NovelToon NovelToon
Kisah Singkat Chen Huang

Kisah Singkat Chen Huang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Chen Huang, seorang remaja berusia 15 tahun, menjalani hidup sederhana sebagai buruh tani bersama kedua orang tuanya di Desa Bunga Matahari. Meski hidup dalam kemiskinan dan penuh keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat untuk mengubah nasib. Setiap hari, ia bekerja keras di ladang, menanam dan memanen, sambil menyisihkan sebagian kecil hasil upahnya untuk sebuah tujuan besar: pergi ke Kota Chengdu dan masuk ke Akademi Xin. Namun, perjalanan Chen Huang tidaklah mudah. Di tengah perjuangan melawan kelelahan dan ejekan orang-orang yang meremehkannya, ia harus membuktikan bahwa mimpi besar tak hanya milik mereka yang berkecukupan. Akankah Chen Huang berhasil keluar dari jerat kemiskinan dan menggapai impiannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 14— Hasil

Ning Xue berdiri di depan batu besar itu, tangannya sedikit gemetar, tetapi sorot matanya penuh tekad. Dia menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. Dalam hati, dia mengingat semua latihan dan perjuangan selama dua tahun terakhir. Dia tidak akan membiarkan semua itu sia-sia.

Dia mulai memusatkan energi spiritualnya, merasakannya mengalir dari inti tubuhnya ke tangan kanannya. Perlahan, kekuatan itu memperkuat otot dan tulang di lengannya, membuatnya terasa lebih kokoh dari sebelumnya. "Aku pasti bisa," bisiknya dalam hati.

Dengan satu langkah maju, kaki kirinya menjadi tumpuan yang kokoh. "Ini untuk masa depan ku yang baru," pikirnya, lalu mengayunkan tinjunya dengan sekuat tenaga. SWOOSH! Tinjunya melesat ke arah batu, membawa seluruh kekuatan yang telah dia kumpulkan.

DUAR!

Batu besar itu pecah menjadi serpihan kecil, ledakan itu menggema di sekitar arena. Suara itu membuat beberapa peserta yang sedang menunggu giliran menoleh, terkejut melihat gadis muda itu berhasil menghancurkan batu. Ning Xue berdiri di tempatnya, mencoba menahan rasa lelah yang menyerang tubuhnya. Energi yang dia keluarkan terlalu besar, membuat kakinya gemetar.

Dia berusaha keras untuk tetap berdiri, melangkah perlahan kembali ke tempat Chen Huang menunggunya. Sesampainya di sana, tubuhnya hampir kehilangan keseimbangan, tetapi Chen Huang dengan sigap menyambutnya. Dia menyerahkan botol minuman herbal yang telah mereka siapkan sebelumnya. "Kerja bagus, Ning Xue," ucapnya sambil tersenyum hangat.

Ning Xue mengambil botol itu dengan tangan gemetar, meneguk isinya untuk memulihkan tenaga. Dia menatap Chen Huang dengan wajah penuh semangat. "Terima kasih, Chen Huang," katanya, suara masih terdengar lemah tetapi penuh tekad. "Aku akan berjuang agar kita bisa masuk ke Akademi Xin bersama-sama."

Chen Huang mengangguk, senyumnya tak pernah pudar. "Kita pasti bisa."

Setelah mereka berdua berhasil dalam ujian pertama, Chen Huang dan Ning Xue duduk di tempat mereka, menonton peserta-peserta lainnya mencoba menghancurkan batu besar. Kebanyakan dari mereka terlihat kesulitan, dan kebanyakan peserta yang gagal. Hanya beberapa orang yang mampu menghancurkan batu dalam waktu yang ditentukan.

Dari lebih dari 1000 peserta yang mengikuti ujian, hanya sekitar setengahnya—sekitar 500 orang—yang berhasil lolos ke tahap berikutnya. Chen Huang dan Ning Xue merasa lega melihat bahwa mereka berada di antara para peserta yang melangkah maju.

Ketika ujian fisik resmi berakhir, semua peserta yang lolos dikumpulkan di lapangan utama. Tetua akademi berdiri di depan kerumunan dengan ekspresi tenang namun berwibawa. "Selamat kepada kalian yang telah berhasil melewati ujian pertama, ujian fisik," ujarnya dengan suara lantang. "Nama-nama terkenal seperti Zhang Meng, Lei Hua, dan Ma Yue dari tiga klan besar sudah pasti ada di antara kalian."

Chen Huang melirik ke arah tiga orang yang disebutkan. Zhang Meng berdiri dengan sikap percaya diri, seolah kemenangan sudah ada di genggamannya. Lei Hua dan Ma Yue, dua gadis muda dari klan Lei dan Ma, terlihat mencuri perhatian banyak orang. Dengan mudah, mereka menghancurkan batu besar tanpa usaha berarti, membuat mereka menjadi sorotan utama.

Tetua melanjutkan, "Ujian berikutnya adalah ujian pertahanan. Besok pagi, kalian akan menghadapi binatang spiritual tingkat 2. Ujian ini menuntut kalian untuk bertahan selama sepuluh menit. Jika kalian berhasil mengalahkan binatang tersebut atau setidaknya bertahan dalam waktu yang ditentukan, kalian akan lolos."

Kerumunan mulai riuh dengan bisikan-bisikan. Binatang spiritual tingkat 2 adalah tantangan yang jauh lebih berbahaya dibandingkan batu besar. Wajah beberapa peserta mulai menunjukkan kekhawatiran, sementara yang lain, termasuk tiga nama besar, tetap tenang.

