Suami Ku Hantu

Suami Ku Hantu

Bab 1 Pernikahan Aneh

Pernikahan Aneh.

Jia Li menatap ke arah ayahnya yang tidak percaya dengan ucapan ayahnya untuk memintanya menikah dengan Van Costel IV yang merupakan anak pertama Keluarga bangsawan Van Rogh Costel III yang tinggal di lembah Moldova, Rumania.

Dia harus menggantikan Jingmi, adiknya dari lain ibu untuk menikah sedangkan dirinya yang masih berusia tujuh belas tahun itu masih seorang pelajar sekolah.

Jia Li yang merupakan anak kedua dari keluarga imigran Cina yang tinggal di Rumania langsung terdiam dengan menahan kedua airmatanya agar dirinya tidak menangis.

"Menikah ayah ?", ucap Jia Li.

"Iya, menikah", sahut Kwee Lan.

"Tapi Jia Li masih berumur tujuh belas tahun, ayah..., dan masih sekolah... Bagaimana mungkin Jia Li menikah sedangkan Jia Li masih ingin belajar !?", kata Jia Li sendu.

"Apakah kamu membantah perintah ayah ?", tanya Kwee Lan.

"Tidak ayah, Jia Li tidak bermaksud untuk melakukannya, Jia Li tidak berani membantah perintah ayah", sahut Jia Li langsung jatuh berlutut di lantai ruangan rumahnya.

"Kalau begitu dengarkan perintah ayah dan menurutlah demi keselamatan keluarga kita, Jia Li, ayah memohon kamu menerima pernikahan ini, Jia Li", pinta Kwee Lan.

"Ayah...", ucap Jia Li.

"Jika kita menolak lamaran pernikahan ini maka kita semua tidak akan selamat di Rumania ini, Jia Li", kata Kwee Lan.

"Ayah...", sahut Jia Li.

"Hanya kamu yang dapat membantu ayah untuk menyelamatkan keluarga ini, Jia Li", kata Kwee Lan.

"Tapi kenapa Jia Li, ayah !?", ucap Jia Li bersedih.

"Karena keluarga bangsawan Van Rogh Costel III menginginkan seorang mempelai pengantin yang beraroma bunga plum yang khas dan ciri-ciri itu mereka temukan pada dirimu Jia Li", kata Kwee Lan.

"Darimana mereka mengetahuinya, ayah ?", tanya Jia Li.

"Pada saat utusan keluarga bangsawan Van Rogh Costel III datang ke rumah ini untuk melakukan transaksi bisnis dengan ayah, utusan itu melihat Jingmi yang sedang bermain di halaman rumah dan mencium aroma bunga plum disekitar Jingmi tetapi utusan itu keliru yang sebenarnya perempuan yang beraroma bunga plum khas itu adalah kamu, Jia Li, bukan Jingmi", kata Kwee Lan.

"Aroma bunga plum !?", ucap Jia Li.

"Iya dan karena Jingmi menolak lamaran pernikahan ini maka keluarga bangsawan Van Rogh Costel III marah sehingga mengancam keluarga kita untuk menghancurkan bisnis ayah dan mengancam keselamatan seluruh keluarga ini, Jia Li", kata ayah.

"Oh, ayah...", ucap Jia Li bersedih.

"Ayah mohon padamu, Jia Li, tolong selamatkanlah keluarga kita, Jia Li, ayah memohon dengan teramat padamu", pinta ayah lalu jatuh terduduk di atas kursi.

"Ayah..., aku akan menerima lamaran pernikahan ini..., ayah...", ucap Jia Li sambil memegangi tubuh ayahnya.

"Benarkah, kamu menerima lamaran pernikahan ini, Jia Li !?", kata Kwee Lan dengan kedua mata berbinar-binar.

"Iya, ayah", sahut Jia Li.

Jia Li hanya menganggukkan kepalanya pelan dengan senyuman yang tulus meski dalam hatinya dia sangat bersedih.

TENG... TENG... TENG...

Terdengar suara dentang jam di sebuah ruangan kamar mewah.

Seorang perempuan tengah duduk dengan mengenakan gaun pengantin yang sangat cantik sekali tapi anehnya warna gaun pengantin yang dia kenakan berwarna hitam, mulai dari tutup kepala hingga ujung kakinya semuanya berwarna hitam.

