"menikah lah dengan Khumairah"pinta seorang pria yang sedang kritis di ranjang pasien.
"tidak!, aku ke sini bukan untuk menikah tapi untuk menghadiri pernikahan mu!" tolak lelaki tinggi dengan wajah datar.
"hanya kamu yang bisa saya percaya untuk menjaga mereka." pinta nya dengan memegang dada nya yang begitu sakit.
"Ira tidak mau,,,, tolong bertahan lah mas!, .mas pasti bisa sembuh demi aku demi Kayla dia membutuh kan mu.!"tolak wanita yang terlihat menyedihkan itu.
degh....
jantung lelaki itu seperti ingin terlepas dari raga nya ketika mendengar nama yang di sebut oleh calon istri dari sahabat nya itu.
siapakah lelaki tersebut.?
apakah wanita itu mau menikah dengan pria tersebut.?
simak cerita selanjut nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
setelah selesai sarapan seperti biasa nya Adrian mengantar Kayla ke sekolah.
Masalah ulang tahun perusahaan nya dia belum memberitahukan pada Ira dan juga mertua nya.
Adrian ingin memperkenalkan anak sama istri nya pada publik tapi mengingat ada Daddy dan juga opa nya Adrian belum siap. Bukan karena takut tapi dia tidak ingin Daddy nya yang gila itu membuat ke kacauan apalagi pada Kayla.
Saat kayla turun dari mobil Laras sang sahabat menyapa nya.
"kay....itu ayah mu ya.?" tanya Laras karena kemarin dia belum lihat jelas apalagi dua hari ini dia tidak main ke rumah Kayla.
"iya."jawab Kayla jujur.
"ayah mu orang kaya.?" tanya nya sambil berjalan.
"mana aku tau, aku aja baru tau kalau dia ayah aku." jawab Kayla yang buat Laras berpikir.
"Kay... tadi kata Tante aku dan juga papa aku kalau nanti malam ada pesta di perusahaan tempat mereka bekerja dan Tante aku mengajak ku untuk menemani nya supaya cepat pulang ." ucap Laras yang beritahukan Kayla seperti biasa.
"emang anak kecil bisa ikut.?"tanya kayla yang memang sering di ajak sama Tante nya Laras ke acara-acara dengan menjadikan mereka sebagai tameng agar cepat pulang.
"kata nya boleh, karena itu cuma acara ulang tahun."sahut Laras cepat.
"dan kamu ikut.?"tanya Kayla.
"sejak kapan Laras anak nya pak Dimas dan ibu Diana menolak ajakan Tante Syifa." kata nya dengan PD dan tertawa.
"jam berapa.?"tanya Kayla
"kata nya jam 7." jawab laras setelah menghentikan tawa nya.
"dan kita pulang jam delapan walaupun acara belum selesai asal kita sudah makan." lanjut Kayla yang memang itu yang mereka lakukan dengan Tante nya Laras.
Mereka tidak pernah menghadiri acara sampai selesai karena Tante nya Laras selalu menggunakan mereka sebagai alasan untuk pulang lebih cepat.
Dan merekapun sampai di kelas sembari menunggu guru masuk mereka mengeluarkan buku pelajaran mereka.
Sementara di toko kue baru saja ira membuka tokonya,Diana tiba-tiba muncul dengan wajah yang sudah di olesi dengan warna hijau entah masker apa yang dia pakai.
Diana berbicara dengan tidak jelas karena masker di wajah nya sudah kering dan menyulitkan nya untuk bicara.
"bicara yang jelas Diana!." pekik Ira.
"baju yang ingin ku pinjam mana.?" ucap nya tapi Ira tidak bisa mengerti.
"apa.?!"
"baju." hanya bibir nya saja yang bergerak.
"cuci dulu wajah mu lalu kamu ke sini lagi.
"Tidak ada waktu."ucap nya lagi,masih menggerakkan bibir nya.
"aku tidak bisa mengerti,pergi cuci dulu wajah mu setelah itu datang lagi,sakit kepala ku melihat mu seperti ini."kata Ira yang tanpa perasaan mengusir Diana.
Karena geram dengan perlakuan Ira akhir nya Diana pun membuka lebar -lebar mulut nya dan berteriak.
"baju,,,mana baju nya Ira...!" teriak nya.
"oh baju....?" malah Ira menanggapi nya dengan santai.
"sumpah kalau bukan ibu dari sahabat nya Laras sudah aku ulek mulut mu." kata nya tapi Ira tidak sakit hati karena mereka sudah terbiasa bercanda seperti itu dan Diana adalah orang yang selalu ada untuk Ira.
"Nanti,,,apa kamu tidak melihat aku baru buka toko."
"biar aku yang membuka nya kamu pergi ambil baju sekarang.!"
"lagian pergi nya kapan dan jam berapa.?"
" jam 7 ."
"7 malam.?"
"kalau pagi sudah lewat Ira.?"
"sadar ini baru jam 9 pagi dan waktu nya Mash lama."
"kamu tidak tau kalau waktu itu sangat cepat dan aku saja sudah mau dua puluh menit di sini hanya mendengar ocehan kamu."
"kamu memang gila."
"iya....memang aku sudah gila dan sekarang pergi ambil baju nya aku mau siap-siap."
"yang punya perusahaan saja belum tentu se heboh kamu."
