NovelToon NovelToon
Kenapa Harus dia?

Kenapa Harus dia?

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:72.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sanayaa Irany

Warning!!
Ini kisah nyata ya guys.. benar dialami seseorang, hanya ada beberapa yang ditambah agar sedikit dramatis.

Bagaimana rasanya jika pernikahan yang akan dilangsungkan dalam 3 hari lagi itu harus batal, dan tidak akan pernah terjadi!
Itulah yang dirasakan Anisa maharani, gadis muda berusia 20 tahun tiba-tiba merasa sakit hati yang luar biasa dalam nya, saat calon suami nya bermain api dibelakang nya dengan sahabat plus tetangga baik nya.
Yudi calon suami Nisa mengahamili Desi sahabat nya Nisa, hubungan yang mereka jalin selama 2 tahun ini musnah sudah, keluarga Nisa murka begitu juga keluarga Yudi yang merasa malu akan sikap putra nya.
Akankah Nisa sanggup menghadapi semua itu??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanayaa Irany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.28 Bertemu Bu Arumi

POV Nisa

Sejak mas Gibran mengatakan kalau pak Yas menyukai aku, kakek , Ibu, pakde dan bude terus saja menggoda ku untuk segera menyegerakan pernikahan.

Bagaimana bisa coba, ngobrol dengan pak Yas saja hanya seputar pekerjaan, tapi memang aku sedikit menarik diri sih dari hubungan yang seperti itu, kalau dibilang trauma.. mungkin bisa jadi, ada ketakutan tersendiri untuk mengarah ke hubungan yang jauh lebih serius dari sekedar pertemanan.

Bukan karena aku masih mencintai mas Yudi, tidak! sama sekali tidak. Aku sudah sangat merelakan dia untuk bahagia bersama dengan Desi. Apalagi sekarang mereka sudah punya anak yang lucu. Tapi mengenai hubungan ku sendiri??

Entahlah..

Malam ini rencana nya kami akan segera kembali ke kota, karena besok mas Gibran, mas Fauzi dan pakde Malik sudah harus beraktivitas seperti biasanya, meskipun aku masih tersisa libur satu hari lagi. Tak apa.. aku akan memanfaatkan libur itu untuk jalan-jalan dengan bude Lastri nantinya.

*

*

Keesokan harinya, saat mas Gibran dan pakde Malik sudah berangkat kerja, aku dan bude Lastri bersiap untuk pergi mengunjungi pasar tradisional, karena stok rempah dan lauk sudah habis. Namun saat kami hendak berangkat, tiba-tiba bude Lastri merasakan mules diperut nya hingga beberapa kali ia harus bolak balik kamar mandi.

”Ya ampun bude pucet banget loh, Kita ke klinik ya bude?” ajak ku begitu melihat raut wajah bude Lastri sudah amat pucat, jangan sampai beliau dehidrasi.

“Gak usah Nis, kamu belanja sendiri aja ya.. biar bude istirahat aja!”

“Tapi bude.. masa iya sih bude Nisa tinggal sendirian disini?” mana mungkin aku tega meninggalkan bude yang sakit begini sendirian, mas Gibran dan pakde kan sedang kerja.

“Bude gak sendirian, nanti bude telfon mbak Rasti mu.. kan rumah nya gak jauh dari sini, kamu belanja aja ya.. nanti Gibran sama pakde mu pulang gak ada lauk untuk dimasak!” jawabnya dengan masih memegangi perut nya. Mungkin bude masuk angin, karena Harus bolak balik dari desa ke kota, mengingat usianya yang tak lagi muda.

“Yaudah bude.. sebentar Nisa buatkan air garam dengan Gula dulu ya.. biar diare nya mampet , jadi bude bisa istirahat,” usulku, biasanya cara ini cukup ampuh mengobati diare, karena aku tipikal orang yang tidak suka dengan obat, jadi dulu ibu berinisiatif membuatkan aku minuman ini sebagai oralit.

Bude mengangguk setuju, aku memapahnya masuk kedalam kamar nya, setelah selesai membuat obat tadi, gegas aku langsung berngkat ke pasar menggunakan angkutan umum.

Tak butuh waktu lama untuk berbelanja, karena bude sering mengajak ku kesini, jadi aku hafal betul apa yang sering bude beli dan tidak, setelah selesai aku kembali pulang, namun dalam perjalanan, ke dalam kompleks perumahan pakde, aku melihat seorang wanita paruh baya mungkin seusia ibuku meringis kesakitan di samping mobil nya.

Buru-buru aku menghampiri nya.

“Ibu kenapa?? ada yang sakit?” tanya ku sedikit panik.

“Iya nak.. asam lambung saya mungkin kambuh, bisa tolong telfonkan anak saya?”

“Boleh Bu.. berapa nomornya?” Ibu-ibu tadi langsung mengulurkan tas nya, dia memberi isyarat kalau ponsel nya ada didalam sana.

Aku agak takut membuka tas nya, bukan apa-apa, dari penampilan nya seperti nya ibu ini bukan orang biasa, pakaiannya modis meski menggunakan hijab, serta mobil nya yang mewah, sudah dipastikan kalau dia orang yang berada.

“Maaf Bu, apa gak apa-apa saya yang buka tas nya??” tanya ku ragu-ragu.

Ibu tadi menjawab pertanyaan ku dengan ringisan , sepertinya perut nya sakit sekali, ah tanpa pikir panjang aku langsung membuka tas nya dan mengambil ponsel nya.

“Maf Bu, saya buka tas nya!”

Setelah ponsel mahal nya sudah berada ditangan ku, aku langsung bertanya siapa nama anak nya.