Jia Li merasa aneh ketika pihak keluarga mempelai pria menyuruhnya mengenakan gaun pengantin berwarna hitam itu.

"Kenapa aku harus memakai gaun berwarna hitam di pernikahanku ini ?", ucap Jia Li menghapus air matanya.

Jia Li tidak kuasa harus menjalankan acara pernikahan anehnya itu.

"Aku merasa sangat aneh dan bagaimana aku harus menjalani pernikahanku ini !?", isak tangis Jia Li.

Seharusnya Jia Li menikah dengan mengenakan gaun pengantin yang indah tetapi dia tidak pernah membayangkan dia harus memakai gaun hitam pada pernikahannya.

Untuk menghidari konflik dan ancaman dari keluaraga bangsawan Van Rogh Costel III maka keluarga Kwee menerima pernikahan itu dan menikahkan Jia Li tetapi dengan syarat mereka mendapatkan keamanan dari keluarga Van Rogh Costel III selama mereka tinggal dan menetap di Rumania.

Pernikahannya sangat aneh karena Jia Li tidak melihat calon pengantin prianya pada saat acara pernikahan berlangsung.

Jia Li yang saat itu tengah mengenakan gaun pengantin berwarna hitam yang disediakan oleh pihak keluarga Van Costel IV, hanya bisa terdiam ketika menjalani acara pernikahan anehnya di sebuah hotel mewah bintang lima.

Ketika acara tukar cincin dimulai, pengantin pria tidak juga kunjung datang sehingga ayah dari Jia Li menjadi cemas dan bertanya pada utusan keluarga bangsawan Van Rogh Costel III.

"Kemanakah mempelai prianya ? Apa dia tidak ingin menikah ?", tanya Kwee Lan heran.

"Tuan Van Costel IV masih di luar negeri dan pesawat yang dia naiki terhalang badai", ucap Antolin Lucian.

"Apakah pernikahan ini akan ditunda sampai Van Costel IV datang ?", tanya Kwee Lan.

"Jangan banyak bicara dan lanjutkan acara pernikahannya sampai selesai !", ucap Antolin Lucian, utusan keluarga Van Rogh Costel III dengan mata berkilat saat memandang Kwee Lan yang ketakutan.

"B--baik Tuan Antolin Lucian...", ucap Kwee Lan gemetaran.

"Tidakkah sebaiknya kita menunggu Tuan Van Costel IV, bukankah itu lebih baik lagi untuk kedua pengantin", ucap penghulu pernikahan.

"Tidak, kita tetap lanjutkan acara pernikahan ini, dan biarkan penghulu melanjutkannya", sahut Antolin Lucian.

Terlihat kilat di mata Antolin Lucian saat memandang ke arah penghulu itu. Dan di luar kendali, penghulu menuruti perintah Antolin Lucian, utusan keluarga bangsawan Van Rogh Costel III untuk melanjutkan acara pernikahan antara Jia Li dengan Van Costel IV.

Pernikahan Jia Li yang terasa aneh tanpa mempelai pengantin pria hadir di acara pernikahan, menambah suasana menjadi ganjil dirasakan Jia Li tetapi dia tidak mampu berbuat apapun karena semuanya berada dibawah tekanan Antolin Lucian.

TENG... TENG... TENG...

Suara dentang jam yang berbunyi nyaring semakin membuat suasana acara pernikahan Jia Li tanpa adanya Van Costel IV menjadi mencekam serta menegangkan.

Jia Li yang mengenakan gaun pengantin hitam berdiri di depan penghulu pernikahan, terlihat tengah menyematkan cincin pernikahannya di jari manis Jia Li yang gemetaran.

"Pernikahan telah sah dan Jia Li sekarang resmi menjadi istri sah dari Tuan Van Costel IV", ucap penghulu pernikahan dengan nada ketakutan saat dia menatap ke arah Antolin Lucian.

Antolin Lucian menganggukkan kepalanya pelan sambil memberi isyarat khusus kepada penghulu pernikahan.

Penghulu pernikahan bergerak perlahan ke arah sebuah meja bulat di samping tempatnya berdiri dan dia bergegas mengambil secawan minuman dari atas nampan perak lalu berjalan kembali ke arah Jia Li dan seperti di bawah kendali Antolin Lucian, utusan keluarga Van Rogh Costel III. Penghulu pernikahan itu memberikan cawan minuman kepada Jia Li.

