Shen Xinyi rela mengorbankan seluruh harta dan keluarganya demi membantu pangeran ke-5 untuk mendapatkan posisi "Putra Mahkota" dan menjadi "Kaisar", setelah berhasil menjadi Kaisar ia tak pernah menyangka bahwa ternyata selama ini Pangeran ke-5 telah menjalin hubungan terlarang dengan anak haram keluarga Shen. Setelah membantai habis keluarga Shen dengan alasan pemberontakan, pada akhirnya Shen Xinyi tak dapat lari dari takdirnya. Ia tewas dengan cara yang mengerikan sehari sebelum pesta pernikahannya, namun siapa yang dapat mengira? Begitu ia membuka kembali matanya, Shen Xinyi kembali ke 5 tahun yang lalu. Sebelum tragedi mengerikan itu terjadi, kini ia berjanji akan membuat mereka semua membayar harga atas apa yang telah mereka lakukan.
"Aku kembali, dendam ini akan ku hitung satu-persatu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SYF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Ekhem!"
Shen Xinyi berdehem kemudian menjauhkan wajahnya dari wajah Tang Yuchen dan tersenyum kaku, ia sangat malu dengan apa yang baru saja ia lakukan. Sementara itu untuk menutupi wajahnya yang memerah dengan cepat Tang Yuchen memalingkan wajahnya dan berpura-pura sedang meminum teh yang berada di atas meja.
Suasana pun menjadi hening, tak ada satupun dari mereka yang memulai percakapan sampai pelayan datang sambil membawa makanan pesanan mereka yang sudah dipanaskan sebelumnya, pelayan kemudian meletakkan makanan tersebut di atas meja sambil tersenyum ramah kepada Shen Xinyi dan Tang Yuchen. Setelah selesai menata makanannya pelayan tersebut izin untuk kembali ke dapur guna mempersiapkan pesanan yang lainnya.
"Makananmu sudah tiba, kini mereka sudah tidak dingin lagi." ucap Tang Yuchen sembari memberikan daging ke mangkuk Shen Xinyu, Shen Xinyi hanya tersenyum dan memakan daging pemberian Tang Yuchen.
"Emm.. Enak sekali anda sungguh luar biasa ya!" seru Shen Xinyi senang.
"Aku masih belum ada apa-apanya." sambung Tang Yuchen tersipu malu, ia kemudian mengambil sayuran yang ada di depannya dan memakan sayuran tersebut.
"Pangeran ketiga."
"Ya?"
"Apakah anda berniat untuk menjadi kaisar?" tanya Shen Xinyi di sela-sela makan mereka dengan ekspresi yang serius.
"A-apa maksud anda? Saya mana mungkin bisa menjadi kaisar, dukungan yang saya punya tidak sebanyak dukungan yang dimiliki oleh Adik kelima. Apalagi dibelakang adik kelima ada Keluarga Shen." jawab Tang Yuchen dengan suara yang lemah, ia tak berani mengangkat kepalanya. Ia terus menundukkan kepalanya.
"Anda tinggal jawab, ingin dan tidak!" ucap Shen Xinyi memastikan.
"Kalau saya bilang bahwa saya sangat ingin mendapatkan posisi tersebut karena permintaan mendiang ibu saya apakah anda akan percaya?" seru Tang Yuchen sembari menatap Shen Xinyi lekat. Shen Xinyi terdiam sejenak sebelum ia memberikan jawabannya, ia sungguh tak percaya bahwa alasan Pangeran ketiga sangat ingin menjadi kaisar adalah karena keinginan mendiang ibunya.
"Baiklah, bagaimana jika saya mengatakan bahwa saya akan membantu anda untuk mendapatkan posisi itu?" ucap Shen Xinyi serius.
"A-anda serius?! Bukankah anda sangat mencintai adik kelima?" Tang Yuchen benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Saya serius! Bahkan saya dapat menjamin bahwa saya bisa mengabulkannya. Dan, apakah anda lupa bahwa saya sangat membenci Tang Jiale?" seru Shen Xinyi kesal karena Tang Yuchen masih mengatakan bahwa dirinya mencintai Tang Jiale.
"Jangan bilang bahwa kamu memiliki tubuh Phoenix?!" balas Tang Yuchen terkejut, Shen Xinyi menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan sepatah katapun. Melihat Shen Xinyi menganggukkan kepalanya membuat harapan Tang Yuchen tumbuh kembali. Padahal sebelumnya ia sudah pasrah dan membuang keinginan tersebut.
"Terima kasih banyak, saya benar-benar tak menyangka bahwa anda akan melakukannya." ucap Tang Yuchen sambil tersenyum tulus.
