Saat terbangun, Chu Zhan mendapati dirinya berada di dunia yang berbeda. Identitasnya adalah seorang tukang sapu di keluarga bangsawan. Suatu ketika mendapatkan sebuah pusaka berbentuk sapu yang diberi nama 'Sapu Pembunuh Naga'.
Chu Zhan yang merasa sebagai pemeran figuran itu pun mulai mengikuti dan melayani Zhuo Ming. Seorang tuan muda yang mengalami nasib buruk setelah kehilangan kultivasinya. Lalu Zhuo Ming mendapatkan guru seorang wanita dalam bentuk roh, Xiang Liu.
Merasa dirinya terjebak dalam plot sebuah cerita, Chu Zhan bertindak setelah Zhuo Ming. Mempelajari dan memahami dunia yang telah membawanya ke dunia kultivasi.
Ranah Kultivasi : Ranah Pemula, Ranah Lanjutan, Ranah Ksatria, Ranah Magis, Ranah Misteri, Ranah Legenda, Ranah Kekosongan, Ranah Kebangkitan, Ranah Keabadian, Ranah Penciptaan, Dewa Suci.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tetesan Darah
Ini masih dalam batas toleransi yang masih dapat diterima, meski sudah menghancurkan masa depan. Namun ia sadar, bukan sepenuhnya salah dari pelayan yang berniat membantunya. Justru dengan begini, tidak ada lagi rasa sakit yang harus dideritanya.
Zhuo Yining juga tidak melihat adanya penyesalan atau rasa takut pada diri Chu Zhan. Ia tidak pernah memperhatikan bawahan di kediaman Zhuo yang besar ini. Meskipun telah melakukan kesalahan atau kecelakaan, biasanya para pelayan dan sederajatnya akan merasa ketakutan. Mereka semua hanya menunjukan ekspresi ketakutan dan penyesalan. Berbeda dengan pria di hadapannya yang seakan tidak takut mati.
"Aku juga sudah seperti ini, huhu ... lantas ... apakah aku harus menyalahkan mu dan haruskah aku membunuhmu demi membuatku tenang? Lalu, kesalahan ini, kau mampu menanggungnya? Juga, keluargamu, apakah mampu menanggung hukumannya?"
"Izin menjawab, saya tidak merasa bersalah atas kejadian ini. Dan nona harus tahu, saya tidak lagi memiliki keluarga. Meski aku mati sekalipun, tidak akan ada yang peduli." Dalam pikirannya, ia menambahkan, 'Apalagi aku hanya seorang peran figuran.'
Pada dasarnya pikiran Zhuo Yining sedang kacau karena memikirkan kakaknya yang sampai saat ini belum sadarkan diri. Ia tidak ada waktu untuk memikirkan hal lain lagi. Termasuk hal yang membuatnya kehilangan sesuatu yang berharga.
Ditatapnya Chu Zhan sekali lagi. Lalu ia menghela nafas pelan dalam isakan. Jika menghukum seseorang yang tidak bersalah, jelas dia sama dengan keluarga Zhuo lainnya. Maka ia akan memikirkan hal lainnya untuk berurusan dengan pemuda itu nanti.
Masih dalam linangan air mata, Zhuo Yining masih mencoba untuk tegar. Ia tidak ingin diselimuti oleh perasaan hancurnya. Dibandingkan dengan ini, ia masih memiliki penderitaan yang lebih besar lagi.
"Aku akan memikirkan urusan di antara kita. Ingat, kamu tidak boleh mengatakan kejadian hari ini pada siapapun. Kamu bekerja seperti biasanya," tandas Zhuo Yining.
Masalah kehilangan kesuciannya, bukan hal yang utama baginya. Namun ia merasakan kekuatannya meningkat sejak saat itu. Energi spiritual telah masuk ke dalam dantiannya secara pesat.
"Sekarang, kamu pergilah!" Zhuo Yining menghempaskan Chu Zhan dari kamarnya dan menstabilkan energi spiritual yang melimpah ruah itu.
Siapa sangka, kejadian serupa juga dialami oleh Chu Zhan. Setelah mengalami kejadian tak terduga itu, ia merasakan adanya energi yang melimpah masuk melalui meridiannya. Semakin lama semakin pesat dan tak terkendali.
Untuk mengatasinya, Chu Zhan bergegas meninggalkan tempat tersebut. Mencari tempat yang sepi untuk menstabilkan energi yang kian melonjak. Untungnya tidak ada yang melihat apa yang ia lakukan. Karena di sekitarnya begitu sepi dan termasuk tempat yang jarang ada pengawalan atau penjagaan.
Karena Zhuo Yining dan Zhuo Ming tidak begitu dianggap oleh para petinggi keluarga, membuatnya tak ada pelayan untuk melayani. Meskipun orang tua mereka adalah orang yang telah berjasa paling banyak dalam keluarga. Serta membawa keluarga Zhuo menjadi keluarga bangsawan terpandang. Nyatanya anak-anaknya tidak mendapatkan kehidupan yang baik.
