NovelToon NovelToon
Terpaut Cinta Suami Mama

Terpaut Cinta Suami Mama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

Viona mendapati sang mama yang tiba-tiba menikah lagi tanpa persetujuan darinya, membuat gadis itu menolak tegas dan menentang pernikahan itu. Ia yang awalnya sangat membenci ayah barunya karena usia sang ayah tiri jauh lebih muda dari ibunya, kini justru kepincut ayah tiri nya sendiri. Yuk kepoin bagaimana ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Desah terlarang

Alex tercengang ketika ia melihat ayah tiri Fiona berdiri di ambang pintu menatapnya dengan tajam seperti belati yang hendak mencabik-cabik tubuhnya. Alex menelan saliva dengan kasar. Cepat-cepat pria itu membenahi resleting celananya, kemudian buru-buru Alex segera berdiri dan menghampiri Steven untuk melawannya. "berani-beraninya Om masuk ke kamar gue, ini kamar pribadi gue bukan rumah lu sehingga lu dengan sembarangan bisa masuk." tantang Alex dengan tatapan tak kalah sengit.

"aku tidak peduli Ini rumah siapa, yang jelas kau sudah membuat masalah denganku.

PLAK... PLAK...

Steven segera memberikan tonjokannya tepat di wajah Alex,

AUGHHH....

"Alex meringis kesakitan, begitu pukulan telak mendarat di rahangnya. "Jangan kurang ajar, Om. om Sudah berani membuat keributan di ruma gue. gue akan laporkan Om pada polisi." tantang Alex merasa geram.

Steven tak perduli dia terus melancarkan pukulannya hingga membuat pemuda itu tak berdaya.

Alex menyeka sudut bibirnya yang pecah, cairan bening berwarna merah merembes keluar dari sana. Alex tidak bisa berbuat apapun saat melihat Fiona Tengah di bawah oleh ayah tirinya keluar dari kamar itu.

"sial... sial.." rutuknya kesal.

Dengan langkah terhuyung-huyung, Alex keluar dari kamar memastikan pengamanan di ruang tamu, di mana Di sana teman-temannya saat ini tengah berpesta, anehnya begitu sampai di ruangan itu, Alex tidak melihat teman-temannya di sana. Entah di mana saat ini mereka berada.

"Calvin...!! Calvin...!! Calvin....!!" Alex Memanggil nama Calvin.

"Andrew...!!! di mana lo!!" teriak Alex Memanggil nama teman-temannya, namun suasana pesta yang awalnya ramai diisi dengan canda tawa teman-temannya, kini ruangan itu tempat sepi hanya saja kelap-kelip lampu yang tergantung di ruangan Masih sama, dengan suara musik yang menghentak-hentakkan juga masih sama tak ada yang berubah, hanya saja penghuninya yang tidak ada, ruangan Itu tampak sepi. Alex merasa keheranan melihat teman-temannya tiba-tiba pergi.

 Sementara Steven langsung membawa Fiona pulang ke rumah dalam keadaan yang cukup memprihatinkan. Steven segera menutupi bagian atas tubuh anak tirinya itu dengan jaketnya.

"Aku tidak mau pakai ini." oceh Fiona menolak jaket yang diberikan oleh Steven.

"Vio pakailah!! nanti kamu akan kedinginan dan masuk angin!" titahnya.

"tidak, aku tidak mau! aku tidak kedinginan. Aku justru merasa kepanasan." ucap Viona dengan tubuh yang bergetar.

 Fiona melemparkan jaket itu ke belakang mobil membiarkan tubuhnya terbuka di sepanjang jalan menuju ke rumah.

Setelah sampai di rumah, Steven segera menggendong Fiona masuk menuju kamarnya.

"Ayolah peluk gue! kau sudah menghalangi Alex buat menyentuh gue! Lu harus tanggung jawab! gue sudah tidak tahan! ayo buruan, peluk gue!" racau Viona sembari menarik kemeja Steven hingga Steven terjatuh tepat di atas tubuh molek Fiona. "Gue mohon bantu gue buat ngeluarin semua ini, buat ngeluarin hasrat gue. Gue benar-benar tersiksa." Pekik Fiona benar-benar sudah tidak tahan.

"Baiklah Vio, aku akan membantumu." sahut Steven.

Fiona tersenyum menyeringai mendengar ucapan Steven yang akan membantunya, gadis itu meliuk liuk kepanasan. melebarkan Jalan selangkangannya kepada Steven untuk bisa menerobos masuk. Tak hanya itu, Fiona juga lepas kendali, dia juga menarik pakaian atasnya hingga tersobek.

