NovelToon NovelToon
Lovely Lawyer

Lovely Lawyer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:74.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Elina adalah seorang pengacara muda handal. Di usianya yang terbilang masih muda, dia sudah berhasil menyelesaikan banyak kasus penting di karirnya yang baru seumur jagung.

Demi dedikasinya sebagai seorang pengacara yang membela kebenaran, tak jarang wanita itu menghadapi bahaya ketika menyingkap sebuah kasus.

Namun kehidupan percintaannya tidak berbanding lurus dengan karirnya. Wanita itu cukup sulit melabuhkan hati pada dua pria yang mendekatinya. Seorang Jaksa muda dan juga mentor sekaligus atasannya di kantor.

Siapakah yang menjadi pilihan hati Elina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Saksi

“Kamu tidak punya saksi dan bukti atas pelecehan yang dilakukan Yasa padamu. Jujur saja kasus ini sulit. Ini akan menjadi perjuangan panjang. Apa kamu siap?”

“Aku siap,” jawab Rida mantap.

“Baiklah. Aku akan melayangkan somasi pada Yasa, tapi sebelumnya anda harus menanda tangani perjanjian menjadikan ku pengacara anda dan juga memberikan pernyataan anda setuju dengan semua proses hukum yang berlaku dan tidak akan menuntut di kemudian hari. Ini sebagai jaminan untuk saya. Dan bukan hanya pada anda, tapi untuk semua klien kami.”

“Ya, saya mengerti.”

“Setelah somasi dilayangkan, kita akan menunggu bagaimana tanggapan lawan. Besar kemungkinan anda akan dikonfrontasi langsung dengan Yasa, apa anda siap?”

“Apa kita akan langsung ke pengadilan?”

“Tidak. Lebih dulu akan diadakan negosiasi dengan pihak lawan. Kita perlu mendengar apa yang mereka tawarkan.”

“Baiklah, saya setuju.”

Setelah Rida mengerti tentang proses yang akan dijalaninya, wanita itu diminta menanda tangani perjanjian yang sudah disebutkan oleh Elina. Selesai melakukan itu, Rida dipersilakan pulang dan tinggal menunggu panggilan dari Elina.

Sepeninggal Rida, Elina langsung kembali ke ruangannya. Dia perlu menggali lebih dalam mengenai kasus yang ditanganinya. Wanita itu meminta Fathir mencari tahu tentang Yasa dan Rida. Sementara dirinya akan mencari kasus serupa yang pernah ditangani sebagai bahan referensi. Elina beranjak dari duduknya lalu menuju ruang arsip yang ada di lantai dua.

Beberapa tumpukan berkas sudah berada di meja besar yang ada di dalam perpustakaan. Sudah hampir satu jam lamanya wanita itu berkutat di sana. Di tengah keseriusannya, seseorang mendekat lalu duduk di hadapannya. Refleks Elina mengangkat kepalanya. Senyuman dilemparkan olehnya setelah tahu Andin yang ada di hadapannya.

Andin adalah paralegal yang bekerja di D&G Law Firm. Menyiapkan dokumen, melakukan penelitian, mengumpulkan informasi adalah beberapa dari tugas seorang paralegal. Mereka tidak hanya membantu pengacara yang bertugas, tapi juga bisa memberikan pengarahan dan batuan hukum pada masyarakat yang kurang mengerti akan hukum. Andin termasuk salah satu paralegal terbaik di kantor ini. Kesuksesan Elina menangani kasus, karena ada andil Andin juga di dalamnya.

“Apa yang kamu cari?”

“Tentang kasus pelecehan seksual. Kulihat kantor kita pernah menanganinya beberapa kali. Aku butuh bahan referensi.”

“Bagaimana peluangmu?”

“Bisa dibilang kasus ini seperti David melawan Goliath.”

“Dan klien mu adalah..”

“David.”

“Ehm.. sepertinya butuh kerja keras.”

“Yap.”

“Oke, aku akan membantumu. Aku akan menyusun semua kasus yang sudah ditangani, apa saja kesepakatan yang sudah dibuat dan mencari peluang bagaimana memenangkannya.”

“Kamu yakin?”

“Ini pekerjaanku, El. Harusnya kamu tinggal bilang padaku, dan aku akan melakukannya untukmu.”

“Aku pikir kamu masih membantu kasus Pak Damian.”

“Sudah selesai. Sekarang biar aku lakukan tugasku, dan kamu kembali ke ruangan mu. Jika aku sudah mengumpulkan semua yang kamu butuhkan, aku akan memberikannya padamu.”

