NovelToon NovelToon
Madu Untuk Ibu Mertuaku

Madu Untuk Ibu Mertuaku

Status: tamat
Genre:Poligami / Balas Dendam / Konflik etika / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:177.9k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Kisah seorang menantu yang pernikahannya hancur karena ibu mertuanya yang memaksa putranya untuk menikah lagi dengan alasan sang menantu mandul. Vanniya harus merasakan sakit hati melihat kemesraan sang suami bersama madunya hingga ia membalas rasa sakit ini kepada ibu mertuanya.
Suatu hari ibu mertua Vanni mendapati sang suami membawa wanita lain ke rumahnya dengan status sebagai istri kedua. Wanita itu terduduk lesu, Vanni yang melihatnya segera mendekatinya.
" Bagaimana ma? Manis bukan madu yang aku kirimkan untuk mama?"

Bagaimana usaha Vanni balas dendam kepada ibu mertuanya? Apakah setelah ini Vanniya akan kembali kepada sang suami atau ia memilih meninggalkan suaminya dan menjalani kehidupan barunya?

Ikuti dan dukung kisah mereka berdua.

Baca pelan" dan tidak perlu boomlike karena akan mengurangi performa karya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERTANGKAP

" Tidak.. Ini tidak mungkin." Tama menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau menerima takdir jika sampai kedua mayat yang di temukan itu anak dan istrinya.

" Tama hiks.. Apakah mungkin itu Vanni dan Vanno?" Lirih nyonya Hani.

" Tidak mom, itu bukan dia. Ini pasti ada kesalahan." Ujar Tama.

" Tapi kenapa cincin itu ada di sana Tama?" Nyonya Hani bertanya lagi.

" Aku juga tidak tahu mom. Yang jelas dia pasti bukan Vanni. Vanni tidak mungkin meninggalkan aku. Sebenarnya siapa yang telah berbuat jahat pada kami? Aku ingin membunuh orang itu, aku ingin membunuhnya!!!" Teriak Tama tak terkendali.

" Mas Azka!!!!!" Teriak nyonya Hani memanggil suaminya.

Tuan Azka yang sedang di kamarnya pun segera berlari ke kamar Tama yang kebetulan bersebelahan. Ia melihat sang istri menangis menjadi panik.

" Sayang kamu kenapa? Kenapa kamu menangis? Ada apa sayang?" Tuan Azka segera menarik sang istri ke dalam pelukannya.

" Vanni mas.. Hiks.. Asisten Tama menemukan cincin Vanni di jenazah yang polisi temukan hiks.. Tidak mungkin kan kalau dia Vanni? Jawab aku mas!!!" Tuntut nyonya Hani.

Deg..

Tuan Azka masih terpaku dengan ucapan istrinya. Tidak mungkin Vanni tiada, sebenarnya apa motif penculik hingga mereka melenyapkan Vanno dan Vanni? Jika hanya karena uang rasanya tidak mungkin, karena selama ini tidak ada yang menelepon untuk meminta tebusan uang.

" Rohan, ada dimana sekarang kedua mayat itu?" Tanya tuan Azka menatap lawan bicaranya.

" Ada di rumah sakit xx tuan, pihak rumah sakit akan melakukan autopsi pada kedua jenazah. Jika anda ingin memastikan apakah itu nyonya Vanni dan tuan muda Vanno atau bukan, anda harus melakukan tes DNA terhadap keduanya." Ujar Rohan.

" Ayo kita ke rumah sakit sekarang." Ucap tuan Azka melepas pelukan sang istri.

" Baik tuan." Sahut Rohan.

Tuan Azka mengusap air mata nyonya Hani. " Mas pergi dulu, kamu tetap di kamar saja. Nanti hasilnya akan mas kabari." Ujar tuan Azka.

Nyonya Hani menganggukkan kepala. " Hati hati." Sahutnya.

" Ayo Tama! Kita harus memastikan apakah jenazah itu milik Vanni atau bukan. Daddy merasa kalau ini jebakan si penculik saja agar kita berhenti mengejarnya." Ujar tuan Azka.

" Daddy benar, aku sampai tidak kepikiran ke situ."

Tuan Azka, Tama dan yang lainnya segera melesat menuju rumah sakit dimana kedua jenazah itu di semayamkan.

Sampai di rumah sakit mereka segera menemui dokter forensik dan mengikuti prosedur tes DNA yang akan di lakukan oleh tuan Azka terhadap kedua jenazah itu. Tama tidak bisa melihat wajah jenazah itu karena kondisinya sudah tidak berbentuk.

Selesai melakukan prosedur, tuan Azka dan tuan Tama menunggu di kursi tunggu dengan gelisah.

