Tuan Muda Yang Hilang

Dua Minggu telah berlalu sejak tragedi berdarah di vila Tuan Bagas. Semua saksi kejadian pahit itu kini sudah mulai melupakan meski akan tetap terkenang sampai akhir masa.

Tuan Agung sudah mulai memperbaiki setiap detail kesalahan yang di lakukan oleh Tuan Bagas semasa hidupnya. Mulai dari mengembalikan aset-aset Baragajasa Group sampai membersihkan nama Tuan Bagas dikalangan para pengusaha lainnya.

Tisa sekarang sudah mulai melakukan aktifitasnya lagi, yaitu magang di sebuah rumah sakit swasta di kota Jakarta. Tentunya atas rekomendasi dari Baragajasa Group, karena kebetulan Baragajasa Group memiliki 70 persen saham di rumah sakit tersebut. Kerena atas permintaan Tisa, identitas aslinya disembunyikan. Alasannya agar dia bisa lebih profesional dalam bekerja, dan lebih tau mana kawan dan mana lawan.

Sedangkan Danu, Tama dan Beni serta Imah, kini mereka tengah disibukan dengan pengembangan proyek perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri. Walaupun aktifitas Danu lebih sibuk dari biasanya, namun untuk ke inginan Istrinya tetap nomor satu.

Sejak Mayang bersatu kembali dengan Danu, Mayang baru mulai merasakan ngidam yang hampir setiap hari ada-ada saja yang dia inginkan. Entah ini karena anaknya yang bahagia bersama Bapaknya, atau kerena Ibunya ingin mendapat perhatian terus dari Bapaknya. Yang jelas Danu dan Mayang sangat menikmati masa-masa hamilnya ini.

Bukan hanya Danu saja yang di buat pusing oleh ulah ngidam Mayang yang aneh-aneh. Dari Tama, Imah, Beni, bahkan Tuan Agung juga ikut rempong oleh ngidamnya Mayang. Namun semuanya merasa bahagia melakukan apapun yang Mayang inginkan, meski kadang harus berkahir menyakitkan.

Seperti sekarang, Mayang sangat ingin makan ayam betutu khas Bali. Itu terjadi setelah Mayang melihat sebuah akun IG yang memperlihatkan bepata enaknya ayam betutu tersebut.

'' Halo semua.'' Ucap Mayang tepat saat pintu ruangan Danu dibukanya. Hanya Mayang yang boleh melakukan itu, masuk tanpa ketuk pintu terlebih dahulu.

'' Hai sayang, kamu cantik banget hari ini, sini sayang.'' Jawab Danu. Setelah menutup pintu Mayang lansung mendekat dan duduk dipangkuan Danu yang sedang duduk di kursi kebesarannya. Pemandangan seperti itu sudah biasa bagi Tama, Beni dan Imah.

'' Oh jadi cuma hari ini, yang kemaren-kemaren ga cantik gitu.'' Mayang mulai cemberut.

'' Hehe..bu bukan maksud Mas kamu selalu cantik sampai kapanpun sayang.'' Jawab danu gelagapan, karena takut reputasi tegasnya hilang dimata Beni, Tama dan Imah. Ya, mereka sedang melakukan meeting dadakan di ruangan Danu.

'' Alaa, makin ga jelas. Mana ada cantik terus, kalo tua juga pasti keriput.'' Cibir Mayang. Tanpa aba-aba Beni, Imah dan Tama langsung menutup mulut menahan tawa.

'' Keriputpun kan tetap kesayangan yang paling Mas sayang. Cup.'' Danu langsung memeluk dan mengecup pipi Mayang. Hal itu langsung mengingatkan Mayang tentang maksud dan tujuan kedatangannya.

'' O ya Mas, May mau makan ayam betutu. Enak banget kalo pake sambel mentah Mas. Wuih..jadi pengen makan sekarang Mas. Beliin yah.'' Pinta Mayang dengan bergelayut manja di bahu Danu.

'' O jadi anak Papa mau ayam betutu ya.'' Ucap Danu sambil mengelus lembut perut Mayang.

'' Ok deh, tunggu Mas pesen dulu ya.'' Lanjut Danu.

'' Bukan dipesen Mas, beli langsung ke Bali sayang.'' Sahut Mayang.

Hal itu tidak hanya membuat kaget Danu, tapi juga Tama, Imah dan Beni. Melihat akan ada hal aneh yang akan terjadi, satu persatu mereka bertiga kabur dari ruangan Danu.

'' Oh ya Tuhan, maaf saya pamit dulu. Saya lupa proposal buat meeting nanti sore belum dirapikan. Maaf semuanya, sata undur diri dulu.'' Tutur Imah dan hendak melangkah pergi.