Gadis berparas cantik jelita itu serta beraroma wangi bunga plum yang khas menolak untuk meminumnya.

"Tidak ! Aku tidak ingin meminumnya ! Jangan paksa aku !", tolak Jia Li dengan usaha yang keras.

Dua orang berpakaian setelan jas hitam lengkap tiba-tiba berdiri disamping Jia Li seraya memegangi kedua tangan gadis cantik jelita itu dengan kasarnya dan menahan dirinya untuk tidak banyak bergerak.

"Lepaskan !", teriak Jia Li meronta.

"Minumlah ini Nona Jia Li demi keselamatan kita semua di tempat ini, aku mohon padamu !", kata penghulu pernikahan yang sangat ketakutan itu.

"Jia Li...", panggil Kwee Lan.

"Ayah !", teriak Jia Li.

"Lakukan perintah penghulu pernikahan jika ingin ayahmu selamat, Nyonya Van Costel III !", ucap Antolin Lucian.

Terlihat Antolin Lucian mencekik leher Kwee Lan dengan tangannya seraya menatap tajam ke arah Jia Li.

"Lepaskan ayahku !", teriak Jia Li.

"Minumlah ini dulu, Nona Jia Li ! Aku mohon padamu !", pinta penghulu pernikahan itu mengiba dengan tangan gemetaran.

"Hmph ! Ti--tidak ! J--jangan paksa aku untuk meminumnya !", teriak Jia Li marah.

Jia Li yang terlihat berusaha keras untuk menolak minuman yang diberikan oleh penghulu pernikahan itu kepada dirinya, terus menerus meronta dengan kerasnya. Namun, semua usahanya gagal dan penghulu pernikahan itu berhasil memaksa gadis cantik itu untuk meminumnya dan hal itu membuat Jia Li hampir menangis karenanya tapi dia berusaha kuat untuk menahan tangisannya agar tidak pecah.

Glek... Glek... Glek...

Jia Li meminum habis cawan berisi minuman khusus itu dan tersedak pelan.

Wajah Jia Li berubah memerah dan terasa panas terbakar, dia hampir melototkan kedua matanya setelah dia meminumnya.

"Apa...yang...kamu berikan padaku...?", tanya Jia Li.

Tubuh Jia Li langsung bergetar hebat dan tiba-tiba dia memegangi kedua matanya yang memanas.

"Tidak ! Kenapa dengan mataku !", teriak Jia Li.

"Itu minuman khusus yang diperuntukkan kepada anda, sebagai pengantin perempuan agar dapat melihat pulau terpencil yang ada di laut hitam, tempat tinggal Tuan Van Costel IV sekarang", ucap Antolin Lucian.

"Ukh !? Argh !?", pekik Jia Li kesakitan.

Antolin Lucian yang merupakan utusan keluarga Van Rogh Costel III memberi perintah kepada dua orang pria yang ada di ruangan itu untuk membawa Jia Li dengan paksa dari hotel mewah tetapi suram untuk pergi meninggalkan tempat itu secepatnya tanpa ada seorangpun yang boleh ikut bersama dengan mereka kemana mereka pergi.

