Jodoh Lewat Wasiat

Jodoh Lewat Wasiat

Bab 1

Terdengar suara langkah para tim medis yang berlarian mendorong brangkar pasien. Terlihat seorang wanita dengan wajah pucat terkulai lemah tak berdaya di atas brangkar. Seorang pria tampan berjalan mengikuti, terlihat sangat cemas seraya ikut mendorong brangkar tersebut.

Junior tidak menyangka wanita yang terlihat kuat dan ceria selama ini menyimpan penyakit yang serius. Penyakit yang selama ini menggerogoti tubuhnya, pantas saja Paris berkali-kali menolak lamarannya. Namun, mengapa ia baru mengetahui semua ini sekarang.

Andai ia lebih cepat mengetahuinya, ia akan membawa Paris berobat kemana saja asalkan wanita yang ia cintai sembuh dari penyakitnya.

"Maaf Tuan, anda tidak dapat memasuki ruangan. Biarkan kami melakukan tugas kami," ucap salah satu Dokter menghentikan langkah Junior.

Junior mengusap rambutnya ke belakang, ia mencoba melihat apa yang terjadi di dalam sana dari pintu kaca ruangan ICU. Namun, ia tidak dapat melihat apapun karena begitu banyak petugas medis yang ikut menangani Paris.

Seseorang menepuk pundak Junior, Junior berbalik lalu memeluk orang itu. Ia adalah Uncle Kean kerabat ayah Junior, Uncle Kean sedang ada seminar di rumah sakit tersebut sehingga ia bertemu dengan Junior.

"Percaya kan semua sama yang di atas," tutur Uncle Kean mencoba menenangkan Junior.

"Aku enggak bisa, aku enggak bisa tanpa dia Uncle. Paris satu-satunya wanita yang aku cintai," sahut Junior. Pria itu terlihat rapuh saat ini, bahkan air mata mengalir begitu saja membasahi kedua pipinya.

Tak lama kemudian para orang tua baru saja sampai menghampiri Junior dan Uncle Kean. Terlihat kedua ibu saling merangkul mencoba menenangkan, Mom Keyzia ibu Junior mencoba menenangkan Mom Natalie sejak tadi.

"Gimana keadaan Paris?" tanya Uncle Gerry ayah Paris.

Gerry datang bersama istri dan anak bungsunya Jasmine yang baru saja datang dari Indonesia. Jasmine William putra bungsu pasangan Gerry dan Natalie, tidak seperti Paris yang selalu mendapatkan cinta, Jasmine adalah putri yang selalu Gerry abaikan.

"Mereka sedang menangani Paris, tetapi sudah lama mereka belum keluar memberitahu hasilnya," jawab Junior putus asa.

"Kenapa kita semua enggak menyadari kalau putriku sakit?" tanya Uncle Gerry kesal. Raut wajahnya terlihat sangat putus asa, ia tidak ingin kehilangan putri sulungnya Paris.

"Sabar Ger, Junior juga baru sekarang mengetahui penyakit Paris," bela Dad Kaivan ayah Junior.

"Paris sengaja menyembunyikan semua ini dari kita," ucap Mom Natalie terisak.

"Sabar Nat, semua akan baik-baik saja," bujuk Mom Keyzia lalu memeluk Mom Natalie.

Uncle Gerry menyugar rambutnya ke belakang, kedua matanya memerah ia merasa bersalah karena tidak dapat menyadari apabila putri nya selama ini menderita. Menderita karena penyakit yang selama ini menggerogotinya.

Beberapa menit berlalu, salah seorang perawat keluar dari ruang ICU dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Pasien ingin bertemu dengan Jasmine dan Junior," ucap perawat itu.

Jasmine dan Junior bergegas masuk, karena ingin bertemu dengan Paris. Jasmine dan Junior dapat melihat wajah pucat Paris saat ini, gadis itu terlihat tengah menahan rasa kesakitan yang luar biasa menjalar di tubuhnya.

Junior menggenggam jari jemari calon istrinya, beberapa hari lagi ia akan menyematkan cincin pada jari manis kekasihnya itu.

"Menikahlah dengan adikku, aku mohon.." Paris berucap dengan nada tercekat nafasnya tersengal menahan sesuatu.

"Apa maksudmu Paris? Kau akan sembuh dan kita akan menikah," bulir bening jatuh begitu saja tanpa permisi, pertama kalinya seorang Junior menangis.

"Iya, Kak! Kakak pasti sembuh."

"Kakak yakin kamu pasti akan dapat mencintai Junior..kumohon gantikan aku menjadi pengantinnya."

