Hasrat Mencintai Suami Orang

"Sampai jumpa di di pertemuan selanjutnya," ucap ku ketika menyudahi rapat dengan junjungan tinggi perusahaan.

Aku berjalan keluar lebih dulu dengan sikap berwibawa. Baru kemudian diikuti oleh karyawan lainnya.

Sudah 3 bulan Aku menjalani kehidupan ku sendiri. Mengelola perusahaan Wiryawan groups seorang diri. Ya, Aku sudah tidak tinggal lagi bersama Mas Reza di rumah Mbak Rika. Semenjak Aku membatalkan pernikahan ku dengan Mas Reza, Aku langsung pindah ke rumah almarhum Mama Lidia.

Awalnya Mbak Rika dan Mas Reza menolaknya. Tapi setelah ku berikan pengertian Mbak Rika mau menerimanya. Tapi tidak tahu dengan Mas Reza. Karena saat Aku pergi dari rumah Mbak Rika, pria itu nampak diam tak bergeming. Bahkan tak mau menatap diriku ini.

Aku hanya memasrahkan semuanya kepada takdir. Jika memang kami ditakdirkan untuk tidak bersama, maka Aku akan menerimanya walaupun hati ini sangat berat.

Aku memutuskan untuk pulang setelah meeting pagi ini. Ku serahkan semuanya kepada asisten ku Robi.

"Nanti tolong antarkan salinannya ke rumah ya, Robi?" titah ku. Robi mengangguk hormat.

"Baiklah, Bu. Oh iya, Bu. Bagaimana dengan proyek pembangunan kantor yang akan kita bangun di Bali?"

"Kau atur saja semuanya. Aku mempercayakan sepenuhnya kepada mu." ucap ku. Robi memang asisten yang begitu patuh dan bertanggung jawab. Aku senang mempunyai asisten sepertinya.

"Tapi nanti akan ada kontraktor yang akan datang untuk mengurusi pembangunan di Bali, Bu. Dia sudah sangat berpengalaman dan memumpuni. Dia juga ahli dalam merancang desain setiap ruangan kantor nanti," ucap Robi.

Aku melihat pergelangan tangan ku. " "Baiklah, jam berapa kontraktor itu akan datang?"

"Sebenarnya dia sudah ada di bawah, Bu."

"Yasudah, suruh dia ke ruangan Saya," ucap ku. Robi tampak tersenyum dan segera melakukan tugasnya.

Robi segera undur diri dari hadapan ku dan menutup pintunya. Tak berapa lama kemudian, kudengar ketukan pintu. Aku pun segera memintanya untuk masuk.

Dan betapa terkejutnya Aku saat ku lihat sosok gagah berkulit gelap itu membuka pintu.

'Reza'

Aku duduk dengan tidak tenang, Aku sangat gelisah. Apalagi bagian bawahku yang berkedut hanya dengan melihat pria di depan pintu itu. Namun sekuat hati di hadapannya, Aku bersikap seperti wanita yang berwibawa. Berpura-pura mengambil berkas untuk menghindari pandangan dengan pria bermata dalam itu.

"Silahkan duduk," ucap ku.

Reza menuruti perintah ku. Sepertinya pria itu tampak sedikit terkejut melihat ku yang menjadi pemimpin perusahaan besar ini. Kini Reza duduk tepat di hadapan ku. Rasanya jantungku mau meledak hanya dengan menatap keberadaannya di depan ku.

"Ini adalah desain beberapa ruangan kantor sesuai yang Anda inginkan, Nyonya. Lengkap dengan warnanya juga." Pria itu menyodorkan sebuah map menyerupai album yang terdapat banyak sekali macam desain yang Reza rancang.

Aku berlagak cuek di depannya. Aku menerima map itu dan membuka isinya. Aku di buat tertegun melihat banyak sekali desain yang sangat bagus dan bernilai tinggi. Semuanya tampak rapi.

Aku tidak pernah menyangka bahwa pria seperti Reza mampu menciptakan karya yang bernilai tinggi.

"Waw, semuanya sangat bagus. Tapi boleh saya bawa dulu. Nanti kalau sudah ada yang sreg, Saya akan menghubungi Anda."

"Dengan senang hati, Nyonya. Saya akan dengan senang hati menunggu panggilan dari Nyonya."

Suara bass Reza terdengar begitu seksi. Akan lebih seksi lagi jika suara itu terdengar mengerang saat menggempur ku. Aduh, kenapa sulit sekali untuk mengontrol pikiran ku ini? Aku merutuki diriku sendiri.

"Apakah ada lagi yang bisa Saya bantu, Nyonya?"

"Untuk saat ini belum ada."

"Baiklah kalau begitu, Saya permisi, Nyonya."

Reza pamit undur diri. Dia beranjak dari kursi di depan ku. Ia melangkah begitu tegap seiring punggung Reza yang mulai menghilang dari balik pintu. Padahal Aku ingin sekali dia menetap untuk sejenak, setidaknya untuk mengobati rasa rindu ku.

Tapi pria itu sudah menghilang dari balik pintu. Tanpa menoleh sedikitpun ke arah ku. Hanya meninggalkan bau parfumnya yang mendominasi dengan bau badannya. Menjadikan aroma khas yang begitu memabukkan setiap wanita.

Tanpa menggoda wanita sekalipun, pasti akan ada banyak wanita yang akan kepincut dengan Reza. Sesungguhnya hal itulah yang membuat ku takut untuk memiliki pria itu.

***

karya ini hanya karya santai yang muncul dari otak polos author. jadi jangan menuntut apapun dari karya ini. karena ini karya suka-suka othor 😂🙏