NovelToon NovelToon
KLAUSUL CINTA SANG CEO

KLAUSUL CINTA SANG CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Office Romance
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Valeria Sinclair, seorang pengacara berbakat dari London, terjebak dalam pernikahan kontrak dengan Alexander Remington—CEO tampan dan dingin yang hanya melihat pernikahan sebagai transaksi bisnis. Tanpa cinta, tanpa kasih sayang.

Namun, saat ambisi dan permainan kekuasaan mulai memanas, Valeria menyadari bahwa batas antara kepura-puraan dan kenyataan semakin kabur. Alexander yang dingin perlahan menunjukkan celah dalam sikapnya, tetapi bisakah Valeria bertahan saat pria itu terus menekan, mengendalikan, dan menyakiti perasaannya?

Ketika rahasia masa lalu dan intrik keluarga Alexander mulai terkuak, Valeria harus memilih—bertahan dalam permainan atau pergi sebelum hatinya hancur lebih dalam.

🔥 Sebuah kisah penuh ketegangan, gairah, dan perang hati di dunia penuh intrik kekuasaan. 🔥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta Atau Kebohongan

Valeria’s POV

Tekadku sudah bulat untuk meninggalkan Mansion Alexander. Aku telah sampai pada keputusan bahwa tidak banyak yang bisa kuharapkan di sini, kontrak perkawinan pun hanya tersisa 3 bulan. Aku merasa sia sia ada di sini lebih lama, lebih baik aku kembali ke London.

Hal yang membuat segalanya lebih sulit justru Alex sendiri. Tidak peduli seberapa dalam aku mencintai Alexander, jika pria itu tidak bisa mengungkapkan perasaannya, bagaimana mungkin aku bisa bertahan?

Alexander akhirnya berbicara, suaranya rendah namun penuh tekanan.

"Jangan pergi, Valeria."

Aku menutup mataku sejenak, mencoba mengendalikan emosi yang tengah meluap

"Kenapa aku harus tetap tinggal, Alexander? Kau bahkan tidak bisa mengatakan perasaanmu padaku."

Alexander mendekat, suaranya lebih dalam.

"Aku tidak tahu bagaimana mengatakannya, tapi aku tahu aku tidak bisa kehilanganmu."

Aku tertawa sumbang, hatiku penuh luka dan pikiranku kacau "Itu tidak cukup, Alexander. Aku bukan Eleanor. Aku bukan wanita dari masa lalumu."

Alexander mengepalkan tangannya.

"Kau benar. Kau bukan Eleanor. Dan aku takut… aku takut jika aku terlalu dalam, aku akan kehilanganmu juga."

Aku menatapnya tajam, dadaku makin sesak mendengar perkataan Alex.

"Jika kau terus membiarkan ketakutan itu mengendalikanmu, kau akan kehilangan aku Alexander."

Tiba tiba Alexander menarikku dalam pelukannya seolah tidak ingin aku pergi.

"Aku tidak tahu bagaimana mencintai seseorang tanpa menyakitinya. Tapi aku ingin mencoba… bersamamu." ujarnya

Entah aku yang lemah atau kata kata itu terlalu kuat, tetapi aku merasa terbuai mendengarnya, seperti sebuah pengakuan bahwa dia mencintaiku.

Aku sangat ingin mempercayai kata kata Alex. Memberikan “kita “ kesempatan untuk mencoba kembali. Tapi apakah ada jaminan berhasil? Bukankah begitu banyak kebohongan dan peristiwa masa lalu yang ditutup rapat dan sembunyikan dariku. Apakah hanya peristiwa masa lalu ini saja yang dia rahasiakan? Atau Apakah masih banyak hal lain yang tidak diungkap dan justru disembunyikannya dariku? Hal ini lah membuatku tidak ingin terbuai dengan pelukan Alex.

*****

Damian’s POV

Vivian mengembalikan Amplop besar itu ke mejaku dan berakat,” Kau yakin, ini semua akan membuat Valeria meninggalkan Alex?”

Aku menghisap cerutu ku dalam dalam dan berkata, “Tidak hanya sekedar meninggalkan Alex. Dengan semua data dan bukti ini aku berharap bisa memaksanya untuk menandatangani surat pengajuan pembatalan pernikahan. Jika dia menolak, maka aku akan membuat reputasinya hancur berantakan di London.”

“Woow rupanya kau sudah mempersiapkan segalanya dengan baik,”

“Aku sudah terlalu lama menunggu momen ini. Segala detail terkait kehidupan Alex yang brengsek sudah kusimpan semuanya dengan rapi. Sekaranglah waktunya meledakkannya satu demi satu. Dimulai dari istri kontraknya itu.”

