Novel ini. Sekuel dari Novel (Mengejar Cinta Istri Yang Kabur)
Yang berfokus pada kehidupan anak-anak dari pada Tokoh-tokoh utama di Novel Mengejar Cinta Istri Yang Kabur.
Terutama Arga.
Dengan semua dendam yang menumpuk di dalam hatinya, karena suatu peristiwa yang merenggut seseorang yang ia sayanginya.
Arga pun terjebak dalam Cinta yang salah, semakin membuat rumitnya kehidupan yang harus ia jalani.
Arga juga memiliki kepribadian yang sama persis seperti Papahnya yaitu Kaisar. Kejam dan Sadis!
💮💮
Bagi yang belum membaca cerita Mengejar Cinta Istri Yang Kabur. Ntor sarankan untuk membacanya terlebih dahulu ya, agar tahu asal mula Arga dan seperti apa kehidupan waktu kecilnya.
Terimakasih 🙏
Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini.
Mohon dukungannya 🤗🤗
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Berani
Selamat! Membaca 🤗
Sepanjang perjalanan Shi hanya diam dan tenggelam dalam pikirannya, ia benar-benar takut jika Arga akan membawanya ke tempat yang jauh lebih mengerikan dari Markas.
Di saat mereka melewati jalanan yang kanan kirinya ditumbuhi pepohonan besar ketakutan Shi semakin bertambah.
Kali ini ia mengira jika Arga akan membawanya ke Hutan belantara dan meninggalkannya di sana sendirian.
'Tenanglah Sih, jangan takut,'itulah mantra yang Shi ucapkan dalam hatinya.
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit akhirnya mereka sampai di tujuan.
Bukan di tempat sepi atau di Hutan belantara seperti yang Shi pikirkan.
Arga justru membawa Gadis itu ke Mansion milik keluarganya.
"Cepat turun!"Titah Arga.
"Iya Tuan."
'Ini di mana? Dan tempat apa ini, kenapa ada bangunan sebesar ini di tempat yang sepi dan terdapat hutan di kanan-kiri, bahkan bangunan ini lebih terlihat seperti Kastil.'
Shi yang terpaku melihat bangunan Mansion milik Arga masih diam di tempat tidak berani melangkahkan kakinya.
Ia ragu untuk memasuki bangunan itu, dalam hatinya menerka-nerka apa isi di dalam sana.
Apakah isinya sama seperti di Markas tempat penyiksaan yang dilakukan oleh lelaki itu dan beberapa anak buahnya. Hanya saja bangunan ini di kemas mirip sebuah Istana.
Arga yang melihat Shi masih bengong menatap Mansion nya menjadi geram sendiri.
"Cepat! Kenapa kau malah diam di situ!"
"Baik Tuan, saya segera kesana."Kata Shi dengan cepat meskipun hatinya masih di liputi ketakutan dan keraguan untuk mengikuti langkah kaki Arga yang mulai memasuki Mansion.
Entah alasan apa yang membuat Arga membawa Shi ke Mansion nya, padahal Ia sudah berjanji dan berkata jika tidak akan pernah mengizinkan wanita itu memasuki Mansion nya.
Sepertinya Lelaki itu tidak cukup tega meninggalkan Shi di Hutan belantara atau di tempat sunyi bahkan di Markas seperti apa yang ia katakan.
"Selamat! Datang Tuan!"
Beberapa pelayan menyambut kedatangan Arga dengan posisi berbaris di depan pintu Mansion sambil menundukkan kepalanya.
'Ternyata aku benar, ini adalah Istana lelaki kejam ini. Sepertinya ia membangun Istana kekejaman di tempat ini lengkap dengan pengawal dan beberapa Dayang-dayangnya. Aku harus hati-hati,' gumam Shj dalam hatinya ketika ia menyaksikan beberapa pelayan dengan hormat menyambut dan menundukkan kepalanya pada Arga.
Arga dengan cepat melangkahkan kakinya memasuki Mansion, sambil berkata kepada wanita yang lebih tua di antara pelayan wanita yang lain.
"Bi, bawa dia masuk kedalam,"kata Arga pada wanita yang biasa di sebut Bi Ida.
"Baik Tuan,"Bi Ida menunduk penuh hormat.
Dan segera menghampiri Shi yang masih ragu untuk melangkah masuk Mansion.
"Selamat! Datang Nona, kami sangat senang dengan kedatangan anda di Mansion ini,"kata Bi Ida dengan ramah dan juga menundukkan kepalanya.
"Terima kasih Bi,"Shi yang merasa tidak nyaman ikut menundukkan kepalanya.
"Mari saya antar Nona ke Kamar, sepertinya anda sangat Lelah."
"Terima kasih Bi."
Shi mengikuti langkah kaki Bi Ida yang menuju lantai atas.
Dan ada satu pelayan wanita lain di belakang Shi yang membawa Kopernya.
"Ini Kamar Nona, beristirahatlah. Jika anda membutuhkan sesuatu panggil Bibi saja dengan menekan tombol yang ada di sisi tembok sebelah kiri,"kata Bi Ida sambil membuka pintu Kamar yang akan di tempati Shi.
"Sekali lagi terima kasih atas bantuannya, maaf saya merepotkan."
"Tidak Nona, nda sama sekali tidak merepotkan kami, justru kami sangat senang bisa melayani anda karena ini memang tugas kami. Selamat beristirahat kami permisi dulu."
Setelah menundukkan kepala. Bi Ida dan satu pelayan wanita lainnya undur diri dari Kamar Shi.
🕊️🕊️🕊️🕊️
Di tempat lain.
Beberapa orang terlibat perkelahian.
