Suami Kejam Aleta

Suami Kejam Aleta

Pengantin Pengganti

"Tapi kenapa harus Leta, Ma ?" wajah cantik yang merona itu seketika berubah pucat.

"Lalu siapa lagi ? Mama ? Jangan ngaco kamu, Aleta !!!" Sentak Rose, mamanya.

"Tinggal kamu anak mama. Tinggal kamu harapan kami satu-satunya. Dan hanya kamu yang bisa membuat nama keluarga kita tidak menjadi bahan gunjingan orang-orang di luar sana." Lanjut Rose berusaha menekan Aleta.

***

Hari itu adalah hari yang paling di nanti-nantikan oleh Sagara Putra Wilantara, atau biasa di kenal dengan Saga.

Pasalnya, hari ini tepat di tanggal cantik 22-02-22, dia akan segera meresmikan hubungannya dengan sang kekasih, Liora.

Saga dan Liora sudah saling mengenal sejak mereka masih duduk di bangku SMA. Namun saat itu Saga belum punya keberanian untuk menyatakan cintanya kepada Liora.

Ditambah lagi dengan papanya, yang selalu mewanti-wanti dirinya untuk tidak memikirkan wanita dulu. Dia harus fokus pada pelajarannya, dia harus berhasil, karena dia adalah pewaris tunggal semua harta milik keluarga Wilantara.

...

Para tamu undangan yang rata-rata adalah rekan bisnis keluarga Wilantara sudah berkumpul untuk menyaksikan peneguhan ikatan cinta sang pewaris tunggal.

Di ruang ganti, semua sedang panik karena sang mempelai wanita tiba-tiba hilang dari kamarnya.

Dia hanya meninggalkan secarik kertas bertuliskan, "Maafkan aku Saga !!! Aku tidak pantas menjadi istrimu !!!"

Kertas putih itu seketika remuk tak berbentuk di tangan Saga.

Marah, kecewa, malu, sudah pasti.

Tinggal beberapa jam lagi, dan sekarang dengan siapa dia akan menikah ?

Tubuh Saga mematung memandang jauh dari balik jendela kaca di kamar Liora yang terbuka.

"Kenapa kamu melakukan ini, Liora ?" Gumamnya dengan mata yang berubah penuh kebencian.

"Saga !!! Kenapa Liora kabur ??? Apa kalian bertengkar ?" Tanya Emma, sang mama.

Laki-laki itu tidak menjawab. Bahkan seperti tidak merasakan adanya sang mama di sampingnya.

"Saga !!!" panggil Emma lagi sedikit menaikan suaranya.

"Entahlah, Ma !" jawabnya singkat.

"Kenapa jawabanmu seperti itu ? Pernikahan bukan suatu permainan, Saga ! Lihat di depan sana sudah banyak tamu-tamu kita. Lalu jika pernikahan ini batal, apa yang harus papa dan mama katakan pada mereka ?" Emma mulai tidak bisa mengontrol perasaannya.

"Ini benar-benar memalukan, Saga !!! Mama tidak akan sanggup mendengar omongan-omongan orang di luar sana." Lanjutnya.

Sementara itu, Rose bersama suaminya Albert, yang sedang berbaur dengan para tamu undangan, mendapat kabar jika anak mereka yang akan menjadi pengantin wanita di pesta itu, menghilang entah kemana.

Dengan segera mereka pun masuk ke dalam untuk memastikan.

Mereka memasuki kamar yang di pakai Liora untuk persiapan pernikahan.

Di dalam hanya ada Saga yang masih pada posisinya, dan juga Emma.

"Saga, dimana Liora ?" Tanya Rose.

"Harusnya kami bertanya, dimana anak kalian ??? Bisa-bisanya dia ingin mempermalukan keluarga Wilantara dengan cara seperti ini !!!" Emma tidak bisa lagi menahan emosi saat kedua orang tua Liora datang.

"Maaf, Mbak Emma... tapi kami juga tidak tahu kenapa Liora sampai nekad melarikan diri seperti ini." Ucap Rose dengan rasa bersalah.

"Maaf ? Apa kalian pikir dengan kata maaf, semuanya akan selesai ? Nama baik keluarga kami di pertaruhkan disini !!!" ucap Emma.

Sejenak Rose berpikir, apa yang bisa dia lakukan untuk meredam kemarahan keluarga Wilantara atas aksi Liora ini.

"Mbak Emma, saya masih punya anak gadis satu lagi. Bagaimana kalau dia saja yang menggantikan Liora untuk menikah dengan Saga ?" Ide gila itu tiba-tiba keluar dari mulut Rose.

