⚠️⚠️ LOWONGAN JADI PACAR ⚠️⚠️
DIBUKA PENDAFTARAN MENJADI PACAR SELAMA SATU BULAN.
DENGAN SYARAT :
- YANG PASTI HARUS LAKI-LAKI DAN WARAS.
- GAK HARUS GANTENG TAPI JUGA GAK JELEK-JELEK BANGET TAPI HARUS WANGI.
- PUNYA KENDARAAN SEPERTI MOTOR ATAU MOBIL, GAK PERLU PESAWAT, HELIKOPTER, KERETA API TAPI BUKAN BECAK APALAGI ODONG-ODONG JUGA.
- GAK HARUS PEKERJA, PENGANGGURAN JUGA GAK PA-PA ASAL KALAU NGEDATE BAYAR SENDIRI.
SELAMA PACARAN NO KISS-KISS, NO PELUK-PELUK, NO HUBUNGAN INTIM, HANYA BOLEH PEGANG TANGAN.
JIKA BERMINAT HUBUNGI NOMOR 08********80. PENDAFTARAN HANYA DIBUKA SELAMA TIGA HARI MULAI DARI HARI INI.
Flanella Putri Anjani, gadis berusia 20 tahun membuat status di WhatsApp yang hanya bisa dilihat teman-temannya itu karena gabut.
Siapa sangka karena statusnya itu, Fla jadi terjebak dalam pernikahan dengan pria dingin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Mendisiplinkan Fla
Garuda Hills.
Pukul 19.00
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, sudah dua setengah jam yang lalu Barron sampai di apartemennya. Sesampainya di apartemen, ia melihat apartemennya kosong.
Mengetahui Fla pergi tanpa memberitahunya, jelas saja membuat Barron kesal. Meski kesal Barron tidak menghubungi Fla untuk memintanya segera pulang, melainkan Barron memilih menunggu Fla sekalian ingin melihat kesadaran Fla dengan statusnya yang baru.
"Benar-benar kamu Fla! Sudah jam segini belum pulang juga! Apa dia gak sadar kalau udah punya suami!" gerutu Barron sambil bolak-balik melihat jam digital yang ada di layar ponselnya.
Tak lama setelah Barron menggerutu, tiba-tiba ponselnya berdering.
Fla. Itulah nama yang tertera di layar ponsel Barron.
Setelah beberapa jam, baru ini Fla menghubungi Barron.
"Baru sekarang menelpon, apa baru ingat aku, hah!" dumel Barron di depan layar ponsel.
Barron pun menggeser tombol hijau.
"Halo." jawab Barron dengan nada yang datar.
"Kak, Kakak dimana sekarang?" tanya Fla.
"Kenapa nanya? Kamu kangen?" Barron malah bertanya balik.
"Ish orang serius juga! Tadi aku keluar sebentar, tapi aku lupa kalau aku gak tau password apartemen Kakak. Jadi sekarang aku gak bisa masuk ke apartemen." ucap Fla.
Apa dia bilang? Keluar sebentar? Aku saja sudah dua jam lebih disini! dumel Barron dalam hati.
Barron pun berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju pintu. Ia tidak langsung membukakan pintu melainkan melihat Fla dari layar monitor. Dari layar monitor, Barron melihat dengan jelas ada dua koper yang Fla bawa.
"Memangnya kamu darimana?" tanya Barron.
"Dari rumah Mama, ngambil pakaian." jawab Fla.
"Kenapa gak bilang mau kerumah Mama? Kan bisa nunggu aku pulang dan kita pergi bareng kesana. Kalau kamu pergi sendiri, pasti Mama kamu jadi berpikir macam-macam."
"Ya habis gimana, Kak Barry gak pulang-pulang. Aku tungguin sampe jam lima Kakak gak pulang-pulang, ya udah jadi aku pergi sendiri deh." jawab Fla.
"Memangnya kamu pergi dari jam berapa?" tanya Barron mengetes.
"Jam lima lewat lah kayaknya." jawab Fla.
