NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Naurah

Takdir Cinta Naurah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Aliyah Ramahdani

Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28.

Hasan membawa ibunya ke salah satu mall terbesar di kotanya, atas permintaan naurah agar hasan bisa memilih pakaian yang cocok untuk ibunya untuk acara wisudanya nanti

" Hasan, mahal sekali pakaian ini nak" ucap ibunya

" Gak apa apa bu ini gak seberapa kok, aku sama kak naurah ingin ibu mengenakan pakaian ini di hari wisuda kak naurah nanti"

" Tapi gimana kalo gaji kamu habis?"

" Bu, gajiku gak akan habis hanya karena membeli sebuah pakaian untuk ibu"

" Ya sudah baiklah, Terima kasih ya nak"

" Iya bu sama sama, tapi ibu suka dengan pakaiannya kan? Atau ibu mau nyari yang lain? "

" Gak usah nak, ini aja ibu udah bagus banget"

" Ya udah habis dari sini kita cari makan dulu ya bu sebelum kita pulang " ucap hasan merangkul tangan ibunya

Setelah mereka selesai kini akhirnya mereka akan ke parkiran dan tak sengaja berpapasan dengan bu wardah dan ningsih yang baru saja keluar dari mobil mereka

" Nenek" ucap hasan

" Ibu, apa kabar? " tanya tari ingin menyalami tangan bu wardah namun di abaikan

" Gak usah basa basi, kalian ngapain di sini? Kalian habis belanja? Lagi banyak duit kalian?" Tanya ningsih berdiri berhadapan mereka sembari melipat kedua tangannya di dada

" Iya, hanya beli baju aja" jawab tari

" Baju apa emang? Coba aku lihat" ucap ningsih merampas paper bag dari tangan tari

" Tanteee...!!!" Teriak hasan tak terima perlakuan ningsih kepada ibunya

" Oalaah.. Baju murahan kayak gini aja ternyata " ucapnya memberi kembali paper bag pada tari

" Tapi kan bagi mereka itu baju mahal dong ningsih, gimana sih kamu" ucap bu wardah dengan tatapan merendahkan

" Iya sih, tapi tumben banget kamu mampu beli baju di sini? Udah merasa mampu kalian?"

" Naurah meminta hasan untuk membelikan ku pakaian yang bagus, agar aku bisa mengenakannya nanti di hari wisuda naurah"

" Jadi kalian mau ke sana? " tanya bu wardah

" Iya bu"

" Duit darimana kalian bisa ke sana? "

" Kak naurah yang memberi kami duit "

" Naurah? Emang kerja apa dia di sana sampai bisa punya duit banyak? "

" Kak naurah kuliah sambil kerja di sana"

" Ayo bu kita pulang, nenek, tante kami permisi" ucap hasan kembali merangkul ibunya

" Ibu dengar kata hasan? Dia bilang naurah kuliah sambil kerja di sana"

" Kamu percaya itu ningsih? "

" Tidaklah, mana mungkin naurah bisa cari kerja di sana kecuali kalau gak jual diri ya jadi simpanan suami orang" ucap ningsih

" Ibu juga rasa begitu "

" Kerjaan kayak gitu bisa bikin cepat kaya Bu, makanya duitnya banyak" ucap ningsih

" Ibu yakin, si naurah itu pasti jadi cewek gak benar di sana" Ucapnya sembari berjalan dengan penampilan yang tak kalah dari gadis muda zaman sekarang

Hasan mengajak ibunya makan di salah satu resto kecil dan membiarkan ibunya memesan apapun yang dia inginkan

" Bu, aku heran sama nenek dan tante, kenapa ya mereka kayak benci banget sama kita, dan tadi ibu lihat gak penampilan nenek?"

