NovelToon NovelToon
My Husband Mantan Santri

My Husband Mantan Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Amari Antares

"AHH... INDAH SEKALI CIPTAANMU TUHAN, BAHKAN SELAIN SENJA, SUARA DEBURAN OMBAK SAJA MEMBUAT HATIKU TENANG."- AKARA.

"HMMM MULAI SEKARANG AKU JUGA SUKA OMBAK."- MEINA.

"BENARKAH, APA KARENA OMBAK JUGA MENENANGKAN MU?"- AKARA.

"TIDAK JUGA, KARENA AKU SUKA APA YANG KAMU SUKA AJA."- MEINA.

"KALAU BEGITU, AKU AKAN SUKA SEMUA YANG KAMU SUKA DEH, KAMU SUKA APA?"- AKARA.

"AKU SUKA KAMU."- MEINA.

"OHH... KALAU BEGITU AKU AKAN MENYUKAI DIRIKU SENDIRI."- AKARA.

"DASAR COWO GAK PEKA."- MEINA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Dedemit.

𖤓HAPPY READING𖤓

"Ih... ini kan bakso punya ku gimana sih." Farhan dan Alvin benar-benar ribut di dapur perkara bakso aja.

"Ih gak liat apa sutarjo, noh mangkok punyamu." tunjuk Alvin ke arah atas kulkas.

Farhan pun menoleh, dan ternyata tidak ada apa-apa di sana.

"Mana bohong." balas Farhan, Alvin mah sudah berlari keluar sambil memegang mangkok baksonya.

"Eh, Alvin!" seru Farhan, akhirnya mereka pun kejar-kejaran sampai tiba-tiba Farhan menabrak seseorang hingga kepentok pintu.

Buagh!

Brukk!

"Aduh!!" ringis Farhan sambil memegangi hidungnya yang sakit.

"Ah astagfirullah serem banget." latah Farhan yang membuat ia langsung menutup mulutnya.

Alvin pun meletakkan mangkoknya yang tak jauh dari meja dan membantu Farhan berdiri.

"Apa jangan-jangan bapak ini yang galaknya pol." bisik Farhan pada Alvin, namun sepertinya masih sedikit terdengar oleh bapak tersebut.

"Cuangkemmu mau ngomong apa mau hah!!?" ucap Pak Dono. "Lammbemu urung tahu di pelintir heh, baleni neh, baleni ora, lambemu wis tahu di boboi lombok urung, lu urung tahu di suwawat watu toh, kene."

(Tadi mulut kau bilang apa? mulut kamu belum pernah di pelintir kan? ulangi lagi, ulangi gak? mulutmu udah pernah di lulur cabai belum? belum pernah di lempar batu kan? sini-sini.)

Mendengar hal itu Farhan langsung bergidik ngeri, tapi Alvin masih saja melongo dengan apa yang di ucapkan oleh pak Dono tadi.

"Barusan pak Dono ngomong apa?" tanya Alvin sambil berbisik.

"Aduh... yang penting mah kata-kata nya sungguh keramat dan mengerikan." balas Farhan sambil berbisik.

*

*

*

*

*

"Dhilan, udah belum lama banget." tanya Delvin.

"Belum atuh bang, cilornya juga belum di masak." jawab Dhilan sambil matanya fokus melihat kang cilor mengocok-ngocok telornya.

Delvin hanya pasrah, ia pun berniat duduk di taman yang tak jauh dari sini.

"Harusnya pakai jaket tadi kamu!" balas Delvin ketika melihat Dhilan mengusap-usap tangannya.

"Gak dingin kok." ketus Dhilan.

Delvin hanya menatap adiknya ini, udah jelas-jelas kedinginan. " Oh iya tentang surat itu ka-"

"Bukan aku yang nulis." sahut Dhilan.

"Terus siapa kalau bukan kamu?" tanya Delvin.

"Penunggu di rumah yang ngasih suratnya, soalnya aku bagiin kuenya ke dia." jawab Dhilan asal yang membuat Delvin tersedak saat hendak meminum air.

"Owh pantas ya, tulisannya juelekkkk banget....ternyata dedemit yang nulis." balas Delvin.

Dhilan yang tak Terima tulisannya di katai jelek pun angkat suara. "Mana, bagus kok tulisannya, abang aja yang kagak mengerti seni."

"Lah kok kamu yang marah, kan harusnya dedemit nya yang marah karena tulisannya di bilang JUELEKKKKK....." Delvin pun menimpali.

"Cih!" Dhilan pun beranjak dari duduknya menuju kang cilor.

"Udah kang cilornya." tanya Dhilan.

"Udah kok dek. mau bumbunya apa?" tanya balik kang cilor.

"Bumbu asin manis aja." jawab Dhilan.

Kang cilor pun mulai memberikan bumbu-bumbu tersebut sambil mengaduk-aduk cilornya.

"Nih, dek."-

" Terimakasih kang..."-

"Sama-sama..."-

" Minta dong dek." jahil Delvin.

"Gak boleh, beli aja sendiri abang kan banyak uang, atau jangan-jangan uang abang udah setipis koran." jawab Dhilan dengan nada ketus bin nyelekit.

"Waduh, nih bocil main ulti aja gue." batin Delvin, "Abng ada uang kok, nih abang beli." Delvin pun beranjak menuju tukang eskrim, bagaimana mungkin dia dikatain kere oleh adiknya.

*

*

*

*

*

*

" Ternyata dia ada di sini nona."-📱

"Pantau mereka sampai waktunya tepat kalian tangkap." -📱

"Baik."-📱

Telepon pun terputus...

" ### Segera siapkan beberapa orang anggota saja sudah cukup untuk menangkap dua orang bajingan itu."-

-

-

-

1
Tamirah
ganteng tuh visual nya tapi kok para author selalu orang pakai orang Korea.
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea
Shivam Racseqar.: terimakasih kak sarannya/Pray/
Shivam Racseqar.: oleh kak, saya Terima masukannya saya ganti kok/Smile/
total 2 replies
Shivam Racseqar.
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!