“Thanks, Din.”

“You’re welcome.”

“Apa ada yang bisa kubelikan untukmu?”

“Coffee please.”

“Oke.”

Elina segera keluar dari ruang arsip lalu kembali ke ruangannya. Saat kembali ke ruangan, Fathir sudah mengirimkan semua data tentang Rida dan Yasa. Semua yang dikatakan Rida saat pertemuan dengannya tadi memiliki kecocokan. Wanita itu berasal dari keluarga bisa dibilang cukup mapan. Ayahnya adalah seorang dosen di salah satu kampus swasta ternama di Kota Bandung. Sementara Ibunya seorang guru di Sekolah Menengah Atas Negeri. Dia hanya memiliki satu orang adik yang masih menyelesaikan kuliahnya. Sepertinya keluarga Rida tidak mengetahui masalah yang menimpa anaknya. Korban pelecehan memang cenderung menutup diri dan merahasiakan hal menyakitkan plus memalukan yang terjadi padanya.

Sementara Yasa adalah anak tertua dari salah satu pengusaha sukses dan terkenal di Kota Bandung. PT. Alam Persada adalah perusahaan besar yang bergerak di bidang jasa. Perusahaan ini menyediakan jasa pelayanan keuangan. Perusahaan ini bergerak di bidang investasi yang menghimpun dana dari berbagai investor, mengumpulkannya dan diinvestasikan pada berbagai instrument keuangan. Yasa memegang jabatan sebagai Wakil Direktur Utama dan memang bertanggung jawab atas recruitment pegawai di perusahaannya.

Sejauh ini sepak terjang Yasa terbilang mulus. Pria itu tidak pernah tercium melakukan skandal. Pria berusia 42 tahun ini sudah menikah dan dikaruniai dua anak, laki-laki dan perempuan. Sang istri sering melakukan kegiatan sosial bersama teman-teman sosialitanya. Yasa juga tidak pernah memiliki affair dengan siapa pun. Setidaknya itu yang terlihat di permukaan.

Elina mengangkat kepalanya ketika mendengar ketukan di pintu. Fathir datang dengan membawa paper bag di tangannya dan juga dua cup kopi. Pria itu segera mendekati Elina dan menaruh semua barang bawaannya di atas meja.

“Ini apa?” Elina menunjuk pada paper bag.

“Itu makanan yang disiapkan Mama mu. Bu Renata berpesan kamu harus memakannya bersama Bang Gerald.”

“Oke.”

“Apa kamu sudah membaca file yang kukirimkan?”

“Ya. Tapi aku tidak percaya soal Yasa. Entah dia memang pria baik-baik, atau dia seorang bajingan berkedok malaikat.”

“Sepertinya pilihan kedua lebih masuk akal. Aku menemukan sesuatu.”

Fathir menyerahkan berkas di tangannya. Elina langsung mengambil berkas tersebut. Dengan cepat dia membaca lembaran kertas yang diberikan oleh Fathir. Wanita itu langsung melihat pada pria yang sering membantunya menyelesaikan kasus.

“Ini informasi penting. Kita akan menemui Virni.”

“Jangan sekarang. Lebih baik nanti malam saja. Kita temui di tempat kerjanya saja.”

“Dia bekerja di mana?”

“Blossom Karaoke. Dia itu seorang PL.”

Hanya anggukan kepala saja yang diberikan oleh Elina. Wanita itu kemudian mengambil salah satu cup kopi yang dibawakan oleh Fathir.

“Satu cup lagi buat..”

“Andin. Aku sudah memesan kopi kesukaannya, tenang saja. Dan aku akan mengantarkannya sekarang.”

“Sepertinya aku belum bilang kalau Andin pesan kopi.”

“Kamu tidak harus mengatakannya. Aku sudah tahu itu.”

Fathir mengedipkan sebelah matanya lalu keluar dari ruangan Elina. Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya saja. Semakin lama, Fathir semakin menunjukkan keseriusannya mengejar Andin. Sejak pertama kali mendampinginya bekerja di kantor ini, Fathir sudah tertarik pada Andin. Hubungan mereka masih berada di ranah abu-abu. Andin masih sering menarik ulur perasaan Fathir.

Andin merentangkan kedua tangannya untuk meregangkan otot-otot di tubuhnya. Di saat bersamaan Fathir masuk ke dalam ruangan. Kopi yang dibeli olehnya ditaruh di depan Andin. Wanita itu nampak senang menerima pemberian Fathir.