Barron menaikkan sudut bibirnya.
Belum apa-apa sudah bohong! Jelas-jelas aku pulang jam setengah lima kamu sudah tidak ada di apartemen! dumel Barron dalam hati.
"Cepetan Kak, kasih tau aku passwordnya." desak Fla.
Bukannya menjawab, Barron malah menutup teleponnya lalu membuka pintu apartemen.
Ceklek.
Mata Fla membulat lebar begitu pintu terbuka.
"K-k-kak Barry..." lirih Fla terbata-bata.
"Masuk!" perintah Barron dengan wajah datarnya.
Fla menelan salivanya susah payah. Melihat tampang Barron yang seperti itu, Fla yakin kalau saat ini Barron sedang kesal padanya.
Tamat riwayat gue nih, kalau Kak Barry udah mode begini! gerutu Fla dalam hati.
Fla pun menggeret kopernya satu persatu masuk kedalam apartemen tanpa di bantu Barron.
"Baru sehari jadi istri sudah berani bohong kamu yah! Gimana kalau udah seminggu, sebulan, setahun, seabad, udah berani apa aja kamu nanti!" sindir Barron sambil mengekori Fla dari belakang.
"Siapa yang bohong? Ini buktinya aku bawa kope!" balas Fla.
"Bohong soal waktu! Jujur, jam berapa kamu keluar dari apartemen? Kamu pikir apartemen aku ini gak ada cctv?" desak Barron.
"Iya deh maaf." jawab Fla dengan wajah memelas.
Melihat wajah Fla yang memelas, sebenarnya hati Barron langsung luluh, tapi ia tidak boleh secepat itu luluh, ia harus kelihatan tegas dan berwibawa, bukan apa-apa, ini demi kebaikan Fla juga agar sadar status barunya sekarang.
"Aku gak butuh maaf, yang aku butuh kejujuran. Jawab jam berapa kamu keluar dari apartemen." balas Barron.
"Kalau gak salah jam satu atau setengah dua gitu." jawab Fla.
"Selama itu kamu dirumah Mama? Gak singgah ketempat lain lagi?" introgasi Barron lagi.
"Ke tempat Rachel, teman aku yang kemaren." jawab Fla.
"Kamu sadar gak status kamu sekarang apa?" tanya Barron.
"Istri kamu." jawab Fla sambil menunduk persis seperti anak TK yang sedang dimarahi Mamanya.
"Kamu tau gak kalau seorang istri sebelum kemana-mana harus minta izin suaminya terlebih dahulu?" tanya Barron lagi.
Fla menganggukkan kepalanya.
"Kenapa kamu gak izin sama aku dan malah langsung keluar gitu aja dari apartemen?"
"Maaf Kak, aku gak inget. Tapi aku janji mulai besok sebelum kemana-mana aku pasti izin sama Kak Barry." jawab Fla.
"Kak Barry jangan marah-marah lagi yah, nanti gantengnya longsor loh." rayu Fla.
Tanah kali, longsor! dumel Barry dalam hati.
Barry menghela nafasnya kasar.
"Ya sudah, sana kamu mandi, aku udah siapin makan malam buat kita. Setelah makan malam, kita belajar lagi!" ucap Barron.
"Belajar lagi? Gak bisa gitu besok aja Kak belajarnya? Mata aku udah sepet banget ini." tawar Fla.
"Bisa. Tapi besok aku tambahin dua kali lipat materinya. Jadi totalnya ada tiga materi yang harus kamu pelajari besok." jawab Barron.
Mata Fla membulat lebar.
"Gak usah, gak usah! Aku belajar malam ini." balas Fla.
Daripada besok harus mempelajari tiga materi yang Barron berikan lebih baik malam ini ia memaksa matanya untuk tetap melek.
💋💋💋
Bersambung...
Kopi mana kopi, tolong kasih Fla kopi...!!!
Jangan lupa tinggalin jejak yah. 💋💋💋
bonchap Thor ☕