"itu urusan mereka bukan urusan ku."
"dasar gila."omel Ira tapi dia tetap melangkah menuju rumah nya.
"emang."jawab nya enteng lalu dengan sigap Diana membuka dan merapikan meja dan kursi tidak lupa juga dengan menyapu nya.
"kesan nya aku seperti pekerja di sini,semua nya sudah beres." gumamnya yang melihat toko Ira sudah rapi dan bersih.
"nih...."kata Ira yang menyerah kan baju itu pada Diana.
"kenapa tidak datang setelah acaranya selesai." protes nya karena Ira pergi sangat lama sampai karyawan toko nya sudah pada datang.
"sekalian siapkan gaun untuk Kayla, kan bang Dimas satu kantor dengan Syifa."terang Ira.
"astaghfirullah aku lupa menyiapkan pakaian Laras,pasti si gila itu sudah memberitahukan Laras." ucap Diana yang menepuk jidat nya.
"gila seperti kamu, sudah sana!, persiapkan diri mu aku ingin jualan." kata Ira yang mengusir Diana.
"aku juga ingin pergi,gerah aku lama-lama di sini." kata nya lalu meninggalkan Ira dengan mulut yang komat Kamit.
Sementara di sebuah hotel yang berbintang di kota itu,seorang pria yang masih gagah dan seorang pria tua tapi masih terlihat sehat sedang bicara tentang acara nanti malam ada juga seorang wanita tapi dia beda kamar.
"pasti anak itu sudah mengetahui tentang keberadaan kita sekarang.."
"biarkan saja." jawab lelaki tua itu itu.
"Bagaimana?, sudah mendengar kabar dari anak buah mu!, karena bukan cuma mengurus anak itu saja . kita juga harus menemukan si Broto." tegas lelaki tua yang masih terlihat sehat itu.
"belum,,,,dia sangat pandai menyamar."
"kerahkan semua nya,kalau bisa tambah orang lagi untuk mencari nya."
"baiklah,,,,tapi aku harus bertemu istri ku dulu terlalu lama dia bebas."
"itu salah mu kenapa kamu selingkuh dan suka main perempuan."
"diamlah,,,,dulu aku khilaf."
"khilaf berkali-kali."
"dulu walaupun Daddy brengsek tapi Daddy tidak pernah menduakan mommy mu kalau Daddy sudah bosan dan tidak cinta lagi Daddy langsung menceraikan nya."
"Dan karena Daddy mommy pergi meninggal ku."
"semuanya sudah berlalu."dan mereka saling pandang.
Kembali ke toko kue Ira, saat sedang melayani pembeli ponsel nya berbunyi tanda ada panggilan masuk.
Ira mengabaikan nya karena itu no baru,tapi no itu kembali menelpon dan tiga kali baru Ira mengangkat nya.
"kenapa tidak langsung diangkat yang....?" ucap Adrian di seberang sana dengan cepat tanpa mengucapkan salam.
"kamu lagi.!" pekik Ira.
"kamu kira siapa?,"
"orang gila!"
"iya aku memang gila,gila padamu."
"berhenti bicara atau aku matikan telpon nya!.
"baiklah...,mas minta ijin pulang terlambat karena nanti malam ada acara di perusahaan dan maaf mas belum bisa mengenalkan mu karena masih ada yang mas beres kan.!" ucap nya serius dan Ira dapat merasakan nya.
"baiklah sekalian saja tidak usah pulang.!"
"kalau aku tidak pulang lalu mas mau ke mana?,rumah mas kan kamu."
"terserah pokok nya jangan pulang.!"setelah mengatakan itu Ira langsung mematikan sambungan nya sepihak.
"mana perduli ku kalau kamu tidak pulang." cercanya pada ponsel yang sudah di matikan itu.
Sementara Adrian kembali berkutat dengan pekerjaan nya hingga jam istrahat tiba dan seperti kemarin Ira mengirimkan makanan untuk Adrian membuat nya tersenyum senang.Regan yang melihat tuan nya tersenyum dari tadi menghela nafas nya dan menggeleng kan kepala nya dia sudah tau kalau bos nya sedang jatuh cinta sama istri dadakan nya itu dan dia belum mengetahui kalau Adrian dan Ira dulu nya adalah pasangan suami istri, yang dia tau Ira adalah janda satu anak.
Tapi walaupun begitu Regan ikut senang dengan pernikahan tuan nya itu, karena selama mengenal Adrian,Regan selalu melihat wajah datar tanpa ekspresi dan tuan nya sangat gila dengan kerja.
Apalagi selama mengenal tuan nya Regan tidak pernah melihat Adrian berkencan apalagi dekat dengan wanita kecuali satu wanita yaitu Rosalina.
"kenapa kamu menatap ku seperti itu!, saya menggaji mu bukan untuk mantap ku.!"tegur Adrian tajam.
"maafkan saya tuan." hanya itu yang bisa Regan ucapkan.
Adrian melihat pergelangan tangan nya lalu menyuruh Regan menjemput Kayla, tapi bukan di bawa ke perusahaan melainkan mengantar nya pulang dia tidak mau Kayla di jemput sama mama Sonya karena besar kemungkin Daddy nya hari ini akan menemui sang mama dan Adrian tidak ingin Kayla bertemu dengan Daddy nya yang gila itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
lanjutkan klu begitu😁