NovelToon NovelToon
Benih Dua Pria Dalam Rahimku

Benih Dua Pria Dalam Rahimku

Status: tamat
Genre:Tamat / Duniahiburan / Anak Kembar / Cerai / Cinta pada Pandangan Pertama / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: hana_story

Tanpa disadari Bella, anak kembar di dalam rahimnya ternyata punya ayah yang berbeda.

Satu bayinya berayahkan suaminya. Satu bayinya adalah orang tak dia sangka.

Bagaimana ini bisa terjadi?
Apakah suami Bella mau menerima anak yang bukan darah dagingnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hana_story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28 persiapan konser

Jeffry memang mengambil peran yang sebelumnya belum pernah dia lakukan. Dia ingin mengeksplor banyak peran. Peran sebagai musisi sudah dia pernah lakukan tanpa kesulitan mengingat Jeff adalah penyanyi. 

Peran dokter yang menurut Jeff paling susah karena harus menghafal banyak istilah medis. Kepala Jeff mau pecah rasanya saat itu. Tetapi perannya sebagai dokter membuatnya meraih penghargaan dalam bidang akting sebagai peran pembantu terbaik.

Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jeff selalu bekerja keras dalam setiap perannya didampingi oleh acting coach yang akan mengajarinya jika dia ada kekurangan di dalam aktingnya,

Manajer datang menemui Bella. “Sepertinya Jef masih lama. Jeff meminta kalian untuk pulang saja. “

Manajer lalu mengantar Bella dan anak-anak pulang.

Di dalam mobil.

Meme menunjuk toko roti.

“Meme mau mampir?” tanya manajer.

Meme mengangguk. Ia ingin memakan roti. Manajer memarkirkan kendaraannya. Bella dan anak-anak masuk ke dalam toko. Meme mengambil baki dan mengambil banyak roti.

“Meme kok ambil banyak? Bisa habisin rotinya?” tanya Bella. Biasanya Meme hanya mengambil satu atau dua roti saja. 

“Buat mama, papa, om manajer, oma.”

Bella akhirnya paham. Thee mengambil cromboloni dengan rasa lemon bertoping almond. Bella kemudian membayarnya. Meme memberikan satu roti buat manajer lalu menitipkan satu roti untuk Jeffry.

“Terima kasih sudah mengantar kami,” ucap Bella setiba di depan rumah.

“Aku pergi dulu. Aku harus kembali ke lokasi syuting.”

"Om, ingat kasih papa ya rotinya," pesan Meme.

"Iya."

“Bye bye, Om.” Dua bocil itu melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam rumah.

Di rumah.

Meme menyetel TV dan memilih film yang dibintangi Jeff. Bella tersadar ada adegan agak dewasa di film yang diperankan Jeff. Meme melihat Jeff sedang memeluk wanita lain di layar kaca. Meme langsung cemberut.

Bella buru-buru mematikan TV. Adegan selanjutnya adegan Jeff mencium bibir lawan mainnya. Bella sudah hafal karena ia sering menontonnya. Dia melihat Meme yang kesal. Meme tidak mau papanya memeluk wanita lain.

Jeff pulang. Tidak ada sambutan dari Meme seperti biasa. Hanya Thee yang menyambutnya.

“Meme tidur?” tanya Jeffry sambil menggendong Thee.

“Meme marah.”

“Marah sama siapa?’ tanya Jeff.

“Papa,” jawab Thee.

“Kok bisa?”

“Meme tadi lihat papa pelukan.” Thee juga tidak sengaja menontonnya.

“Meme tadi menyetel filmmu yang Love in The Air,” sela Bella.

“Meme belum boleh nonton itu. Kok kamu ijinkan?” Film Love in The Air itu berating agak dewasa.

“Aku nggak menyetelnya. Meme tanpa sengaja menyetelnya.”

Dan kini Jeff dihadapkan dengan anak perempuannya yang mengambek. Meme menatap Jeff dengan kesal. Kedua tangannya terlipat di dadanya. Meme mendengus.

Kenapa papa peluk-peluk cewek lain selain mama.

Jeff menata kalimat yang akan dia ucapkan. Ini yang dia takutkan saat berpacaran dan menikah. Istrinya akan cemburu dengan adegan mesra yang dia lakukan di film. Tetapi kenyataannya justru putri kecilnya yang cemburu. 

Tampang Meme yang lagi kesal itu bikin gemas. Jeff coba mendekat tetapi Meme menjauh. Meme masih kesal dengan ayahnya. Bella memberikan camilan favorit Meme ke tangan Jeff. 

