NovelToon NovelToon
Kesayangan

Kesayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:879
Nilai: 5
Nama Author: MalyaIgus17

Jadilah milik ku maka akan ku singkirkan apapun yang membuatmu ragu. aku juga bisa membawa mu keluar dari semua masalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MalyaIgus17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Tenang

" Sumpah sih kesel banget sama orang kayak gitu...!"

Suara Rini terdengar disaat Dona sudah meninggalkan area kasir untuk ke ruang ganti karena bersiap akan pulang.

Cinta hanya menimpali dengan senyuman santai. Meskipun dia sempat membenarkan ucapan rekan kerjanya ini soal Dona tapi itu sama sekali tidak penting.

Selama dia bisa bekerja dengan baik sesuai dengan standar yang dibuat dan pelanggannya merasa paus. Maka cukup.

Cinta mengikuti langkah rekan kerjanya, berganti pakaiannya dan keluar dari Toko untuk pulang.

Menunggu sampai semua rekan kerjanya pergi dan menghilang barulah Cinta ke arah samping di mana ada tangga khusus yang langsung sampai ke studio tempatnya tinggal.

Membuka pintu Cinta menghela nafas lelah, melepas sepatu dan juga menggantung tasnya.

"Padahal cuma jalan dikit aja, tapi capek banget...." Keluhnya ke arah saklar untuk menghidup kan lampu studio.

"achhhh..."

Cinta luar biasa terkejut, bagaimana tidak Galih dengan santainya tertidur di ranjangnya bahkan menggunakan selimutnya juga.

"Udah pulang..?" mengucek pelan matanya yang masih menyesuaikan dengan cahaya yang masuk.

"Abanggggg..." Cinta rasanya mau ngamuk saking terkejutnya.

"Kenapa ..?"

"kenapa enggak bilang sih...?"

"Kamu enggak ngecek hp kamu...?" balik bertanya seraya menyingkirkan selimut yang membungkus setengah badannya.

Sedang Cinta dengan cepat membuka ponselnya untuk melihat pemberitahuan dari kekasihnya.

"ah, lupa ngecek. Butik lagi rame soalnya. Tapi lain kali kasih tau Cinta dulu dong, biasanya juga datang ke Butik kan...?"

Masih tetap kesal.

"Kan kamu yang minta jangan terlalu sering ke butik. Takut yang lain curiga kan..?"

Cinta diam aja dan membenarkan, berarti dalam situasi ini memang mutlak kesalahannya.

"kok bisa ada kuncinya...?"

Berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju ganti yang akan dia pakai.

"punya aja.." menjawab santai. " udah makan belum...?" Cinta menoleh ke Galih mendengar pertanyaan itu.

"Belum kan, sini tadi Abang beli nasi goreng enggak tau sih masih enak apa enggak..!" duduk di depan meja kecil yang sudah dia buka dengan satu piring yang sudah dia ambil.

Cinta yang tadinya akan langsung bersih-bersih, melepaskan baju ganti dan handuknya di atas kasur dan mendekat ke arah Galih.

"Makan dulu berarti..." menarik piring yang sudah berisi nasi goreng. mulai menyuap nasi sesendok penuh.

"Udah dingin, hmm tapi enak.." mengangguk seraya mengunyah makanannya.

"Pesanan malam ini Abang hentikan..!"

Cinta melihat Galih dan mengangguk.

"kita ganti tempat ya, nanti ada dari pihak resto yang akan ngantar makanan nya setiap jam makan datang.."

Cinta menggelengkan kepalanya " Enggak usah bang, lagian Cinta juga mau makan menu yang lain juga ih..." tetap menyuap dengan seirama.

"Bawanya kalau pas Abang datang aja, kaya gini!. Lagian suka aneh kalau kurirnya datang, miskin tapi pesan makan terus..."

"ada yang bilang gitu..!"

Menggeleng " Cinta ngerasa aja.." masih tetap fokus dengan nasi gorengnya. Galih melihat lurus Cinta yang menikmati makan malamnya.

"Kayanya perlu kulkas kecil disini, buat kamu simpan buah atau makanan cadangan..." Galih melihat sekeliling studio. Disaat membuka pintu, ada 4 anak tangga yang langsung berisi ranjang single dan juga lemari. sedang dibagian sudut ada kamar mandinya.

Cinta ikut melihat ke sekeliling, " jadinya sempit bang..."

