Aleta, gadis yatim piatu yang di adopsi oleh kakak kandung dari almarhum ibunya. Harus mengubur cinta dan cita nya bersama sang kekasih karena di paksa menggantikan posisi sang kakak yang tiba-tiba menghilang di hari pernikahannya.
Dan itu awal mula penderitaan Aleta.
Bagaimana Aleta menghadapi kehidupannya setelah menikah ???
Yukk... lanjut baca jangan di skip ☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidya Christina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Khawatir
Lewat dari waktu yang di janjikan Saga, namun laki-laki itu belum juga kembali. Lusa pernikahan Keyza dan Billy akan di langsungkan, jika sampai lusa Saga belum kembali, pernikahan itu terancam batal.
Keyza yang meminta Saga untuk menjadi wali nikahnya, karena dulu Saga sempat berjanji jika dirinya yang akan menjadi wali nikah adik perempuan satu-satunya itu.
"Sudah, lebih baik di susul saja !" Ucap Alex.
"Biar aku yang menyusul Mas Saga. Aku tidak bisa tenang disini. Ini sudah lebih dari 24 jam semenjak Mas Saga memberitahu aku dia sudah dalam perjalanan ke bandara. Harusnya siang tadi dia sudah sampai." Ucap Aleta.
"Tapi kak, Kak Aleta kan belum pernah pergi kesana ? Kalau nanti kakak malah hilang disana, bagaimana ?" Protes Keyza.
"Disana ada Ziko, aku bisa minta tolong padanya untuk menemaniku mencari Mas Saga. Tolong, biarkan aku pergi. Aku tidak bisa tenang menunggu disini." Ucap Aleta dengan wajah penuh permohonan.
Dia benar-benar khawatir dengan keadaan suaminya sekarang.
Entah dimana dan sedang apa suaminya itu. Banyak pikiran negatif yang hinggap di kepalanya, membuatnya tidak bisa berdiam diri dirumah.
"Baiklah Aleta, kamu bisa pergi. Tapi kamu pergi menggunakan jet pribadi. Papa akan menghubungi pengemudinya untuk bersiap-siap." Ucap Alex.
Akhirnya Aleta diizinkan untuk menyusul Saga. Tapi sebelumnya, mereka sudah menghubungi Ziko untuk memintanya menjemput Aleta.
Semua telah siap, jet sudah menunggu di atap rumah. Semua penghuni rumah hendak mengantarkan Aleta ke atas, saat tiba-tiba sosok yang mereka cemaskan itu muncul di hadapan mereka.
"Kak Saga ?" Teriak Keyza yang lebih dulu melihat kehadiran Saga di dalam rumah itu.
Semua mata langsung tertuju ke arah pintu masuk.
Benar ! Saga berdiri di depan pintu.
Menyadari bahwa benar itu adalah suaminya, Aleta langsung berlari memeluk Saga.
"Kamu kemana saja, Mas ? Kenapa baru sampai rumah ? Ini sudah lebih dari 24 jam. Aku berusaha menghubungimu, tapi nomor kamu tidak pernah aktif. Apa yang terjadi ?" Aleta langsung memberondong Saga dengan begitu banyaknya pertanyaan.
Bukannya menjawab, Saga malah semakin mempererat pelukannya dan mengusap rambut Aleta.
"Kamu khawatir ?" Tanya Saga.
"Tentu saja !" Jawab Aleta dengan mata berkaca-kaca.
"Bukan hanya Aleta, tapi kami semua disini mengkhawatirkan kamu, Saga." Ucap Emma menengahi pembicaraan antara suami istri itu.
Mereka berdua benar-benar tidak tahu tempat. Berpelukan di depan semua orang, seakan tidak ada orang lain di sekitar mereka.
"Sekarang jelaskan kakak dari mana saja ?" Kali ini giliran Keyza yang angkat suara.
"Kalian ini, Saga baru saja sampai. Dia pasti lelah. Ayo, kita ke ruang tengah dulu." Ucap Alex.
Mereka semua beranjak ke ruang tengah, duduk berkumpul disana.
Bibik datang membawa minuman untuk mereka semua.
"Maaf sudah membuat kalian semua cemas. Memang seharusnya sejak siang tadi aku sudah sampai rumah. Tapi ada sedikit masalah." Saga mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Masalah ? Masalah apa ?" Tanya Aleta tidak sabar.
"Pesawat yang aku tumpangi mengalami sedikit kerusakan. Terpaksa kami harus transit dalam waktu yang cukup lama. Dan sialnya lagi, dompet dan ponselku hilang. Ingin menghubungi kalian, tidak bisa. Ingin membeli tiket lain, juga tidak bisa. Aku tidak bisa apa-apa selain menunggu pesawatnya selesai di perbaiki." Saga menjelaskan panjang lebar apa yang menjadi penyebab dia pulang terlambat tanpa kabar.
...
Di kamar, sepasang suami istri itu sudah bersiap untuk tidur. Namun tidak, mereka belum benar-benar ingin tidur. Mereka masih ingin saling melepas rindu setelah lebih dari satu bulan terpisah jarak.
"Mas, maafkan aku." Ucap Aleta tiba-tiba dalam dekapan sang suami.
"Maaf untuk apa ?"
"Kamu ternyata mengalami kesulitan, tapi aku malah berpikiran yang tidak-tidak." Ucap Aleta merasa bersalah.
"Kamu pasti berpikir aku selingkuh ?" Tanya Saga dan mendapat anggukan dari Aleta yang masih berada dalam dekapannya.
Dengan cepat Saga mendaratkan begitu banyak kecupan di kepala dan wajah Aleta.
"Aku tidak pernah selingkuh, sayang ! Hatiku seluruhnya berada disini. Dirumah ini. Karena pemiliknya ada disini, yaitu kamu."
...****************...