"Beristirahatlah malam ini dan persiapkan diri kalian sebaik mungkin," lanjut tetua itu. "Sampai jumpa besok pagi."

Dengan itu, para peserta dibubarkan. Chen Huang dan Ning Xue berjalan kembali ke penginapan mereka. "Ini akan lebih sulit," ujar Ning Xue dengan nada sedikit cemas.

Chen Huang menepuk bahunya dengan lembut. "Jangan khawatir, kita sudah berlatih keras untuk menghadapi situasi seperti ini. Fokus saja, dan kita akan berhasil."

Ning Xue mengangguk dengan tekad yang mulai kembali. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka menuju Akademi Xin baru saja dimulai, dan setiap langkah ke depan akan semakin berat.

...

Malam harinya.

Di dalam kamar penginapan yang sederhana namun nyaman, Chen Huang dan Ning Xue duduk di atas tikar yang tersedia, bersiap untuk mendiskusikan ujian esok hari. Ning Xue dengan wajah penasaran bertanya, "Chen Huang, seberapa kuat sebenarnya binatang spiritual tingkat 2 itu?"

Chen Huang merenung sejenak, lalu menjelaskan dengan serius, "Binatang spiritual tingkat 2 setara dengan praktisi di Ranah Pengumpulan Energi. Mereka tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik seperti binatang spiritual tingkat 1, tetapi juga mampu menggunakan energi spiritual untuk menyerang. Serangan mereka bisa sangat berbahaya jika kita tidak berhati-hati."

Ning Xue menggigit bibir bawahnya, sedikit cemas. "Tapi, setiap binatang spiritual pasti berbeda, kan? Bagaimana kita bisa tahu apa yang akan kita hadapi?"

Chen Huang mengangguk pelan. "Benar, setiap binatang spiritual memiliki karakteristik unik. Misalnya, serigala biasanya bergerak dalam kelompok, sementara harimau cenderung bertarung sendirian. Ujian ini pasti sudah dirancang dengan mempertimbangkan variasi itu, jadi kita harus tetap waspada. Fokus pada gerakan mereka dan pertahankan stamina kita, itu kuncinya."

Mendengar penjelasan itu, Ning Xue mencoba menenangkan dirinya. Namun, beberapa kali ia menunjukkan ekspresi khawatir yang membuat Chen Huang menyadarinya. Dengan santai, ia berkata, "Hei, kita sudah melewati ujian pertama bersama. Kita pasti bisa menghadapi ini juga."

Ning Xue tersenyum kecil, lalu mendekat dan dengan manja menyenderkan kepalanya ke bahu Chen Huang. "Chen Huang, kamu selalu membuatku merasa tenang. Aku benar-benar beruntung bisa bersamamu."

Chen Huang tidak menunjukkan rasa terganggu sama sekali. Ia hanya menatap keluar jendela dengan tenang sambil menjawab, "Sudah tugas kita untuk saling mendukung, kan? Lagipula, kamu juga sudah berkembang pesat. Aku yakin kamu akan menghadapi ujian ini dengan baik."

Obrolan mereka pun berlanjut dengan nada yang lebih ringan. Ning Xue sesekali mengeluh tentang makanan penginapan yang terlalu biasa saja dibandingkan dengan masakan Chen Huang, dan Chen Huang hanya tertawa kecil mendengar keluhannya. Ning Xue, di sisi lain, terus mencoba mencari perhatian Chen Huang dengan sikap manja, seperti pura-pura tertidur di bahunya.

Namun, Chen Huang tetap menghadapinya dengan sikap tenang dan dewasa. "Besok adalah hari penting, Ning Xue. Istirahatlah lebih awal. Kita perlu tenaga penuh untuk ujian."

Dengan sedikit cemberut, Ning Xue akhirnya mengangguk. "Baiklah, tapi jangan lupa, aku butuh semangatmu untuk besok!"

Chen Huang hanya tersenyum, menepuk kepala Ning Xue dengan lembut. "Kamu sudah memilikinya sejak awal."

Malam itu, keduanya tidur dengan pikiran penuh persiapan dan harapan untuk ujian yang akan mereka hadapi bersama esok pagi.

1
Abi
Kecewa
Abi
Buruk
angin kelana
tahap selanjutnya
angin kelana
mc nya brp bintang yah?
afifo maning
gassspoll thor
angin kelana
lanjut
angin kelana
cape pastinya
angin kelana
gasss jangan kendorrr
angin kelana
semangatttt...
angin kelana
lawan lawan apapun musuhnya..
angin kelana
satu pukulan
angin kelana
semangat menggapai mimpi
G Wu
Novel DRAMA ANAK ANAK 90% ,, 10% sisa nya tidak jelas,MC nya yang mana !! ???
Saodah Xiaomi
alurnya menarik, cuma bab nya pendek. dan cepat habis, harus minta up, padahal baru bab 21, hadeuh,,,,,,,,,,,,,,. mungkin lanjut bacanya seminggu lagi, agar bisa puas bacanya, jika tiap hari up nya keluar
juharto delle
Memang top author ini kalau yang namanya bikin penasaran, lanjutkan
Darotama
seiring waktu tahap demi tahap jalan cerita lebih menarik semangat thor lanjut terus
Rusdi Udi
Luar biasa
angin kelana
lanjut
angin kelana
up
angin kelana
lanjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!