NovelToon NovelToon
Langit Memerah Di Pajang

Langit Memerah Di Pajang

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Dendam Kesumat
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Pergolakan bathin , antara dendam dan kebenaran seorang anak manusia di masa itu.

Dengan segala kelemahan nya yg membuat diri nya terasa begitu di rendahkan oleh orang sekelilingnya.

Bahkan tanpa kemampuan apa pun , ia amat begitu menderita.

Hingga pada waktu nya , diri nya menemukan keberuntungan yg tidak terhingga,.

Apa yg selanjut nya terjadi ,,..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#9 Baru.

" Ragil!, cepat singkirkan orang itu, cepat!" seru Ki Surojiwo lagi dengan suara nya yg membahana keras sekali.

" Baik kakang, ciaaaat!"

Orang yg bertubuh gempal ini pun menyerang Rangga Jumawa dengan senjata nya.

" Traannggg !"

Senjata yg di tangan salah seorang gerombolan alap-alap hitam membentur senjata yg ada di tangan Rangga Jumawa.

Memang senjata si Ragil ini berupa clurit yg agak besar , ia pun langsung kembali menyerang dengan segala kemampuan nya agar dapat mengalahkan lawan nya yg menghadang ini.

Pertarungan pun langsung terjadi.

Rangga Jumawa pun bukan lah seorang perwira yg tidak memiliki kemampuan.

Ia pun turut membalasi serangan lawan dengan menggunakan senjata yg berupa tombak pendek.

Hingga masuk pada jurus ke sepuluh, kedudukan masih saja berimbang, Ragil dengan senjata clurit nya masih kesulitan untuk dapat mendekati lawan dan menyabetkan senjata nya, senjata lawan lebih panjang dan teramat lincah bergerak nya laksana patukan ular yg meliuk-liuk.

Hingga kedengaran suara yg membentak,

" Ragil !, mengapa terlalu lama, cepat selesaikan orang itu dan ambil upeti itu " seru Ki Surojiwo.

Pimpinan gerombolan alap-alap hitam ini amat kesal melihat salah seorang kepercayaan nya belum pun bisa mengalahkan lawan nya.

Ia pun berniat untuk turun tangan ,

" Jangan kakang!, biar aku saja yg akan membantu adi Ragil " ucap seseorang dari arah samping kanan nya.

Seorang yg berperawakan sedang dengan menggunakan ikat kepala berwarna hitam, lelaki itu pun mendekati teman nya Ragil yg masih saja bertarung melawan Rangga Jumawa.

" Bagus Tobar, bantu lah si Ragil itu dan secepatnya ambil semua yg ada di tangan Ki Demang itu " sahut Ki Surojiwo.

Lelaki yg bernama Tobar ini pun langsung menerjunkan diri dalam pertarungan melawan Rangga Jumawa itu.

" Ah!, mengapa membantu ku, aku masih bisa memutuskan leher orang ini dengan clurit ku " ucap Ragil yg merasa kurang senang atas bantuan teman nya ini, ia merasa di rendahkan.

" Ini atas perintah Kakang Surojiwo sendiri, bahkan tadi ia sempat hendak turun tangan sendiri " jelas Tobar kepada teman nya ini.

Akhirnya Ragil pun tidak bisa berkata apa-apa lagi, kedua nya langsung mengurung Rangga Jumawa dari dua jurusan.

" Hiyyahh "

" Ciaaat "

Atas bantuan dari Tobar ini ,kedudukan dari Rangga Jumawa menjadi bertambah sulit, sedangkan melawan seorang Ragil saja ,ia masih kesulitan, apalagi kini ia di bantu dengan Tobar yg sangat keras itu.

Lelaki yg menggunakan senjata golok itu pun bagai seekor singa yg tengah mengincar mangsa nya dalam bertarung.

Senjata nya berkelebatan dengan begitu cepat nya memburu tubuh Rangga Jumawa.

Keadaan itu tidak berlangsung lama, sebab salah seorang prajurit Pajang yg masih bersembunyi itu turut menerjunkan diri membantu Rangga Jumawa.

" Hahh,..ha,.ha, ha,.ternyata cukup banyak juga cecunguk Jaka Tingkir berada di tempat ini, cepat bunuh mereka semua !"

Ki Surojiwo kembali memerintahkan para anggota nya untuk segera menyerang prajurit Pajang yg turut membantu pemimpin nya ini.

Lima orang anggota alap-alap hitam langsung turun dari punggung kuda nya dan segera mengurung tempat dimana Rangga Jumawa dan seorang teman nya ini bertarung.

Kedua nya mendapatkan serangan yg begitu hebat nya dari anggota alap-alap hitam yg berjumlah tujuh orang itu.