“Meme, Papa punya coklat kesukaan meme. Tinggal dua. Papa habisin ya.” Jeff pura-pura menghabiskan coklat.

Meme yang memang menyukai coklat itu datang mendekat. 

“Papa kira Meme nggak mau.” Jeff sok jual mahal.

“Coklatnya sudah Papa habisin.” Jeff mengelus perutnya. Menandakan jika coklat itu benar-benar sudah ia makan.

Meme langsung menangis,. “Hu wa ... Papa jahat.”

Meme langsung masuk ke dalam kamar dan membanting pintu dengan keras.  Dia mengunci pintu dari dalam. 

Jeff terkena batunya. Seharusnya dia memberi Meme coklat saat suasana hati Meme sudah membaik. Ini malah memperparah kekesalan Meme.

“Meme, Papa minta maaf. Nanti Papa beliin satu bungkus coklat yang besar.” Jeff mengetuk pintu kamar.

Bujukan demi bujukan tidak mempan. “Nanti Papa beliin mainan. Meme mau boneka Barbie atau sepatu roda?”

Jeff menyerah. Mengatasi Meme lebih sulit dari berakting. Lebih baik dia berakting sepanjang hari daripada menghadapi kemarahan Meme.

“Biar aku yang bujuk Meme.” Bella turun tangan.

Bella mengetuk pintu kamar. “Meme. Mama mau mandi. Buka pintunya dong. Badan Mama bau nih," bujuk Bella.

Meme mau membuka pintu untuk Bella tetapi tidak untuk Jeff. 

“Papa Jeff itu sedang bekerja di film. Papa Jeff mengikuti naskah yang diberikan. Meme tidak boleh marah ke papa. Kasihan papa sudah seharian di lokasi syuting  tetapi Meme sambut dengan marah. Senyum dong. Anak mama cantik kalau lagi tersenyum.” Bella menerangkan.

Meme memberikan senyumannya. Kemarahannya mulai mereda. Dia tahu papanya bekerja keras untuk dirinya. Meme keluar dari kamar. Jeff dan Meme saling berpelukan.

Mereka pun berbaikan.

“Coklatnya ...” Meme mengadahkan telapak tangannya. Meme menagih janji Jeff.

Jeff mengambil ponselnya dan memesan coklat melalui e-commerce lalu check out. Tak lama kemudian datang kurir mengantarkan coklat favorit Meme.

...***...

Jeff hari ini melakukan konser. Biasanya dia akan ditemani sang mama. Tetapi anggota keluarganya sudah bertambah. Ada Bella, Meme dan Thee.

Dia mengajak mereka semuanya untuk menonton latihannya. Konser akan dilakukan dua hari lagi. Hari ini dan esok akan dilakukan latihan. Dan seperti biasa konser Jeffry kali ini juga sold out dalam hitungan menit.

A Arena. Stadion dengan kapasitas 10.000 orang. Stadion ini dipilih karena bisa menampung banyak orang dan sound yang bagus. Stadion ini juga sering dipakai untuk konser penyanyi lain. Baik dalam negri atau luar negri.

Meme melihat banyak kursi yang tersedia. Jeff naik ke panggung. Ada band yang mengiringinya bernyanyi. Sebenarnya dia juga bisa memainkan alat musik. Tetapi dia bisa tampil lebih baik jika bersama tim musiknya dengan fokus bernyanyi saja.

Tentu saja Jeff juga akan mempertontonkan kemampuan bermain alat musiknya. Bukankah itu salah satu alasan yang membuat fans menyukainya.

Pihak agensi, Jeff dan staf konser yang terkait sudah menyusun daftar lagu yang akan dibawakan Jeff. Awalnya lagu slow lalu diikuti lagu agak ngebeat. Dan akan ada sedikit kejutan di tengah panggung.

Lagu pertama Jeff nyanyikan. Lanjut lagu kedua dan seterusnya. Setiap lagu selesai sutradara panggung akan memberikan masukan untuk Jeff.

Jeff juga memonitor penampilannya melalui video yang direkam manajer.

1
Nurul Inayah
kurang greget Thor ceritanya
hana_story: terima kasih sudah membaca
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
anggita
okey Thor, 💪terus berkarya tulis, semoga novelnya sukses.
anggita
timothee👨‍⚕,, melody..👩‍⚕
anggita
like👍utk author, hadiah iklan☝ utk jerry, bella.
anggita
Bella,,😘 Jerry..
Amelia
salam kenal 🙏❤️ aku mampir, mampir ya, mampir juga di novel ku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!