NovelToon NovelToon
Suami Untuk Alea

Suami Untuk Alea

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Gara-gara sahabat baiknya hamil menjelang kenaikan kelas 12, impian Alea untuk mengukir kisah kasih di sekolah dengan Dion, kakak kelasnya, harus buyar sebelum terwujud.

Dengan ancaman home schooling dan dilarang melanjutkan kuliah, Alea harus menerima keputusan ketiga kakak laki-lakinya yang mengharuskan Alea menikah dengan Yudha, sahabat Benni kakak keduanya.

Pernikahan tanpa cinta itu membuat hidup Alea kacau saat tidak satu pun dari kakaknya yang mau percaya kalau Yudha memiliki rahasia kelam sebelum menikahi Alea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Penasaran

Alea tampak termenung di kursi paling belakang sambil menatap keluar jendela. Jam istirahat sudah dimulai sejak 5 menit yang lalu dan hampir semua teman sekelas Alea sudah keluar termasuk ketiga sahabatnya.

Bayangan perempuan berkemeja biru itu mengganggu pikiran Alea hingga berita kelahiran bayi laki-laki yang akan memanggilnya tante tidak membuatnya terlalu antusias.

“Gosipnya Prita bukan diperko**sa tapi melakukan hubungan sukarela dengan pria beristri, jadi dia bukan korban tapi pelakor.”

Alea menghela nafas. Rasanya tidak percaya kalau sahabatnya akan berbuat senekad itu.

Prita adalah gadis yang cantik, cocok menjadi seorang foto model. Penampilannya selalu membuat cowok melirik hingga Alea yakin kalau sahabatnya tidak akan kesulitan mencari pacar bahkan dari kalangan orang kaya sekali pun tapi Prita tidak pernah menunjukkan rasa tertarik pada cowok-cowok sebayanya.

Sudah lama Prita pernah bilang pada Alea kalau dia ingin punya pacar bahkan suami yang lebih tua, tidak masalah beda sampai 15 tahun karena selain pria-pria itu sudah mapan dari segi ekonomi, menurut Prita mereka lebih dewasa secara emosi.


“Al, ada masalah apa sama suami lo ?”

Alea menoleh, tidak sadar kalau Rangga sudah duduk di sebelahnya.

“Nggak ada, gue sama Mas Yudha baik-baik aja.”

“Masih belum balik juga ? Elo curiga kalau suami elo…”

“Bukan soal Mas Yudha tapi semalam gue melihat Prita di rumah sakit,” potong Alea.

“Prita ? Elo yakin ? Setahu gue dia udah nggak tinggal di Jakarta.”

Mata Rangga membola melihat Alea mengangguk dengan penuh keyakinan.

“Gue nggak lihat mukanya dengan jelas, Ga, tapi seribu persen gue yakin kalau tuh cewek beneran Prita. Bentuk bodinya, gaya jalan dan meskipun potongannya lebih pendek tapi gue hafal banget kebiasaan Prita mengibaskan rambutnya. Gue coba kejar dia sampai di poli kandungan tapi nggak ketemu, kayak punya pintu doraemon aja dia mendadak hilang.”

Wajah Rangga serius tidak menganggap ucapan Alea sebagai lelucon.

“Gue akan cari tahu lewat teman-teman gue yang ada di Jakarta.”

Bel tanda masuk kembali berbunyi, Tio dan Eva baru muncul di pintu kelas.

“Tolong jangan bilang dulu ke Eva dan Tio sampai semuanya jelas, Ga.”

“Aman,” Rangga mengacungkan jempolnya.

“Apanya yang aman ?” tanya Eva dengan wajah penasaran.

“Alea mau nebeng gue hari ini terus Kak Yudha nanya aman nggak,” sahut Rangga dengan lancar.

“Su…” Eva buru-buru menutup mulutnya lalu cengengesan membalas tatapan Alea yang sudah melotot.

“Kak Yudha suami idaman banget deh,” bisik Eva sambil cekikikan. “Kak Benni masih punya stok teman yang kayak gitu lagi nggak ?”

“Ngapain cari yang jauh, tuh di depan elo udah ada,” sahut Alea sambil menunjuk Tio dengan dagunya. Eva langsung mencebik dan mengacungkan jempolnya terbalik.

***

Penasaran dengan wanita yang dilihatnya di rumah sakit, sebelum membesuk Lia di kamarnya, Alea kembali mendatangi poli kandungan dan mencoba bertanya pada bagian administrasi yang ada di depan. Usahanya sia-sia karena sudah kebijakan rumah sakit tidak mengijinkan siapapun mendapatkan informasi pasien bahkan hanya sekedar nama.

