Jika aku bisa aku bisa memilih aku lebih baik hidup sederhana bersama suami dan kedua anakku.Setelah usaha yang kami jalani begitu sukses ternyata rumah tanggaku malah di uji dengan berbagai masalah bahkan aku tidak pernah menyangka suami yang begitu mencintaiku selama ini tega ingin menyingkirkan ku demi selingkuhannya.
Ikuti kisah cerita ini jangan lupa dukung dan subscribe dan tinggalkan jejak makasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 ~ Baguslah wanita kampung itu pergi ~
Sarah tersenyum lebar saat mendengar cerita Lisa, dia begitu bahagia setelah tau Naura pergi meninggalkan rumah.
" Baguslah,itu artinya Melisa dan Vito bisa segera menikah dan mereka tidak perlu lagi untuk bersembunyi menutupi hubungan mereka."Ucap Sarah dengan bangganya dan Lisa yang saat itu masih ketakutan hannya bisa menghela napas berat.
" Ma,kita belum tau rahasia apa yang di tutupi bang Vito selama ini makanya dia selalu ngotot mempertahankan Naura."
" Aku tidak perlu alasan apa pun,yang kuingkan Melisa dan Vito segera menikah,rasanya aku tidak sabar menunggu hari ini memiliki menantu wanita berkelas." Potong Sarah membuat Lisa semakin frustasi.
" Ma..
"Aku tidak butuh alasan apa pun,panggil Marni untuk membersikan semua ini." Perintah ibunya lalu dia segera meninggalkan Lisa yang tampak masih frustasi dan ketakutan,sementara itu Sarah langsung pergi dari ruangan itu.
Lisa segera menuju dapur lalu memanggil Marni untuk membersihkan semua kekacauan diluar.
" Bibi...Bibi,kamu dimana bi..." Lisa berulang kali memanggil Marni tapi wanita paruh baya itu sama sekali tidak menjawabnya bahkan tidak melihat keberadaan Marni di dapur.Merasa lelah akhirnaya Lisa mencari Marni ke dalam kamarnya dan benar saja ternyata Marni sedang di kamarnya sambil menyusun pakaiannya ke dalam tas miliknya.
" Bibi...Kamu menyusun baju mau kemana?"
" Bibi mau pulang kampung,keluarga bibi menyuruh bibi pulang karena anak bibi mau masuk sekolah." Jawab Marni berbohong.
" Tapi bi,kita belum mendapat orang untuk kerja memangnya bibi harus berangkat sekarang,tidak bisa begitu dong bi,paling tidak tunggulah sampai dapat pengganti bibi." Ucap Lisa dengan wajah kesal.
" Aku minta maaf aku harus pulang sekarang juga mereka sudah menungguku." Ucap Marni lalu segera mengangkat tasnya dan keluar dari dalam kamar.
" Marni...Marni.." Tiba-tiba dari luar terdengar suara Sarah memanggil Marni,hal itu membuat Marni kesal dia segera membawa tasnya menuju ruang tamu.
" Kamu ngapain saja di dapur kenapa kamu tidak membereskan semua kekacauan ini!! dan itu tas apa?"
" Marni mau keluar hari ini juga ma,aku yakin dia mau tinggal bersama Naura,buktinya setelah Naura pergi dia ikut-ikutan pergi." Ucap Lisa dengan kesal.Dia sudah bisa membayangkan jika pembantu itu pergi maka semua pekerjaan akan dialihkan kepadanya sebelum pembantu yang baru datang.
" Apa benar yang di katakan Lisa,cih...Memangnya Naura bisa membayar mu kalau kamu bekerja dengannya,kamu tidak bisa keluar sebelum pembantu baru masuk." Ucap Sarah dengan sombong.Dia masih bisa percaya diri jika semua akan baik-baik saja jika Naura sudah pergi.
" Tidak nyonya aku harus pergi sekarang juga_
" Oke kamu bisa pergi tapi jangan harap aku akan membayar gaji mu." Ucap Sarah mengancamnya tapi Marni malah tidak peduli dia pergi sebelum Sarah menyelesaikan kata-katanya.
" Dasar babu,silahkan saja pergi tapi jangan menyesal dan meminta masuk lagi kalau Naura tidak bisa membayar gaji mu,dasar wanita miskin tidak tau diri." Maki Sarah dan Lisa terlihat sangat kesal.
