"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 28
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Hadinata sudah selesai di bawa ke dalam ruangan inap vip,lucy terus bersama dengan hadinata karena genggaman tangan nya yang tak dilepaskan oleh Hadinata.
Tubuh lucy juga terasa sangat lelah,dia duduk disamping ranjang dan menelusupkan wajah nya di lengan milik hadinata yang tidak terluka. Dia akhirnya tertidur dengan tubuh yang masih duduk ,dia tak bisa memikirkan apa pun lagi .
Sementara itu di ruangan hadinata,hendri sudah menarik tubuh Gita dan membawa wanita itu dengan kesal. Dia sudah tak perduli lagi dan memilih menyeret tubuh Gita, dia akan melaporkan semua nya dan menuntut wanita itu tanpa ampun.
Hendri juga menyuruh bagian keamanan membawa bukti berupa cctv yang tadi terjadi diruangan hadinata,mereka pun membawa nya dengan segera ke kantor polisi terdekat.
Regina langsung kembali ke kantor polisi setelah hadinata mendapatkan kamar inap,dia meninggalkan lucy dan hadinata disana . Dia ingin menemani hendri untuk memantau proses pelaporan gita saat ini,dia ngak ingin nanti nya dia ketinggalan berita dan dia akan memberikan semangat pada Hendri.
"Bagaimana keadaan papa sayang?" tanya Hendri yang melihat kedatangan Regina
"Sudah baik-baik saja,kini di dalam kamar inap. Mungkin sore atau malam sudah bisa pulang karena keadaan papa sudah stabil,kamu ngak usah khawatir. Papa hanya perlu darah tambahan makanya harus masuk ruangan " jelas Regina dengan lembut,dia mengelus lengan hendri berusaha memberikan ketenangan pada Hendri.
Hendri menarik tubuh Regina dan memeluk nya dengan erat,dia menghirup aroma tubuh Regina yang menenangkan . Entah kenapa dia suka dengan aroma tubuh wanita yang dia cintai ini,dia merasa lebih baik saat ada Regina disamping nya.
Regina memanggil hadinata dengan papa karena permintaan hendri dan papa nya, mereka ingin Regina membiasakan diri jika mereka sedang bersama. Regina sering makan malam bersama dengan hadinata juga anak citra ,karena hadinata ingin mereka lebih dekat.
"Bagaimana dengan nyonya Gita hhmmm ?" tanya Regina, dia mengelus punggung hendri dengan lembut .
"Aku sudah melaporkan semua nya, dia akan diproses secara hukum dan akan aku pastikan ngak kan ada yang bisa mengeluarkan nya dari dalam sel" jawab hendri dengan suara penuh tekanan, dia ngak ingin membebaskan wanita yang sudah membuat papa nya terluka.
Regina melepaskan pelukan nya, dia menatap wajah hendri yang terlihat kesal dan marah. Dia menangkup wajah hendri dengan kedua tangan nya, sehingga mata mereka saling menyatu. Perlahan wajah hendri yang marah dan kesal pun berangsur menghilang dan berubah sedih.
cup
Regina mengecup bibir hendri dengan lembut,dia tak perduli didepan umum. Dia ingin menunjukan rasa sayang nya dan rasa cinta nya, dukungan dan semangat yang bisa membuat hendri merasa lebih tenang.
"Semua akan baik baik saja ,yang benar pasti akan menang . Sekarang kita pulang yuk,kau butuh istirahat dan lagi . Dari tadi citra menanyakan papa nya ,dia ingin tidur siang dengan papa nya " ucap Regina dengan lembut,dia sengaja membawa nama citra karena dia tau kalau Hendri begitu menyayangi anak nya .
Hendri menganggukan kepala nya ,dia ingin menenangkan pikiran nya dan hati nya . Lagi pula disana ada pengacara keluarga nya yang bisa mengatasi semua nya ,dia ingin bermain dengan anak nya saat ini.
Hendri pun memilih untuk kembali ke apartemen nya ,dia benar benar langsung tidur dengan citra karena saat mereka sampai. Citra sudah ada dikamar nya dan sedang tidur,dia memeluk kemeja milik hendri dengan tenang .
Sedangkan dirumah sakit, hadinata terbangun dan membuka mata nya. Dia melihat Lucy tidur sambil duduk,apalagi dia melihat ada perawat yang sudah membuka infus di tangan nya.
"Anda sudah bisa pulang pak,semua nya sudah di urus dan anda bisa pulang kapan saja " ucap perawat itu dan hadinata hanya menganggukan kepala nya saja.
Hadinata sudah merasa lebih baik,apalagi jahitan yang ada di lengan nya belum terasa. Mungkin karena masih ada obat bius disana,kini dia turun dengan perlahan . Menarik tangan nya yang digenggam oleh Lucy,kemudian mengangkat tubuh Lucy dan memindahkan nya ke atas tempat tidur dengan perlahan.
Hadinata ikut naik dan memeluk tubuh Lucy dengan erat ,dia tertidur kembali disamping lucy hingga tak lama perut lucy berbunyi. Dia merasa lapar karena memang dia belum makan siang sama sekali,dia merasa lapar.
Mata nya terbuka dan melotot saat dia melihat dirinya sudah berada diatas tempat tidur dengan hadinata yang memeluk nya, dia bingung bagaimana bisa dia berada diatas tempat tidur dan lagi bagaimana dia akan turun .
Perlahan lucy melepaskan tangan Hadinata yang memeluk perut nya ,dia ingin turun lebih dulu dan mencari makanan untuk mereka karena dia yakin kalau Hadinata juga belum makan sama sekali.
Greep
Hadinata menarik perut lucy ,dia membenamkan wajah nya disana . Membuat Lucy terkejut,dia berpikir kalau Hadinata masih tidur.
"Mau kemana hhmmm?" tanya Hadinata dengan pelan .
"Aku lapar,aku mau cari makanan " jawab lucy dengan pelan ,dia memang benar benar lapar saat ini.
Lucy juga merasa malu karena sedekat ini dengan hadinata,dia belum siap untuk hal ini karena dia tak menyangka kalau semua nya terjadi begitu saja .
"Ya....aku juga lapar,duduk lah dulu. Kita pesan makanan saja ,kamu mau makan apa hhmm?" ucap Hadinata dengan pelan ,dia menaikan tubuh nya untuk duduk.
Lucy pun menuruti nya, dia duduk bersandar di atas tempat tidur pasien.Tempat tidur itu terbilang cukup besar,mungkin karena ruangan VIP sehingga tempat tidur nya pun tidak biasa.
Hadinata mengambil ponsel nya, dia menatap ke arah Lucy . Dia akan memesan makanan yang di sukai oleh Lucy,dia ingin membuat lucy tidak canggung dengan nya.
"kamu mau makan apa hhmm?" tanya Hadinata sambil menunjukan layar ponsel nya didepan lucy .
Lucy menekan layar ponsel milik hadinata, dia ingin makanan yang pedas dan manis. Hadinata hanya menganggukan kepala nya saja dan langsung memesan makanan itu,dia ingin lebih dekat dengan lucy.
"Kata dokter anda bisa pulang pak " ucap Lucy,mereka harus menunggu makanan pesanan mereka sampai.
"Pak? panggil nama ku seperti tadi lucy, aku senang dengan nama panggilan sayang yang kau berikan " ucap Hadinata, kini dia menatap wajah lucy yang memerah.
"Lucy ,menikah lah dengan ku. Aku tidak ingin siapa pun menyakiti mu,aku ingin kau selalu berada disisi ku" ucap Hadinata,dia menarik tangan Lucy dan menggenggam nya.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