“Terima kasih. Ini yang kubutuhkan.”

Dengan cepat Andin mengambil kopi dingin itu lalu menyeruputnya. Fathir menarik kursi di depan Andin lalu mendaratkan bokongnya. Wajahnya menyunggingkan senyuman melihat Andin yang terlihat antusias menikmati kopinya.

“Pekerjaan mu sudah selesai?”

“Belum. Aku masih harus menyusun semua hasil temuanku.”

“Butuh bantuan?”

“Boleh. Kamu bisa membantu mengetik. Aku yang akan membacakannya untukmu.”

“Siap.”

“Dan untuk bayarannya?”

“How about lunch?”

“Deal.”

Fathir berpindah duduk di samping Andin. Dia mendekatkan laptop padanya dan mulai mengetik apa yang dikatakan Andin. Berduaan seperti ini dengan Andin adalah hal yang paling dinantikannya.

***

Malam harinya Elina dan Fathir pergi ke Blossom Karaoke. Waktu menunjukkan pukul delapan malam ketika mereka tiba di sana. Blossom Karaoke masuk ke dalam karaoke eksekutif. Tempat ini menyediakan ruangan yang lebih privat dan eksklusif, bar di mana bisa menikmati makanan dan minuman sambil berkaraoke dan juga menyediakan jasa Ladies Companion (LC) atau yang dikenal dengan istilah PL (Pemandu Lagu).

Sebelumnya Fathir sudah memesan ruangan sekaligus LC yang akan menemaninya. Tentu saja LC yang dipesan oleh Fathir adalah Virni. Seorang pegawai memandu mereka menuju ruangan privat yang sudah disiapkan. Ketika mereka masuk, makanan ringan dan minuman sudah tersedia di atas meja. Keduanya dipersilakan untuk duduk. Virni akan segera datang untuk membantu mereka.

“Menurutmu apa di sini hanya aktivitas karaoke saja atau ada hal lain?” tanya Elina.

“Ngga tahu juga. Kalau melakukan di sini rasanya tidak mungkin. Tapi bisa jadi tempat ini menjadi tempat transaksi terselubung untuk kegiatan prostitusi.”

“Benar juga. Aku dengar banyak pejabat dan anggota DPR yang sering datang ke sini.”

“Selain itu, tempat ini juga sering dijadikan sarana entertainment untuk beberapa pengusaha.”

“Apa Papa ku atau Om Bibie dan yang lain sering melakukan itu juga?”

“Instruksi dari mereka jelas, tapi kadang yang di bawah ada yang nekad melakukannya diam-diam.”

“Ketahuan?”

“Iya.”

“Terus dapat sangsi?”

“Kalau Pak Zar masih baik, dikasih SP1 dan diawasi selama enam bulan. Kalau dalam waktu enam bulan masih melakukan, langsung pecat. Tapi kalau Pak Irzal lebih sadis, langsung pecat. Pak Irzal ngga mau perusahaannya menjadi pendorong perbuatan asusila, karena ujung-ujungnya prostitusi juga.”

“Om Bibie emang sadis sih.”

“Kalau ada proyek, langsung diawasi secara ketat dan dievaluasi. Kalau ada pelanggaran langsung ditindak. Yang paling tidak termaafkan, pemberian entertainment seperti menyediakan wanita bagi rekan bisnis.”

Elina tidak aneh mendengarkan penuturan Fathir tentang aturan keras yang diterapkan Irzal. Bukan hanya Irzal, tapi Aslan dan Rakan juga melakukan hal serupa. Berbeda dengan Zar, Ervano dan Arya yang masih memberikan kelonggaran.

Perbincangan keduanya terhenti ketika pintu ruangan terbuka. Dari arah luar masuk Virni. Dia siap memandu kedua tamunya berkaraoke. Wanita itu mengenakan dress press body tanpa lengan dengan panjang di atas lutut. Fathir nampak tidak nyaman melihat penampilan Virni. Pria itu memilih menundukkan pandangannya.

“Malam Bapak, Ibu. Perkenalkan saya Virni. Saya yang akan memandu kalian malam ini.”

“Kenalkan, saya Elina.”

Elina mengulurkan tangannya pada Virni yang langsung disambut oleh wanita itu. Elina meminta Virni duduk di sebelahnya. Dia kemudian mengeluarkan kartu namanya lalu memberikannya pada wanita di sebelahnya.

“Kalian sengaja menemuiku di sini?” tanya Virni yang mulai curiga dengan kedatangan tamunya.

