Olivia Xera Hilson, gadis cantik dan berwibawa yang tumbuh dalam bayang-bayang kekuasaan, terpaksa menerima tawaran pernikahan dari Vincent Lucashe Verhaag seorang pria karismatik sekaligus pewaris tunggal keluarga bisnis paling berpengaruh di Amerika.
Namun di balik cincin dan janji suci itu, tersembunyi dua rahasia kelam yang sama-sama mereka lindungi.
Olivia bukan wanita biasa ia menyimpan identitas berbahaya yang dia simpan sendiri, sementara Vincent pun menutupi sisi gelap nya yang sangat berpengaruh di dunia bawah.
Ketika cinta dan tipu daya mulai saling bertabrakan, keduanya harus memutuskan. apakah pernikahan ini akan menjadi awal kebahagiaan, atau perang paling mematikan yang pernah mereka hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky Handayani Sr., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Rutinitas seperti biasa nya mereka lakukan, Vincent yang sedang sarapan ini pun melihat ponsel nya
"Bagaimana dengan tawaran itu apa mereka menyetujuinya" tanya Vincent
"Sudah, tapi mereka terlalu bertele tele dan untuk penjualan kita semakin menurun karena mereka mengusai sebagian besar penjualan kita" ucap Louis
"Ck!! Sombong sekali mereka, Ubah jadwal kita akan langsung kesana dan langsung saja menyerang, dan untuk perdana menteri itu katakan kepada mereka untuk mengurus nya" Ucap Vincent dengan dingin
"Baiklah aku akan mengurus segalan nya" jawab Louis
Mereka pun meninggalkan mansion mewah itu dan pergi menuju markas.
* * * *
Sedangkan di tempat lain, Olivia terburu buru karena Capten nya tiba tiba mengumpulkan mereka.
"Ada apa" bisik Erica yang sudah berada di ruangan rapat bersama beberapa rekan nya
"Ntah la aku sampai lupa memakai lipstik" ucap Olivia yang sedang memakai lipstik nya
Lalu datang la capten Joseph dengan membawa beberapa dokumen
"Baiklah kita mulai saja" ucap capten Joseph yang sudah mulai membuka dokumen itu
"Baca la ini, kita akan melakukan aksi diam diam karena mereka akan segera menghabisi komplotan mafia itu dan untuk perdana menteri itu ternyata mereka sudah beberapa kali hendak mengirim barang ilegal kenegara kita " ucap capten Joseph
Di sana sudah tertulis informasi tentang perdana menteri itu, dan foto foto target mereka serta jadwal nya Beberapa hari kedepan.
"Maaf capt, maksudnya gimana " tanya Olivia sedikit tidak mengerti
"Kita akan melakukan eksekusi langsung kenegara mereka, dan untuk tugas kali ini Olivia dan Eiden tapi perintah eksekusi mereka meminta mawar hitam yang bergerak" ucap capten Joseph
"Maaf capt apa ini tidak beresiko" ucap Eiden rekan Olivia
"Semua akan aman terkendali" ucap Capten Joseph
Mereka pun mengangguk setuju Olivia dan Eiden akan terbang ke Inggris
"Penerbangan kalian pukul 9 pagi ini Segeralah bersiap siap" ucap capten itu lagi
"Baiklah capt" jawab mereka
Setelah keluar Olivia mempersiapkan alat alat canggih milik nya dan dia juga membawa beberapa persiapan seperti racikan bahan bahan peledak untuk berjaga jaga jika ada yang bahaya
"Olivia, apa kamu yakin" bisik Erica yang menghampiri nya
"Aku justru tidak yakin karena membawa rekan ku" Jawab Olivia
"Apa kau gila, mana mungkin capten membiarkan mu sendirian" ucap Erica
Olivia selalu melakukan aksi nya sendirian jadi jika membawa rekan dia khawatir.
Setelah selesai Olivia pun sudah di tunggu oleh Eiden Mereka pun menuju bandara untuk melakukan penerbangan menuju London.
* * * *
Setelah berdiskusi dengan teman teman nya Vincent pun mulai bersiap siap untuk melakukan perjalanan ke London,
"Semua sudah selesai tuan kita bisa melakukan perjalanan" lapor Louis
"Baiklah, suruh mereka pergi terlebih dahulu dan untuk anak anak yang berada di London suruh la siaga agar tidak terdeteksi katakan dengan mereka jika kita akan datang besok" ucap Vincent dingin
Mereka pun membawa 100 pasukan khusus dan yang berada di sana 100 juga jadi mereka akan menyerang dengan 200 anggota
Sedangkan lawan mereka memiliki 350 orang.
Vincent dan ketiga sahabat nya pun berangkat menggunakan zet pribadi milik nya Sedangkan anak buah mereka sudah terbang duluan beberapa waktu yang lalu.