“Maaf.”

Alea tersenyum canggung pada seorang dokter yang tidak sengaja ditabraknya karena melamun memikirkan cara mencari tahu soal Prita di rumah sakit itu.

“Maaf dokter. Permisi.” Alea menganggukan kepala dan berniat naik ke kamar Lia tapi tangan dokter itu menahannya.

“Berapa usiamu ?”

Dahi Alea menaut, bingung dengan pertanyaan yang diajukan dokter yang tidak dikenalnya itu.

“Memangnya kenapa dengan umur saya ?”

Dokter itu menggerakan kepala ke arah tulisan yang terpampang dekat pintu diikuti Alea yang semakin bingung.

“Kamu seperti takut-takut masuk ke sana dan saya lihat kamu sempat bertanya di bagian administrasi. Kamu mau periksa kehamilan ?”

Mata Alea langsung membola dan kepalanya menggeleng.

“Apa saya kelihatan seperti sedang hamil ?” Dokter itu tersenyum sinis.

“Sudah bukan rahasia lagi kalau anak muda sekarang berani melakukan hubungan suami istri sebelum menikah lalu dengan mudahnya membuang janin mereka kalau sampai hamil,” sindirnya dengan nada sinis.

Alea menghela nafas dengan wajah ditekuk, ia pun menatap dokter muda itu dengan mata melotot.

“Jangan menyamaratakan semua anak muda ! Saya bukan salah satu dari mereka !” ketus Alea sambil berusaha melepaskan diri dari cengkraman dokter itu tapi tidak semudah yang dia pikirkan.

“Terus kamu ngapain di sini ?”

“Apa setiap dokter di sini kepo seperti anda ? Saya sedang mencari teman bukan dokter kandungan untuk menggugurkan kandungan saya !”

Mata dokter itu menyipit, menelisik Alea yang masih melotot dan satu tangannya bertolak pinggang. Melihat sikap gadis ini, dokter muda itu baru yakin kalau Alea bukanlah anak muda seperti yang ia duga.

“Berarti teman kamu salah satu dari mereka ?” sinis dokter itu sambil melepaskan tangan Alea dan berbalik meninggalkan Alea yang masih kesal.

“Dokter tunggu !” gantian Alea yang menahan lengan dokter itu.

Dokter itu tidak menjawab hanya menatap Alea dengan mata menyipit dan kedua tangannya terlipat di depan dada.

“Apa dokter bisa membantu saya ?”

“Menggugurkan kandunganmu ?” sinis dokter itu membuat Alea memutar bola matanya lalu menghela nafas kesal.

“Saya butuh bantuan dokter untuk memastikan apakah teman yang saya maksud adalah salah satu pasien di sini.”

Dokter itu hanya tersenyum sinis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya lalu meninggalkan Alea yang menggerutu kesal.

“Dokter songong !” umpatnya.

Sambil menggerutu dalam hati Alea masuk ke dalam lift. Pikirannya benar-benar kacau gara-gara penasaran dengan masalah Prita.

“Kok lama ?” tanya Barry begitu adiknya muncul.

“Biasa cuci mata cari cemilan,” sahut Alea sambil cengengesan, tidak mungkin membahas soal Prita dengan Barry di tengah kebahagiaannya.

Alea menyapa dan mengangguk sopan pada kedua orangtua Lia yang sedang duduk di sofa. Tidak ada Bara. Kakak bungsunya itu pasti sedang menikmati nyenyaknya tidur di kamar sendiri setelah hampir 3 minggu tugas di Surabaya.

“Selamat Kak Lia,” Alea mendekati kakak iparnya , memberikan pelukan serta ciuman.

“Duh debay-nya lucu bingits. Boleh gendong nggak ?”

“Belajar sebelum punya anak sendiri, Lea,” sahut tante Risma, mamanya Lia.

“Jangan dulu, Ma, malu sama seragam putih abu-abunya,” ujar Barry dengan wajah serius membuat Alea mencibir.

“Kakak yang suruh aku nikah cepat-cepat sekarang ngatur kapan aku boleh hamil atau nggak !”

“Memangnya kamu sudah siap jadi ibu ? Belajar aja masih dibantuin Yudha apalagi ngurus bayi.”

“Jangan meremehkan kemampuan Alea Pramudya ya !” Alea membusungkan dada dan menatap sombong kakak tertuanya.

“Kalau Tuhan sudah kasih jangan ditolak Lea,” imbuh om Guna, papanya Lia.