" Semoga dia bukan Vanni dad, aku tidak bisa membayangkan jika sampai itu terjadi. Yang jelas aku tidak mau hidup lagi, aku tidak bisa hidup tanpa mereka." Ujar Tama.

" Semoga saja, teruslah berdoa kepada Tuhan agar Dia selalu melindungi anak dan istrimu." Sahut tuan Azka.

Satu jam menunggu akhirnya hasil tes DNA pun keluar. Dinyatakan sembilan puluh sembilan persen hasil tidak sesuai, tuan Azka dan Tama menghembuskan nafas lega.

" Alhamdulillah dad, akhirnya ketakutan kita berakhir." Ucap Tama sambil mengelus dadanya.

" Iya, sekarang kita harus kembali fokus pada pencarian Vanni dan Vanno. Apa kamu sudah dapat kabar dari orang orangmu?" Tanya tuan Azka.

" Belum dad, sepertinya kita menemui jalan buntu. Entah dimana penculik itu menyembunyikan Vanni dan Vanno. Semua seperti hilang di telan bumi." Sahut Tama.

" Kamu yang sabar, semua pasti ada jalannya. Mungkin saat ini kita di minta untuk lebih bersabar." Ujar tuan Azka.

" Iya dad, terima kasih sudah selalu mensuport aku." Ucap Tama di balas anggukkan kepala oleh tuan Azka.

Drt... Drt...

Telepon Tama berdering, ia segera mengangkatnya karena ini telepon penting dari anak buahnya.

" Jangan meneleponku kalau tidak membawa kabar baik!" Ucap Tama mengangkat teleponnya.

" Tuan, setelah saya pantau beberapa hari, tuan Andreas tidak kunjung keluar rumah. Saya curiga kalau beliau memang tidak berada di rumah."

Tama cukup terkejut dengan ucapan anak buahnya. " Selidiki lebih lanjut tentang masalah ini! Jika benar dia tidak ada di rumah, maka segera cari tahu keberadaannya. Aku curiga kalau memang dia pelakunya." Ujar Tama.

" Baik tuan, saya akan mengabari anda setelah penyelidikan selesai."

Bip...

Sambungan telepon pun di matikan.

" Ada apa Tama?" Tanya tuan Azka.

" Sepertinya dugaan kita benar dad kalau Andreas pelakunya, berdasarkan laporan anak buahku Andreas tidak pernah keluar rumah. Logikanya meskipun dia tidak pernah kemana mana, seharusnya dia tetap keluar dari rumahnya kan dad." Ujar Tama.

" Kita tunggu penyelidikannya." Sahut tuan Azka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sore ini Andreas sedang bermain-main dengan baby Vanno di atas ranjang. Ia terus mengajak baby Vanno berbicara.

" Sayangnya daddy udah makan apa belum nih? Hmm.. Daddy makin gemes sama pipi kamu yang mirip bakpao ini sayang." Andreas menoel pipi baby Vanno dengan lembut. Vanny yang duduk bersandar di sampingnya hanya menatap interaksi mereka berdua tanpa mau terlibat di dalamnya.

" Udah jam empat sayang." Ucap Andreas menatap jam dinding di kamarnya.

" Sudah saatnya kamu mandi, aku akan menyiapkan air hangat untukmu dulu." Andreas segera ke kamar mandi. Selang beberapa menit ia kembali menghampiri Vanni di ranjang.

" Ayo sayang, kamu mandi dulu." Ujar Andreas.

" Aku bisa sendiri." Ucap Vanni hendak turun dari ranjang namun tiba tiba Andreas langsung menggendongnya.

" Aku bilang aku bisa sendiri, turunkan aku!" Ucap Vanni.

" Menurut lah sayang! Kamu lagi sakit, jadi biarkan aku yang merawatmu." Ujar Andreas.

Ya, sudah menjadi kebiasaan baru Andreas selama ini, ia akan menggendong Vanni ke kamar mandi setiap kali Vanni mau mandi atau hanya sekedar buang air kecil. Ia tidak membiarkan Vanni berjalan sendiri karena menurutnya Vanni akan kesakitan pada luka jahitan yang belum kering. Namun memang benar adanya, luka bekas operasi Vanni masih sering terasa nyeri.

Andreas mendudukkan Vanni di atas closet duduknya. " Mau aku bantu buka baju atau mau buka sendiri?" Perhatian Andreas sudah seperti perhatian suami kepada istrinya.

" Aku bisa buka sendiri, lebih baik kamu keluar lah!" Titah Vanni.

" Baiklah kalau kamu malu aku akan keluar, nanti panggil aku kalau kamu sudah selesai. Aku mau bermain lagi dengan putraku." Andreas keluar membiarkan Vanni mandi sendiri. Ia kembali bermain bersama Vanno.

Drt.. Drt...