* * * *
London
Olivia dan Eiden pun sudah tiba di kota London yang indah mereka pun di langsung menuju sebuah hotel yang sudah di siapkan oleh Capten nya
Sesampainya di hotel Eiden dan Olivia pun berpisah kamar mereka akan bersiap siap untuk melakukan aksi nya karena pukul 10 malam nanti perdana menteri itu akan mengunjungi sebuah club malam yang ada di pinggir kota London
"Apa kamu sudah selesai Black rose" tanya Eiden
"Tentu, kita akan memulai dari pengintaian dan mencari tempat untuk ku mulai beraksi" jelas nya
Mereka sudah keluar dari hotel di sana Eiden sudah mendapat kan mobil yang mereka sewa
Tentu saja mereka langsung menuju tempat dimana perdana menteri itu berada
Beberapa saat kemudian mereka pun tiba di depan club malam itu,
"Apa ini benar alamat nya" tanya Eiden
"Seharus nya benar, karena ini yang di katakan SPY kita" jawab Olivia
Mereka pun memarkirkan mobil lalu mengamati sekitar tempat itu,
Olivia mulai melihat lihat bangunan yang mungkin bisa dia akses untuk mengintai target nya
"Ah kenapa posisi gedung itu tidak pas" gumam Olivia memandang gedung tua di depan nya
Eiden pun mengalihkan pandangan nya ke arah Olivia memandang
"Kalau begitu saat dia keluar kamu bisa langsung mengeksekusi nya" ucap Eiden yang seolah ngerti apa maksud Olivia
"Baiklah itu jauh lebih cepat, aman kan semua cctv yang ada di sekitar sini Ed" ucap Olivia tenang
"Baiklah" jawab Eiden yang mulai membuka laptop nya dan jari jari nya mulai menggerakkan angka angka sensor
Mereka pun menggunakan earpice terlebih dahulu,
Lalu dengan tenang wanita itu keluar dari mobil membuka bagasi belakang mobil dan mengambil sebuah tas yang berisi kan semua alat tempur nya
Tidak lupa juga Olivia sudah melakukan penyamaran sehingga tidak ada yang dapat mengenali atau mencurigai nya.
Olivia pun berjalan menuju gedung tua terbengkalai itu dia naik sampai di lantai empat.
Disana dia mulai mengeluarkan benda benda tempur nya dan merakit snapan nya dengan teliti dan lihai
Setelah selesai Olivia mulai memantau menggunakan alat yang ada di snapan nya.
Dan beberapa saat kemudian mereka melihat pria yang merupakan target nya keluar dari mobil
"Selamat datang tuan, tapi tuan Dav belum datang tuan mungkin anda bisa menunggu sebentar" ucap pria lain yang mengajak perdana menteri ini berbicang di depan club itu
"Berani sekali dia membuat ku menunggu" ucap nya kesal
Sedangkan dari atas gedung Olivia sudah menargetkan pria itu
Olivia pun mengarahkan snapan nya kearah pria itu namun sebelum menembak kan target Olivia menembak kearah tembok yang jauh untuk mengukur titik lawan
Dor .....
"Black Rose apa yang kamu lakukan" ucap Eiden yang terkejut
lalu dengan tangan lentik nya Olivia pun menembak kearah kepala target dengan hitungan detik peluru sudah mendarat sempurna di kepala target.
Jleeplp
Target pun tumbang begitu saja membuat semua orang berteriak ketakutan
"Done" ucap nya tenang
Segera Olivia mengemasi barang nya dan turun dari gedung itu menghampiri Eiden
"Wah lihat la Black Rose ini sungguh luar biasa" puji Eiden yang sudah melihat Olivia masuk ke mobil nya.
* * * *
Sedangkan di bandara sedang ramai karena mereka sudah menyiapkan segala nya untuk melakukan penyerangan malam ini.
Disana juga ramai mobil mobil yang mengawali mereka
Vincent pria tampan itu pun turun dari Zet pribadi nya dan langsung masuk kedalam mobil yang sudah di siapkan dengan cepat Mereka berjalan menuju tempat di mana markas para mafia kecil yang sudah merusak aset penjualan nya.
Saat sedang di perjalanan Louis menunjukan kerja dari bawahan bawahan nya yang sudah berhasil mengepung markas mereka
"Ini tuan mereka sudah berhasil memasang cctv di sekitar markasnya, dan maaf tuan Bos mereka adalah Dav mantan pelatih pasukan inti kita " ucap Louis sedikit gugup lalu memberikan Ipad kepada Vincent
Vincent pun mulai melihat pergerakan mereka dengan teliti, selama ini dia sudah curiga kepada Dav karena dia bisa meniru semua penjualan mereka
"Wah feeling ku benar sekali, Aku rasa mereka juga sudah menambah lebih banyak anggota" ucap Max yang memperhatikan ponsel nya
"Kau benar, apa mereka tahu jika kita akan muncul" ucap Domanic yang mengemudikan mobil itu
"Biarkan saja, mereka tidak ada apa apa nya dengan pasukan inti milik kita, Dan Dav biar aku yang mengurus nya kalian hanya perlu memberi ku jalan untuk bisa menuju ke pria sialan itu" ucap Vincent dingin dan datar
"Baik tuan" ucap mereka serempak.
Sesampainya di lokasi mereka pun mulai mengatur strategi
"Tuan apakah kita sudah bisa bergerak" ucap salah satu anak buah nya
"Lakukan, dan habisi mereka semua tanpa sisa" ucap Vincent dingin
"Baik tuan" jawab nya Lalu mereka pun melakukan tugas nya ada yang diam diam menyelinap lalu menghabisi para komplotan itu tanpa suara
Karena mereka sudah bergerak dan beberapa orang yang di depan dan gerbang belakang sudah banyak yang tumbang Domanic dan max pun mulai bergerak
Seeetttt....suara pisau yang langsung menumbangkan lawan
Bughh. . Bugh.....
Karena mereka tidak ingin membuat keributan
"Domanic kau dari depan sedangkan Max dari belakang, kita akan bertemu di tengah" perintah Vincent dingin
"Baiklah, kau harus menjaga tuan muda Louis" ucap max sebelum pergi
Dengan langkah yang cepat kedua orang itu pun pergi menyerang siapa pun yang menghalangi jalan nyaa
Bugh....bugh.....
Dor..dorr....