Deritamu Bukan Deritaku

Deritamu Bukan Deritaku

37 tahun lalu

Petir menyambar nyambar disertai hujan badai, dan rumah kayu sederhana di tahun 80an itu terlihat cahaya temaram lilin yang masih menembus celah papan dinding rumah tua.

Sebuah rumah panggung sederhana yang dibatasi per keluarga, dihuni oleh 4 keluarga, yang masing-masing memiliki anak. Ada 8 anak yang hanya berbeda usia sedikit sekali bahkan ada yang seumuran.

Hari itu di rumah ibu Tere, terlihat cahaya lilin yang sendu, rupanya wanita ini sedang merenung dengan penuh kegundahan. Anaknya sudah tertidur pulas di kasur kecil mereka. 2 orang anak laki-laki ganteng yang cerdas dan selalu membawa keceriaan. Tapi rupanya hal ini tidak membuat ibu Tere berpuas hati. Di hati yang terdalam nya, dia ingin memiliki seorang anak perempuan, yang bisa dipakaikan baju gaun, diikat rambutnya dan menjadi teman kala dewasa. Tapi kondisi badannya tidak lagi memungkinkan memiliki anak.

"Ah, seandainya saja ada yang mau memberiku anak perempuan" ujar bu Tere dengan sendu sembari memandang kedua anak lelakinya. Usia mereka tidak terpaut jauh hanya 2 tahun, jadi mereka selalu bermain bersama.

"Mereka pasti senang jika ada adik perempuan" ujar bu Tere lagi. Suaminya pak Guntur hanya diam saja. Sebenarnya dia sendiri kurang setuju menambah anak lagi, biaya hidup di tahun itu sangat sulit, memiliki anak lagi sama saja menambah beban biaya. tapi rasa cinta pak Guntur membuat dia memilih tetap diam.

"Jika saja ada yang memberiku anak perempuan, aku akan menjaga nya dengan sepenuh hati dan tidak akan membuat dia menderita" ujar bu Tere

Yah, ibu rumah tangga yang hanya memikirkan indahnya kehidupan tanpa tahu bahwa manusia di dunia ini memiliki karakter yang berbeda-beda. Apalagi dengan tidak ada hubungan darah, pasti ada perbedaan yang akan muncul.

"Sudahlah, lebih baik cepat tidur karena besok anak-anak akan sekolah" akhirnya pak Guntur membuka suara. Mengajak sang istri keluar dari lamunan dan kembali ke alam nyata.

"Iya, ini memang sudah mau tidur, mau mematikan nyala lilin dulu" jawab bu Tere dengan lesu. Dia tau suaminya tidak mengharapkan lagi menambah anak, tapi kekerasan hatinya, membuat sang suami memilih tidak berkomentar.

Akhirnya malam itu kembali sunyi dan hanya terdengar dengkur halus sang pemilik rumah yang tidur dengan nyenyak untuk menyambut pagi yang cerah.

...****************...

"Kukuruyuk...."

"Ah, sudah pagi saja" ujar pak Guntur. Dia selalu terbangun dengan kokok ayam di pagi hari.

"Anak-anak ayo bangun, bersiap ke sekolah" ujar bu Tere yang telah bangun dari tadi karena menyiapkan sarapan untuk ketiga jagoan di rumahnya.

"Uuuh, baiklah ibu" jawab Joni anak yang pertama.

"Apa sarapan kita pagi ini?" tanya Doni anak yang kedua sambil mengucek-ngucek matanya.

"Seperti biasa, mie rebus kesukaan mu dengan telur setengah matang" jawab bu Tere dengan senyum lembutnya.

"Wah, seru donk" jawab Doni bersemangat. Dia segera berlari menuju sumur bersama yang berada di belakang rumah. Ya, mereka menggunakan bersama-sama dengan keluarga lainnya. Jadilah pagi itu mulai ramai suara anak-anak yang bersiap mandi untuk ke sekolah.