'' O iya Mah, untung kamu ingatkan. Ayo cepat, jangan sampai ga keburu waktunya.'' Tama langsung menarik tangan Imah dan berlalu pergi meninggalkan Danu, Mayang dan Beni.

'' Kamu mau bilang ada yang lupa juga?'' Sindir Danu pada Beni yang sudah kebingungan.

'' Iya Bos, Tisa hari ini masuk pagi. Jadi kami udah rencana makan di luar. Maaf ya Bos, saya mau bereskan pekerjaan dulu. Nanti Tisa bisa marah kalo saya telat jemput. Permisi Bos, Nyonya Bos.'' Dengan langkah lebar Beni berjalan menuju pintu keluar.

'' Ayo Mas, tunggu apa lagi. May maunya Mas yang langsug beli ke Bali, sekarang titik.''

'' Apa tidak bisa kita beli yang di Jakarta aja sayang? Rasanya juga sama kok sama yang di Bali. Mas jamin.'' Tutur Danu meyakinkan. Dengan tegas Mayang menggelengkan kepalanya.

Akhirnya dengan terpaksa Danu langsung menuju Bali, beruntungnya menggunakan jet pribadi milik Tuang Agung. Kalau tidak, bisa sangat melelahkan bagi Danu dan memakan waktu yang lama juga tentunya. Jikalau untuk Mayang dan calon cicitnya, Tuan Agung akan senantiasa mengabulkan apapun permintaan Mayang.

'' Untung kita cepat kabur, kalau tidak bisa-bisa kita ikut kecripatan Ibu ngidam lagi hihihi...'' Imah, Tama dan Beni cekikikan bersama saat melihat Danu berjalan cepat menuju lobi kantor, mereka sengaja mengintip dari balik dinding samping lift.

°°°°°°

Terlihat seorang pria tampan, tinggi dan berkulit putih sedang duduk pada sebuah meja di restoran mewah menunggu pesanannya siap. Dia adalah Danu, ya sesuai permintaan istrinya untuk membeli ayam betutu langsung ke kota Bali. Ketika Danu tengah asyik memainkan ponselnya, tiba-tiba bahu Danu ditepuk oleh seseorang.

'' Permisi Tuan, boleh gabung ga?''. Mendegar suara yang familiar ditelinganya, Danu sontak mengangkat kepalanya. Terlihat seorang wanita cantik dengan pakaian kemeja ketat dan bawahan rok mini sejengkal di atas paha, menampakan kaki jenjang putih nan mulusnya.

'' Yuki? Yukito? Kok kamu bisa di sini?'' Ucap Danu kaget saat mengenal siapa wanita yang menghampirinya.

'' Haha... Ya bisa lah, ini kan tempat umum Danu. O ya, apa kabar? udah lama juga ya kita ga jumpa. Boleh duduk?'' Yuki langsung cipika-cipiki Danu dan duduk setelah Danu menganggukan kepalanya.

'' Aku baik, kamu apa kabar?''

'' Ya seperti yang kamu liat.'' Jawab Yuki.

Yuki adalah salah satu sahabat Viona di dunia permodelan. Namun sejak tiga tahun terakhir Yuki off dari dunia model karena mendapat tawaran bekerja pada sebuah perusahaan global dengan gaji yang jauh lebih besar dari penghasilannya jadi model.

'' Aku turut berduka ya Danu, maaf aku hilang kontak sama Vio sejak aku off dari modeling.''

'' It's ok Yuki, lagian jauh sebelum Vio meninggal kami sudah ga ada hubungan lagi. Dan sekarang aku sudah menikah.'' Jelas Danu.

Cukup lama Danu dan Yuki berbincang, bahkan tidak jarang mereka tertawa bersama. Kedekatan keduanya tidak lepas dari pandangan seorang wanita muda yang duduk tidak jauh dari meja di mana Danu dan Yuki duduk. Wanita itu langsung mengabadikan momen-momen keakraban Danu dan Yuki.

Saat Yuki akan berdiri, kaki Yuki tersandung kaki kursi Danu yang membuat Yuki terduduk dalam pangkuan Danu dengan dada bulat Yuki menempel ke dada Danu sehingga belahan dua gunung kembar Yuki sedikit menyembul dari belahan kemeja ketatnya . Danu pun reflek memegang bahu dan pinggang Yuki agar Yuki tidak jatuh ke lantai, jika dilihat mereka seperti sedang duduk berpangkuan dengan penuh kemesraan. Melihat posisi Yuki dengan Danu, wanita yang mengambil foto-foto Yuki langsung tersenyum lebar.

'' Sangat fantastis.'' Gumam wanita yang mengambil foto Yuki tersebut.