NovelToon NovelToon
Dicintai Duda Impoten

Dicintai Duda Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Disfungsi Ereksi
Popularitas:729.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

" Aku menyukaimu Ran. Aku sungguh-sungguh mencintaimu?"
" Pak, eling pak. Iih ngaco deh Pak Raga."
" Ran, aku serius."
Kieran Sahna Abinawa, ia tidak pernah menyangka akan mendapat ungkapan cinta dari seorang duda.
Duda itu adalah guru sejarah yang dulu mengajarnya di tingkat sekolah menengah atas. Araga Yusuf Satria, pria berusia 36 tahun itu belum lama menjadi duda. Dia diceraikan oleh istrinya karena katanya menderita IMPOTEN.
Jadi bagaiman Ran akan menanggapi perasaan pria yang merupakan mantan guru dan juga pernah menjadi kliennya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DDI 28: Semuanya Terkejut :D

Akhir pekan pun tiba, senyum Raga yang begitu cerah tergambar di bibirnya. Setelah semalam memastikan lagi bahwa Ran menerima ajakan pergi keluar, hari ini dia menjadi sangat bersemangat.

" Pokoknya hari ini harus ngomong."

Raga geli terhadap dirinya sendiri saat ini. Betapa tidak, ia benar-benar seperti anak ABG yang tidak sabar untuk bertemu crush nya karena ingin mengatakan isi hati.

Ya, Raga sudah bertekad untuk mengatakan apa yang ia rasakan kepada Ran. Meskipun sedikit ragu tapi dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Dalam hatinya, Raga memiliki keyakinan untuk segera menyampaikan perasaannya. Ia tidak ingin menyesal nanti. Saat ini prinsip Raga adalah lebih baik ditolak dari pada tidak bicara sama sekali.

Raga mulai bersiap, ia akan menjemput Ran ke kediaman. Meskipun sebenarnya sedikit merasa ngeri untuk berhadapan dengan abi nya Ran. Tapi tentu dia harus jentelmen bukan untuk langsung berhadap dengan pria yang putrinya ia sukai? Maka dari itu dia mendekatkan dirinya untuk berani menghadapinya.

Tok! Tok! Tok!

Raga mengerutkan alisnya mendengar pintu rumahnya di ketuk. Di merasa tidak punya janji dengan siapapun. Maka dari itu dia sedikit heran dengan orang yang bertamu sepagi ini ke rumah.

Tapi meskipun begitu tentu, dia harus membukakan pintu untuk mengetahui siapa tamu tersebut. Tidak mungkin dia mengacuhkan tamu yang datang.

Ceklek

" Ga."

Mata Raga membulat sempurna melihat siapa orang yang datang pagi-pagi itu. Semua mood baginya seakan luntur.

" Huuft, ngapain lagi sih Ren kamu kesini? Kita ini udah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Nggak pantes buat kamu kesini pagi-pagi. Lagian aku yakin kamu ngga ada keperluan sama sekali kan?"

Rena terdiam, kata-kata raga tentu tidak ada yang salah sama sekali. Semuanya benar, dan entah mengapa hatinya terasa begitu sakit. Ingin sekali dia bilang bahwa dirinya sekarang hamil, namun tentu saja tidak bisa. Lagi pula untuk apa toh itu juga bukan anak Raga. Namun keegoisan Rena ternyata masih ada, dia masih berharap bisa kembali kepada mantan suaminya itu.

Ya setelah berpikir semalam, ia akhirnya menyadari bahwa dirinya amat sangat menyesal menceraikan Raga. Jika itu impoten, bukankah bisa diobati? Rena baru terpikirkan semuanya tadi malam.

" Ga, apakah kita bisa mulai lagi?"

" What, are you kidding me. Please Ren, ini bukan panggung stand up komedi dan leluconmu nggak lucu babar blas ( sama sekali). Jadi, silakan pergi. Aku ada keperluan, dan ~"

Greb

Mata Raga membelalak saat Rena tiba-tiba memeluknya. Tentu saja ia sangat terkejut akan hal tersebut. Ini adalah ha yang tidak pernah ia sangka bahwa wanita itu akan melakukanya secara spontan. Raga memegang kedua lengan Rena dan berusaha untuk melerai belitan tangan wanita itu terhadap tubuhnya.

Bukannya kasar, tapi sungguh Raga merasa jijik dengan ulah Rena tersebut. Terlebih bayangan Rena yang bercumbu dan berguling dengan pria semakin membuat perutnya bergejolak.

" LEPAS!" pekik Raga keras. Meskipun komplek perumahannya tidak ada yang tahu tentang perceraian mereka, tapi ia sungguh tidak ingin membuat keributan yang akan memancing keingintahuan para tetangga.

" Nggak Ga, aku nggak akan lepasin kamu sebelum kamu ngijinin aku masuk ke rumah, aku akan tetep terus meluk kamu."

" Gila! Kamu beneran gila Ren. Kita udah bukan mahram Ren!"

Rena tetap bergeming seakan tidak peduli bagaimana Raga berusaha menolak. Ia terus mendekap tubuh Raga bahkan semakin erat. Sebenarnya bisa saja ia mendorong Rena dengan lebih keras lagi, namun Raga masih punya hati nurani. Dia tidak mungkin melakukan kekerasan pada seorang wanita.