" Ibu juga gak tau nak, ibu juga bingung kenapa penampilan nenek kayak gitu, kita doakan saja semoga nenek dan tante ningsih bisa berubah menjadi baik pada kita"

" Iya bu, tapi aku kok kangen sama ayu ya bu? Udah lama banget kita gak bertemu ayu dan paman, terakhir kali aku ketemu ayu saat meminta uang pinjaman online tante ningsih"

" Mungkin saja mereka sibuk, apalagi ayu sekarang pasti sedang sibuk sekolah begitu juga mas wawan pasti sedang sibuk bekerja" jawab tari yang tak mengetahui bahwa wawan sudah lama tak tinggal di sana

Setelah menghabiskan makanannya mereka pun akhirnya pulang dengan mengendarai motor maticnya

Hasan menatap sekumpulan anak sekolah yang sedang berjalan kaki di pinggir jalan, dan matanya fokus pada seorang gadis kecil

" Ayu? Apakah itu ayu? " gumamnya mempertajam penglihatan nya

" Sepertinya bukan, gak mungkin ayu seperti itu, setau ku ayu sangat cantik, dengan kulit putih bersih, rambut panjang dan lurus tapi gadis ini sedikit tidak terawat dan rambutnya pun kusut" gumamnya lagi dan kembali melajukan motornya setelah yakin jika gadis kecil itu bukanlah Ayu

******

Hasan dan ibunya kini berangkat ke jakarta, tak lupa hasan memberitahukan pada kekasih nya terlebih dahulu

Setelah mereka sampai di bandara, seorang supir kiriman rangga telah menunggu mereka di depan bandara

" Selamat siang, Mas hasan ya? " tanya pria paruh baya itu memperhatikan wajah hasan yang sama dengan wajah yang ada di foto dalam ponselnya

" Iya pak, maaf bapak siapa? "

" Saya di minta pak rangga untuk menjemput mas hasan dan ibu, mari silakan masuk ke dalam mobil, saya akan mengantarkan mas dan ibu" ucapnya membuka pintu mobil

" Terima kasih ya pak, ayo bu masuk dulu" ucap hasan

Setelah berkendara selama tiga puluh menit mereka pun akhirnya sampai di perusahaan design gemilang

" Ini dimana pak? Bukannya bapak mau nganter sampai di rumah kakak saya? "

" Maaf mas hasan, saya hanya mengikuti perintah pak rangga, dan pak rangga meminta saya untuk membawa mas hasan dan ibu ke sini" ucapnya menurunkan koper

" Ya udah Terima kasih ya pak"

" Iya mas, mari ya mas saya duluan"

Hasan merasa bingung lantaran dia tak tau harus berbuat apa di sana, sedangkan rangga saja tak menjawab panggilannya

" Permisi, dengan mas hasan ya? "

" Iya mas"

" Mari mas dan ibu silakan ikut saya" ucapnya membawa koper yang berukuran sedang itu

" Kita mau kemana mas? "

" Pak rangga meminta saya membawa mas hasan dan ibu ke sini untuk menunggu beliau sebab pak rangga masih ada meeting" ucap pria itu yang membawa mereka ke ruangan rangga

" Baik mas, terima kasih" ucap hasan sebelum pria itu keluar

Tak berapa lama akhirnya suara pintu terbuka dan rangga pun masuk

" Mas rangga"

" Hasan, maaf ya membuatmu menunggu"

" Gak apa apa mas, oiya mas kenalkan ini ibuku" ucap Hasan

" Halo bu, saya rangga calon menantu ibu" ucap rangga mencium tangan bu tari

" Hehehe nak rangga bisa aja"

" Oiya mas, kenapa aku dan ibu di bawah ke kantor mas rangga? Kan bisa saja langsung ke rumah kak naurah"

" Naurah gak ada di rumah, dia masih di kampus, kan gak mungkin aku dan naurah membuat kamu dan ibu nunggu di depan rumah naurah, apalagi posisi rumahnya terkunci"

"Gak masalah si mas "

" Ya udah kalo gitu kita jalan sekarang ya, aku akan mengantarkan kalian ke rumah naurah, ayo bu " ajak rangga

Rangga berjalan lebih dulu bersama bu tari, sementara hasan mengekor dari belakang dengan menenteng ranselnya dan koper di tangannya

Tak sedikit gadis yang terpesona padanya, dan membandingkan dengan rangga, hasan merasa tak enak karena mereka menjadi pusat perhatian

Rangga segera melajukan mobilnya dan berhenti di salah satu resto besar untuk mengajak mereka makan siang

" Kita makan dulu ya bu" ucap rangga membuka pintu mobil untuk bu tari

Bu tari sedikit merasa heran karena rangga memesan begitu banyak makanan padahal hanya ada mereka di meja makan saat itu

"Kenapa banyak sekali makanan ini nak rangga? "