Bu Tere hanya tersenyum melihat kelakuan anak-anaknya dan membatin, "Jika saja ada anak perempuan, tentu dia akan bersikap manis dan tidak buru-buru seperti ini"

Tapi semuanya itu hanya bisa dipendam dalam hatinya, karena dia tau, tidak mungkin lagi memiliki anak.

......................

Akhirnya rumah kembali sepi dan bu Tere melakukan kegiatan harian membersihkan rumah setelah merendam pakaian kotor untuk dicuci nanti. Bu Tere juga bersiap akan ke pasar untuk berbelanja bahan masakan.

"Hari ini aku akan buat ikan balado saja, anak-anak begitu suka dengan ikan. Sayurnya cukup bayam saja". Gumam bu Tere sembari menutup pintu rumahnya dan mengunci nya.

"Bu Tere...Bu Tere" panggil seseorang.

"Ha? Siapa itu?" bu Tere sedikit terkejut dan melihat ke arah suara.

"Oh bapak Randy" jawab bu Tere sembari melempar senyum.

"Ada apa pak? Kenapa buru-buru sekali?" tanya bu Tere dengan heran.

"Ini, saya ada berita bagus untuk bu Tere" jawab pak Randy lagi.

"Ha? Berita bagus apa itu pak?" bu Tere sedikit tergelitik mendengarnya.

Ya, siapa yang ngga senang kalau dapat berita bagus kan?

...----------------...

Kehidupan manusia semua nya pasti memiliki masalah, hanya saja tiap individu memiliki masalah yang berbeda dan cara menanggapi serta menghadapi masalahnya juga akan berbeda. Ada yang beriman maka mereka akan bersyukur dan menanggap setiap masalah adalah ujian kehidupan agar kadar keimanan mereka semakin meningkat.

Ada pula yang memiliki iman, tapi tidak sepenuhnya berharap dengan doa, mereka mencari cara lain bahkan dengan cara yang dilarang agama untuk menyelesaikan masalah.

Ada yang bahkan menyalahkan Sang Pencipta karena masalah yang dihadapinya, seakan Sang Pencipta adalah pihak yang bisa diatur oleh manusia ini.

Di Novel ini saya akan menceritakan kehidupan keluarga yang akan berubah jauh karena cara mereka menyingkapi masalah, yang mungkin masalah itu malah timbul dari pilihan mereka sendiri atau dari pihak lain. Kembali seperti tadi saya katakan, bagaimana manusia menyingkapi sebuah masalah itu. Apakah dengan bersyukur dan menghadapi masalah itu dengan beriman, atau malah mencari cara-cara tidak benar, atau justru menyalahkan Sang Khalik yang Maha Tau dan Maha Benar.

Manusia memang diberikan hak memilih, tapi juga diberi akal pikiran untuk memikirkan baik buruknya suatu pilihan itu beserta resiko-resikonya kelak. Tapi sering kali mata manusia hanya tertutup keindahan duniawi dan lupa realita duniawi yang sebenarnya.

Dalam Novel ini akan banyak pro dan kontra nantinya, tapi semoga pembaca semua terhibur, mendapatkan pengalaman dan mungkin menjadi suatu wawasan baru dalam hidup.

"Lebih baik belajar dari pengalaman orang lain daripada kita alami sendiri."

Inilah Motto hidup saya, dan selalu saya pegang. Karena pengalaman hidup sendiri "mahal" harganya.

Baiklah, semoga semua pembaca terhibur dan mohon bantuan likenya serta dukungannya ya kakak-kakak pembaca semua. Saya hanya penulis baru yang mencoba menuliskan kisah yang mungkin jarang dibaca orang. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih untuk bantuan likenya jika kakak suka dengan cerita novel ini.

Terimakasih Banyak 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terpopuler

Comments

gaby

gaby

Aq baru gabung ka, kayanya sih bagus. Mudah2an selalu bagus sampe ending. Upnya yg rajin ka & yg paling penting jgn hiatus d tengah jalan. Mau rating atau jumlah like ga memenuhi ekspektasi, yg namanya sudah memulai, maka harus di akhiri pula. Jgn putus d tengah jalan, ksian kami para reader setia yg kecewa

2025-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!