Di kota Danyang, Kerajaan Yan, keluarga Zhuo merupakan salah satu keluarga bangsawan yang memiliki identitas teratas pada zamannya. Namun saat ini mereka telah turun peringkat karena salah satu faktornya adalah perselisihan keluarga. Dimana anak-anak dari kepala keluarga telah diabaikan. Bahkan tidak mendapatkan kebutuhannya dengan layak.
Zhuo Ming yang telah menderita cacat dan kehilangan kultivasinya. Kini ia tidak sadarkan diri setelah diserang dan pertunangan dibatalkan sepihak oleh wanita yang lebih memilih pria lain. Sementara Zhuo Yining sendiri kultivasinya juga sulit berkembang dan membutuhkan obat-obatan untuk bertahan hidup. Karena ia akan menderita kedinginan dan akan mempengaruhi udara di sekitarnya.
Itulah mengapa tidak ada pelayan yang berani datang atau mendekat ke kamar gadis tersebut. Bahkan tetua keluarga tidak menghendaki kakak beradik itu tetap berada di kediaman. Mereka bermaksud mengusir mereka karena dianggap hanya menjadi batu sandungan mendapatkan hak waris semua kekayaan keluarga Zhuo yang merupakan milik orang tua sepasang kakak beradik malang tersebut.
"Dunia ini memang seperti ini. Cerita klasik yang plotnya hampir sama. Namun dengan berbagai variasi. Sehingga tidak akan sama dari cerita satu ke cerita yang lainnya. Huh, sayang sekali, kemungkinan aku tidak akan menyaksikan akhir dari cerita ini. Karena aku hanya seorang pemeran figuran yang akan mati sesaat lagi."
Meskipun merasa tidak ada gunanya meningkatkan kultivasi, tetap saja Chu Zhan berusaha untuk meningkatkannya. Ia telah menstabilkan energi yang melimpah di dalam dantiannya. Meskipun hanya dapat naik dua tahap. Yang awalnya ia hanya Ranah Pemula tahap pertama, kini telah mencapai tahap ketiga.
Kamar Zhuo Yining dan Zhuo Ming tidak terlalu jauh. Maka ada kesempatan Chu Zhan untuk melihat keadaan Zhuo Ming. Sebelum benar-benar kehilangan nyawanya, ia memutuskan untuk melihat pemeran utama yang ada di pikirannya.
Ketika masuk ke dalam kamar tersebut, tidak ada tanda-tanda pemiliknya akan bangun. Maka Chu Zhan hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Sesekali ia mondar-mandir di sekitar dan berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya atau keajaiban apa yang seharusnya memicu kekuatan cheat untuk sang protagonis.
'Apakah di sini ada benda yang dapat memicu kekuatan tersembunyi atau semacam cheat? Atau dia akan mendapatkan ingatan dewa atau ingatan dunia modern sepertiku?'
Chu Zhan menatap Zhuo Ming yang tertidur dengan wajah pucat. Beralih ke penjuru kamar, terdapat guci yang terasa aneh baginya. Karena ada perasaan tak bisa dijelaskan. Memunculkan niat Chu Zhan untuk berinisiatif mencoba membantu mempercepat jalan ceritanya.
"Ah, barang ini sangat mencurigakan. Aku akan berspekulasi semoga saja guci ini adalah barang cheat itu. Jika tidak, mungkin aku yang tidak tahu apapun, hehe."
Chu Zhan memeriksa guci tersebut dan ada perasaan tak dapat dijelaskan oleh kata-kata. Yang jelas, seperti ada kekuatan misterius, menuntunnya untuk meneteskan darah ke guci tersebut.
Ia tidak dapat mengontrol gerakan tubuhnya ketika melukai jarinya dengan giginya, ia baru sadar dan segera berlari kecil untuk meneteskan darah Zhuo Ming. Dengan harapan bahwa ia akan mendapatkan berkah besar. Meski tanpa disadari, darahnya juga telah menetes ke bagian luar guci.
"Ah, masukkan darah ini ke dalam guci. Semoga saja kehidupanmu akan lebih baik ke depannya. Ingatlah, aku Chu Zhan yang membantumu mendapatkan kembali hidupmu."
Chu Zhan langsung berlari keluar kamar begitu ia merasakan energi kuat dari dalam guci. Dengan membiarkan guci itu di samping ranjang dan membiarkan darah Zhuo Ming menetes ke dalam guci tersebut.
'Semoga dengan begitu, sesuatu yang baik akan terjadi. Aku mempertaruhkan semuanya untuk hari ini,' ungkap Chu Zhan dalam hati.
Meski sudah keluar dari kamar, ia tetap penasaran. Maka ia pun mengintip dari celah di jendela. Juga melihat sesosok wanita transparan keluar dari guci.
"Akhirnya setelah ribuan tahun berlalu, ada yang membangunkanku," ucap sosok wanita tersebut.
***