Pil Paracetamol Yang Merubah Hidupku.

Bab 27. Rian Vs Raizel Bagian 2.

Dia tahu jika ia bentrok maka bisa dipastikan seluruh Planet Bumi akan hancur.

Bayangkan saja, keduanya adalah seorang Davis. Dan ketika mereka melesat dan melepaskan kekuatan yang dahsyatnya setara dengan kecepatan cahaya, maka yang ada hanyalah kehancuran mutlak.

Namun saat ini Rian tidak bisa berpikir banyak.

Saat itu juga, 50 titik esensi cahaya yang ada di dalam tubuhnya langsung mekar dan bersinar dengan cahaya keemasan yang menyilaukan.

Di saat yang sama, ia mulai merapalkan mantra kuno:

"Per benedictionem luminis aeterni in universo dispersae, corpus et anima mea lux est.

Caelum et terra, universum totum, in unam harmoniam conveniunt.

Ex voluntate mea, fulgur, ignis, glacies et ventus. Adeste, parete mihi."

("Dengan berkah cahaya abadi yang tersebar di seluruh alam semesta, tubuh dan jiwaku adalah cahaya.

Langit dan bumi, seluruh alam semesta, bersatu dalam satu keharmonisan.

Atas kehendakku, petir, api, es, dan angin. Datanglah. Tunduklah padaku.")

Saat Rian selesai merapalkan mantranya, alam semesta bergetar dengan hebat. Ruang terdistorsi dan elemen dari segala arah mulai tersedot ke arah Rian, seolah dirinya adalah magnet yang menyedot energi dari segala arah.

Dengan tubuh cahaya sebagai penghubung, elemen petir, api, angin, tanah, dan es mulai terkondensasi dan memadat.

Kemudian, itu langsung membentuk bola energi lima elemen yang berputar dengan cepat di belakang punggungnya searah dengan jarum jam.

Dalam sekejap mata, kekuatan lima elemen meledak. Dahsyatnya kekuatan petir, kuatnya badai angin, panasnya api membara, dinginnya es beku, dan juga kilau kekuatan cahaya yang menakjubkan bersatu padu menjadi satu.

Saat ini, tubuh Rian benar-benar diselimuti oleh lima elemen yang berbeda-beda. Kekuatan penghancur itu begitu mengerikan, seolah itu berasal dari kekuatan para dewa.

Sekali lagi, pertarungan antara Davis of Light vs Davis of Darkness benar-benar akan pecah.

Melihat pemandangan itu semua, Raizel tak kuasa untuk tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha, ini baru seru," ucapnya.

Detik berikutnya, niat pertempuran yang ada di dalam tubuhnya langsung bangkit. Elemen kegelapan dan juga energi iblis yang ada di dalam tubuhnya semakin merembes dengan liar.

Tanpa bisa dicegah, akhirnya tinju keduanya pun bertabrakan.

"WUSH! DUAR!"

Ledakan dahsyat langsung menggema ke segala arah. Fluktuasi energi yang begitu mengerikan langsung menghancurkan segala sesuatu yang ada di jalurnya.

Bumi bergetar dan bergemuruh dengan hebat, seolah itu besar runtuh kapan saja.

Rian sudah benar-benar pasrah dengan nasib planetnya yang menjadi rumah dan tempat kelahirannya itu.

"Sial! Sial! Seandainya aku jauh lebih kuat!"

"Seandainya domainku bisa meluas dan menyelimuti Bumi!"

Rian benar-benar tidak rela jika Bumi benar-benar akan hancur.

Namun tiba-tiba, udara bergetar dengan hebat. Itu mulai terdistorsi dan retak sedikit demi sedikit.

Yang lebih mengejutkan lagi, retakan itu muncul di 30 titik penjuru. Lalu di balik retakan itu muncullah 30 orang dengan aura yang sangat mengesankan.

Masing-masing dari mereka berada di ranah Grandmaster level 9 tahap puncak. Kekuatan yang sangat mengejutkan.

Dalam sekejap, elemen cahaya yang begitu dahsyat melonjak dari dalam tubuh mereka. Kemudian 30 orang itu mulai menyatukan kekuatan mereka, membentuk sebuah perisai cahaya raksasa yang menyelimuti seluruh Bumi.

Sementara itu, kekuatan dahsyat yang ditimbulkan dari bentrokan mereka mulai menjadi lebih kacau lagi, dan akhirnya meledak dengan hebat.

"WUSH! DUAR!"

Ledakan itu begitu kuat. Badai energi dari berbagai jenis elemen benar-benar mengguncang langit dan Bumi hingga ke intinya.

Retakan demi retakan yang tak terhitung jumlahnya mulai tersebar di seluruh kehampaan. Ganasnya kekuatan petir, kuatnya guncangan dahsyat dari elemen tanah yang memadatkan batu-batu raksasa yang tak terhitung jumlahnya.

Panasnya api membara dan juga dinginnya es yang membekukan, dipadu dengan badai elemen angin, mampu menimbulkan badai ganas yang menghancurkan segala sesuatu yang ada di jalurnya.