Shaaaah

"Aaaaw!"

Rena terkejut saat sebuah tangan menarik kerah lehernya. Dan seketika itu juga tangannya terlepas dari pinggang Raga serta tubuhnya menjauh.

Bukan hanya Rena yang terkejut, tetapi Raga juga. Terlebih saat melihat siapa orang yanga menarik tubuh Rena sehingga bisa menjauh dari dirinya. " Ran, ini ... aku tidak~"

" Huh dasar-dasar. Mbak, kamu ini kok jadi wanita nggak punya malu sih. Wong kamu lho yang minta pisah, sekarang balik lagi kesini buat ngejar-ngejar. Biarin Mas Raga menjalani semuanya dengan tenang."

Ucapan panjang lebar dari Ran membuat Rena semakin kesal. Wajah Rena mengeras dan tangannya mengepal erat. Ia mulai mengangkat sebelah tangannya dan hendak melayangkan sebuah tamparan ke arah Ran. Tapi secepat kilat Raga sudah berada di depan Ran.

Plak! Tamparan itu berbunyi keras namun bukan terkena di pipi Ran, melainkan pipi Raga. Rena terhenyak, mulutnya menganga lebar karena ia tidak menyangka bahwa akan seperti ini kejadiannya.

" Ma-maaf Ga, a-aku nggak~"

" Stop Ren, ini terakhir kali aku meringatin kamu. Jangan pernah lagi ganggu Ran dan jangan muncul lagi di depanku. Sekali lagi, kita udah ngga ada hubungan apapun. Kita udah pisah dan menjadi orang lain. Jadi berhenti mengusik semua yang terjadi pada kehidupanku, termasuk Ran, karena Ran adalah orang yang jadi bagian hidupku mulai sekarang."

Jreeeng

Ucapan Raga tidak hanya membuat Rena terhenyak, karena Ran pun ikut merasa terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. Namun Ran berusaha untuk tenang, dan beranggapan bahwa mungkin saja apa yang Raga katakan adalah cara untuk membuat Rena berhenti mengganggu.

Tanpa ada lagi yang ingin diucapkan atau lebih tepatnya dia tidak tahu lagi mau mengucapkan apa, Rena pun memilih untuk pergi. ya, dia melangkah pergi menjauh dari rumah Raga dengan membawa rasa yang tidak bisa ia ungkapkan.

Seeet

Ran langsung memutar tubuhnya sehingga berhadapan dengan Raga, ia melihat pipi Raga untuk memeriksanya apakah ada luka atau tidak. " Apakah ini sakit?"

" Ran, aku menyukaimu?"

Degh!

Tangan Ran yang sudah mengulur dan hampir menyentuh pipi raga, kembali ia tarik. Tapi tangan Ran tersebut kalah cepat dengan tangan Raga. Jadi saat ini tangan Raga tengah menggenggam tangan Ran dengan erat.

" Hahaha, jangan bercanda Pak," ucap Ran. Entah mengapa secara spontan dia kembali ke panggilan lama yang ia gunakan untuk Raga.

" Ran, aku serius. Aku sungguh menyukaimu. Apa yang aku rasakan sudah ku pastikan berkali-kali dan aku ada di keputusan bahwa aku menyukaimu."

Ran terpaku, ia sungguh tidak tahu harus bersikap bagaimana sekarang. Apalagi tangannya saat ini masih digenggam erat oleh pria itu. Dan Ran semakin terkejut ketika bibir pria itu menyentuh punggung tangannya. Ada sesuatu yang mengalir dalam darahnya, sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Debaran di dada semakin kuat dan seketika ia merasa bahwa waktunya berhenti.

" Ran, ini bukanlah sekedar omong kosong. Aku menyukaimu dan aku juga mencintaimu, sungguh."

TBC

1
Baper kusut
baru baca novel author satu ini,,, seruuu, jadi pingin baca novel author yg lainnya
Damar Pawitra IG@anns_indri: Hallo Kak, terimakasih sudah membaca 🤗

Silakan mampir di karya aku yang lainnya juga ya.

Terimakasih
total 1 replies
Pa Muhsid
woy semakin di depan itu mah jargon nya BEBEK
scala sora
arep ngoceh opo meneh?
scala sora
hajar pak ben gk kokean omong
scala sora
maybe...
scala sora
cinta tp gk nafsu, yo susah leh...
💞mom'snya devadhamian💞
luar biasa
💞mom'snya devadhamian💞
iya bener duren mateng...aku mah dong 1 duren mateng kaya gtu thor.. kira kira di keranjang oren ada yang jual ga ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hilda Vivo
Kecewa
Hilda Vivo
Buruk
key
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣 normal ya Ga si joni
Lilik Setiyowati
Luar biasa
Lilik Setiyowati
Lumayan
Niafitriani Nia
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
mampusss....
Shyfa Andira Rahmi
mahalininya keluar wkwkwkwk.....
Shyfa Andira Rahmi
kan udah soak duluan kena ulti 🤣🤣🤣
Fajar Ayu Kurniawati
.
arniya
luar biasa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!