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

serem

2024-05-24

0

Roslan Julkifli

Roslan Julkifli

iya cerita nya adik banget

2023-10-05

1

Rizky prasetyor862@gmail.com

Rizky prasetyor862@gmail.com

mampir thor

2022-09-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Aneh
2 Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3 Bab 3 Cinta Van Costel IV
4 Bab 4 Suamiku Hantu
5 Bab 5 Hati Yang Terluka
6 Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7 Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8 Bab 8 Ramalan Gael
9 Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10 Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11 Bab 11 Aroma Bunga Plum
12 Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13 Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14 Bab 14 Chyou
15 Bab 15 Melupakan Rumah
16 Bab 16 Kwee Lan Sakit
17 Bab 17 Jingmi
18 Bab 18 Laoshi
19 Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20 Bab 20 Perburuan Dalca II
21 Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22 Bab 22 Siasat Jingmi
23 Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24 Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25 Bab 25 Mengatur Strategi
26 Bab 26 Heng Dan Ho
27 Bab 27 Istana Oranye
28 Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29 Bab 29 Heng menjadi Hantu
30 Bab 30 Memasuki istana oranye
31 Bab 31 Bertemu Dalca II
32 Bab 32 Menghadapi Dalca II
33 Bab 33 Lari
34 Bab 34 Melepas Ho
35 Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36 Bab 36 Ciuman Hangat
37 Bab 37 Kabar
38 Bab 38 Penyelidikan
39 Bab 40 Mengejutkan
40 Bab 41 Menemukan sesuatu
41 Bab 42 Hal Memalukan
42 Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43 Bab 44 Aku menemukan cintaku
44 Bab 45 Malam Kelima Belas
45 Bab 46 Bersama Denganmu
46 Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47 Bab 48 Kaulah Segalanya
48 Bab 49 Tertidur Bersamamu
49 Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50 Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51 Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52 Bab 53 Hari Yang Berwarna
53 Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54 Bab 54 Salju Pertama ku ini
55 Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56 Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57 Bab 57 Medan Pertempuran
58 Bab 58 Kematian
59 Bab 59 Kisah Yang Berulang
60 Bab 60 Xia He
61 Bab 61 Lembah Plum
62 Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63 Bab 63 Perkelahian
64 Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65 Bab 65 Jembatan Dosa
66 Bab 66 Violet
67 Bab 67 Lembah Ngarai
68 Bab 68 Kunjungan Dimitri
69 Bab 67 Pesta Fantasi
70 Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71 Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72 Bab 70 Misteri
73 Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74 Bab 72 Sebuah Percakapan
75 Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76 Bab 76 Transaksi Ilegal
77 Bab 77 Perebutan
78 Bab 78 Taruhan
79 Bab 79 Yunlong Jian
80 Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81 Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82 Bab 82 Menyembuhkan
83 Bab 83 Penawar Racun
84 Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85 Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86 Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87 Bab 87 Dimitri
88 Bab 88 Saung Yang Indah
89 Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90 Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91 Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92 Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93 Bab 93 Bisikan Jia Li
94 Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95 Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96 Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97 Bab 97 Pusaka Itu
98 Bab 98 Senjata Baru
99 Bab 99 Kelam
100 Bab 100 Sambutan Siluman Api
101 Bab 101 Pertempuran Fantastik
102 Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103 Bab 103 Bukan Main-Main
104 Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105 Bab 105 Bahaya Datang
106 Bab 106 Kabur
107 Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108 Bab 108 Ledakan Hebat
109 Bab 109 Hantu Heng
110 Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111 Bab 111 FIRASAT ITU !
112 Bab 112 Amukan Dalca II
113 Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114 Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115 Bab 115 Pertemuan itu
116 Bab 116 Lentera Hitam
117 Bab 117 Kembali Ke Rumah
118 Bab 118 Festival Tahun Baru
119 Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120 Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121 Bab 121 Kemarahan Jia Li
122 Bab 122 Kekaguman
123 Bab 123 Cinta Pertama
124 Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125 Bab 125 Hanya Bayangan !?
126 Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127 Bab 127 Informan Rahasia
128 Bab 128 Perjalanan Ini
129 Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130 Bab 130 Pelukan Hangat
131 Bab 131 Kaburnya Dalca II
132 Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133 Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134 Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135 Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136 Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137 Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138 Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139 Bab 139 Terpaksa Pergi
140 Bab 140 Kehilangan Jejak
141 Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142 Bab 142 Pergulatan Batin
143 Bab 143 Mencari Solusi
144 Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145 Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146 Bab 146 Ketidakberdayaan
147 Bab 147 Sebuah Saran Penting
148 Bab 148 Saatnya Pergi
149 Bab 149 Penginapan
150 Bab 150 Adanya Petunjuk
151 Bab 151Berhasil Kabur
152 Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153 Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154 Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155 Bab 155 Guru Ulea
156 Bab 156 Suatu Rahasia
157 Bab 157 Permintaan Tulus
158 Bab 158 Asa Itu Ada
159 Bab 159 Danau Pelangi