"sudah cukup Vio, tidak perlu seperti ini. Aku akan membantumu untuk mengeluarkan semuanya." ucap Steven.

Pria itu benar-benar tidak tega melihat Fiona tersiksa, "Maafkan Aku, Rossa. Aku terpaksa melakukan ini. Aku kasihan melihat putrimu seperti ini." bisik Steven menengadah ke atas, seakan Dia berbicara kepada mendiang istrinya, meminta maaf atas apa yang akan ia lakukan pada Fiona anak tirinya,

"buruan, ah! lama banget!" desah Fiona terlihat semakin kepanasan.

Steven segera mendekati Fiona sebelumnya ia berucap, "Maafkan aku Vio." ucapnya dengan suara bergetar menahan Sesal atas apa yang akan ia lakukan pada gadis ini.

Fiona memejamkan mata di saat tangan Steven mulai meraba bagian dadanya meremas pelan dan pelan gundukan bola besar milik Fiona. Fiona memejamkan mata menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh ayah tirinya.

"ah!!" lebih keras!" racau Viona sembari menggigit bibirnya, "aku sudah tak tahan! langsung saja!" racaunya lagi.

"sabar, Vio!" jawab Steven Steven memberikan sentuhan demi sentuhan dengan meremas lembut gundukan besar Viona.

Fiona semakin tidak sabar, Ia pun menarik tangan Steven dan meletakkan di antara selangkangannya.

Dengan lembut Steven menarik kain penutup yang menutupi area intim Fiona hingga terlepas.

Fiona mendesah ia benar-benar sudah tidak sabar dan merasa tersiksa. "Maafkan aku, Vio." ucap Steven menelan saliva.

Steven memandangi area terlarang milik anak tirinya.

"cepetan! kepalaku benar-benar terasa sakit!" racau Viona sudah tidak sabar.

Steven menarik tubuh Fiona hingga berada di atas pangkuannya, kemudian tanpa melihatnya Steven meraba area terlarang itu dan dengan Pela namun pasti, Steven memasukkan satu dua hingga tiga jari ke dalam area terlarang tersebut memainkannya secara perlahan dan lembut sehingga membuat Fiona mendesah.

Fiona menggigit bibirnya merasa tak tahan dengan permainan yang dimainkan oleh ayah tirinya. "lebih keras, lebih cepat!" racaunya. ah... ah...!" tubuh Fiona bergetar hebat sehingga sesuatu yang hangat terasa menyembur di ujung jari Steven.

Steven tersenyum melihat Fiona menggigil. "Sudah selesai Vio!" ucap Steven sembari menarik selembar tisu dan membersihkan ujung jarinya dengan tisu itu. Fiona tergeletak lemas tak berdaya. Sepertinya Gadis itu merasakan efek Kelelahan yang luar biasa setelah cairan putih yang telah membuatnya sesak dan menderita, kini telah berhasil keluar atas bantuan Steven.

Steven pun akhirnya pergi dan meninggalkan Viona untuk istirahat di kamarnya. "Maafkan aku, Vio. Seharusnya aku tidak melakukan ini." ucap Steven kemudian menutup pintu itu rapat-rapat.

Di pagi hari, Fiona sudah bangun, dia mendapati dirinya terlihat berantakan. V iona berusaha mengingat-ingat apa yang sedang terjadi semalam pada dirinya, bagaimana dia Berakhir Di kamar bersama Alex, Viona masih bisa mengingat semua itu dengan jelas kemudian Steven telah membawa dirinya ke kamar itu Viona juga masih bisa mengingatnya.

Gadis itu tersenyum mengingat Bagaimana semalam sang ayah tiri telah membantunya untuk melepasnya dari jeratan hasrat dan nafsu yang sangat menyakitkan. "Mama, maafkan aku jika aku sangat menyukai suami mama." gumam Viona seorang diri. Kejadian semalam, sentuhan Steven benar-benar membuat Fiona tersenyum-senyum seorang diri, terngiang-ngiang Bagaimana lembutnya sentuhan itu menyentuh area miliknya. Ini hanya tangan, belum lagi senjatanya. Pasti senjatanya sangat besar dan bisa membuat gue klepek-klepek." Fiona membayangkan hal-hal yang tak seharusnya ia pikirkan. Entah mengapa rasa suka dan rasa cintanya terhadap Ayah tirinya seakan semakin besar setelah malam itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!