Ponsel Andreas bergetar, ia segera mengambilnya dari saku celananya. Selama ini ia sangat pandai menyimpan ponselnya dari Vanni. Ia tidak mau sampai Vanni menghubungi Tama. Ia masih ingin hidup bersama Vanni dan Vanno. Bahkan kalau bisa, untuk selamanya.

" Mama, kenapa mama menelepon? Bisa bisa Tama menyadap nomer mama." Gumam Andreas khawatir.

Ia langsung mengangkat panggilannya.

" Halo ma. Kenapa mama menelepon? Ini sangat berbahaya ma." Ujar Andreas.

" Ini aku Tama."

Jeduarrr....

TBC...

1
Kaka Chan
keren
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih kakak
total 1 replies
Bunda Iwar
Luar biasa
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih
total 1 replies
Evy
Bukan saudara tiri tapi saudara kandung se Ayah...
VANESHA ANDRIANI: iya begitu
total 1 replies
Evy
Astaga Vanni...kenapa harus begitu... mengorbankan Tante nya...masih perawan pula...jika sudah janda sih Oke lah... ini sungguh tidak benar...
ryan: jadi malas mau bacanya gak gitu juga balas dendam mengorbankan Tante nya yg masih perawan
total 2 replies
Evy
Gak harus Tante mu juga untuk menggoda mertuamu..kan bisa menyuruh wanita lainVanni...masa Tante mu yang masih gadis dipinta mengoda suami orang...
VANESHA ANDRIANI: hhhh di cariin jodoh itu karena tantenya g suka pacaran
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖺𝖽𝗎𝖻𝖺𝗅𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗃𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗂𝗁𝗁. 𝗏𝖺𝗇𝗇𝗈 𝗒𝗀 𝗆𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗅𝗈𝗏𝗂𝗍𝖺, 𝗅𝗈𝗏𝗂𝗍𝖺 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗌𝗎𝗋𝗎𝗁 𝗆𝖾𝗅𝖾𝗉𝖺𝗌 𝗏𝖺𝗇𝗈. 𝗍𝗋𝗎𝗌 𝗄𝖾𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅𝖺𝗇 𝗅𝗈𝗏𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗍𝗎 𝗆𝖺𝗎 𝖻𝖺𝗀𝖺𝗂𝗆𝖺𝗇𝖺?
VANESHA ANDRIANI: hhh bener banget jitak aja mereka.. makasih suportnya
total 1 replies
E H Mukti
😂😂😂😂😂 keren thor 👌
VANESHA ANDRIANI: makasih suportnya
total 1 replies
E H Mukti
Rasain 😒😒😒
VANESHA ANDRIANI: hhhh makasih suportnya
total 1 replies
E H Mukti
🤣🤣🤣🤣👌
Lucia
Dendam dan candaannya brmain cinta semalam 🫣🧐
VANESHA ANDRIANI: hooh makasih udah mampir
total 1 replies
Lucia
Kacauuu dah bacanya nih thor. Makin ngawur ahhh..
VANESHA ANDRIANI: hhhhh makasih dah mampir
total 1 replies
Cinta Rodriques
biarin aja orang jahat,g tobat malah makin jadi...
VANESHA ANDRIANI: he he bener.. makasih suportnya
total 1 replies
Nureliya Yajid
bodohnya vanni
VANESHA ANDRIANI: hmmm makasih suportnya
total 1 replies
🍁𝓐𝓹𝓹𝓵𝓮❣️💋🄽🄸🅃🄰👻ᴸᴷ
not you are wellcome
but, you're welcome
🍁𝓐𝓹𝓹𝓵𝓮❣️💋🄽🄸🅃🄰👻ᴸᴷ: my pleasure
total 2 replies
Happy Kids
ah ku kira jodoh andreas.. padahal cocom cocok aja si
VANESHA ANDRIANI: sorry bikin kecewa.. makasih supportnya
total 1 replies
Happy Kids
harusnya dia ttp.senamg. seenggakmya setelah dia mati masih ada bagian dari dirinya bersama hana.
VANESHA ANDRIANI: iya benar.. makasih suportnya
total 1 replies
niktut ugis
selamat menikmati apa yg pernah kau berikan pada vanni hai Bu Ratna
VANESHA ANDRIANI: hhhh makasih suportnya
total 1 replies
niktut ugis
ach Bu Ratna madu memang manis buat yang suka tapi buat yang tak suka manis itu sangat bikin penyakit
VANESHA ANDRIANI: bener banget. makasih suportnya
total 1 replies
niktut ugis
Weh Bu Ratna langsung stroke ini sich
VANESHA ANDRIANI: hhhh enggak juga ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Endang Supriati
tdk masalah bagus vany, jgn jd perempuan dok suci, sakit hati dgn laki2 obatnya adalah dgn laki2
VANESHA ANDRIANI: siiippp makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!