Melihat senyuman yang terlukis di wajah Tang Yuchen membuat hati Shen Xinyi terasa sakit, sudah sangat lama ia tak melihat senyuman setulus itu. Selama ini yang ia lihat adalah senyuman palsu, baik untuk menutupi kedok maupun untuk menutupi kesedihan. Ia sangat senang karena bisa melihat senyuman yang tulus seperti ini lagi.
"Tenang saja, saya akan segera membatalkan pertunangan saya dengan pangeran kelima." seru Shen Xinyi dengan penuh percaya diri.
Tang Yuchen hanya tersenyum tipis melihat kelakuan Shen Xinyi, ia kemudian menyuruh Shen Xinyi untuk makan sepuasnya. Shen Xinyi pun menuruti perintah Tang Yuchen dengan senang hati, karena kapan lagi ia bisa makan makanan seperti ini dengan bebas tanpa gangguan sedikitpun?
"Hm.. Rasanya seperti ada sesuatu yang aku lupakan, namun apa ya?" batin Shen Xinyi bingung, ia sama sekali tidak dapat mengingat benda apa yang ia lupakan.
Sementara itu, di pasar....
Li Mei terlihat sangat kebingungan mencari nonanya, ia sudah mencari Shen Xinyi di seluruh pasar bahkan ia sampai berkeliling pasar sebanyak 7 kali demi mencari Shen Xinyi. Namun hasilnya nihil, ia kemudian duduk di salah satu kedai dengan perasaan campur aduk. Ia takut jika terjadi sesuatu dengan nonanya, karena mau bagaimanapun juga ada begitu banyak orang yang mengincar Shen Xinyi. Karena selain putri Jenderal , ia juga adalah tunangan dari pangeran kelima yang digadang-gadang akan menjadi Putra Mahkota dan Kaisar di masa depan.
"Huuh! Sebenarnya nona pergi kemana? Apakah dia baik-baik saja?" gerutu Li Mei kesal dan bingung, ia sangat kesal karena dirinya tak dapat menemukan keberadaan sang nona. Ia juga bingung karena entah kemana lagi ia harus mencari nonanya.
Di saat Li Mei mulai putus asa, tiba-tiba saja seorang pria berbadan besar dengan menggunakan penutup kepala dan pakaian serba hitam juga membawa pedang di punggungnya datang menghampiri Li Mei dan langsung duduk di samping Li Mei lalu mengambil secangkir teh yang berada di meja tempat mereka duduk. Li Mei melihat pria tersebut dengan seksama.
"Aiya! Pria ini sungguh mencurigakan, apa jangan-jangan dia pelaku yang sudah menculik nona?" batin Li Mei dengan 1000 prasangkanya.
"Halo Nona, apakah anda adalah pelayan dari Nona besar Shen?" tanya pria itu dengan nada yang terkesan dingin dan wajah yang datar.
"Maaf, saya sama sekali tidak mengenal beliau. Anda pasti salah orang!" bantah Li Mei.
"Oh ya, ini adalah token milik tuan kami. Saat ini Nona besar Shen sedang berada di restoran bersama tuan kami." ucap Pria itu sambil menunjukkan token keluarga kaisar, begitu melihat token itu Li Mei langsung menyimpulkan bahwa saat ini nonanya pasti sedang bersama Pangeran kelima yang tak lain dan tak bukan adalah tunangan Shen Xinyi.
"Baiklah, tunjukkan jalannya! Aku akan pergi menemui Nona kami!" gerutu Li Mei kesal.
"Apa-apaan ini? Bukankah anda bilang bahwa anda tidak akan terlibat kembali dengan Pangeran kelima? Namun apa ini?!" batin Li Mei kesal, ia sangat kesal karena ternyata sang nona melanggar janjinya.
Pria itu kemudian menunjukkan jalan menuju restoran tersebut, sementara itu Li Mei mengikutinya dari belakang. Di sepanjang perjalanan Li Mei terus-menerus mengutuk Tang Jiale tanpa henti, ia sangat membenci Tang Jiale karena waktu itu dirinya tak sengaja melihat Tang Jiale sedang bermesraan dengan wanita lain.
Saat itu ia sempat melaporkan hal tersebut kepada Shen Xinyi, namun sayangnya Shen Xinyi lebih mempercayai Tang Jiale ketimbang Li Mei yang sudah menemaninya selama 13 tahun lamanya!
...****************...
"Nah ini dia, kita sudah sampai." ucap pria itu sambil berdiri di depan pintu masuk.
Tanpa pikir panjang Li Mei langsung masuk ke dalam restoran dan mencari keberadaan Nonanya dan betapa terkejutnya ia saat menemukan fakta bahwa ternyata nonanya tidak sedang bersama Pangeran kelima, melainkan orang lain.
tunggu update nya ya😍