Membuat semua yang berada di ruangan itu kaget, kecuali Saga.

"Mama !!! Apa maksud mama ?" Albert menarik tangan Rose sambil berbisik.

"Mama sudah gila ? Aleta itu sudah punya kekasih !!" Ucap Albert mengingatkan.

"Masih kekasih kan, pa. Belum jadi suami. Hanya ini jalan satu-satunya agar tidak ada yang akan merasa di permalukan disini. Anak kita yang membuat masalah, maka harus kita juga yang mencari solusi untuk masalah ini. Dan solusinya hanya satu, Aleta menggantikan Liora !!!" Jelas Rose.

"Iya. Tapi, Ma..."

"Ssttt, tidak ada tapi-tapian papa !!! Ini urgent !!! Kita tidak punya waktu lagi untuk memikirkan cara lain." ucapnya kembali menemui Emma.

Emma masih setia berdiri di samping Saga.

"Mbak, saya akan segera kembali membawa Aleta, anak kedua kami yang akan menggantikan Liora." ucap Rose dan segera meninggalkan kamar itu di ikuti suaminya.

Emma menyentuh tangan Saga dengan lembut.

"Bagaimana menurutmu, Nak ?" Tanya Emma.

"Lakukan saja yang menurut kalian baik." Jawabnya tanpa memandang wajah sang mama.

...

Rose membawa Aleta ke tempat yang sunyi, hanya ada mereka berdua disitu.

"Ada apa sih, Ma ?" Tanya Aleta yang bingung dengan sikap mamanya yang terkesan sedang terburu-buru.

"Leta, kamu harus menolong mama dan papa !" ucapnya memegang kedua lengan Aleta.

"Maksud mama ? Aleta tidak paham maksud mama. Menolong... menolong apa ?" Tanya Aleta semakin bingung.

"Kakakmu, Liora melarikan diri !!!"

"Apa ???" Sontak saja Aleta terkejut.

"Maka dari itu, kamu harus menolong mama dan papa kali ini saja ! Gantikan Liora, dan menikahlah dengan Saga !!!"

Ucapan Rose kali ini lebih membuatnya terkejut dari pada kabar tentang Liora yang melarikan diri.

Ingin berucap namun bibirnya keluh.

"Kali ini saja kamu buktikan baktimu kepada papa dan mama !" ucap Rose lagi.

"Tapi kenapa harus Leta, Ma ?" wajah cantik yang merona itu seketika berubah pucat. Suaranya bergetar menahan rasa yang berkecamuk dalam dada.

"Lalu siapa lagi ? Mama ? Jangan ngaco kamu, Aleta !!!" Sentak Rose, mamanya.

Sepertinya wanita itu sudah mulai kehilangan kesabarannya untuk membujuk Aleta secara baik-baik.

"Tinggal kamu anak mama. Tinggal kamu harapan kami satu-satunya. Dan hanya kamu yang bisa membuat nama keluarga kita tidak menjadi bahan gunjingan orang-orang di luar sana." Lanjut Rose berusaha menekan Aleta.

Tanpa menunggu jawaban dari Aleta, Rose langsung menarik tangannya dan segera membawanya ke kamar Liora.

"Mbak, ini putri saya. Namanya Aleta !" Ucap Rose mengenalkan Aleta pada Emma.

Emma menyisir penampilan Aleta dari atas sampai bawah. Membuat Aleta tidak nyaman. Dia menundukkan kepalanya tidak ingin saling tatap dengan orang yang sedang memperhatikan dirinya.

"Baiklah ! Saya akan memanggil MUA untuk merias Aleta. Kalau bisa, jangan tinggalkan dia sendiri. Saya tidak mau dia juga ikut-ikutan melarikan diri seperti kakaknya." Ucap Emma.

"Baik Mbak. Saya yang akan menemaninya disini." Jawab Rose.

"Ayo Saga ! Biarkan dia bersiap dulu." Ajak Emma dan mereka segera keluar dari kamar itu.

Albert dari tadi hanya berdiri di depan pintu tanpa berniat untuk masuk.

Begitu Saga dan sang mama keluar, barulah Albert masuk menemui istri dan anaknya.

"Leta..." Panggil Albert.

Aleta menoleh dan segera memeluk Albert.

Dalam pelukan Albert, dia mulai terisak dalam diam. Namun Albert sangat tahu jika Aleta sedang menangis.

"Maafkan papa, Nak !!"

...****************...

Terpopuler

Comments

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

hadir kak

2023-07-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!