“Iya. Saat ini saya sedang menangani sebuah kasus.”

“Apa hubungannya dengan saya?”

“Apa kamu mengenal Yasa Wibisana?”

Mendengar nama Yasa Wibisana membuat Virni tak nyaman. Ada perubahan pada raut wajah wanita itu. Bahasa tubuhnya juga terlihat tidak enak.

“Saya tidak kenal dia.”

“Klien saya mengajukan tuntutan pada Yasa karena sudah melecehkannya. Tapi dia tidak punya saksi atau bukti. Jadi saya menelusuri kembali rekam jejak Yasa Wibisana dan menuntun saya pada mu. Kamu pernah bekerja di PT. Alam Persada, tapi hanya bertahan selama enam bulan saja. Kenapa?”

“Saya tidak nyaman bekerja di sana.”

“Apa karena Yasa? Anda mengundurkan diri secara sukarela atau dipaksa?”

Cukup lama Virni terdiam. Dia tidak menyangka kasus yang sudah berlalu selama empat tahun kembali menguak. Pertanyaan Elina tentang Yasa, mau tidak mau membuka kembali kenangan menyakitkan akan pria tersebut.

“Saya diminta mundur dengan diberi pesangon.”

“Dan kamu menyetujuinya?”

“Apa saya punya pilihan? Kalau pun saya bertahan di sana, saya tidak punya masa depan.”

“Apa yang terjadi saat itu?”

Kembali Virni terdiam. Wanita itu enggan menceritakan hal yang ingin dilupakan olehnya. Karena Yasa, hidupnya terpuruk hingga dia terjebak di pekerjaannya yang sekarang.

“Apa Yasa melecehkan mu?”

Hanya anggukan pelan yang diberikan oleh Virni. Wanita itu menundukkan kepalanya, malu harus bersitatap dengan Elina atau Fathir.

“Apa yang dilakukannya?”

“Dia memaksa saya melayaninya,” mata Virni terpejam ketika mengatakan itu.

“Apa yang terjadi setelahnya?”

“Saya menuntutnya. Menjadikan kejadian itu untuk mendapatkan keuntungan. Saya mengancamnya akan mengadukan pada istrinya.”

“Lalu?”

“Tidak ada yang terjadi. Dia langsung membungkam ku. Menjadikan ku pelaku pemerasan. Aku berubah menjadi karyawan yang menjual tubuhnya demi mendapatkan posisi di perusahaan. Hampir semua karyawan di divisi ku mengetahui itu. Lalu Yasa menawarkan kesepakatan, memintaku mundur dari perusahaan karena tidak mau istrinya curiga dan menyelidiki kasus itu. Dengan sedikit tekanan dan paksaan, akhirnya saya setuju untuk resign. Tapi setelah itu Yasa memblokir jalanku. Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan. Hidup ku benar-benar hancur hingga akhirnya saya berakhir di sini.”

“Apa kamu bersedia menjadi saksi untuk klien saya?”

“Apa itu bisa memberi efek jera untuk Yasa?”

“Ya. Kalau kamu mau bersaksi.”

“Baiklah, saya bersedia.”

“Apa ada hal lain yang perlu saya tahu?”

“Tidak ada.”

“Baiklah, saya minta nomor yang bisa dihubungi. Kalau sudah waktunya deposisi, saya akan menghubungi.”

Elina segera menyimpan nomor yang diberikan Virni padanya. Setelah itu dia dan Fathir segera pergi meninggalkan ruangan. Virni menyandarkan punggungnya ke sofa. Setelah empat tahun berlalu, dia akan berhadapan dengan Yasa lagi.

***

Bersama dengan Manaf, pengacaranya, Yasa mendatangi kantor D&G Law Firm. Sebelum gugatan masuk ke pengadilan, Manaf menyarankan Yasa bertemu dulu dengan Rida. Pertemuan ini untuk mendengar secara langsung, gugatan apa yang dilayangkan oleh Rida. Kedatangan mereka sudah ditunggu Elina dan Rida di ruang meeting. Keempat orang itu duduk berhadapan, dengan meja panjang sebagai penghalang.

“Tuntutan yang diajukan klien anda sangat serius. Pelecehan seksual, apa kalian punya buktinya? Itu hanya tuduhan tidak berdasar.”

“Klien saya tidak akan mengajukan tuntutan atas tuduhan palsu.”