“Tuh Mas Barry dengar nasehat orang tua !” ledek Alea sambil terkekeh.

“Iya biar aja Mas yang penting Alea kan sudah punya suami yang sah, nanti ditunda-tunda malah susah kayak kita.”

Alea mencibir dengan tatapan penuh kemenangan pada Barry yang hanya bisa menghela nafas.

“Boleh ya, Kak ?” pinta Alea dengan wajah memohon. Lia mengangguk sambil tersenyum.

Dengan wajah sumringah Alea mengambil bayi yang tertidur pulas dari dalam tempat tidurnya. Awalnya Akelihatan kaku tapi tidak butuh waktu lama gadis itu tampak luwes menggendong bayi yang diberi nama Reyhan Pramudya.

Terlalu asyik bermain dan mengajak bicara bayi Reyhan, Alea tidak sadar kalau ada tamu lain yang datang membesuk Lia.

“Kamu sudah cocok jadi ibu, mau punya anak sekarang ?”

Mata Alea membola mendengar bisikan lembut di telinganya.

“Mas Yudha !”

Alea langsung berbalik badan dan tanpa sadar bibirnya menyunggingkan senyum dan binar kerinduan terpancar di matanya.

“Kok pulang nggak bilang-bilang ?”

“Kejutan, sayang.”

“Jangan pamer keromantisan di depan orangtua,” protes Barry yang dalam hatinya bahagia melihat adiknya sudah mulai bisa menerima Yudha.

“Dih bilang aja Kak Barry iri,” cibir Alea. “Tuh Kak Lia, sekarang panggil Kak Barry jangan Mas doang tapi sayangku, my love, my hubby. Susah member trio macan, bawaannya ngamuk terus.”

Barry tersenyum sedangkan yang lainnya tertawa melihat Alea menggerutu dan menatap Barry sambil melotot.

“Hati-hati kelakuan anakmu mirip Alea, Bar,” ledek tante Risma.

1
Devi Nurdianti
aduhh siapa LG ini...
ficano
hingga bab ini aku salut atas kesabaran yudha
Baretta: Jarang ketemu Kak 😊😊😊
total 1 replies
Putri Chaniago
sumpah thor benci banget gue dg Alea, suami sendiri g keurus KEPO dg urusan n masalah kebuntingan Prita kalo Prita g pelakor n JALANG g mungkin hamil akibat pergaulan bebas
ficano
next
Devi Nurdianti
sebener ny Prita hamil ank siapa..kok kayak ada sesuatu yg d sembunyikan oleh Yuda..apa jngn2 ank yuda
ficano: kok yudha yg nyembunyikan sih kak?
total 1 replies
Fera Susanti
kenapa Yudha bilang "mdh2an jgn ketemu Prita"....ow..ow misteri nech
lanjut..lanjut
YaT
jangan jangan " rahasia kelam" nya si Yudha, berkaitan dgn Pritta .... jgn bilang Yudha yg menghamili Pritta. 😭
Baretta
Terima kasih Kak 😊😊🙏
ficano
ditinggu up-nya selalu
Karlina S. Wiratmadja
baru mampir thor
Baretta: Santai Kak 😊😊 Ceritanya masih terus di noveltoon
Karlina S. Wiratmadja: sama2, maaf, bacanya gak bisa marathon... karena kesibukan ibu rt..
total 3 replies
Fera Susanti
mdh2an Yudha bersikap tegas seterusnya..good yudha
Aan
Sangat menarik utk dibaca, ceritanya bagus, gaya othor juga okay, sukses selalu ya 😍
Baretta: Terima kasih susah mampir Kak 😊🙏
total 1 replies
Aan
Aku suka ceritanya, gaya penulisannya juga apik, tdk membosankan, salam sukses selalu utk Othor 🥰
ficano
ceritanya menarik, penulisannya bagus banget gak belepotan
Devi Nurdianti
mksh Thor udh up 2x..ttp smngt up ny💪
Devi Nurdianti
yahh...yg d tnggu2 MLM prtm ny malah d tunda🤦
Baretta: Yudha masih menunggu Alea menerimanya sebagai suami Kak, biar bahagia dua-duanya 😊😊
Devi Nurdianti: kalok msh sklah g BLH LBH baik g usah nikah dulu
total 3 replies
Putri Chaniago
kalo g Karina pasti Dion lebih berat k Karina sih
Fera Susanti
deuh siapa lagi ini..
Herman Lim
wah sapa u sok keberatan mank puny hak apa keberatan lagian dah sah kog 🤪🤪
Devi Nurdianti
siapa tu yg kbrtan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!