“Kalau begitu, segera saja kirimkan semua hard file itu, sebelum Valeria keluar dari rumah Alex. Aku khawatir dia sudah menyerah setelah mengetahui perihal Eleanor.”

Aku menghembuskan asap cerutu ku dan berkata, “Malah bagus. Semua dokumen ini tetap bisa kita kirimkan dalam bentuk soft file ke alamat email Valeria.”

“Apa kau yakin hal ini bisa menekan Valeria untuk pengajuan pembatalan pernikahan? Apakah ada sebuah Fakta yang cukup menyakitkan atau bisa merusak reputasinya?”

Aku mendengus kesal, “ Tentu saja. Fakta bahwa Saat kematiannya Eleanor sedang hamil. Lalu tuntutan akan kematian Eleanor dan masih banyak lagi. Hah…Alex tidak akan bisa lagi sok suci, dan tampil seperti pria tanpa dosa di depan istrinya dan publik setelah hari ini. Dia harus sadar dia itu pria toksik.”

Vivian tertawa terbahak bahak, “Aku jadi teringat seseorang” ujarnya.

Aku melirik padanya, lalu ikut tertawa bersama.

*****

Valeria’s POV

Aku mundur dari pelukan Alex, aku merasa terlalu banyak keraguan yang kini muncul di benakku. Aku tidak yakin apakah aku mampu mengatasi semua keraguanku tentang Alex.

Baru beberapa saat aku mundur dari pelukan Alex, tiba tiba Security datang dan memberikan lagi sebuah amplop besar untukku.

“Apa lagi ini? Mengapa belakangan begitu banyak kiriman untukku?” jawabku sedikit kesal.

Aku melihat Ekspresi Alex sudah tidak nyaman. Bukan hanya Alex, aku pun juga tidak berminat membuka amplop itu sebenarnya, tetapi aku juga penasaran.

Dan ketika aku membukanya, dan mempelajari isinya sepintas, tanganku bergetar kuat. Amplop tersebut berisi, Foto-foto, laporan polisi, dan satu dokumen yang paling menghancurkan berupa kliping berita yang berjudul,

Alexander Remington terlibat dalam dugaan penggelapan dana yayasan amal Eleanor Remington Foundation.

Dalam amplop itu juga terdapat hasil Autopsi yang isinya adalah hasil analisa dokter Forensik yang menyatakan bahwa Eleanor meninggal dalam keadaan hamil 3 bulan.

Mataku melebar, dan aku merasa darah ku turun sampai ke kaki. Aku tidak bisa berkata apa apa lagi. Aku hanya menatap ke arah Alexander dengan tatapan nanar.

“Apa ini semua Alex? Apa ini! “ ujarku sambil melempar semua berkas ke muka Alex.

“Mengapa kau tidak mengatakan bahwa kau hampir saja punya anak? Bahwa Eleanor sedang hamil anakmu?

“Dengar Valeria,..itu tidak seperti yang kau pikirkan.” jawab Alex dengan suara bergetar.

“Oh jadi kau menyangkal sekarang bahwa kau menghamilinya?” ujarku setengah berteriak

“Itu tidak seperti yang kau kira. Dengarkan aku dulu..”

Alex tidak sempat menuntaskan perkataannya, aku sudah menyela, “Bagaimana dengan tuduhan kau menyalah gunakan dana Eleanor Foundation untuk kepentingan bisnis mu?” kali ini aku berteriak tak terkendali.

Elizabeth yang ada di dekat kami hanya bisa menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menggelengkan kepala.

“Jadi inilah wajahmu yang sebenarnya? Kau penipu, pembohong, Kau bajingan Alex.” aku menginanya seraya melemparkan sisa dokumen itu ke wajahnya untuk kedua kalinya.

Alex hanya diam terpaku. Dia tidak berusaha membela diri.

“Sebagai seorang pengacara yang sudah menangani ribuan kasus. Aku paham sekaran. Mengapa kau mengatur perkawinan akal akalan ini. Kau punya reputasi yang buruk. Sehingga keluargamu dan mungkin sebagian para pemegang saham hanya akan mempercayakan kedudukan CEO padamu, asal kau menikah. Bagi mereka pernikahan adalah bukti bahwa kau in control dan mudah ditebak. Setidaknya jika ada kasus, maka istri dan keluargamu lah yang menjadi jaminannya.”

Wajah Alex memerah dan matanya berubah jadi gelap. Rahangnya mengatup dengan keras dan tangannya mengepal.

“Dengar aku baik baik Valeria, “ ujarnya penuh penekanan.