“Klien anda kecewa dan tidak puas karena tidak diterima bekerja sebagai karyawan tetap di PT. Alam Persada. Sebagai balasannya dia melemparkan tuduhan pada klien saya.”

“Kalau memang klien anda tidak bersalah, untuk apa dia sampai diberi red notice? Kenapa klien anda harus susah-susah memblokir jalannya untuk mendapatkan karir yang bagus di perusahaan lain?”

***

Udah jelas ya siapa yang ditaksir Fathir😉

1
fifia
favorit pokok ny
fifia
bau bau nya elina milih zahran
sum mia
Dengan banyaknya dukungan buat El , untuk mencoba bekerja sama dengan Gita semoga dia bisa memperbaiki hubungannya dengan Gita . mungkin awalnya gita juga akan menolak dan julid tapi semoga kedepannya mereka bisa akur .
aku yakin Gita suka sama Gerald , tapi sayangnya Gerald suka sama Elina . dan pada akhirnya nanti Elina malah mendukung Gita dengan Gerald .
pikiranku terlalu jauh gak sih , tapi namanya juga nebak , bener sukur , kalau salah ya udah berarti gak sesuai dengan ide cerita kak othor . jadi nikmati aja ya El......

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
❤Rainy Wiratama Yuda❤️
Ya udah deh, aku dukung El sama Zahran aja, jadi kesel.juga sama Ge.
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
aq tau maksudmu menggiring opini thor. tetep aq pendukungnya bang Ge🤣🤣🤣🤣.
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
pointnya itu loh elina. kelak kau akan sadar kemana hatimu lebih lebih pantas berlabuh.
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
ga rela oeeekkkkk 🤣🤣🤣🤣
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
zahran cmn bisa menghibur elina tp tidak bisa membimbing dan mengarahkan nya, apalg mslh pekerjaan
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
nah ini yang dibutuhkan seorang elina. yang balance. klo salah blg salah, klo benar blg benar. bkn yg hny bs kasih kata2 mutiara dan penyemangat.
Febri Nayu
kok aku lebih suka el sama Gerald yaa. embuh opoo lebih sreg kesana
Nabila hasir
mak author kayaknya ke zahran deh. padahal nabila pengen El ma bang Ge.
tapi nabila ikutin alurnya mak author deh
Jenong Nong
sebenarnya aku lebih sreg klo elina sm bang Ge... bang Ge tahu menempatkan diri memanjakan bisa memang bisa tegas jg bisa... ❤❤🙏🙏
anonim
baru pertama kali sidang Carya sudah mrepet aja nih...Elina tidak gentar menghadapimu pak Jaksa...tunggu Elina bisa mencari bukti-bukti Santi tidak bersalah
☠ᵏᵋᶜᶟ⏳⃟⃝㉉❤️⃟Wᵃfᴹᵉᶦᵈᵃ🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
tapi aku gak suka kalau Elina sama Zahran aku lebih suka sama bang GE😀
Popy Desiana
he he hee... menurut qu apa yg di Arahkan Gerald bener kalo untuk urusan pekerjaan Gerald cocok sama Elina sepemahaman dan tegas... tapi kalau urusan rumah tangga Gerald keras dan pemaksa sedang kan Elina orang nya manja dan gak mau di paksa jadi agak susah menyatukan 2 hati kemungkinan Elina akan sering menangis..
sedangkan sama Zahran , Zahran bisa mengimbangi Elina biar kata Zahran menuruti elina tapi dia bisa membujuk Elina dan mengarahkan insyaallah bahagia terus kalau sama Zahran..
ardiani rosanti
Iya hilalnya udah keliatan,
E..tapi kok aq lebih sreg EL sam bang Ge ya 🤭🤭🤭
Ya walaupun duda sih, kan skrg Duda semakin didepan 🤣🤣🤣
Tapi aq manut aja apa yg ditulis kak icha.,
Siapa tw dgn kasus ini akhrnya El sama Gita bisa jadi bestie ye kan....
Trys gita jadian sama zahran 🤣🤣🤣
Lila
bang ge sdng mempersiapkan diri dg apapun pilihan hati el/Smile/
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
tim Gerald pada Ter potek potek hatinya 💔💔🤣🤣🤭
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ
kok aku condongnya ke Gerald ya Bun untuk pasangan Elina 🤭tapi balik ke ibun yg punya cerita,mo ma Zahran atau Ge yg penting tulus mencintaimu Elina.
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
bun bun bun pleaseee elina lgi keasal itu jnagan bkin dia slah pilih,zahran ksih jdooh yg lain aja bun😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!