Tentu saja keadaan sangat tidak seimbang, beruntung Rangga Bantasena segera menerjunkan diri pula bersama kedua orang teman nya yg lain, sehingga pertarungan yg terjadi di halaman banjar kademangan ini menjad8 cukup ramai, layak nya sebuah perang kecil.

Begitu Rangga Bantasena turun , kedudukan para prajurit Pajang ini menjadi lebih baik meski mereka masih kekurangan dua orang dari lawan nya ini.

Tetapi Rangga Bantasena langsung membentuk formasi bertahan dengan merapatkan seluruh prajurit nya, baru kemudian melakukan serangan dengan cara memutar.

Sedangkan anggota gerombolan alap-alap hitam ini bertarung dengan kemampuan nya sendiri-sendiri tanpa ada nya bentuk, baik serangan maupun di saat bertahan.

Tentu saja kelebihan jumlah mereka ini tidak dapat mendukung nya, mereka dengan sangat cepat malah menjadi terdesak.

Karena formasi putaran cakra yg di pergakan oleh para Prajurit Pajang ini langsung menelan korban.

Salah seorang dari ke tujuh anggota gerombolan alap-alap hitam ini terkena senjata Rangga Bantasena yg menggunakan pedang.

" Aaaakhhh !".

Tangan salah seorang anak buah Ki Surojiwo ini terkena sabetan pedang milik dari Rangga Bantasena.

Ia pun menjerit tertahan dan langsung melompat mundur.

Tidak sampai di situ saja, para prajurit Pajang ini pun menjadi bertambah bersemangat setelah melihat lawan nya ada yg telah terkena senjata.

Bagai kan harimau lapar yg mencium bau anyir darah, para prajurit Pajang ganti membalas serangan lawan dengan lebih hebat lagi.

Anggota gerombolan alap-alap hitam ini menjadi terdesak.

Ragil dan Tobar kini saling bahu membahu guna menahan serangan musuh.

Melihat hal tersebut, Ki Surojiwo pun menjadi sangat geram, ia yg berharap.dapat secepat nya meninggalkan kademangan Prambanan ini , kini malah harus tertahan.

" Heaahhh "

Dengan satu kali genjotan tubuh pemimpin alap-alap hitam ini melesat menuju ke arah pertarungan.

Dengan kedua tangan nya yg mengembang, bekas salah seorang pengawal Pangeran Haryo Penansang ini pun melepaskan sebuah serangan.

" Hiyyahhh"

" Dhieghh ".

Sebuah pukulan telak mendarat di dada salah seorang prajurit Pajang yg saat itu kurang memperhatikan sekeliling nya, ia terjungkal dan langsung jatuh pingsan akibat hantaman tersebut.

Hahhhh !

Baik Rangga Jumawa maupun Rangga Bantasena amat terkejut dengan apa yg telah mereka lihat sendiri itu, dengan begitu mudah nya pemimpin alap-alap hitam ini merobohkan salah seorang teman nya.

" Bersiap lah adi Jumawa, orang ini kita hadapi secara bersama-sama, dan perintahkan kepada Ki Demang dan juga Ki Jagabaya untuk membantu kita, sebab jumlah mereka cukup banyak , cepat "

Rangga Bantasena meminta kepada teman nya ini untuk segera melawan Ki Surojiwo dengan cara berpasangan, serta meminta kepada rangga Jumawa untuk menyerukan kepada pengawal kademangan untuk turut pula membantu.

Pada saat yg bersamaan , Ki Surojiwo telah berdiri tegak dengan di tangan kanan nya terdapat sebuah senjata yg berupa golok besar.

Lelaki itu sempat mencium senjata nya ini sambil melihat ke arah Rangga Jumawa dan juga Rangga Bantasena.

" Hahh!, ha, ha, ha,.beruntung teman itu ,aku belum mempergunakan senjata ku ini, kalau tidak , ia sudah istrahat selama nya di alam baka sana " kata Ki Surojiwo dengan tatapan mata yg sedang marah.

" Segeralah menyerah kau Surojiwo, atas nama Pajang, kami akan menangkap mu"

Rangga Bantasena membalas perkataan daru Ki Surojiwo ini guna mengurangi pengaruh ilmu nya yg di sebar melalui ajian gelap ngampar itu.

Dan keadaan pun menjadi agak lebih baik setelah Rangga Bantasena berhasil berteriak membalas perkataan dari Ki Surojiwo.

" *******, kau harus ****** ditangan ku, terima ini , heaahhh "

Ki Surojiwo langsung menyerang dengan sebuah tusukan senjata nya dan di lanjutkan pula sabetan yg sangat cepat yg lansgung di arahkan ke leher Rangga Bantasena.