Sarah duduk di sopa dengan wajah masam dia tidak menyangka Marni sama sekali tidak menghargainya,dia menatap kekacauan di dalam rumah dan televisi yang sudah hancur.
" Ini semua kesalahan Vito,dia kalau sudah marah tidak peduli apa pun entah siapa yang dia tiru.Lisa kamu bersihkan semua ini,mama pusing dengan semua kekacauan ini." Ucap Sarah lalu beranjak dari tempat duduknya.
" Ma,tolong bantu aku bagaimana bisa aku menyelesaikan semua ini_
" Sudahlah jangan manja kamu sudah besar dulu kamu juga terbiasa melakukan semua ini." Jawab Sarah sama sekali tidak peduli.
" Rese ini semua gara-gara pembantu sialan itu bisa-bisanya dia keluar secara tiba-tiba." Sungutnya lalu mengambil penyedot debu.
Sementara itu Melisa baru saja keluar dari kamar mandi,dia segera menemui Vito yang berdiri di depan kaca jendela sambil merenungi nasibnya yang begitu malang.
" Sayang apa yang kamu pikirkan,kenapa kamu begitu marah dan wajahmu begitu frustasi,apa karena kepergian Naura,apa kamu masih menyimpan rasa untuk wanita itu?" Tiba-tiba Melisa berdiri di belakang Vito lalu memeluk pinggang Vito dari belakang.
Vito menghela napas berat,lalu melepaskan kedua tangan Melisa dari pinggangnya dan menatap wajah Melisa dengan tatapan tidak semangat sama sekali.
" Mel,apa kamu akan tetap bersama ku jika seandainya aku miskin dan bangkrut?" Tanya Vito dengan nada gemetaran.Melisa tersenyum manis dia pura-pura menjadi wanita yang baik dan polos.
" Sayang,kenapa bertanya seperti itu,bukan kah hubungan kita sudah lama tentu saja aku akan mencintai mu sampai maut memisahkan bagaimana pun keadaan mu." Jawab Melisa lalu memeluk tubuh Vito dengan erat seakan memberinya dukungan.
Vito tersenyum getir,rasanya dia tidak yakin seratus persen kalau Melisa akan menerima keadaannya kalau dia sudah miskin,dia hannya berharap Naura kembali ke rumahnya dan mau lagi bekerja seperti dulu.
" Wajahmu kok masih masam gitu sih sayang senyum dong,dari pada kamu galau seperti ini lebih baik kita pesan makanan lalu kita makan,aku juga sudah lapar,pembantu sudah keluar hari ini itu artinya di rumah ini tidak ada lagi pembantu."
" Siapa Marni maksud mu,kenapa dia keluar dengan tiba-tiba."
" Mana kutahu lebih baik kita keluar dan pergi ke dapur." Ucap Melisa lalu menarik tangan Vito keluar dari kamar.Melisa sudah memesan beberapa macam makanan melalui online dia berlagak seperti nyonya di rumah itu.
Vito masih bingung setelah mendengar kabar Marni keluar dia merasa sesuatu terjadi hingga dia keluar begitu saja.
" Apa mungkin Marni cerita kepada Naura tentang hubunganku dengan Melisa bukan kah selama ini dia sering memergoki ku dengan Melisa aku sangat yakin babu kurang ajar itu telah menghasut Naura." Ucapnya dalam hati.
" Sayang,kamu kok masih bingung seperti itu,kamu buka makanan ini aku akan panggil Tante dan juga Lisa." Ucap Melisa lalu dia pergi ke kamar Sarah lalu memanggil keduanya.Dia bersikap seolah-olah dia wanita yang paling baik dan mencintai mertua padahal semua ini demi tujuannya yang hampir tercapai.
" Tante makanan sudah datang kenapa kita tidak makan dulu,kita harus merayakan kemenangan kita setelah Naura pergi dengan sendirinya dari rumah ini." Ucap Melisa dari depan pintu yang terbuka sedikit tapi dia enggan untuk membuka pintu.
" Melisa....Kamu tau aja apa yang aku pikirkan ku saat ini. Dan kamu kenapa hannya di depan pintu masuklah toh nanti aku akan menjadi mertua mu juga." Sarah membuka pintu lebar-lebar wajahnya terlihat sangat bahagia.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
udah tau suaminya pake uang gak jelas juga bukan di ambil tabungan nya atau di umpetin msh jaa di biarin..
masak gak peka suami selingkuh 😡