kunjungi ig author meylani_lindak untuk melihat karya-karya author lainnya.
Dirinya selalu dianggap pembawa sial, hingga di kucilkan di panti asuhan.
Bertahun-tahun mendambakan hidup bersama dengan ayahnya, Suatu hari keinginan Mayang tersebut akhirnya terkabul.
Tak pernah di sangka, Setelah 18 tahun kini Mayang di jemput di panti asuhan dan di bawa kerumah keluarganya.
Ternyata kehadiran Mayang hanya untuk jadi barang gadaian sebagai jaminan dari pinjaman sang ayah kepada seorang CEO yang kejam.
Hingga suatu hari kehormatan Mayang terenggut dan ia harus mengandung benih dari pria yang ia benci.
Bagaimana kisah Mayang selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngidam simpatik
Mayang kembali bekerja di tempat nya semula, setelah bicara seperti itu kepada janinnya, kini ia sudah jarang muntah-muntah.
Mayang semakin semangat bekerja mencari nafkah, ia kini tak merasa seorang diri lagi, karna ada sang jabang bayi yang selalu menemaninya kemana saja ia pergi.
Beberapa hari terakhir Mayang tak lagi mengalami gangguan makan, akibat ngidam hingga tak mengganggu aktivitas nya.
Berbeda dengan Andre, sudah beberapa hari ini Andre tak ada selera untuk makan. Setiap makan, selalu saja ia muntah kan kembali. Tubuhnya pun terasa lemas dan kurang bergairah, Andre pun sering pulang lebih awal dari kantornya.
Awalnya Andre membiarkan hal tersebut, ia meminum obat maag yang bisa mengatasi gangguan lambungnya. Namun, karena aktivitas nya yang padat butuh tenaga dan gairah, Andre jadi merasa sangat terganggu. Apalagi jika ia harus muntah-muntah setiap paginya dan setiap kali ia makan. Ia juga tak suka mencium bau bawang di goreng.
Segala cara Andre lakukan agar penyakit lambung bisa teratasi.Namun, Lagi-lagi dokter hanya memberinya obat lambung, karna setelah di periksa dengan Endoskopi tak ada masalah apupun terjadi di lambungnya.
Karna sudah lelah, Andre memutuskan menelpon Radit untuk memeriksa keadaannya.
Karna selama ini, jika ia sakit Radit lah yang memeriksa dan meresap kan obat untuk nya.
Namun, karna menurut nya penyakit nya ini aneh, ia enggan menghubungi sahabatnya itu terlebih dahulu.
***
Andre berbaring tengkurap di atas tempat tidurnya, ketika Radit memasuki kamarnya. Radit tertawa kecil melihat punggung tuan arogan tersebut di penuhi garis-garis merah kebiruan yang melintang di duga akibat dari bekas kerokan.
"Ck ckck, Tuan modern ternyata masih juga menggunakan cara tradisional," ledek Radit. ia pun kembali menertawakan Andre.
Andre mulai merasa nyaman setelah di kerok bi Inah, ia pun berharap bisa tidur dan beristirahat dengan tenang, tetapi baru saja Andre memejamkan matanya, ia pun kembali bangkit dengan perut yang terasa begah dan mual.
Andre langsung berlari ke kamar mandi kemudian menuju wastafel, ia pun muntah-muntah kembali di sana.
Uek- uek.
Radit mendengar suara dari dalam kamar mandi Andre.
'Andre muntah-muntah? bukan nya tak punya riwayat penyakit lambung? ' batin Radit.
Radit mendarat kan bokongnya pada kursi meja rias Andre, menunggu Andre selesai di kamar mandi.
Beberapa saat kemudian Andre pun kembali keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang lemas.
"Kau kenapa? "tanya Radit seraya mengkerut kan keningnya menatap Andre dengan aneh.
Andre menggelengkan kepalanya. Seraya berjalan dengan sedikit membungkuk menahan rasa sakit pada bagian perutnya kemudian menuju tempat tidur.
Bruk, Andre menghempaskan tubuh nya di atas tempat tidur.
"Kalau aku tahu, tentu aku tak akan meminta mu untuk datang memeriksa ku," sahut Andre ketus.
Radit tersenyum simpul seraya berdiri menghampiri Andre.
"Berbaringlah, biar ku periksa perut mu. "
Andre menuruti perkataan Radit, ia pun berbaring terlentang.
Radit memeriksa bagian dada, dan perut Andre yang terasa kembung.
"Bagaimana? apa ada masalah dengan perut ku? " tanya Andre.
"Perut mu kembung. Apakah kau salah makan atau ada kebiasaan makan mu yang berubah hingga bereaksi di lambung mu ? "tanya Radit seraya menyimpan stetoskopnya pada saku jas putih nya.
"Aku selalu mengatur pola makan ku dengan diet sehat dan teratur, aku juga tak mengerti, tanpa ada sebab ,aku langsung muntah-muntah," keluh Andre seraya bangkit dan bersandar pada headboart.
Mendengar penuturan Andre, dokter Radit pun teringat pada Mayang yang beberapa hari ini muntah-muntah.
"Jangan-jangan kau kualat pada Mayang. Bukannya kau yang menyebabkan lambung Mayang kambuh, " cetus dokter Radit seraya meresepkan obat.
Dokter Radit sengaja mengungkit tentang Mayang, karna ingin mengetahui reaksi Ande.
Andre tergaman mendengar cetusan Radit tersebut.
"Kau jangan sebut nama itu di hadapan ku! " sahut Andre bereaksi cepat.
"Hm, kenapa? "tanya Radit Pura-pura tak tahu.
"Aku tak ingin mendengar namanya lagi. Jadi jangan pernah sebut namanya di hadapan ku! " Andre.
"Tapi kenapa Tuan?! Atau Jangan-jangan kau kesal dengannya? kata bi Inah Mayang sudah pergi dari rumah. "
"Apa ayahnya Mayang sudah membayar hutangnya pada mu? sehingga kau melepaskan Mayang begitu saja? " tanya Radit semakin memanasi.
Andre menatap tajam kearah Radit dengan rahang yang mengeras, tapi Radit seolah tak peduli.
"Sudah ku bilang jangan sebut namanya! Dia dan ayahnya sengaja menjebak ku!" Andre
Tok..tok..tok..
pintu di gedor.
Radit berjalan membuka pintu kamar Andre. Beberapa saat kemudian ia kembali lagi seraya membawa sebuah amplop coklat.
"Ada apa? " tanya Andre ketika Radit melihat dengan aneh, bagian depan amplop tersebut.
"Hasil tes DNA siapa ini? " tanya Radit seraya menyodorkan amplop tersebut ke Andre.
Andre tak menjawab, ia langsung membuka Amplop tersebut kemudian melihat hasil tesnya.
Bila mata Andre membulat secara sempurna ketika melihat hasil tes tersebut.
Bersambung.
Jangan lupa dukungannya ya.
Dengan like, Komen, saran, hadiah dan votenya.
Sambil nunggu author up, mampir di karya author yang lainya.