Odi berjanji akan mencari keluarga yang telah menyebabkan kematian kedua orang tuanya dan akan membalaskan dendamnya. Bertahun - tahun dia mencari keberadaan keluarga pembunuh itu hingga akhirnya dia menemukannya.
Cinta gadis yang ceria menjalani hari - harinya sebagai gadis sederhana. Pernah terlahir kaya tetapi nasib yang membuatnya kini harus berjuang hidup sendiri.
Dengan bekerja dia bisa melanjutkan hidupnya dan juga kuliahnya. Tapi siapa sangka sebuah kejadian yang membuat dia terjebak dan harus hidup bersama pria dingin dan keras.
Akankah dendam Ody terbalaskan? Ataukah dia malah terjebak sendiri dalam dendamnya?
Selamat membaca semoga kalian suka..
*sebelum baca klik tombol favorit ya 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Pagi - pagi sekali Cinta bersama Bibik yang sudah menjadi pengganti orang tuanya, bersama kakak dan kakak iparnya bersiap - siap hendak berangkat ke kampus Cinta.
Mereka naik taxi agar tidak terlambat. Saat mereka berada di perempatan jalan yang biasa dia lewati bersama Ratna tiba - tiba cuplikan - cuplikan dalam mimpinya terbayang sama.
Sat.. set...
"Astaghfirullah" ucap Cinta.
"Ada apa dek?" tanya Amel khawatir.
"Mbak entah mengapa setiap lewat jalan ini aku merasa ada bayangan - bayangan aneh. Aku juga sering bermimpi bersama Papa dan Mama mengalami kecelakaan tapi aku tidak tau dimana lokasinya" ungkap Cinta.
Amelia menatap sang Bibik, wajah mereka tampak khawatir dan takut atas pertanyaan Cinta.
Apa sudah saatnya Cinta mengetahui hal yang sebenarnya? tanya Amelia dalam hati.
Saat kejadian itu Cinta mengalami koma selama enam bulan dan saat dia sadar dia tidak ingat apapun tentang kejadian kematian orang tuanya.
Cinta tau kalau kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan tapi dia tidak tau kalau dia juga ikut dalam kecelakaan maut itu.
Yang dia ingat dia sakit dan setelah sembuh dan pulang dari rumah sakit, dia dan kakaknya Amelia ikut bibik pulang kampung karena rumah merek sudah di jual setelah kematian kedua orang tuanya.
Amelia tidak pernah mengatakan apa yang terjadi pada Cinta. Cinta juga tidak pernah menanyakan panjang lebar tentang kecelakaan orang tuanya. Karena setiap dia mencoba keras mengingatnya kepalanya akan sangat sakit. Bahkan sempat dulu beberapa kali Cinta pingsan karenanya.
Oleh sebab itu Cinta berusaha melupakan keinginannya untuk mencari tau apa yang terjadi pada mimpinya yang selalu berulang hadir mengisi tidurnya.
Bibik menggenggam tangan Cinta dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Non.. hari ini adalah hari bahagia Non. Non Cinta wisuda dan jadi sarjana. Gak usah dipikirkan hal - hal yang lain. Ayo kita bahagia ya" potong si Bibik.
Mungkin saat ini tidak tepat, aku tidak mau merusak hari bahagia Cinta. Batin Amelia.
"Iya, itu mungkin cuma perasaan kamu Cin. Sudahlah kita fokus pada wisuda kamu ya. Sebentar lagi kita akan sampai ke kampus" bujuk Amel.
Sampailah mereka di kampus Cinta. Amel tampak sedih melihat bangunan tempat Cinta kuliah. Surya suaminya tampan menggenggam erat tangan istrinya mencoba untuk menguatkan.
"Kamu yang kuat ya dik.. anggaplah ini reuni kamu di kampus kamu dulu. Walau kamu tak sempat tamat kuliah tapi kampus ini sempat menjadi kenangan masa lalu kamu" ucap Surya menghibur istrinya.
Amel dan Surya sudah satu tahun menikah tapi mereka belum diberikan keturunan. Surya adalah seorang pegawai negeri sipil di lampung mereka.
Surya berasal dari keluarga sederhana dan gajinya juga pas - pasan. Itu sebabnya dia dan Amel juga hidup dengan sederhana menyekolahkan Cinta.
Untung enam bulan ini Cinta dapat pekerjaan bagus dengan gaji yang besar malah lebih besar dari gaji Surya. Itu membuat Surya dan Amel tak perlu mengirimkan uang lagi untuk kebutuhan Cinta kuliah.
Mereka masuk ke dalam guding aula dimana wisuda berlangsung. Dua jam acara akhirnya selesai. Kini Cinta resmi menyandang gelar Sarjana.
"Selamat ya dek, akhirnya kamu wisuda. Kamu hebat bisa menjadi lulusan terbaik. Papa dan Mama pasti bangga sama kamu" ucap Amel sambil memeluk Cinta.