Mereka adalah para Pria yang sejak tadi mengintai Yolla, ada sekitar lima orang yang menyerang beberapa Pria itu alhasil keributan pun tidak terkendali.
Tidak ada yang berani melerai perkelahian antara dua kelompok itu dan pihak berwajib pun belum tiba setelah ada orang yang menghubungi.
Tidak butuh waktu lama, kelompok yang menyerang para Lelaki yang mengintai Yolla pun berhasil di taklukan dan saat ini mereka di giring memasuki mobil.
Di saat semua orang panik dan ketakutan, Yolla justru merasa lega dan senang dengan adanya kejadian itu, orang-orang yang mengintainya telah raib di bawa komplotan orang bertopeng yang tiba-tiba menyerang.
Tapi siapkah orang yang datang menyerang?
Setelah beberapa menit.
Ben datang.
"Nona baik-baik saja?"
"Aku baik Kak, dan orang yang mengintai ku sudah tidak ada karena tadi ada yang menyerang mereka secara tiba-tiba,"kata Yolla yang menjelaskan dengan antusias.
"Syukurlah!"sahut Ben dengan lega, wajahnya terlihat tenang,"mari saya antar Nona pulang."
"Aku mau Ke Mansion Kak Arga, tolong antarkan aku ke sana,"pinta Yolla.
"Untuk apa Nona, Tuan Arga tidak ada di Mansion,"kata Ben yang belum mengetahui jika Tuannya sudah ada di Mansion bahkan lelaki itu membawa serta Istrinya.
"Tidak apa, lagi pula aku ke Mansion bukan ingin bertemu Kak Arga. Aku ingin menjenguk Om Farel."
"Baiklah!"
"Terima kasih Kak."
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
(Tuan, kami sudah membawa para tikus yang membuat Nona Yolla takut.)
Di tengah perjalanan Ben mendapatkan pesan dari anak buahnya.
Ternyata Ben lah yang memerintahkan beberapa orang untuk menyerang.
(Bawa mereka ke Markas, dan tunggu sampai Tuan Jhon datang, karena beliau yang akan memutuskan hukuman untuk mereka)
Dengan gerakan tangan yang cepat! Ben membalas pesan itu, setelah ia menepikan Mobilnya.
"Ada apa Kak? Kenapa berhenti?"
"Tidak apa-apa Nona, saya hanya membalas pesan dari kantor."
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
Di Mansion.
"Apa yang kau lakukan di sini?"tanya Arga dengan meninggikan suaranya karena marah melihat ada orang lain di dalam Kamarnya.
"Saya ....!"
"Diam! Cepat keluar dari sini, apa kau tidak tahu, jika tidak ada yang di izinkan memasuki Kamar ini tanpa izin dari saya?"
"Maaf Tuan, saya tidak tahu soal itu, Saya hanya mengikuti Bi Ida yang mengantarkan saya ke Kamar ini."
Shi sudah sangat ketakutan melihat Arga yang marah seperti Singa.
"Bi Ida?"
"Iya Tuan, Maafkan saya."
Arga menekan tombol yang ada di tembok sebelah kiri, dan dalam hitungan detik Bi Ida datang ke Kamar itu dengan tergesa-gesa.
"Iya Tuan."
"Apa benar Bi Ida yang mengantarkan dia masuk ke dalam kamar saya?"tanya Arga sambil menunjukkan jarinya di wajah Shi.
"Be.. Benar Tuan."
Bi Ida gugup karena takut. Ia bisa menangkap aura gelap dari wajah Arga, dan aura gelap itu akan Arga tampilkan ketika ia tengah marah.
Tapi kenapa Tuan Arga marah?
Jika aku hanya mengantarkan Nona Shi ke Kamarnya, bukankah tindakanku sudah benar mengantarkan Nona Shi ke dalam Kamarnya Jadi apa yang salah?
Nona Shi kan bukan orang lain, dia Istri Tuan Arga sendiri.
Itulah beberapa pertanyaan yang ada di benak Bi Ida. Yang tidak mengetahui kenyataan yang sebenarnya tentang pasangan suami-istri ini.
"Apa saya meminta Bi Ida untuk menempatkannya di Kamar saya?"
"Tidak Tuan."
"lalu kenapa Bibi membawanya ke Kamar saya?"
"Maafkan Bibi Tuan."
Melihat situasi yang serius membuat Shi tidak bisa tinggal diam, karena di sini Bi Ida yang menjadi sasaran kemarahan Arga.
"Tuan, ini bukan salah Bi Ida, beliau tidak salah. Bi Ida hanya mengantarkan saya ke Kamar ini. Lagi pula sebelumnya Anda tidak memberitahu Bi Ida jika saya tidak diizinkan untuk memasuki Kamar anda, jadi B Ida juga t tidak mengetahui soal larangan itu."
"Jadi kau membelanya?"
"Bukan seperti itu Tuan, Tapi alangkah baiknya jika anda tidak perlu membesar-besarkan masalah ini. Jika anda tidak mengizinkan saya memasuki Kamar anda, saya akan segera keluar dari sini. Jadi anda tidak perlu marah-marah seperti ini kan."
"Wah... Wah... Wah.... Kau Sudah berani mengajari saya. Apa karena saya bersikap terlalu baik padamu dengan membawa kau ke Mansion ini, jadi kau berani kurang ajar seperti ini!"
"Astaga! sepertinya ucapanku menyinggungnya."
Bersambung..
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Minta dukungannya ya 🙏
Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏
Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️
tp up nya lambat bgt sih Thor ...
semoga bisa normal LG ya bisa up tiap hari LG
semoga cerita nya bisa sampe end
tp ko tumben dikit bngt ya Thor 🤭
padahal seru bgt nih cerita Arga dewasa