Cinta Dan Kenangan

~ Di Rumah William

Rani dan William sudah terlihat duduk manis di ruang tamu,ditemani oleh Bu Anggun. Bu Anggun sangat bahagia karena putranya akhirnya kembali kerumah,walau ia tahu,Putranya datang bukan untuk tinggal kembali disana.

"terimakasih kalian sudah meluangkan waktu untuk datang.. Mama tahu,hari ini suatu saat akan tiba.. Dan akhirnya,hari ini tiba juga. Mama sangat lega bahwa perempuan pilihanmu adalah Rani. Dalam keluarga besar kita,sopan santun adalah yang utama. Kamu tahu itu kan Will?" tanya Ibu nya sambil tersenyum.

"iya Ma.. Aku tidak pernah menyangka akan bertemu dengan wanita cantik, baik dan tau etika dengan baik seperti Rani..." kata William

"Rani menjadi hadiah yang baik dari Tuhan buatmu Will... Selalulah bersyukur dan melihat setiap masalah dari sisi baik juga.. Sama hal nya seperti Papamu,walau terlihat begitu keras terhadapmu,tapi percayalah,itu semua karena Papamu sangat menyayangimu.. Mungkin caranya berlebihan,itu sudah pasti karena kamu anak kami satu - satunya. Sehingga kamu seberharga itu buat kami. Maafkan kami ya Will... Mama mewakili Papamu juga..."

"untuk apa diwakili ?"

Semua spontan menoleh ke arah tangga rumah William. Ternyata itu adalah suara Papanya William. Papa william tampilannya begitu rapi dan bersahaja namun tetap terlihat berkelas,walaupun sedang menghabiskan hari minggu dirumah.

"Pa..." Bu anggun langsung berdiri

Rani juga berdiri dengan wajah tegang , diikuti William yang ikut berdiri namun dengan kepala tertunduk.

"tidak usah mewakilkanku... Aku ada disini... Kenapa harus diwakilkan?" kata Papa William.

"selamat pagi Om..." sapa Rani yang langsung menyapa sambil menganggukan kepalanya tanpa diberi perintah atau aba - aba oleh Bu Anggun ataupun William.

"ya selamat pagi juga.." sahut Papa William

"ayo silahkan duduk.. "

Semua duduk mengikuti intruksi Papa William.

"kamu Rani ya? "

"iya Om.. Saya Rani.. "

"terimakasih ya Rani.. Istri Om sudah banyak sekali bercerita tentang kamu.. Tidak pagi ,siang,sore,malam,dia selalu mengagumi sikap dan sopan santunmu. Dan rasa kagum itu sudah ada dari sebelum akhirnya Mamanya tahu bahwa kamu adalah kekasih William.. Mungkin bagi sebagian kalangan,etika dan sopan santun adalah hal biasa. Apalagi di zaman sekarang ini, begitu banyak orang yang mampu secara materi,tapi dari sikap dan pembawaan diri sangatlah jauh dari sopan santun. Saya dan juga istri saya,kami tumbuh dalam keluarga yang mengutamakan sikap sopan santun. Jadi itulah mengapa istri saya sangat senang melihat anak muda yang menyadari pentingnya etika.. Jadi saya ucapkan terimakasih karena sudah membawa hal baik dalam keluarga saya.. Memberi atmosfer baru.. Memberi suasana baru... Memberi putra kami banyak hak baik sehingga dia bisa mandiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri.. "

"Tidak usah mengucapkan terimakasih Om.. Yang saya lakukan hanyalah hal kecil, Om membuatnya terlihat luar biasa... Dan soal William, saya hanya mensuport apapun yang dilakukan William.. Selama itu hal baik,saya akan selalu mensuport William."

"tuh kan Pa? Lihat sendiri kan bagaimana Rani bicara dan menjawabnya.. Dia begitu cerdas.." kata Bu Anggun.

"iya.. Dari pertama melihat,Papa sudah bisa melihat anak ini begitu tulus dan sopan.."

"Papa minta maaf ya Will.. Selama ini Papa sudah sangat keras terhadapmu." kata Papa William

Seketika william menoleh ke arah wajah Papanya.

"Will juga minta maaf Pa..." kata William.

Semua tersenyum bahagia karena situasi kembali baik.

~ Di sebuah cafe

Terlihat Rani , Merry dan William berbincang - bincang sambil menikmati secangkir teh dan beberapa potong cake.