“Nama anak ibu?”

“Disitu nama nya si bontot nak!” agak lucu sih, namun karena panik aku tak mempedulikan nya, segera ku dial nomornya dan meneleponnya.

(Halo ma?) jawab anak ibu tadi.

“Halo mas, maaf ibu anda sedang sakit perut, mungkin asam lambungnya kambuh, bisa tolong mas jemput kesini? soalnya saya mau bantu antar, tapi saya juga gak punya kendaraan,”

(Apa?? mama sakit? kamu gak bohong kan mbak! jangan coba-coba nipu saya ya?) jawabnya yang panik dan sedikit menaikan nada bicara nya diujung sana.

“Astaghfirullah mas.. mana mungkin saya bohong, ini ibu nya mas kesakitan ini, kalau gak percaya, panggil aja mas?” kata ku dan langsung menyodok rekan ponsel nya kedekat ibu tadi.

“Halo nak.. perempuan ini gak bohong, ibu beneran sakit, ibu ada dikompleks perumahan Bu Winda ya.. ibu ada dipinggir jalan, cepet kemari!”setelahnya ibu itu langsung menutup ponsel nya dna kembali menyerahkan nya padaku.

“Ya sudah Bu, itu disana ada kursi, kita duduk sana dulu sembari menunggu anak ibu datang, saya urut punggung belakang ibu biar agak reda sakit nya,” Ibu itu pun menurut.

Aku membantunya untuk duduk dan mulai memijit punggung belakang nya , aku praktekkan seperti yang ibu lakukan saat GERD ku kambuh, tidak hilang sakit nya namun sedikit berkurang.

“Gimana Bu? masih sakit?”

“Sudah tidak terlalu, terimakasih ya.. kamu sudah repot-repot bantuin saya, padahal sejak tadi, orang-orang yang lewat hanya melihat saja, tidak mau membantu, mungkin dikiranya ibu penipu kali ya? padahal saya sudah keringat dingin menahan sakitnya, sampai membawa mobil pun saya sudah tidak sanggup lagi,” jawab nya.

“Sama-sama Bu, biasanya ibu sering kambuh gini ya sakit nya?”

“Gak sering sih, tadi waktu di rumah teman saya, ia memberi jamuan makanan yang pedas, mungkin lambung saya tidak kuat menahan nya,” aku manggut-manggut mendengar jawaban nya.

“Nama kamu siapa?”

“Nisa Bu..”

“Saya Arumi, kamu tinggal disini?”

“Iya disini Bu, tapi bukan rumah saya.. tapi pakde.. kalau saya dari desa mekar sari Bu!”

“Oh gitu.. kamu kerja atau kuliah nak?”

“Saya kerja Bu.. ”

Saat kami sedang asyik mengobrol, tiba-tiba ada mobil yang datang mendekat kearah kami, mobil nya seperti tidak asing, seperti mobil milik pak Yas!

“Itu anak saya sudah datang!” seru Bu Arumi memandang mobil yang berhenti tepat di depan kami.

Begitu anak Bu Arum keluar, aku syock ternyata benar itu mobil milik pak Yas.

“Nisa!” pekik pak Yas kaget, begitu juga dengan ku, jelas aku kaget ternyata Bu Arumi ini ibu nya pak Yas.

“Loh kamu kenal sama gadis ini Yas?” tanya Bu Arumi pada nya.

“Iya kenal Bu, dia karyawan Yas di cafe!”

“Wow!”

1
Atik Atim
iya juga ya... kenapa cerita ya terputus begini... apa semua novel nya ngebantu g semua ya.... males lah baca lagi....
🍻
👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
🍻
niat nulis gak siih ???
ceritanya gantung kaya gini !!!!!!!
Desi Maulani
lanjuttttt
Ulfah Putri234
jadi pelakor tak perlu cantik,, yg penting punya modal gak tau malu dan tak tau diri iihhstttt geram kali lah baca nya,,smga ajab cepat menimpa si desi dan si yudi
Meli Anja
desi dan ibunya beneran halu tingkat dewa ...bagus ceritanya
Hanipah Fitri
kasihan nanti Nisa nya bulan bulanan Desi dan yudi
Hanipah Fitri
Nisa tinggal di rumah pa'de nya keluarga yg bahagia
Hanipah Fitri
Nisa pengganti Yudi sdh ada di depan mu
Ummi Sulastri Berliana Tobing
lanjutkan
udah lama gak up
Hanipah Fitri
jodoh Nusa OTW
Hanipah Fitri
Yudi kalau kamu org baik dan adem adem saja sama Nisa dunia sepi dan gak ada cerita seperti ini
Hanipah Fitri
Yudi memang niat selingkuhan Nisa, sinting dia.
untuk gak jadi sama Niss
Hanipah Fitri
Nisa di kelilingi oleh orang orang baik
Hanipah Fitri
iya Nisa lebih baik pergi ke kota, siapa tau disana hatinya lebih baik
Hanipah Fitri
Desi bahagia diatas penderitaan org lain
Hanipah Fitri
Yudi laki lagi yg tdk bertanggung jawab, Penguasa melindung Nusa, makanya tdk berjodoh dgn Nisa
Hanipah Fitri
satu pukulan terbayar dgn dua ekor kerbau , jadi mau deh dipukul dapat gantinya kerbau, tapi mukul nya jangan kencang kencang yah 😆😆
Hanipah Fitri
makin seru nih, berantakan dah tu si Yudi dan si Desi
Hanipah Fitri
bikin bgaram lihat tingkah laku Yudi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!