“Apa lagi yang perlu kudengar bajingan? Kau sengaja mengatur ini semua untuk melakukan kejahatan lain dalam setahun ini. Lalu kau bisa menimpakan semua kejahatan finansial kepada istrimu. Bukan begitu? Kau bisa melakukan tindak kejahatan apapun yang ada dalam otakmu dan membuat istri mu sebagai jaminan jika terbongkar publik.”

Suasana menjadi hening seketika. Aku menggelengkan kepalaku dan berkata, “Aku tertipu dengan penampilanmu. Seharusnya dari awal aku sudah mencurigai ada sebuah niat jahat yang sedang kau rencanakan. Aku menyesal menandatangani Klausul Kontrak perkawinan itu Alex. Aku juga menyesal dengan semua hal yang terjadi diantara kita. Andai aku bisa menarik kembali semuanya, mengembalikan diriku ke titik sebelum bertemu denganmu, maka akan aku lakukan dengan senang hati. Aku menyesal mengenalmu Alexander Remington!”

Setelah itu aku berbalik dan melangkah pergi meninggalkan Alex dan Elizabeth. Belum jauh aku melangkah Alex memanggilku.

Kali ini suaranya terdengar berbalut amarah dan nada kecewa.

“Tunggu Valeria . Dengarkan aku dulu.”

Aku menghentikan langkahku tapi aku enggan berbalik dan menghadap padanya.

“Satu, aku tidak pernah menyesal mengenalmu. Dua, aku tidak punya niat jahat padamu sedikitpun. Tiga, aku tidak seperti yang dituduhkan di semua File dan surat yang baru kau baca. Bahkan aku bukan ayah dari anak dalam kandungan Eleanor.” teriaknya lantang

Sontak aku berbalik dan menjawab,” Buktikan, kalau kau tidak seperti itu. Aku tidak butuh omong kosong semata. Aku butuh bukti, pengakuan dan tindakan nyata.”

“Baik akan aku berikan, tetapi dengan satu syarat, kau tidak pergi malam ini.” teriaknya

Aku memejamkan mataku dan merasa berada dalam dilema yang besar.

“Valeria, bersikaplah adil pada Alexander, setidaknya beri dia waktu untuk menjelaskan semuanya padamu. Jangan bersikap macam ini. Kau tidak hanya menyakiti Alex tapi juga aku. Aku tahu betul semua yang disebutkan dalam dokumen ini adalah tuduhan palsu. Dan Alex sudah membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Itu lah mengapa dia bisa bebas dan tidak masuk penjara,” ujar Elizabeth dengan nada memohon.

Alexander berjalan mendekatiku, dan berniat menyentuhku. Aku menolaknya dan mundur beberapa langkah. Alex menunduk dan tangannya mengepal seketika.

“Please beri aku waktu membuktikan padamu semuanya. Aku tidaklah seperti yang dituduhkan dalam semua dokumen itu. Aku tidak seburuk itu Val. Aku juga punya bukti versiku. Kau seorang pengacara bukan? Kau tentu bisa menilai seperti apa jalannya persidangan ku saat itu.

Setidaknya pelajari dulu semuanya. Apabila nanti setelah kau baca semua dokumen versiku dan putusan persidangan, lalu kau masih menganggap aku salah, maka pintu mansion ini terbuka untukmu. Aku sendiri yang akan mengatur kepulanganmu ke London,” ujar Alex dengan nada meminta.

Aku menunduk dan tidak punya pilihan lain selain memberi dia waktu untuk bicara dan membuktikan bahwa semua dakwaan dalam dokumen itu tidak benar, dan bahwa persidangan pun berpihak padanya, memenangkan perkaranya, dan memutus dia bebas dari segala tuduhan.

Elizabeth mendekatiku dan berkata, “Ikutlah denganku. Lebih baik sementara waktu kau tinggal di paviliun ku. Aku tidak ingin ada pertengkaran lagi antara kau dan Alex sebelum semuanya jelas.”

Alex menatap wajahku tajam, Aku enggan melihat wajahnya. Aku takut berubah pendirian karena tatapan kami bertemu. Sudahlah aku hanya ingin bertahan untuk memberinya kesempatan menjelaskan segalanya.

*****

1
naura khalidya
mampir thor...
Leona Night: terimakasih sdh mampir/Heart/
total 1 replies
OBES20
lanjut
Leona Night: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy💜°𝐒⃟: ✿࿐
mampir semangat
Leona Night: terimakasih sdh mampir
total 1 replies
Kim nara
Bagus ceritanya yuk baca yuk
Leona Night: Terimakasih, semoga menghibur, dan setia baca sampai tamat/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!