Buru-buru, perwira Pajang ini merendahkan tubuh nya agar terhindar dari serangan itu, ia pun tidak tinggal diam, begitu luput serangan awal dari pemimpin alap-alap hitam ini, pedang yg ada di tangan Rangga Bantsena pun bergerak mengejar tubuh Ki Surojiwo itu.

" Traaangg !"

" Hehhh!"

" Hahh,..ha,.ha,.ha,. Kau belum mampu melawan ku penjilat Jaka Tingkir , ini aku Surojiwo, pengawal kinasih Kanjeng Gusti pangeran Haryo penansang , maju lah , hadapi aku,..ha,ha ha,.." teriak Ki Surojiwo.

Sesaat setelah ia membenturkan senjata nya dengan senjata lawan, tangan dari Rangga Bantasena rasa nya seperti tengah di panggang di atas bara api, hampir saja senjata nya itu terlepas dari genggaman nya.

Melihat hal tersebut Ki Surojiwo menjadi tertawa terbahak-bahak.

Ia merasa senang dengan hasil nya tadi.

Sesuai dengan sebutan nya, pemimpin si alap-alap hitam ini pun langsung bergerak menuju ke arah Rangga Jumawa yg pada saat itu tengah meminta kepada seluruh pengawal kademangan juga para pemimpin nya untuk turut dalam mempertahankan kademangan nya ini dari ulah para perampok yg ingin menguasai harta benda mereka..Bagai tersadar, para pengawal kademangan Prambanan ini pun ikut menerjunkan diri di dalam pertarungan melawan gerombolan alap-alap hitam tersebut.

Kali ini kedudukan dari gerombolan alap-alap hitam lah yg menjadi sangat terdesak akibat begitu banyak nya jumlah musuh yg harus mereka hadapi itu.

Tentu saja Ki Surojiwo tidak ingin kehilangan para anak buah nya ini, ia kembali mengerahkan ilmu nya yg sangat ngegrisi itu.

" Hahh!, ha, ha, ha, percuma saja kalian melawan, kalian semua akan aku bantai tanpa tersisa,.ha, ha, ha,."

Suara tertawa yg membahana di malam yg sudah sangat larut ini menjadi semacam senjata yg snagat ampuh bagi Ki Surojiwo untuk menghentikan perlawanan musuh -musuh nya.

Banyak diantara para pengawal kademangan inj yg jatuh terkulai lemas akibat dari aji gela0 ngampar ini.

1
Camad Pener
tp kayaknya Wahyu keprabon akan pergi dari pajang menuju alas mentaok atau mataram
Aang Aang anwari
perjalanan yg sulit buat danurwedha
dan pada akhirnya jadi prajurit mataram
Rafly Rafly
akankah kelak bapak dan anak akan saling berhadapan sebagai lawan di Medan perang
Rafly Rafly
karena ilmu kebal milik perampok akan sirna terkena sebulan pohon Lompong.../Tongue/
Camad Pener
akhirnya Senopati jepang panolan akan bergabung dengan Mataram sehingga memperkuat pondasi awal kerajaan Mataram, semngat
Camad Pener
memang sudah saatnya kisurojiwo mengabdi kepada Mataram supaya hidupnya lebih tenang dan kumpul lagi dengan keluarga nya
Camad Pener
apakah begal alas mentok itu bapaknya danurweda,, tunggu kelanjutan berikut nya
Camad Pener
alas mentok yang akhirnya akan menjadi sebuah kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa ini dengan panembahan Senopati yang jadi raja pertama nya
Windy Veriyanti
Danur akan semakin dikagumi dengan berhasil mengalahkan harimau...
Camad Pener
oh.. ternyata alas mentok yg dalam mimpi nya sang sultan lengser keprabon
Windy Veriyanti
nggak sabar pengen cepat Danurwedha menguasai ilmu yang diturunkan oleh gurunya
Camad Pener
tambah penasaran kelanjutannya,jos
Zahira Zahira ahda safarina
semangat thor aku mendukung mu
Camad Pener
akhirnya up juga.mks Thor semangat
Windy Veriyanti
seru 👍👏
Camad Pener
misteri nih...
Camad Pener
mantap Thor, penasaran sama Ki surojiwo jangan2 yang muncul anaknya
Windy Veriyanti
to be continued...

nggak sabar juga nunggu kedatangan si alap alap hitam dan ingin tahu bagaimana aksinya
Windy Veriyanti
semoga Danurwedha dapat memberikan sumbangsih untuk kademangannya, sehingga dia tidak dipandang rendah lagi...
Windy Veriyanti
semangat berguru dan belajar, Danur ✊️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!