"apa???? Wah aku ikut senang mendengar berita ini.... Selamat ya Ran,selamat ya Will.. Sungguh perjalanan cinta seseorang tidak bisa ditebak.. Aku akan selalu mendoakan kalian bahagia... " Merry merangkul Rani dan William.

"terimakasih ya Mer,kamu selalu ada untuk Rani..." kata William

Merry mengangguk sambil tersenyum haru.

Ternyata tidak lama lagi,William akan bertunangan dengan Rani. Rani juga sudah memberi tahu keluarganya dikampung. Rani akan pulang ke kampungnya dua hari lagi dan akan menghabiskan beberapa pekan disana.

Rani akan menghadap owner nya besok,untuk meminta izin cuti. Walaupun via telfon sudah mendapat izin dari sang owner,apalagi sang owner sudah sempat bicara langsung dengan Bu Anggun yang adalah customer VIP nya, tapi Rani tetap mengikuti prosedur seharusnya sebagai bentuk menghormati sang owner.

Hari itupun berlalu dengan baik dan lancar. Keadaan menjadi begitu baik.

...****************...

Siang itu Rani merasa sangat lega karena sudah menghadap secara langsung dengan owner tempatnya bekerja. Namun seketika langkah Rani terhenti,manakala dia melihat pemberitaan tentang Romi muncul di semua televisi yang terpajang di etalase toko elektronik. Rumor soal Romi dan Tisa! Romi akan segera menjadi Ayah!!!

"apa?!" Rani benar - benar terkejut

Dia kembali menyimak rumor di televisi itu.

Tisa dikabarkan telah berbadan dua,hal itu terlihat dari postingan Tisa yang mengunggah foto tes kehamilan yang hasilnya positive. Belum ada klarifikasi dari Romi soal kepastian rumor ini. Tapi Rani benar - benar terkejut mengingat Romi terus mengejarnya meminta diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki hubungan Rani dan Romi,tapi ternyata,Tisa hamil.

"wah...dasar laki - laki ya !!! Di depan merengek dan mengejar minta diberi kesempatan,tapi di belakang malah menghamili anak orang!!! Super sekali si Romi itu!! Ternyata dia laki - laki bejat! Terimakasih Tuhan,karena sudah membuatku lepas darinya. Mungkin ini sebabnya. Karena Romi tidak sebaik yang kukira."

Rani pun lanjut berjalan pulang.

Saat Rani membuka gerbang,seseorang sudah menunggunya di teras.

"Romi?! Sedang apa kamu?!" teriak Rani benar - benar penuh kekesalan.

"Rani... Kamu pasti sudah melihat pemberitaan kan? aku... Aku ingin bicara.. " pinta Romi

"ah,itu tidak ada hubungannya denganku. Jadi tidak ada yang perlu kita bicarakan. Sekarang pergilah!"

"tidak! Kali ini aku tidak akan pergi.. Berkali - kali aku memohon agar kamu meluangkan waktumu sebentar saja Ran,untuk mendengarkan isi hatiku,tapi selalu saja kamu acuh.. Padahal aku hanya ingin menyampaikan isi hatiku... Setelah itu aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku akan lega dan merasa tidak terbebani oleh rasa bersalahku lagi karena tidak menjelaskan semua tentang yang terjadi.. " Romi terisak sambil mengusap - usap matanya yang terlihat basah. Sejenak Rani terdiam. Karena memang ini sisi lain Romi yang baru dia ketahui. Sebegitu pentingkah dia bicara denganku? Hingga dia mengharap waktuku sampai sesedih ini.. Kata Rani dalam hatinya.

"baik.. Sekarang apa maumu?" tanya Rani

"aku ingin kita bisa bicara... Berdua... "

"baiklah... "

"ayo ikut denganku,kita bicara di vila R & R .."

"kenapa harus disana?!"

"karena kalau di restaurant atau cafe,pasti banyak orang menyoroti... kamu tahu kan aku sedang menjadi sorotan media..."

"ya sudah,di sini saja.. Ayo masuk,kita bicara di ruang tamuku..."

"baiklah.. Ayo..."

Mereka berdua berjalan menuju pintu masuk rumah Rani. Setelah pintu dibuka,Rani mempersilahkan Romi untuk duduk , kemudian Rani membuatkan teh untuk Romi dan menyajikan serta mempersilahkan Romi meminumnya.

Bagaimana kelanjutannya??? Semakin seru saja.. Saksikan di episode berikutnya ya.. Terimakasih sudah membaca. Sehat selalu orang baik.

...****************...