Air mata bahagia jatuh dari sudut mata Amel. Saudara dan keluarga satu - satu yang tersisa kini sudah menyelesaikan kuliahnya.
Banyak yang telah Amel lakukan demi mempertahankan hidup Cinta. Diusia dua puluh tahun dia harus meninggalkan kampus untuk merawat Cinta. Semua harta kekayaan orang tuanya habis dia jual demi untuk menyelamatkan adik satu - satunya.
Hingga akhirnya tak ada lagi yang bersisa. Bibik yang masih setia dengan mereka mengajak mereka tinggal di kampung dan menjalani kehidupan yang sederhana di sana.
Bibik berladang sedangkan Amel berjualan kue dan makanan lainnya. Itu yang mereka jadikan pegangan untuk hidup sehari - hari.
Amel mengubur dalam - dalam cita - citanya. Kebahagiaannya saat itu adalah bisa melihat adiknya sehat kembali. Apapun akan dia lakukan.
Bersyukur mereka masih punya Bibik yang sudah menganggap mereka sebagai anak sendiri. Walau hidup sederhana tapi mereka hidup bahagia.
"Iya Mbak, terimakasih. Setelah keluar dari sini kita ziarah yuk ke makam Papa dan Mama" ajak Cinta.
"Ayuk, Mbak juga kangen sama mereka. Sudah lama sekali Mbak tidak datang berziarah" sambut Amel.
Keluar dari kampus Cinta, Amel, Surya dan Bibik pergi ke makam kedua orang tuanya. Kini mereka sudah berdiri di depan pusara kedua orang tuanya.
Almarhum Syarif dan Almarhumah Indah. Papa Cinta adalah seorang pengusaha di bidang alat bangunan. Dulu Papa nya memiliki beberapa toko yang menjual alat - alat bangunan.
Sejak kematian kedua orang tuanya Amel yang tidak mengerti apa - apa tentang usaha itu ditambah lagi dia harus merawat Cinta dan butuh banyak biaya.
Amel menjual semua harta milik orang tuanya. Dan terakhir dia juga harus menjual rumah orang tuanya untuk membayar biaya rumah sakit Cinta saat Cinta harus keluar dari rumah sakit.
Sedangkan Mama mereka hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi Mama mereka sangat menyukai dunia langit dan perbintangan. Itu sebabnya nama Amelia di sanding dengan Pelangi sedangkan Cinta memakai kata Aurora di belakang namanya.
Pa.. Ma.. Cinta datang bersama Kak Amel, Mas Surya dan Bibik.. Hari ini Cinta wisuda Ma, Pa. Cinta sudah jadi sarjana. Cinta akan bekerja yang baik dan bangkit. Cinta berjanji akan hidup lebih baik lagi dan akan membantu Kak Amel. Karena Kak Amel sudah banyak berkorban untuk Cinta. Semoga Papa dan Mama bahagia ya di sana. Ya Allah lindungilah dan sayangilah kedua orang tuaku seperti mereka dulu menyayangiku di waktu kecil. Aamiin. Curhatan hati Cinta.
Pa.. Ma.. hari ini aku datang untuk pertama kalinya bersama suamiku. Lihatlah Ma dia pria yang baik kan? Hari ini aku sangat bahagia Ma karena bisa mendampingi adik kecilku menjadi sarjana. Dia anak yang pintar, kalau Papa dan Mama masih hidup kalian pasti sangat bangga punya anak secerdas Cinta. Dia juga sudah tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tidak manja lagi. Walau memang masih tetap cerewet. Ma.. Pa.. baik - baik di sana ya, kami akan selalu mengirimkan doa untuk kalian semoga Allah memberikan tempat yang paling indah di sisiNYA. Aamiin.. Kami sayang Papa dan Mama.. beristirahat yang tenang ya di sana. Love you... Doa Amel di dalam hati.
Setelah selesai berdoa dan bercerita dengan kedua orang tuanya Cinta dan keluarganya memutuskan untuk pulang dan sebelum sampai di kos - kosan mereka makan siang dulu di salah satu restoran besar, untuk merayakan hari bahagia Cinta.
Sore hatinya Amel, Surya dan Bibik kembali pulang ke kampung karena besok Surya harus bekerja kembali..
Di apartemen Melodi.
081*********
Bos kami mendapatkan informasi baru mengenai gadis yang kita cari. Baru - baru ini ada keluarga yang ziarah ke makamnya Almarhum Bapak Syarif. Di duga mereka adalah anak - anak beliau. Tapi sampai saat ini kami belum menemukan alamat ataupun infory lainnya mengenai anak - anaknya.
Bruk....
Melodi memukul meja dengan sangat kesal.
"Bodoh.. bodoh.. bodoh... kalian memang sangat bodoh... " umpat Melodi marah.
.
.
BERSAMBUNG
a