utan belakang rumah, Zain bertemu dengan nya, yang hampir di perkosa dengan preman dari kampung sebelah". ucap Zain yang lagi-lagi mengejud kan mereka yang duduk di meja makan.
". astagfirullah, terus". ucap pak Budi penasaran.
". emak, sama bapak tau, ternyata otak dari kejadian itu adalah anak bude, Siska, yang sengaja bayar preman untuk memperkosa sodara nya sendiri". ucap Zain lagi
" duuaaaar". bak di sambar petir, hati pak Budi seperti tertusuk ribuat belati.
" astagfirullah, ". ucap pak Budi memegang dada nya sesak.
". pak, bapak baik-baik saja.
". lalu apa yang kamu lakukan". ucap pak Budi.
". Zain, memberi ancaman untuk Siska, karena ,Zain tau Siska masih di sana saat itu, dan juga memerintahkan preman suruhan nya untuk membalas balik perbuatan diri nya kepada Feby". ucap Zain tak kenal kasih.
sedangkan, pak Budi hanya pasyah, mungkin itu pelajaran yang yang tepat untuk mereka.
". dan sekarang Zain, minta izin, emak, bapak, buat Febby tinggal bersama kita samapi hari di mana dia bisa kembali". ucap Zain.
". baik lah, tak apa, nak, Febby anggap kami keluarga, panggil sama emak, dan bapak, dan mereka sodara mu juga". cuma. satu yang kami minta, jangan ada niat buruk sekecil apa pun dari hati mu, karena itu akan membuat mu rugi". ucap buk sari tegas.
".bbbbaik buk, eh, eum, Mak". ucap Feby gugup.
". ya sudah, ayo makan abis itu kamu istirahat di kamar, adik mu Aisyah, boleh nak". ucap ibu, pada anak bungsu nya.
". tentu saja, kenapa tidak, kakak, cantik tidur sama Aisyah, dan Ais juga bahangia, karena nambah satu kakak, lagi, jadi Aisyah gak perlu bantu kakak, Zain lagi deh, hahahaha". ucap Aisyah lucu.
". dasar, adek menyebal kan,". ucap Zain kesal.
". hehehe, Ais pinter kak, bukan menyebal kan". ucap Aisyah tersenyum mengejek kearah kakak nya itu.
hahhaahah, tawa mereka,". adik Abang emang pintar". ucap gio tersenyum tampan yang membuat Feby terpana, begitu juga dengan Rama, yang jauh lebih tampan ketika tersenyum, yang membuat, pipi Feby memerah, sontak hal itu, membuat Rama heran, tapi hanya cuek saja.
" oh ya, adik kakak, yang manis, kakak boleh minta bantuan". ucap Zain lagi.
". apa kak, dengan senang hati". ucap Aisyah tersenyum penuh arti.
". ajari kak, Febby bela diri, setiap seminggu sekali kakak akan menguji ke manpuan nya, tenang saja, buat adik kakak, yang cantik dan imut pasti ada hadiah nya". ucap Zain yang tau arti senyum sang adik, yang tak mau rugi.
". ah kakak, yang yang terbaik, ucap nya tersenyum senang, dan yang lain hanya menggeleng kepala mereka saja, karena mereka tau percis sifat adik kecil mereka, yang penuh dengan imbalan, bagi nya, ada jasa, berarti harus ada iblan.
setelah makan malam, mereka pun kembali ke aktifitas masing-masing begitu pun dengan Zain dan Febby.
di rumah, Tuan Raditya.
". Siska mana kakak mu, kok gak turun makan". ucap Tuan Radit ayah Febby.
" eh pa, eum itu, mungkin Febby lagi sibuk, yah sibu". ucap Siska gugup, dia tak ingin menceritakan apa yang terjadi, bisa-bisa dia akan di usir, pikir Siska takut.
dan mereka pun makan malam tanpa perduli dengan keberadaan Febby, putri nya sendiri.
". duh, gi mana ni, gi mana kok pereman itu datang dan berusaha menculik gue, gua gak mau jadi mangsa tu pereman, dan juga gue masih mau hidup". ucap Siska dalam hati penuh rasa takut dan gelisah.
". ah, gue punya ide". ucap Siska dalam hati.
". pah, Siska harus balik kampus lebih awal, karena Siska masih harus ikut ospek anak-anak baru". ucap Siska berusaha kabur.
". loh, kok buru-buru bukan nya kamu bilang kamu gak ikut jadi panitia ospek". ucap Raditya, heran.
". itu pah, teman Siska tadi nelpon Siska, kata nya, ada panitia yang gak bisa ikut, dan harus ada ganti nya, jadi terpaksa Siska harus gantiin pah". ucap Siska gugup.
". ya udah kalau gitu, selain aja balik sama kakak kamu, dia kan juga akan balik kampus, beberapa Minggu lagi, sekalian aja". ucap Raditya.
". jangan deh pak, sayang kak Febby, lagian dia Minggu lagi lama pah, udah biar kakak di sini aja, tar juga nyusul". ucap Siska gugup.
". ya sudah, papah ijinkan, kamu belajar yang bener, bair bisa sukses". ucap Raditya.
". ok pah,". ucap Siska tersenyum penuh kemenangan.
setelah berbincang, mereka pun selesai makan malam, dan kembali ke aktifitas masing-masing.
"; Siska, ikut mama". ucap mama Siska.
". ada apa sih,ah, Siska mau Peking". ucap Siska kesal.
". ikut mama, tegas Ajeng.
dan dengan terpaksa, Siska mengikuti mama nya.
". ada apa mah.
". kamu kenapa tiba-tiba mau balik kampus, pasti ada apa-apanya, katakan yang jujur". ucap Ajeng, yang menatap putri nya tajam.
". gak ada mah, apaan sih, sama anak sendiri gak percaya bangat, aku emang, harus ikut jadi panitia ospek mah, udah deh, apaan sih". ucap Siska yang kesal pada ibu nya dan berlalu pergi gitu aja.
". Siska, mau kemana kamu". ucap Ajeng berteriak, namun gak di gupris oleh Siska.
". sialan anak itu, pasti dia, menyembunyikan sesuatu, awas aja jika mamah tau pa yang kamu sembunyikan". ucap Ajeng kesal.
di tempat Fathan.
di sisi Fathan, terlihat raut wajah gelisah dari mata nya, pasal nya, dia sudah menerima telpon dari opa nya, untuk segera kembali, karena opa nya sakit.
" ah sialan, gue belum bisa bawa Zain bersama gue, kenapa juga opa harus sakit sih, ah sial". ucap Fathan memakai diri nya sendiri.
". bangaimana ini, apa yang harus ku lakukan, Besok aku harus bertemu dengan Zain, dan meminang nya sekali lagi, aku harap, kali ini lamaran ku di terima". ucap Fathan berharap, karena dia tidak punya pilihan, dia gak mau harus di jodoh Kan dengan, wanita yang tidak dia sukai.
tok tok tok" suara pintu di ketok.
ceklek.
". Tan, kita harus balik, papa nyuruh kita pulang.
". ya gue dah tau, tapi tunggu 2 hari dari sekarang, karena gue masih ada urusan.
". urusan apa tan, bokap maksa kita balik besok". ucap Derren.
". lusa, gak ada bantahan, ucap Fathan tegas.
". huuffff, ok.". ucap Derren pasrah.
tapi jangan lupa updatenya ditunggu ya 🙏🙏