" Gak apa apa bu, aku gak tau kesukaan ibu makanya aku memesan semua"

" Ya Allah nak rangga, ibu makan apa saja jadi gak usah seperti ini"

" Tenang aja bu, nanti kalo gak abis kita bungkus" ucap hasan mencoba menenangkan ibunya

Tak lama setelah selesai rangga segera membawa mereka ke rumah naurah, dan untung saja naurah sudah berada di rumah terlebih dahulu dan sedang menanti mereka setelah di beritahu oleh rangga

" Ibuuuu... " ucap naurah berlari memeluk ibunya yang baru saja keluar dari mobil

" Naurah anakku " ucap bu tari

" Bu, aku kangen banget sama ibu" ucap naurah membawa ibunya masuk ke dalam rumah

" Ibu juga kangen sama kamu nak"

" Maafkan aku bu, aku belum sempat pulang"

" Gak apa apa, yang penting kamu masih menjaga komunikasi dengan ibu saja itu sudah membuat ibu tenang"

" Oiya nak, tolong buatin teh untuk adikmu dan nak rangga, dia baik sekali nak "

" Iya bu, dia emang baik banget orangnya "

" Nak rangga, terimakasih karena sudah mengantarkan ibu ke sini, sudah mengajak ibu dan hasan makan"

" Iya bu, sama sama" jawabnya tersenyum

" Kalo begitu ibu ke dalam dulu ya nak "

" Iya bu silahkan"

" Ibu mau istirahat? "

" Iya nak, ibu rasa lelah"

" Ya sudah bu, ibu tidur di kamar aku aja " ucap jihan membawa ibunya masuk ke dalam kamar

Setelah berselang lama, hasan pun pamit untuk beristirahat, sedangkan jihan dan rangga masih berada di depan

" Kamu juga beristirahat lah sayang? Aku akan kembali ke kantor" ucap rangga

" Baiklah, Terima kasih karena sudah menjaga ibu dan hasan "

" Iya sayang, ya sudah aku jalan ya"

" Iya hati hati"

" Kamu gak ingin memeluk ku? "

" Gak mau"

" Dasar pelit " ucap rangga namun berhasil mengecup bibir jihan

******

Malam pun, tiba setelah mereka makan malam jihan dan hasan sedang mengeluarkan pakaian yang berada di koper milik ibunya

" Setelah ini kak naurah akan kemana? "

" Aku sepertinya mau balik dulu ikut kalian "

" Lalu gimana dengan pekerjaan kak naurah? "

" Aku hanya cuma sebentar kok "

Drrrt... Drtttt...

Getaran ponsel hasan terasa oleh naurah yang kebetulan berdekatan dengan ponsel itu

" Debi" gumam naurah membaca nama di layar dengan emot love dan foto gadis cantik

Dengan rasa penasaran akhirnya naurah membawa ponsel hasan secara diam diam dam menjawab panggilan itu

" Assalamu'alaikum " ucap naurah

" Wa'alaikummussalam" jawab debi

" Maaf bukannya ini ponsel milik hasan? Mbak siapa? Apa mbak kakaknya hasan?" Tanya debi

" Iya aku kakaknya hasan, kamu siapa? "

" Aku pacar nya hasan mbak"

" Jadi kamu pacarnya hasan? Nama kamu debu kan? "

" Iya mbak "

" Kenalkan aku naurah kakaknya hasan, kamu mau ngomong sama hasan? "

" Iya mbak tapi kalo hasan udah istirahat gak usah dulu mbak"

" Gak, hasan ada kok tunggu bentar ya"

" San, hasan.. "

" Iya kak ada apa? "

" Kamu gak pernah cerita sama aku kalo kamu punya pacar? "

" Maaf kak aku bukannya gak mau cerita, hanya saja aku takut mengganggu kak naurah"

" Alasan aja, nih pacarmu nelpon" ucapnya memberi ponsel pada hasan

" Terima kasih kak naurah " jawab hasan tersenyum segera keluar si teras rumah

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Dewi kunti
typo lg
Dewi kunti
Jihan siapa ini
Aliyah Ramahdani: maaf kak typo..
harusnya naurah 😫
total 1 replies
Dewi kunti
typo kakak, setelah Rangga setelah maksudnya gmn
Aliyah Ramahdani: Iya kak maaf typo 🤭
makasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!