160 Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161 Bab 161 Serangan Tak Terduga
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Aneh
2
Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3
Bab 3 Cinta Van Costel IV
4
Bab 4 Suamiku Hantu
5
Bab 5 Hati Yang Terluka
6
Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7
Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8
Bab 8 Ramalan Gael
9
Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10
Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11
Bab 11 Aroma Bunga Plum
12
Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13
Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14
Bab 14 Chyou
15
Bab 15 Melupakan Rumah
16
Bab 16 Kwee Lan Sakit
17
Bab 17 Jingmi
18
Bab 18 Laoshi
19
Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20
Bab 20 Perburuan Dalca II
21
Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22
Bab 22 Siasat Jingmi
23
Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24
Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25
Bab 25 Mengatur Strategi
26
Bab 26 Heng Dan Ho
27
Bab 27 Istana Oranye
28
Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29
Bab 29 Heng menjadi Hantu
30
Bab 30 Memasuki istana oranye
31
Bab 31 Bertemu Dalca II
32
Bab 32 Menghadapi Dalca II
33
Bab 33 Lari
34
Bab 34 Melepas Ho
35
Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36
Bab 36 Ciuman Hangat
37
Bab 37 Kabar
38
Bab 38 Penyelidikan
39
Bab 40 Mengejutkan
40
Bab 41 Menemukan sesuatu
41
Bab 42 Hal Memalukan
42
Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43
Bab 44 Aku menemukan cintaku
44
Bab 45 Malam Kelima Belas
45
Bab 46 Bersama Denganmu
46
Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47
Bab 48 Kaulah Segalanya
48
Bab 49 Tertidur Bersamamu
49
Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50
Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51
Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52
Bab 53 Hari Yang Berwarna
53
Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54
Bab 54 Salju Pertama ku ini
55
Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56
Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57
Bab 57 Medan Pertempuran
58
Bab 58 Kematian
59
Bab 59 Kisah Yang Berulang
60
Bab 60 Xia He
61
Bab 61 Lembah Plum
62
Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63
Bab 63 Perkelahian
64
Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65
Bab 65 Jembatan Dosa
66
Bab 66 Violet
67
Bab 67 Lembah Ngarai
68
Bab 68 Kunjungan Dimitri
69
Bab 67 Pesta Fantasi
70
Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71
Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72
Bab 70 Misteri
73
Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74
Bab 72 Sebuah Percakapan
75
Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76
Bab 76 Transaksi Ilegal
77
Bab 77 Perebutan
78
Bab 78 Taruhan
79
Bab 79 Yunlong Jian
80
Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81
Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82
Bab 82 Menyembuhkan
83
Bab 83 Penawar Racun
84
Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85
Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86
Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87
Bab 87 Dimitri
88
Bab 88 Saung Yang Indah
89
Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90
Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91
Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92
Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93
Bab 93 Bisikan Jia Li
94
Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95
Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96
Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97
Bab 97 Pusaka Itu
98
Bab 98 Senjata Baru
99
Bab 99 Kelam
100
Bab 100 Sambutan Siluman Api
101
Bab 101 Pertempuran Fantastik
102
Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103
Bab 103 Bukan Main-Main
104
Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105
Bab 105 Bahaya Datang
106
Bab 106 Kabur
107
Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108
Bab 108 Ledakan Hebat
109
Bab 109 Hantu Heng
110
Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111
Bab 111 FIRASAT ITU !
112
Bab 112 Amukan Dalca II
113
Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114
Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115
Bab 115 Pertemuan itu
116
Bab 116 Lentera Hitam
117
Bab 117 Kembali Ke Rumah
118
Bab 118 Festival Tahun Baru
119
Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120
Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121
Bab 121 Kemarahan Jia Li
122
Bab 122 Kekaguman
123
Bab 123 Cinta Pertama
124
Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125
Bab 125 Hanya Bayangan !?
126
Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127
Bab 127 Informan Rahasia
128
Bab 128 Perjalanan Ini
129
Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130
Bab 130 Pelukan Hangat
131
Bab 131 Kaburnya Dalca II
132
Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133
Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134
Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135
Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136
Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137
Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138
Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139
Bab 139 Terpaksa Pergi
140
Bab 140 Kehilangan Jejak
141
Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142
Bab 142 Pergulatan Batin
143
Bab 143 Mencari Solusi
144
Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145
Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146
Bab 146 Ketidakberdayaan
147
Bab 147 Sebuah Saran Penting
148
Bab 148 Saatnya Pergi
149
Bab 149 Penginapan
150
Bab 150 Adanya Petunjuk
151
Bab 151Berhasil Kabur
152
Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153
Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154
Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155
Bab 155 Guru Ulea
156
Bab 156 Suatu Rahasia
157
Bab 157 Permintaan Tulus
158
Bab 158 Asa Itu Ada
159
Bab 159 Danau Pelangi
160
Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161
Bab 161 Serangan Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!