NovelToon NovelToon
PUTRI TUJUH

PUTRI TUJUH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria ardila

Dia terbuang, dia tak dianggap dan dia tidak pernah ada.

Alora namanya. Anak yang terbuang dan diambil oleh agen pembunuh dan di rekrut menjadi anggota sejak umur tujuh tahun.

Gadis kecil yang terbiasa melawan arus dunia hingga tumbuh besar dan ingin kembali melihat tempat asalnya.

Siapakah Alora ini?? dan hal mengejutkan apa yang ia lakukan ??

cuss baca 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

  "Aku pakai kamar itu aja deh dekat sama pohon mangga." Lora berjalan ke kamar yang paling ujung yang disampingnya ada pohon mangga besar dengan buah yang sebentar lagi matang. Lora berlari riang dengan menyeret kotak bajunya.

  Ada tujuh kamar disana dan Putri putri masuk di kamar masing masing.

  Klik

   Pintu terkunci begitu juga senyuman manis yang di bibir Lora juga terkunci meninggalkan wajah datar. Hembusan nafas kasar keluar dari hidungnya.

   Meletakkan kotak baju di dekat pintu lalu ia berjalan memutari kamar dan melihat apa saja yang ada di kamar itu. Semuanya tampak mewah dan luas.

   Tapi Lora yakin bahwa ruangan ini tidaklah senyaman ini, ia merasa perjalanan ini akan panjang dan perlu kesabaran lebih.

   Lora melepaskan hiasan kepalanya dan memilih tidur. Ia ingin merasakan bagaimana rasanya tidur siang tanpa gangguan. Akhirnya mata gadis itu tertutup dan ia tertidur dengan nyaman di ranjang luas tidak seperti biasanya.

   Entah berapa lama Lora tertidur dan akhirnya ia terbangun ketika mendengar banyaknya orang yang berjalan di ruangan sebelah. Ia menajamkan pendengarannya.

   "Semua pangeran pasti ada hari ini. Jujur aku sedikit takut, katanya pangeran ketiga memiliki sifat yang menakutkan. Pangeran ketiga bisa membunuh tanpa berkedip saat menyelamatkan putri Aruna yang diculik bahkan saat itu umur pangeran ketiga baru lima belas tahun." Suara Hawa terdengar bergetar.

   "Aku bahkan lebih takut dengan pangeran pertama, meskipun ia yang digadang-gadang akan jadi pangeran mahkota tapi ia sudah punya istri dan jika dia memilih kita bukankah kita hanya akan jadi selirnya?" Suara tajam Kairi terdengar menjawab Hawa.

  "Hanya Pangeran ke empat yang paling aman tapi aku tidak tau bagaimana sifatnya yang sebenarnya karena biasanya orang yang pendiam akan lebih kejam." Untuk pertama kalinya Syaru ikut berbicara.

   "Aku lebih memilih menjadi selir saja jika seperti itu. Meskipun hanya selir seenggaknya aku akan jadi selir putra mahkota yang akan menjadi kaisar." lanjut Syaru lalu terdengar langkah berjalan menjauh, sepertinya Putri Syaru memilih keluar.

Lora hanya diam mendengarkan. Ia tau para Putri pasti akan merasakan di lema. Mereka datang kesini bukan untuk langsung menikah tapi juga berkompetisi menjadi istri putra mahkota yang bahkan belum dilantik.

Kaisar sepertinya ingin melihat bagaimana Para pangeran bisa memilih dan mungkin akan memilih putra mahkota dengan cara yang tidak akan terpikir oleh orang lain.

Percakapan para Putri berlanjut dengan pembahasan yang tidak berarti menurut Lora dan ia memilih untuk mengganti pakaiannya dan kembali memakai hiasan kepala, karena tidak ada pelayan Adila hanya membuat hiasan yang sederhana.

.

.

Para Putri berjalan di arahkan langsung oleh Kepala pelayan, hingga mereka tiba di pintu ruang makan.

"Jangan takut." Hawa menggenggam dan sedikit mengelus lengan Lora yang gelisah sedari tadi. Hawa sedikit kasian melihat gadis ini, dia harus melihat bagaimana kelamnya dunia bangsawan kelas atas.

Pintu itu terbuka dan sudah ada beberapa orang di dalam Lora hanya melihat sekilas dan kembali menunduk.

Disana ada tiga orang pemuda dan mungkin mereka ada tiga orang pangeran. Lora menebak pangeran pertama adalah orang yang duduk di kursi samping kursi utama disampingnya ada wanita cantik dengan hiasan yang jika di lihat sekilas pasti mahal.

Lalu dua orang lain tampak muda mungkin umur dua puluh tahun awal mereka tampak mengobrol ringan tapi dengan gaya anggun.

Lora menebak itu adalah pangeran ketiga dan keempat.

.

.

.

Bersambung

jangan lupa like and vote ya

salam hangat dari author

1
Lhina Bright
siapakah org itu, atau kah jgn2 slh satu di antara parah putri2 itu. masih dalam misteri..
Lhina Bright
astaga ternyata bnyak sendiri yang bunuh anaknya...
Lhina Bright
masih penasaran, siapakah kira2 yg membunuh permaisuri
Lhina Bright
kayanya seru
Lhina Bright
aku mampir yah thor...
Fransiska Husun
keren banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!