Kelopak mata Paris menutup, tangan yang sejak tadi menggenggam tangan Junior dan Jasmine terkulai begitu saja. Saat itu juga Jasmine merasakan dunianya telah berubah setelah Paris menghembuskan nafas terakhirnya.

Kakaknya ini satu-satunya orang yang selalu ada untuknya setelah kepergian Oma tercintanya. Kini siapa yang akan selalu mendukung dirinya tanpa adanya Kakaknya.

Sama halnya dengan Jasmine, tubuh Junior merosot, ia bagaikan tersambar petir. Jantungnya seolah ikut berhenti melihat semua ini.

Ia kembali mengingat kenangan indah bersama Paris, dimana mereka berjanji akan menikah dan saling mencintai hingga tua nanti.

Namun Tuhan berkata lain, wanita yang ia cintai lebih dahulu meninggalkannya. Meninggalkan nya sebelum mereka melakukan janji suci itu.

Dokter keluar dari ruangan untuk mengabarkan berita duka ini kepada keluarga yang menunggu di luar sana. Uncle Gerry dan Aunty Natalie sangat terpukul mendengar kabar ini.

"Tidak Dok! putriku pasti akan sembuh. Kami akan membawanya berobat kemana saja asalkan ia sembuh," ucap Aunty Natalie terisak.

Mom Keyzia dan Dad Kaivan mencoba menenangkan kedua orangtua Paris. Kabar duka ini sangat membuat mereka terpukul. Paris putri tertua mereka yang sangat mereka cintai, pergi begitu saja meninggalkan mereka.

Jasmine melihat betapa terpukulnya mereka kehilangan putri kebanggaan mereka Paris. Mengapa tidak ia saja yang harus pergi, ia putri yang tidak mereka harapkan seperti Paris. Jasmine menangis histeris ketika para tim medis menutup jasad kakaknya dengan kain.

Rasanya baru kemarin mereka begitu antusias menyiapkan persiapan pernikahan Paris dan Junior yang akan diselenggarakan dalam beberapa hari lagi.

Namun, sebelum hari bahagia itu datang Paris terlebih dahulu meninggalkan mereka.

Satu Minggu setelah kepergian Paris, seolah mimpi buruk bagi Junior kehilangan wanita yang ia cintai mendekati hari bahagia mereka. Setelah acara pemakaman Paris Junior hanya mengurung diri di dalam kamar. Tidak ada tangis tidak ada senyum yang terukir dari wajah tampan pria itu. Ia terus memandangi foto dirinya bersama dengan Paris di depan menara Eiffel.

Junior bahkan mengabaikan banyak panggilan dari para kliennya, para investor banyak yang mundur melihat kondisi Junior seperti ini.

Seharusnya besok adalah hari bahagia bagi Paris dan Junior. Namun kini kebahagiaan itu berubah menjadi kesedihan yang berkepanjangan. Paris tidak akan kembali, ia sudah tenang di sana.

Joycelin saudara kembar Junior merasakan apa yang dirasakan oleh saudaranya itu. Ia dan kedua orangtuanya sangat khawatir melihat keadaan Junior setelah ditinggalkan Paris. Semua orang tahu Paris adalah cinta pertama Junior, Paris adalah dunianya.

"Kini kakakku seperti mayat hidup, Mom" ucap Joycelin sendu lalu memeluk ibunya.

Mom Keyzia hanya bisa menangis melihat keadaan putranya. Putranya yang seakan ikut mati bersama dengan Paris.

Pagi ini keluarga Smith dan keluarga William berkumpul membicarakan masalah Junior yang kini seperti mayat hidup. Pekerjaan yang sangat ia cintai kini ia abaikan, perusahaan yang ia bangun semakin meluas kini sedang diambang kehancuran.

"Para investor banyak yang pergi melihat Junior seperti ini," ungkap Dad Kaivan kepada Uncle Gery.

"Jadi aku mohon nikahkan Junior dengan Jasmine," pintanya lagi.

Terpopuler

Comments

ⁱᏝᏬᏕᎥ ✿

ⁱᏝᏬᏕᎥ ✿

mampir Thor..... enak dibaca

2024-10-16

2

☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞ұมรђ🍒⃞⃟🦅𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞ұมรђ🍒⃞⃟🦅𝐙⃝🦜

do'akan saja jun semoga semuanya baik" saja Aaminn

2024-10-03

1

🍒⃞⃟🦅sɪɴᴛᴀ❣𖤍ᴹᴿˢ᭄

🍒⃞⃟🦅sɪɴᴛᴀ❣𖤍ᴹᴿˢ᭄

pasti sangat terpukul ketika calon istrinya meninggal dalam keadaan sakit parah
junior tapi kehidupan tetap berjalan kanu harus menatap kedepan mulai lah hidup mu yang baru

2024-08-06

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!