Seolah seperti kaca rapuh, seluruh struktur Planet Bumi mulai retak sedikit demi sedikit.

Namun, adanya perisai cahaya dari 30 titik penjuru benar-benar mampu meredam kekuatan tersebut sehingga mencegah Bumi dari kehancuran. Bahkan ajaibnya, perisai cahaya itu mulai menunjukkan regenerasi yang memulihkan vitalitas Bumi sehingga mempertahankan eksistensinya.

Akan tetapi, dampak yang ditimbulkan dari bentrokan keduanya terlalu dahsyat dan 30 orang di ranah Grandmaster itu tidak berdaya untuk mencegahnya.

Bagaimanapun, ini adalah pertempuran para Davis yang tidak bisa mereka campuri.

Dalam sekejap, daratan yang ada di seluruh Bumi ini benar-benar hancur lebur tak tersisa. Itu tenggelam dan hanya menyisakan laut.

Nampak begitu sunyi dan hening, jauh dari kata adanya peradaban kehidupan.

Dunianya yang sebelumnya sangat indah, penuh dengan keajaiban dan cahaya kehidupan, kini direduksi menjadi planet biru yang hanya berisi lautan luas sejauh mata memandang.

Menyaksikan itu semua, Rian begitu sangat marah.

Niat membunuhnya begitu dahsyat melonjak dari dalam tubuhnya. Wajahnya berubah merah padam, dipenuhi oleh kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kesedihan, kemarahan, penyesalan. Semuanya berkumpul menjadi satu, berubah menjadi kemarahan yang luar biasa. Sekejap matanya berubah menjadi merah darah. Ini menandakan jika Rian benar-benar marah.

Namun tiba-tiba, sesuatu yang tidak terduga terjadi.

30 orang yang sebelumnya menggunakan kekuatan esensi cahaya untuk menyelimuti seluruh Planet Bumi, segera berlutut di kehampaan dengan satu kaki menyentuh kehampaan itu sendiri.

"Kami, Reciver of Light, menyambut kelahiran Davis of Light yang baru. Dengan berkah dari elemen cahaya dan kesetiaan yang berada di dalam jiwa dan hati kami, kami bersumpah akan melayani pewaris elemen cahaya sampai kami mati."

Suara itu menggema ke seluruh pelosok Bumi. Sangat mengejutkan dan menggugah hati siapa pun yang mendengarnya.

Bahkan Rian juga sangat tercengang saat mendengarnya. Niat membunuhnya yang sebelumnya melonjak dengan dahsyat, mau tidak mau kini segera menurun 50%.

"Reciver of Light, kah? Apakah mereka semua pengikut Ayah angkat?" monolog Rian.

Menyadari hal itu, Rian cukup merasa senang. Akan tetapi, dalam sekejap wajahnya langsung berubah suram, dipenuhi dengan ketidakberdayaan saat melihat seluruh umat manusia yang ada di dalam Planet Bumi telah musnah tersisa.

Tiba-tiba, salah satu perwakilan dari Receiver of Light berkata,

"Tuan, jangan khawatir. Semua orang yang ada di planet ini berada dalam perlindungan kami. Mereka sedang berada di dalam ruang isolasi yang kami buat."

Mendengar itu, mata Rian pun berbinar. Akhirnya beban berat yang ada di hatinya benar-benar jatuh saat ini.

Kemudian ia menatap tajam ke arah lawannya, yaitu Davis of Darkness.

"Siapa kamu?" tanya Rian dengan dingin. Saat ia memikirkan kehancuran akibat kelakuan gila lawan yang ada di depannya, tekad yang tumbuh dalam dirinya perlahan mulai berkobar kembali.

Rian bertanya bukan karena tidak tahu jika tubuh lawannya diambil oleh seorang Davis.

Hanya saja, dia perlu mengonfirmasi siapa nama Davis ini. Karena, suatu saat ketika ia bertumbuh sangat kuat, ia akan mencari Raizel sendiri di Planet Barboza.

Pada saatnya nanti, dia akan meneriakinya dan menantangnya untuk duel hidup dan mati.

Sementara itu, di seberang, Raizel yang ditanya tentang siapa dirinya hanya terkekeh.

Kemudian ia berkata,

"Baiklah, karena sama-sama seorang Davis, aku akan memperkenalkan diriku. Namaku adalah Raizel. Dan kau?"

"Aku? Aku adalah Asura yang akan mencabut nyawamu. Jika kau berani, ikuti aku. Mari kita bertarung di tempat yang lebih luas."

Kemudian, dengan kecepatan tinggi, Rian segera melesat untuk keluar dari Planet Bumi dan menuju kehampaan yang luas di alam semesta.

Sementara itu, di bawah, Raizel tertegun dengan apa yang dikatakan oleh Davis of Light.

"Asura yang akan membunuhku? Hahaha… sepertinya pewaris elemen cahaya generasi ini sangat menarik dan juga lucu."

Setelah mengatakan itu, ia juga segera melesat dengan kecepatan tinggi, kemudian berdiri di kehampaan yang luas tak terbatas.

Kini, pertarungan dahsyat antara keduanya untuk yang kedua kalinya akan kembali dimulai.