"enggak masalah, yang penting kamu bisa makan kalau misalnya pulang larut malam. Enggak harus nunggu pesanan juga kan, terlalu bahaya ...!"

Mengangguk membenarkan" Boleh berarti. Nanti deh Cinta lihat-lihat dulu..." menghabiskan nasinya dan menyimpan piringnya di wastafel dekat dengan pintu kamar mandi.

"Duduk dulu, jangan langsung mandi...!"

Cinta menurut dan duduk didepan Galih, beruntung meja yang dipakai Cinta tadi sudah kembali Galih lipat dan simpan. Jadilah mereka duduk tanpa halangan. hanya beberapa jengkal saja.

" Kangen Abang enggak sih ...?" pertanyaan tiba-tiba Galih membuat Cinta kembali mengingat ucapan Gea sebelumnya.

"Kangen. tapi maaf ya enggak bisa hubungin Abang lebih dulu, Cinta takut ganggu Abang. Sementara Abang sudah tau persis kapan Cinta santainya kan..." Galih mengernyit.

"Abang memang sempat kepikiran soal itu tapi menurut Abang enggak masalah. Hanya saja kadang Abang maunya kamu lebih ekpresif aja ke Abang soal perasaan kamu.."

Cinta mengangguk " akan Cinta usahakan..." tersenyum manis dengan tangannya memeluk kedua lututnya.

Galih menarik Cinta dengan kuat membuat Cinta bergerak cepat sampai ke depan Galih. Bahkan jarak mereka terlalu dekat. Hanya terhalang beberapa centi saja.

" Abang kangen..."

Cup

Mengecup pipi mulus Cinta. " Kamu mau ketemu mama enggak?. Abang serius tanya, mau atau enggak nya aja. Kalau keberatan Abang enggak akan maksa..." Bicara sangat lembut bahkan Galih memeluk Cinta dengan Cinta bersandar pada dada bidang Galih.

"Sebenarnya mau bang, tapi Abang kan tau kalau Cinta sedang sibuk apa sekarang. Cinta takut aja respon Mama akan menggangu fokus Cinta. Maaf ya kalau Cinta terkesan membuat alasan.." menyentuh pipi Galih dengan lembut. Galih menyandarkan pipinya pada tangan Cinta yang setia disana.

Galih berpikir, kira-kira kapan waktu yang pas untuk membawa Cinta ke rumah utama.

"Abang, sampai Skripsi Cinta ACC aja. Ini sudah sampai bab 3 sih. Cinta janji akan lebih rajin, biar cepat selesai..." meminta pengertian sekali lagi.

"Cinta juga mau ngajak Abang ketemu paman sama bibi tapi Cinta takut. Bukan karena Abang, tapi karena Cinta sendiri..." bersandar dengan sangat nyaman. Melepaskan beban yang baru Cinta sadari setelah bicara dengan sahabatnya Gea.

Mendengar penjelasan kekasihnya Galih menjadi lebih tenang. Sekarang tidak ada yang dia khawatirkan. dia yakin kalau mereka akan bisa melewati semuanya.

Cup

mengecup sudut bibir Cinta. Dan Cinta bergerak dan sejajar dengan Galih. Seolah membiarkan Galih melakukan apa yang dia mau.

Cup

Satu lagi kecupan Galih berikan kali ini di bibir Cinta.

Merasa mendapat ijin Galih menempelkan bibirnya pada bibir Cinta mulai memainkan bibir kecil itu dengan lembut. Disaat Cinta akan memberikan akses lebih jauh dia tersadar kalau dia masih belum mandi.

"astaga.." menjauhkan badannya dari Galih.

"Cinta belum mandi bang. Lanjut nanti lagi ya...!" meninggalkan Galih yang masih terpaku karena ciumannya tadi masih jelas terasa.

Galih beranjak dan naik keatas ranjang single milik kekasihnya.

"achhhhh, enak banget.." berucap dengan senyuman tetap menghias wajahnya.

Galih merasakan damai setelah bicara, dan dia yakin bisa meyakinkan orangtua nya dan juga paman dan bibinya Cinta.

"Mudahan lancar...!" harapnya seraya menarik selimut lembut milik kekasihnya dengan sesekali melihat ke arah pintu kamar mandi di mana kekasihnya berada.

"lama banget..."

Padahal belum lama ya semuanya. Baru saja malah.....

☘️

☘️

☘️

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!